Perancangan sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

DATA PRIBADI

Nama : Genta Pratama Putra

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 17-09-1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Komp. Griya Bandung Indah Blok D1 No. 31

Telepon : 085722232402

Email : genta2910@gmail.com

DATA PENDIDIKAN a. Sekolah Dasar

SDN Nilem I 1995-2001

b. Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 13 Bandung 2001-2004

c. Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 8 Bandung

Ilmu Pengetahuan Sosial 2004-2007 d. Universitas Komputer Indonesia

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer


(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Genta Pratama Putra 1.05.08.804

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK………...i

ABSTRACT………ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………..vi

DAFTAR TABEL……… xii

DAFTAR GAMBAR……….. xiv

DAFTAR SIMBOL……… xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…..………..1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………...4

1.2.1Identifikasi Masalah………...4

1.2.2Rumusan Masalah………...5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...………...5

1.3.1Maksud Penelitian………...6


(7)

vii

1.4Kegunaan Penelitian……….……….………...6

1.4.1Kegunaan Praktis………...7

1.4.2Kegunaan Akademis………....7

1.5Batasan masalah………...8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian…….………...9

1.6.1Lokasi Penelitian………...9

1.6.2Waktu Penelitian………...9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem………... 10

2.1.1 Pengertian Sistem……….... 10

2.1.2 Elemen Sistem………... 11

2.1.3 Karakteristik Sistem……….………13

2.1.4 Klasifikasi Sistem………....………....16

2.2 Konsep Dasar Informasi………...………...17

2.2.1 Pengertian Informasi………17

2.2.2 Kualitas Informasi………...18

2.2.3 Siklus Informasi………...19

2.2.4 Nilai Informasi………...20

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi………20

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi………....20

2.3.2 Komponen Sistem Informasi………....21

2.4 Pengertian Akademik………...23


(8)

viii

2.5.1 Pendekatan Berorientasi Objek……….24

2.5.1.1 Object Orientied Programming………26

2.5.1.2 Unified Modeling Language (UML)………26 2.6 metode Pengembangan Sistem………29

2.6.1 Model Prototipe ………29

2.6.1.1 Kelebihan Dan Kelemahan Prototipe………31

2.7 Arsitektur Jaringan……….………...32

2.7.1 Jenis-jenis Jaringan…….………..33

2.7.2 Topologi Jaringan………….………37

2.8 Perangkat Lunak Pendukung………...38

2.9 Pengujian Software………...44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………….………47

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………….………..47

3.1.2 Visi dan Misi………….……….48

3.1.3 Logo Sekolah……….49

3.1.4 Struktur Organisasi...50

3.1.5 Deskripsi Tugas………….………51

3.2 Metode Penelitian……….………...………55

3.2.1 Desain Penelitian………….…………..……….…55

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data………56

3.2.2.1 Sumber Data Primer………56


(9)

ix

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem………….…..57

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem………….…………..……..58

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem………….………..58

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan………….………59

3.2.4 Pengujian Software……….59

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan……….62

4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan………...63

4.1.1.1 Usecase Diagram………...64

4.1.1.3 Definisi Usecase dan Deskripsinya………...66

4.1.1.4 Skenario Usecase yang Berjalan………...66

4.1.1.5 Activity Diagram………..72

4.1.2 Evaluasi sistem yang Berjalan……….79

4.2 Perancangan Sistem……….81

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………81

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang di Usulkan………82

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan………..82

4.2.3.1 Usecase Diagram……….83

4.2.3.2 Deskripsi Aktor yang Diusulkan……….83

4.2.3.3 Deskripsi Usecase yang Diusulkan………..84

4.2.3.4 Skenario Usecase yang Diusulkan………85

4.2.3.5 Activity Diagram yang Diusulkan………94


(10)

x

4.2.3.7 Class Diagram yang Diusulkan………..107

4.2.3.8 Component Diagram yang Diusulkan……….107

4.2.3.9 Deployment Diagram……….108

4.2.4 Perancangan Antarmuka………..109

4.2.4.1 Struktur Menu……….109

4.2.4.2 Perancangan Input………...110

4.2.4.3 Perancangan Output………113

4.2.5 Perancangan Arsitektur Jaringan………..114

4.3 Kodefikasi………115

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi………...116

5.1.1. Batasan Implementasi………….……….116

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak………116

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras……….117

5.1.4. Implementasi Basis Data………..118

5.1.5 Implementasi Program Untuk User………..126

5.2 Pengujian……….140

5.2.1 Rencana Pengujian………...140

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian………...141

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian………144

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………146


(11)

xi DAFTAR PUSTAKA


(12)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Adi Nugroho. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi. Yogyakarta

Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Roger S. Pressman,Ph.D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta. Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi Offset. Yogyakarta.

Miftakhul Huda dan Bunafit Komputer. 2010. Trik Rahasia Pemrograman Database dengan Java. Elex Media Komputindo. Jakarta

Rosa A.S – M. Shalahudin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Modula. Bandung

Online

www.wikipedia.com/SMAN 8 Bandung / 07November2012 www.arema.cjb.net/29 Desember 2011


(13)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat berkembangan dengan pesat, teknologi saat ini dapat kita pahami sebagai suatu alat yang berfungsi untuk membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya seperti salah satunya teknologi yang dapat membantu atau mendukung kinerja sebuah perusahaan dalam menghasilkan informasi yang mungkin saat ini lebih dikenal sebagai teknologi informasi, sedikit demi sedikit telah menjadi alat bantu yang dapat menjadi tolak ukur untuk mendapatkan hasil informasi yang akurat, aktual dan relavan. Penggunaan komputer sebagai alat bantu sudah mulai diterapkan di berbagai bidang seperti Industri, Perkantoran, Pemerintahan, termasuk Pendidikan.

Dalam faktor pendidikan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, pendidikan baik formal maupun informal merupakan bekal bagi para calon penerus bangsa untuk dapat terus menjalankan perannya sebagai anak bangsa. Pendidikan merupakan wujud nyata peradaban bangsanya, pendidikan sangat dibutuhkan selain agar bangsa kita tetap dapat bersaing dengan masyarakat global juga secara personal untuk menjawab tantangan kehidupan masing-masing individu.


(14)

Sebagai sekolah negeri dengan Standar Nasional, tentu saja SMA Negeri khususnya di Bandung harus siap dengan tantangan perkembangan jaman. Yaitu dengan menyiapkan lingkungan sekolahnya peka terhadap Teknologi Informasi dengan mempersiapkan fasilitas dan tenaga ahli yang kompeten dibidangnya. Hal ini semata-mata untuk dapat melengkapi fungsi dari sistem informasi yang nantinya akan di terapkan di sekolah ini.

SMA Negeri 8 Bandung saat ini memang sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai media bantu untuk kegiatan akademik, tetapi dalam bagian pendaftaran siswa masih dilakukan dengan penyimpanan arsip pendaftaran dan diurutkan berdasarkan tanggal masuk daftar ulang dan harus dicatatkan kembali di buku arsip pendaftaran, sehingga dapat menimbulkan kerangkapan data siswa dan penyimpanan yang berbentuk arsip yang dapat memungkinkan arsip tercecer. Selain itu pembagian kelas untuk siswa baru maupun siswa lama dilakukan setelah semua siswa melakukan pendaftaran, sehingga harus menunggu sampai kegiatan daftar ulang selesai petugas baru dapat melakukan pembagian kelas. Dalam kegiatan pembagian jadwal pelajaran dibuat berdasarkan ketersediaan ruang sehingga dibutuhkan waktu yang lama dan menyebabkan keterlambatan proses belajar mengajar. Karena pada prakteknya penilaian siswa masih dilakukan dalam lembar kertas ujian, dan di inputkan dalam excel sehingga masih sering terjadi kesalahan. Media penyimpanan yang masih berupa dokumen juga menjadi cukup sulit dalam pencarian kembali data siswa atau pun nilai.


(15)

Dari hasil pengumpulan data pendaftar ke SMA Negeri 8 Bandung dalam 5 tahun terakhir, terdapat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Data Jumlah Penerimaan Siswa Baru Tahun Masuk Jumlah Pendaftar Jumlah Siswa Yang

Diterima Passing Grade

2007 747 339 36.17

2008 723 353 35.65

2009 765 377 37.65

2010 809 402 36.65

2011 882 440 38.05

Sumber : Bagian Tata Usaha SMA Negeri 8 Bandung

Seperti diketahui jumlah peminat untuk SMA Negeri 8 setiap tahunnya semakin bertambah, dengan semakin banyaknya siswa yang berminat, membuat SMA Negeri 8 lebih memiliki citra sekolah yang baik. Dengan begitu, tentu harus seimbang dengan pelayanan yang diberikan kepada siswanya, baik dalam KBM maupun Administrasinya.

Sistem Informasi Akademik dibangun untuk menunjang perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan. Baik dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) maupun administrasi untuk kepentingan sekolah. Pada penelitian yang dilakukan saat ini adalah untuk membangun sistem informasi


(16)

akademik guna untuk membantu proses pandaftaran siswa, pembagian kelas, penjadwalan serta proses penilaianya.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis mengusulkan penelitian untuk membangun sebuah aplikasi yang diberi judul

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMA NEGERI 8 BANDUNG”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis menyusun identifikasi dan rumusan masalah untuk bisa mengetahui dan menjawab pertanyaan pada latar belakang masalah.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas ada beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi:

1. Proses daftar ulang siswa baru yang masih dilakukan secara langsung kepada bagian Tata Usaha, siswa yang NEM yang dinyatakan diterima. Lalu calon siswa menyerahkan berkas dan data diri pada petugas Tata Usaha sehingga Bag. Tata Usaha harus mengarsipkan formulir siswa dalam media yang masih berbentuk dokumen.

2. Proses pembagian kelas dan penjadwalan masih harus menunggu siswa yang sudah melakukan daftar ulang. Karena dengan adanya kegiatan daftar ulang yang harus sampai selesai, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan masih sering terjadi bentrok dalam penjadwalan.


(17)

3. Proses penilaian dari guru masih harus mencatat satu persatu dengan menunggu semua nilai terkumpul, disebabkan harus menunggunya laporan nilai dari guru yang mengajar, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memproses nilai akhir siswa.

4. Dengan adanya aplikasi sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung dapat memungkinkan terjadinya kesalahan pada program, yang disebabkan oleh kesalahan pengguna, kesalahan data, atau kesalahan sistem yang akan menjadikan pembuatan laporan administrasi maupun laporan nilai siswa menjadi terhambat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ada adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pendaftaran ulang siswa, pembagian kelas, penjadwalan dan penilaian yang berjalan di SMA Negeri 8 Bandung. 2. Bagaimana perancangan sebuah sistem informasi akademik yang

nantinya akan diterapkan di SMA Negeri 8 Bandung.

3. Bagaimana implementasi dari rancangan ke program aplikasi sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung.

4. Bagaimana pengujian dari program aplikasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis dalam penyusunan skripsi ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:


(18)

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung yang dimaksudkan untuk membantu pihak sekolah dalam memproses akademik dalam pendaftaran ulang dan untuk mengurus proses administrasinya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui permasalahan sistem akademik yang meliputi pendaftaran ulang, pembagian kelas, penjadwalan, dan penilaian di SMA Negeri 8 Bandung.

2. Perancangan dan pembuatan sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung untuk memberi kemudahan dalam pendaftaran ulang, pembagian kelas penjadwalan, dan penilaian.

3. Membuat program aplikasi akademik yang berdasarkan rancangan sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung, agar dapat menentukan kualitas sistem informasi yang sudah dirancang.

4. Pengujian program aplikasi akademik untuk mengetahui kesesuaian sistem informasi akademik di SMA Negeri 8 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan disusunnya penulisan skripsi ini diharapkan memiliki kegunaan sehingga, mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang didapat dengan


(19)

praktek yang sesungguhnya. Pada prinsipnya penelitian merupakan suatu penerapan dari teori menjadi praktek, maka berikut akan di uraikan kegunaan penelitian baik bagi akademis dan praktis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian yang dilakukan mempunyai kegunaan dalam bidang praktis terutama bagi beberapa pihak yaitu:

a. Pihak Guru

Memberikan kemudahan bagi guru dalam mendata siswanya, dan memberikan penilaian.

b. Pihak SMA Negeri 8 Bandung

Memberikan kemudahan untuk memproses data siswa, nilai siswa dan pengambilan laporan bulanan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Dalam bidang akademis, ada beberapa kegunaan bagi beberapa pihak dalam penelitian ini diantaranya yaitu:

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh dari program Studi Sistem Informasi terutama Sistem Informasi Akademik.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapan menjadi referensi bagi peneliti lainnya yang akan meneliti dibidang yang sama.


(20)

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan teori dan penerapannya pada dunia praktek khususnya sistem Informasi Pendaftaran. Selain itu untuk memenuhi syarat kelulusan/Tugas Akhir bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 Batasan masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam sebuah pembahasan bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun pembatasannya meliputi:

1. Hanya membuat sistem informasi akademik yaitu mencakup pengolahan pendaftaran ulang bagi siswa baru yang sudah lulus seleksi, pembagian kelas, pembuatan jadwal dan pengolahan nilai.

2. Sistem yang dirancang dititik beratkan kepada data akademik yang meliputi siswa baru, penjadwalan, pembagian kelas dan data nilai siswa yang meliputi dari komponen ulangan harian, tugas, UTS (Ujian Tengah Sekolah), dan UAS (Ujian Akhir Sekolah). Tetapi tidak meliputi untuk siswa lama.

3. Pelaksanaan sistem informasi akademik hanya mengacu kepada data akademik yang sudah dianggap valid oleh pihak SMA Negeri 8 Bandung, yang menghasilkan seperti pendaftaran siswa baru, jadwal pelajaran, pembagian kelas dan nilai siswa.

4. Pengujian aplikasi sistem informasi akademik yang telah valid hanya meliputi siswa baru, penjadwalan, pembagian kelas dan nilai siswa.


(21)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berikut adalah penjelasan tentang lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan penulis selama proses penyusunan skripsi:

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah sebagai berikut: NamaPerusahaan : SMA Negeri 8 Bandung

Alamat : Jl. Solontongan 3 Bandung Telepon : 022-7304542

1.6.2 Waktu Penelitian

Jadwal penelitian ini dilakukan dengan tahapam sebagai berikut: Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Nama & Kegiatan

Tahun 2012

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

- Wawancara - Observasi

- Pengumpulan Data 2. Perancangan

- Perancangan Perangkat Lunak

- Perancangan Database - Pembuatan Perangkat

Lunak

3. Menguji Prototype - Menguji Perangkat


(22)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Untuk mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya. Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari suatu sistem itu sendiri.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/13 Juni 2012).

Sedangkan menurut beberapa ahli definisi sistem yaitu, menurut Abdul Kadir (2003:54) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya, menurut Jogiyanto HM (2001:12) Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Raymond McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam


(23)

buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

Sehingga berdasarkan dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan, sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang saling terhubung dan saling berinteraksi melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang sama.

Prinsip umum sistem :

1. Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus sistem tersebut dapat dipartisi menjadi sub sistem-sub sistem yang lebih kecil. 2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang dapat beradaptasi untuk

menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

3. Lebih besar ukuran sistem, maka akan memerlukan sumber daya yang lebih banyak untuk operasi dan pemeliharaannya.

4. Sistem senantiasa mengalami perubahan, tumbuh dan berkembang. 2.1.2 Elemen Sistem

Menurut McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012:3) tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :

a. Tujuan

Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.


(24)

Misalnya dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Batasan

Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan-batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem dan juga aturan-aturan.

c. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

d. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi. Masukan juga dapat berupa jenis data.


(25)

e. Proses

Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau transformasi dari masukan/data menjadi keluaran/informasi yang berguna dan lebih bernilai.

f. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya g. Umpan balik

Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan, elemen ini sangat penting untuk kemajuan suatu sistem. Karena umpan balik bertugas sebagai evaluasi dari sistem, sehingga digunakan untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, Al-bahran bin ladjamudin (2005:3) menyebutkan bahwa karakteristik sistem yaitu :

1. Komponen-komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.


(26)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.


(27)

5. Masukan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(28)

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system. b Sistem fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

c Sistem tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

d Sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.


(29)

e Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

f Sistem terbuka (open system)

Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Memahami konsep dasar informasi merupakan hal yang sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Raymond McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengertian Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Dalam buku Konsep Dasar Informasi (2005:8), Jogiyanto menyatakan Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.


(30)

Disebutkan diatas bahwa data merupakan sumber awal dari informasi. Data adalah representasi fakta nyata yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, namun data saja tidak cukup, karena data jika diibaratkan bahan mentah, yang bisa saja salah dalam penggunaanya jika ada di tangan orang yang tidak tepat. Sehingga perlu suatu proses yang nantinya dilakukan untuk menghasilkan informasi.

Pada kenyataannya, informasi merupakan hal yang dibutuhkan baik dalam organisasi maupun kehidupan sosial. Perusahaan maupun masyarakat mengambil tindakan disesuaikan atas informasi yang mereka dapatkan. Sehingga dengan adanya informasi perusahaan dapat terus berkembang, itulah alasan informasi begitu dibutuhkan.

2.2.2 Kualitas Informasi 1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila


(31)

pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (Relevant)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya karena informasi tersebut akan dipakai untuk pengambilan keputusan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.2.3 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.1 Siklus Informasi


(32)

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dikutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Kedepannya informasi akan dinikmati oleh banyak pihak, sehingga penulis menyimpulkan bahwa untuk memperoleh informasi yang bernilai yaitu yang dapat bermanfaat dan lebih efektif bila dibandungkan dengan biaya untuk memperolehnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada hakikatnya sistem informasi adalah seperangkat manusia, data dan prosedur yang bekerja sama secara koordinatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tekananya terletak pada konsep sistem yang memperlihatkan bahwa berbagai komponen yang terlihat di dalamnya secara fungsional dan kooperatif mencapai tujuan yang sama. Kegiatan fungsional, strategi dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas, pembuatan keputusan dan menghasilkan keluaran bersifat laporan yang dibutuhkan oleh pihak luar.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Andri Kristianto (2008), suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat


(33)

manajerial kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Pendapat lain, Raymon McLeod dalam Yakub (2012) menyatakan Sistem Informasi adalah sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :

1. Harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat.

2. Harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan/pengambilan keputusan.

3. Harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan.

4. Harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

1. Komponen input atau komponen masukan 2. Komponen model

3. Komponen output atau komponen keluaran 4. Komponen teknologi

5. Komponen basis data 6. Komponen kendali


(34)

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan. 3. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.


(35)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.

Adapun beberapa elemen atau komponen dalam sistem informasi dalam buku Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara

menggunakan mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manuia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.4 Pengertian Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.


(36)

Sedangankan, kegiatan akademik adalah kegiatan pembelajaran di dalam atau di luar ruang kuliah, studio atau laboratorium, pengerjaan tugas‐tugas, evaluasi pembelajaran, dan kegiatan administrasi yang menyertainya.

(sumber : http://www.pasca.its.ac.id/dataq/file_content/File/BAB_VI_-_Kegiatan_Akademik.pdf_/ 10 juni 2012)

2.5 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu. 2.5.1 Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang


(37)

berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011:86),

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan Pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan Pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya Konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan Kualitas Perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampun memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.


(38)

2.5.1.1 Object Oriented Programming

Menurut Th. Ari Prabawati (2010:88) pada buku Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan Netbeans mendefinisikan Object Oriented Programming adalah suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya) ke dalam sebuah bahasa pemograman. Dalam bahasa pemograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan properti atau variabel. Java merupakan salah satu bahasa pemograman berorientasi objek.

2.5.1.2 Unified Modeling Language (UML)

Martin Fowler dalam bukunya yang berjudul UML Distitlled Edisi 3 - Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar (2005:1) Mengenalkan Unified Modelling Language atau UML merupakan notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG). UML lahir dari banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an sampai awal 1990-an.

UML memiliki 9 diagram, yaitu Diagram Use Case, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram, Package Diagram, Diagram Collaboration, dan Diagram Statechart.


(39)

1. Usecase Diagram

Diagram usecase bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor. Diagram ini mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat, terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan dan diharapkan pengguna.

2. Class Diagram

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka, kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, diagram kelas juga sering memuat kelas-kelas aktif. Class diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. 3. Activity Diagram

Bersifat dinamis, diagram activity adalah type khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas yang lainya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antarobjek.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram atau diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu


(40)

tertentu. menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah usecase beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian usecase yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua usecase yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak usecase yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.

5. Component Diagram

Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka, serta kolaborasi-kolaborasi.

6. Deployment Diagram

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen yang ada di dalamnya. Deployment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita


(41)

berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

7. Package Diagram

Package Diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hamper semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:39) Dalam menyelesaikan masalah suatu rekayasa perangkat lunak harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Setiap model memiliki karakterstik masing-masing.

2.6.1 Model Prototipe

Menurut Abdul Kadir (2002 : 416) Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.


(42)

Secara garis besar, sasaran prototipe adalah sebagai berikut (Lucas,2000) :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang kongkrit dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan unpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembangan dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisi dan desain sistem.

Gambar 2.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (2003 : 417)


(43)

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai. Pemakai dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membuat Prototipe. Setelah kebutuhan sistem didapat maka pengembang mulai membuat prototipe.

3. Menguji Prototipe. Pengujian dilakukan oleh pemakai apakah prototipe yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.

4. Memperbaiki Prototipe. Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai.

5. Mengembangkan Versi Produksi. Pengembang menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

2.6.1.1Kelebihan Dan Kelemahan Prototipe Kelebihan prototipe :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.


(44)

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

Kelemahan prototipe :

1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototipe.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkosentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe.

3. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

2.7 Arsitektur Jaringan

Untuk dapat mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer. Jaringan komputer adalah interkoneksi antara 2 atau lebih komputer yang saling terhubung dengan media transmisi kabel (wireless). Setiap komputer yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sistem koneksi antar node yaitu,

1. Peer to peer

Peer to peer adalah suatu model dimana setiap PC dapat memakai perangkat pada PC lain atau memberikan perangkatnya untuk digunakan oleh PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun


(45)

server pada periode yang sama. Metode peer to peer pada sistem windows lebih dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokan dalam suatu kelompok kerja.

2. Client - Server

Client Server dapat diterapkan di jaringan lokal maupun dengan teknologi internet. Dimana ada satu unit yang berfungsi sebagai Server dan yang lainnya berfungsi sebagai client. Pada sistem koneksi Client Server ini, Client hanya dapat mengakses sesuai otorisasi yang disediakan oleh administrator.

2.7.1 Jenis-jenis Jaringan

Secara umum jaringan komputer dapat dibedekan lima jenis yang terdiri dari :

1. LAN ( Local Area Network )

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui


(46)

sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

2. MAN ( Metropolitan Area Network )

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan. Setiap bus


(47)

mempunyai sebuah head-end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.

3. WAN ( Wide Area Network )

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.

Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk


(48)

meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.

4. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara.

5. Internet

Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang sering kali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

(Sumber: http://itartikel.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-jaringan-komputer_13.html/ 22 juni 2012)


(49)

2.7.2 Topologi Jaringan 1. Topologi Star / Star Network

Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara node yang lainnya.

2. Topologi Pohon / Hierarchical Tree Network

Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node yang lain secara berjanjang. Cenral node biasanya berupa large computer atau main frame computer sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi (top hierarchical) yang bertugas mengkoordinasi atau mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro computer.

3. Topologi Mesh / Mesh Network

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

4. Topologi Bus / Bus Network

Bentuk ini mengubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda-beda.Seperti halnya pada loop network, tidak ada central node dan semua node mempunyai


(50)

status yang sama. Karena jalur data (bus) terbuka maka awal dan akhir bus harus diberi terminator, sebagai penutup jalur data.

5. Topologi Cincin / Ring Network

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node yang lain tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunkasi node yang lain karena tepisah dari jalur data. Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan mempengaruhi node yang lainnya.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Alat Bantu Pendukung yang digunakan adalah NetBeans IDE 6.9, PhpMyAdmin dan MySQL sebagai database, XAMPP, Star UML, IReport, Install Creator dan menggunakan Bahasa Pemrograman Java to Enterprise Edition (J2EE).

Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing perangkat lunak : a. Java

Java dikembangkan oleh perusahaan Sun Microsystem. Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java merupakan bahasa pemograman objek murni karena semua kode programnya dihubungkan dalam kelas.

(Sumber : Rosa a.s dan Shalahuddin 2011:85) Java memiliki karakteristik sebagai berikut :


(51)

1. Sederhana

Bahasa pemograman Java menggunakan sintaks mirip C++, namun sintak pada java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple. Inheritance Java juga menggunakan automatic memory allocation dan memory garbage collection.

2. Berorientasi objek (Object Oriented)

Java menggunakan pemograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata ke dalam objek dan melakukan interaksi antara objek-objek tersebut.

3. Dapat didistribusi dengan mudah

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi dengan Java.

4. Interpreter

Program Java dijalankan dengan interpreter, yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

5. Robust

Java mempunyai realibilitas yang tinggi. Compiler pada java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemograman yang lain. Java mempunyai runtime-Exception handling untuk membantu mengalami error pada pemograman.


(52)

6. Aman

Sebagai bahasa pemograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7. Architecture Neutral

Program java merupakan platform Independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan Java Virtual Machine.

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke

platform yang berbeda-beda tanpa harus dikomplikasi ulang. 9. Performance

Performace pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft, ataupun Symantec yang menggunakan Just In Time (JIT).

10. Multithreaded

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

11. Dinamis

Java di desain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properties ataupun


(53)

method dapat dilakukan tanpa menganggu program yang menggunakan class tersebut.

(Sumber : Th. Ari Prabawati 2010:76) b. Netbeans

Netbeans merupakan salah satu IDE yang digunakan untuk melakukan pemograman baik menulis kode, mengompilasi, mencari kesalahan, dan mendistribusikan program. Netbeans juga menyediakan paket yang lengkap dalam pemograman dari pemograman standar (aplikasi desktop), pemograman enterprise, dan pemograman perangkat mobile.

(Sumber: Th. Ari Prabawati 2010:4). c. XAMPP

XAMPP adalah paket instalasi mudah Apache server yang sudah termasuk di dalamnya adalah Apache Server, MySQL dan PHP. XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi webserver Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. d. Star UML

StarUML (SU) adalah alat untuk membuat diagram UML kelas dan secara otomatis menghasilkan Java "kode rintisan". SU juga dapat balik Java source/kode byte untuk menghasilkan UML diagram yang sesuai.

SU akan menghasilkan kode yang mencerminkan struktur kelas, tetapi bukan tindakan spesifik pada setiap objek. Untuk itu, setelah membuat diagram


(54)

menggunakan SU, user mengedit kode rintisan yang dihasilkan untuk menambahkan sisa fungsi untuk kode, mengisi setiap metode apa yang harus dilakukan.

(sumber : http://cnx.org/content/m15092/latest/starUML-tutorial/20 juni 2012) e. PhpMyAdmin

PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasiskan web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP. Melalui PhpMyAdmin, user dapat melakukan query tanpa harus mengetikkan seperti pada MS DOS.

(Sumber : Sugiri, Haris Saputro, Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin 2008:4)

f. MySQL

Menurut Sugiri, Haris Saputro (2008:1) mendefinisikan MySQL merupakan database yang bersift client server, dimana data diletakan di server yang bisa diakses melalui client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server.

MySQL merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. MySQL juga merupakan server multithreaded, sehingga memungkinkan daemon untuk meng-handle permintaan layanan secara simultan. Penyebab utama MySQL begitu populer dan digunakan oleh banyak orang diantaranya ialah :


(55)

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

2. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

4. MySQL dapat menangani database dengan skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta, 60 ribu tabel, dan bisa menampung 5 miliyar baris data. Selain itu, pada MySQL versi 4.1.2 , batas indeks pada tiap tabel dapat menampung sampai 64 index.

Security database MySQL terkenal baik, karena memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam bentuk data terenkripsi.

g. IReport

Ireport merupakan perangkat lunak bantu untuk perancangan laporan secara visual yang nantinya dapat di kompilasi dengan menggunakan JasperReport sehingga menjadi file *.jasper atau *.jrxml yang dapat langsung dipanggil oleh program Java.IReport merupakan salah satu tool yang sangat powerfull dalam pembuatan sebuah laporan pada bahasa pemrograman java, selain itu ireport juga merupakan software yang dikeluarkan dengan lisensi open source. IReport sendiri merupakan sebuah aplikasi bisa juga diinstall sebagai plug-in di netbean. IReport ini menggunakan JasperReport sebagai library-nya.


(56)

(sumber : http://inferno-consulting.blogspot.com /22 juni 2012) h. Install Creator

Install Creator merupakan sebuah program yang bisa digunakan untuk membuat Installer. Dengan menggunakan software ini installer yang dihasilkanpun lebih kecil dari file yang didalamnya. Install Creator interfacenya simpel, dan juga mudah digunakan. Saat menjalankan program ini, langsung ada Wizard yang langsung menuntun untuk tahapan membuat Installer. Installernya pun dapat diberi password. Install Creator sangat berguna untuk membuat Installer program dengan cepat mudah dan singkat. Install Creator didalamnya dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat dibutuhkan, termasuk instalasi otomatisasi dari beberapa screensaver, font atau activeX yang mengontrol aplikasi yang dibuat dapat membutuhkannya. Install Creator Pro sangat berguna bagi para Developer yang ingin membuat Installer programnya dengan cepat mudah dan singkat

(sumber : http://kekeongeun.blogspot.com/ - 22 juni 2012)

2.9 Pengujian Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Beberapa teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat lunak, diantaranya: Pengujian Black Box dan Pengujian White Box.


(57)

1. Pengujian Black Box

a. Kesesuaian pengujian perangkat lunak hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

b. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

c. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi : 1. Fungsi tidak benar atau hilang

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data) 4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program

5. Kesalahan performasi. 2. Pengujian White Box

a. Digunakan untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal yaitu dengan mengikuti struktur logika dari koding.

b. Pengujian dilakukan untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang.


(58)

Pelaksanaan pengujian white box

a. Menjalani logical decision pada sisi dan false

b. Mengeksekusi pengulangan (looping) dalam batas-batas yang ditentukan c. Menguji struktur data internal


(59)

47

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3. 1 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu suatu permasalahan yang dijadikan sebagai objek atau fokus dalam penelitian ini dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian, ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas yaitu perancangan sistem informasi akademik yang dilakukan di SMA Negeri 8 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

SMA Negeri 8 Bandung berdiri tahun 1967 yang berlokasi di Jalan Belitung dengan Kepala Sekolah Bpk. Moch Ilyas, dibantu oleh 44 orang tenaga pengajar, antara lain Bpk. Oyob, Subroto, Saras Ahmadi dan Abdullah. Beliau-beliau inilah yang turut mempersiapkan berdirinya SMAN 8 pada tahun 1966/1967. SMA Negeri 8 Bandung ini tepat berdiri pada tanggal 1 Januari 1967 dengan fasilitas sebanyak tujuh ruangan; kelas I sebanyak 3 kelas, kelas II sebanyak 2 kelas dan kelas III sebanyak 3 kelas.

Tiga tahun kemudian ada penambahan guru. Kemudian pada tahun pelajaran berikutnya SMAN 8 ini mulai berkembang. Ruang kelas ditambah sebanyak tujuh kelas dan tenaga pengajar bertambah pula.


(60)

Solontongan 3 Buah Batu Bandung hingga saat ini dengan waktu belajar pagi hari.

Tahun 1971, ruang belajar belajar bertambah tiga kelas, yang berlokasi dekat STMN 2 Bandung, sehingga jumlah seluruhnya 11 kelas. Tahun 1975, ruangan belajar tersebut diserahkan kepada STMN 2 Bandung.

Pada tahun 1984, SMAN 8 membagi 38 kelas menjadi dua, yaitu 19 kelas belajar pagi hari dan 19 kelas pada sore hari. Dan di tahun 1987 dikembangkan menjadi dua sekolah yaitu SMAN 8 Bandung pada pagi hari dan SMAN 21 pada sore hari.

Mulai pada tahun ajaran 1992/1993 jam belajar di SMA Negeri 8 Bandung hanya pada pagi hari saja, sore harinya tidak digunakan lagi oleh SMA Negeri 21 Bandung dikarenakan SMAN 21 Bandung sudah menempati gedung baru di daerah Ranca Sawo.

3.1.2 Visi dan Misi Visi :

Menjadi sekolah menengah atas berprestasi, religious, berbudaya lingkungan, berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Misi :

1. Mengembangkan potensi kecerdasan Intelektual, emosional, spiritual. 2. Membangun kualitas dan kuantitas lulusan yang diterima di Perguruan


(61)

profesonalisme.

4. Membangun watak dan dan kepribadian pesertapeserta didik yang jujur, peduli lingkungan bermartabat dan berwawasan kebangsaan.

5. Mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, bersih, rapi, dan nyaman dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.

6. Membangun kemitraan dengan stakeholders sekolah guna mewujudkan pendidikan yang bermutu.

7. Mengembangkan mutu proses pembelajaran melalui itegrasi nilai-nilai karakter, penekanan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME. Ejujuran, dan peduli lingkungna dnegan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

8. Mengembangkan kualitas layanan kepada stakeholders sekolah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

3.1.3 Logo Sekolah

Gambar 3.1 Logo SMA Negeri 8 Bandung (Sumber : Waka Bid. Humas SMA Negeri 8 Bandung)


(62)

Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh SMA Negeri 8 Bandung sebagai berikut:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 8 Bandung (Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 8 Bandung)

Kepala Sekolah

Wakasek

Komite Sekolah

Kepala Tata Usaha

Waka Bid. Humas

Waka Bid. Kurikulum

Waka Bid. Pengembangan

Waka Bid. Kesiswaan

Waka Bid. Prasarana

Waka Bid. Mutu

Wali Kelas


(63)

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru dan murid yang menerima pelajaran. Adapun tugas-tugas yang dimiliki oleh Kepala Sekolah, sebagai berikut:

a. Berkoordinasi dengan semua komponen sekolah dalam pembagian tugas sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Melaksanakan program kerja sekolah dibantu oleh semua komponen yang ada di sekolah.

c. Melaksanakan supervise meliputi, kunjungan kelas, pemeriksaan sarana prasarana, pemeriksaan administrasi tata usaha, dll.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah adalah salah satu jabatan yang mencangkup strategis di sebuah sekolah. Disebut strategis karena jabatan ini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan perputaran roda kegiatan sekolah. Dan tugas-tugas sebagai wakil kepala sekolah, sebagai berikut:

a. Menyusun program pengajaran.

b. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. c. Menyusun jadwal evaluasi belajar.


(64)

Siswa/Ijazah.

f. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 3. Komite Sekolah

Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat mutu, pemerataaan, dan efesiansi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Dan deskripsi tugas menjadi komite sekolah sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga.

4. Wakil Kepala Tata Usaha

Tata Usaha adalah kegiatan melakukan pencatatan untuk segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. Tugas-tugas yang dimiliki oleh tata usaha adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja tata usaha sekolah. b. Menyimpan dan menyiapkan arsip.

c. Mendata pendaftaran siswa baru.

d. Mendata daftar ulang siswa setiap tahun ajaran

e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan secara berkala.


(65)

Bidang Humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi. Dan tugas-tugasnya sebagai berikut:

a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar, juga dengan Sekolah Menengah atas sebagai sekolah tujuan.

b. Membina hubungan sekolah dengan komite sekolah dan orang tua siswa.

6. Wakil Kepala Kurikulum

Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajar. Deskripsi tugas yang dimiliki sebagai berikut:

a. Menyusun program pengajaran.

b. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan. c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir. 7. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan

Kesiswaaan adalah untuk mengatur kegiatan dalam bidang kesiswaan agar proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan lancer, tertib, teratur dan tercapai apa yang menjadi tujuan pendidikan di sekolah. Tugas-tugas yang dimiliki sebagai berikut:


(66)

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian dalam kegiatan OSIS, dalam rangka meningkatkan disiplin dan tata tertib sekolah.

c. Menyusun laporan kegiatan siswa secara berkala.

d. Pembinaan terhadap ekstrakulikuler, Olahraga, dan kerohanian. 8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan sumber utama yang memerlukan penataan sehingga fungsional, aman, dan atriktif untuk keperluan proses-proses belajar di sekolah. Dan deskripsi tugasnya sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. b. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana. c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.

d. Menyusun laporan urusan sarana dan prasarana secara berkala. 9. Wali Kelas dan Guru

Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Dan guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalan suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Tugas-tugas yang dimiliki yaitu sebagai berikut:

a. Menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum. b. Menyampaikan materi pembelajaran di kelas.


(67)

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatan data yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun penelitian. Penyusunan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisisnya serta memaparkan hasil pengamatan di lapangan.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif dan action dengan pendekatan kasus di SMA Negeri 8 Bandung. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam perusahaan.

Action research merupakan pendekatan yang semakin populer di kalangan peneliti skala kecil dalam bidang ilmu-ilmu komputer, terutama mereka yang bekerja dalam bidang profesional seperti bidang teknologi informasi, sistem komputer, dan sistem informasi manajemen. Penelitian demikian sangat sesuai untuk kebutuhan orang-orang yang melakukan penelitian di tempat kerja serta memiliki fokus pada aspek-aspek perbaikan praktik kerja maupun praktik kolega mereka. Guritno, Suryo et al (2011). Tujuan utama action research adalah memasuki suatu situasi, melakukan perubahan, dan memantau hasilnya.


(68)

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan dan penelitian ini. Pada kasus ini, penulis mengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai objek yang sedang diteliti dengan menggunakan metode pengumpulan data deskriptif. Sedangkan proses pengumpulan data yang penulis lakukan dengan mengelompokan sumber data primer dan data sekunder.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Sumber data atau informasi penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu. Teknik pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu:

1. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi dengan langsung mengunjungi lokasi ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian yaitu SMA Negeri 8 Bandung. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan penelitian.


(69)

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka antara pengumpul data dan narasumber yang dimaksud. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara yang dilakukan terhadap Bapak Maman Lukman selaku Kepala Tata Usaha, Bapak Agus Kamaludin selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum, dan Bapak Dian Rochdiana sehingga diperoleh penjelasan tentang sistem Pendaftaran Ulang siswa Baru yang sedang berjalan.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Jenis data sekunder yaitu data yang didapat dari dokumentasi-dokumentasi yang ada di perusahaan. Dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk menunjang, melengkapi dan menyempurnakan data primer, diperoleh dari dokumen perusahaan seperti formulir pendaftaran, formulir format 1 dan 2, copy ijazah SD, copy akta kelahiran, daftar nama siswa, jadwal pelajaran, format penilaian, serta hasil penelitian yang ada hubungannya dengan bahasan ini. 3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan, pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan. Berikut ini adalah uraian dari metode pendekatan dan pengembangan sistem.


(70)

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode berorientasi objek pada proses atau prosedur dan aliran data dijelaskan pada sub bab 2.5, adapun alat-alat yang digunakan dalam metode pendekatan sistem adalah: dengan dibuatnya diagram Usecase Diagram, Activity

Diagram, Sequential Diagram, Class Diagram, Component Diagram,

Deployment Diagram.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan model Prototipe yang telah dijelaskan pada sub bab 2.6.1.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototipe dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai. Pemakai dan pengembang (dalam hal ini penulis dan pihak SMAN 8 Bandung) bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membuat Prototipe. Pembuatan prototipe akademik di SMAN 8 Bandung.

3. Menguji Prototipe. Pengujian dilakukan oleh pemakai prototipe akademik di SMAN 8 Bandung yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan pemakai.

4. Memperbaiki Prototipe. Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai.


(1)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username : salah

Password : salah

Tidak dapat Login dan Menampilkan pesan kesalahan

User tidak dapat login jika ada kesalahan pada Username dan atau Password

[ ] Diterima [ ] Ditolak

2. Kelas Uji Pengisian Data Siswa Baru

Berikut ini adalah tabel pengujian input data siswa baru: Tabel 5.3 Kelas Uji Pengisian Data Siswa Baru

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi lengkap data

siswa

Data sesuai dan dapat tersimpan

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa tidak

lengkap Penyimpanan gagal dan memunculkan pesan kesalahan Petugas harus memasukan kembali data siswa dengan lengkap

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

143

3. Kelas Uji Pembagian Kelas Siswa

Berikut ini adalah tabel pengujian pembagian kelas siswa:

Tabel 5.4 Kelas Uji Pembagian Kelas Siswa Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa yang

sudah daftar ulang

Dapat

menampilkan data kelas baru siswa

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa yang

sudah daftar ulang

Tidak dapat menampilkan data kelas baru siswa dan menampilkan pesan kesalahan Petugas harus memasukan kembali data siswa yang sesuai

[ ] Diterima [ ] Ditolak

4. Kelas Uji Pembuatan Jadwal

Berikut ini adalah tabel pengujian input jadwal pelajaran: Tabel 5.5 Kelas Uji Pembuatan Jadwal Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa yang

sudah daftar ulang

Dapat

menampilkan data kelas baru siswa

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa yang

sudah daftar ulang

Tidak dapat menampilkan data kelas baru siswa dan menampilkan pesan kesalahan Petugas harus memasukan kembali data siswa yang sesuai

[ ] Diterima [ ] Ditolak

5. Kelas Uji Penilaian Siswa

Berikut ini adalah tabel pengujian penilaian siswa: Tabel 5.6 Kelas Uji Penilaian Siswa Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data nilai siswa Dapat memproses

nilai siswa dan dapat tersimpan

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masuk Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data nilai siswa Tidak dapat

memproses nilai siswa.

Petugas harus memasukan kembali data nilai

[ ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik, namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna,


(4)

145

karena hanya dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam Sistem Informasi Akademik ini.


(5)

146

6.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan penerapan sistem terhadap permasalahan yang ada dalam sistem informasi akademik pada SMA Negeri 8 Bandung adalah sebagai berikut :

a. Sistem informasi akademik yang dibuat, diharapkan dapat memudahkan dalam mengelola dan mencari data-data akademik yang diperlukan.

b. Dengan adanya sistem informasi akademik yang dibuat, diharapkan dapat melakukan proses pembuatan laporan akademik dengan cepat, tepat dan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan.

6.2. Saran

Agar kerja dari sistem akademik yang dirancang lebih optimal, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu :

1. Untuk pengembangan sistem informasi akademik pada SMA Negeri 8 Bandung, diharapkan proses penjadwalan dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem.

2. Sistem dapat menerima dan memproses apabila ada siswa mutasi. 3. Sistem dapat dikembangkan tidak hanya siswa baru saja, tetapi juga


(6)

147

4. Untuk memudahkan para siswa baru yang ingin mendaftar pada SMA Negeri 8 Bandung, diharapkan untuk kedepannya dibuatkan sebuah aplikasi akademik berbasis web yang dapat melakukan pendaftaran melalui online.