Simple Netwrok Management Protocol

untuk mengarahkan perjalanan routing melalui internetwork an bertanggung jawab mengelola sistem pengalamatan network. Router merupakan device yang bekerja di lapis network dan bertanggung jawab untuk membawa trafik antar device yang terletak dalam network yang berbeda. Lapis Data link menjamin bahwa pesan dikirim ke media yang tepat dan menterjemahkan pesan dari lapis network kedalam bentuk bit di lapis fisik untuk dikirimkan ke host lain. Lapis data link membentuk paket kedalam bentuk frame dan menambhkan sebuah header yang berisi alamat hardware. Lapis fisi melakukan pengiriman dan penerimaan bit. Lapis fisi secara langsung menghubungkan media komunikasi yang berbeda-beda. Gea J. 2009

2.7 Simple Netwrok Management Protocol

Simple Netwrok Management Protocol SNMP adalah Internet Protocol Suite yang dibuat oleh Internet Engginering Task Force IETF pada sekitar tahun 1988. Tujuan awal diciptakannya protocol SNMP ini adalah untuk mengatur berbagai device yang semakin banyak seiring dengan berkembangnnya jaringan internet. SNMP dikembangkan untuk menyediakan peralatan manajemen jaringan yang mendasar dan mudah diimplementasikan untuk rangkaian protocol jenis TCPIP. SNMP merupakan protocol dari lapis aplikasi yang digunakan untuk network Management system untuk memonitor perangkat jaringan sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengelolanya. SNMP mencakup protocol yang actual, definisi yang ditangani managed information, dan komponen komponen terikat lainnya. Server Manajemen SNMP dapat melakukan tes untuk memeriksa status antara perangkat jaringan yang merupakan fungsi pada lapis fisik. Pada lapis Data Link, Server Manajemen SNMP dapat digunakan untuk mengkonfigurasi, mengaktifkan, dan mematikan jaringan, Server manajemen dapat menerima frame keluar dan masuk, dan perhitungan error pada setiap perangkat. Server manajemen SNMP bekerja pada lapis Network dengan memeriksa IP address assignment, address translation tabels, dan routting tabelz. Dengan demikian, server manajemen SNMP dapat menghitung trafik IP dan error. Di lapis Transport, server manajemen SNMP dapat durasi koneksi TCP pada system dapat menghitung trafik TCP dan UDP serta error yang terjadi. Gea J. 2009. SNMP dapat digunakan untuk pengawan, statistic serta pemerikasan unjuk kerja dan keamanan dari suatu jaringan. Untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut SNMP dibagi menjadi tiga bagian yang berkerja sama satu sama lainnya yaitu device, agen dan Netwrok Management System NMS. Berikut deskripsi mengenai fungsi dari ketiga element tersebut: 1. Managed device Managed devide adalah node jaringan yang memiliki SNMP agen dan berada dalam jaringan yang dimanajemenkan. Managed device akan mengumpulkan informasi yang nantinnya bias diakses oleh NMS dengan menggunakan SNMP. Managed device bias berupa router, switch, EthernetNIC, ataupun elemenn network lainnya. Berikut ini merupakan tiga atribut yang merepresentasikan sebuah managed object atau yang sering juga disebut dengan managed device, yaitu: a. Nama Nama atau object identifier OID, dengan jelas mendefenisikan sebuah managed object. Nama-nama ini umumnya dipakai dalam dua bentuk yaitu numeiric dan “human readable”. b. Tipe dan sintaks Tipe data dari sebuah managed object merupakan subset dari Abstract Syntax Notation One ASN.1 merupakan cara untuk menspesifikasikan bagaimana data direpresentasikan dan dikirimkan antara manajer dan agen. Tipe dan sintaks dari ASN.1 bersifat independent sehingga komputer dengan sistem operasi yang berbeda dapat saling berkomunikasi. c. Encoding Sebuah managed object diencoded ke sebuah string menggunakan Basic Encoding Rules BER. BER mendefenisikan bagaimana objek di- encoded dan didecoded maka object tersebut ditransmisikan melalui media transport seperti Ethernet. 2. Agent Ohara J, 2005 Untuk membuat suatu perangkat yang dapat dimonitor dengan SNMP, harus dibuat aplikasi yang disebut agent SNMP. Agent SNMP adalah sebuah aplikasi yang berjalan di perangkat jaringan dan bertugas menjawab pesan-pesan SNMP dan mengirimkan pesan SNMP tentang suatu kejadian di perangkat tersebut. Gambar 2.7 Interaksi antara manager dan agent Ohara J, 2005 Agent menerima masukan pesan dari manager. Pesan ini meminta request untuk membaca atau menulis data pada device. Kemudian agent membawa request tersebut dan mengirimkan kembali respon. Agent tidak selalu harus menunggu untuk dimintai informasi. Ketika suatu masalah yang signifikan terjadi, agent mengirim suatu notification message yang disebut trap kepada satu manager atau lebih. Untuk membuat suatu agent SNMP, perlu diketahui subsistem-subsistem yang ada pada agent SNMP. Gambar 2.8 memperlihatkan subsistem-subsistem yang ada pada agent SNMP. Gambar 2.8 subsistem dalam agent SNMP Ohara J, 2005 Dari gambar 2.8 dapat didefinisikan subsistem-subsistem yang ada dalam agent SNMP, yaitu: • Subsistem jaringan Subsistem ini berfungsi untuk menghubungkan agent SNMP dengan jaringan komputer. Jika subsistem ini meerima pesan SNMP, maka pesan tersebut akan diberikan kepada subsistem protocol. Setelah diproses, subsistem protokol akan memberikan pesan SNMP yang harus dikirimksn oleh subsistem jaringan. • Subsistem protokol Subsistem ini melakukan dua hal, yaitu: encodingdecoding dan otentifikasi. Encodingdecoding mengubah pesan SNMP yang diterima sesuai aturan pengkodean BER Basic Encoding Rule. Sedangkan otentifikasi mengecek apakah pesan SNMP yang diterima tersebut otentik. Pada SNMPv1, otentifikasi dilakukan hanya dengan mengecek nama community yang ada dalam pesan SNMP. • Subsistem MIB Subsisten ini melakukan dua hal, yaitu: mencari identitas object yang diminta, kemudian memanggil fungsi tersebut. Pencarian identitas object dilakukan sesuai jenis pesannya. Sedangkan fungsi yang dipanggil adalah fungsi yang mengakses parameter-parameter system yang berhubungan dengan object yang diminta. 3. Nework Managemnt System Cahyadi D, 2010 NMS merupakan tool untuk melakukan monitoringpengawasan pada elemen-elemen dalam jaringan komputer. Fungsi dari NMS adalah melakukan pemantauan terhadap kualitas SLA Service Level Agreement dari banwidth yang digunakan. Hasil dari pantauan tersebut biasanya dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, disisi lain digunakan oleh administrator jaringan technical person untuk menganalisa apakah terdapat kejanggalan dalam operasional jaringan. Terdapat 10 alasan utama menggunakan aplikasi monitoring jaringan komputer, yaitu: a. Mengetahui apa yang sedang terjadi dalam jaringan, dimana solusi NMS selalu memberikan informasi tentang operasional dan konektifitas dari peralatan dan sumber daya yang ada dalam jaringan. b. Untuk perencanaan peningkatan upgrade dan perubahan peralatan jaringan. c. Dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah-masalah dalam jaringan. d. Sebagai bahan untuk keperluan SLA service level agreement. e. Mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengimplementasikan solusi disaster recovery system pemulihan bencanamasalah dapat dilaksanakan. f. Memastikan keamanan sistem beroperasi dengan baik. g. Memastikan pengguna client layanan dalam jaringan terkoneksi dengan server yang mereka butuhkan. h. Mendapatkan infomasi status jaringan secara remote. i. Memastikan uptime untuk keperluan pengguna yang tergantung dengan ketersediaan jaringan komputer. j. Menghemat pengeluaran dengan menekan jumlah waktu jaringan down dan memangkas waktu untuk menganalisa masalah. Melakukan monitoring pada komponen atau elemen-elemen jaringan serta mengumpulkan informasi yang sangat banyak dari aktifitas jaringan, melihat, menganalisa secara tepat dan cepat memerlukan sebuah solusi dalam menampilkan informasi-informasi tersebut dimana di dalamnya termasuk peta jaringan, pelaporan, sistem peringatan, informasi historis, pengelompokan masalah dan informasi yang berguna lainnya dalam sebuah dashboard NMS di NOC. Selain mempermudah troubleshooting, sistem ini akan membantu dalam mengumpulkan data historis jaringan untuk melihat kecendrungan yang timbul pada penggunaan sumber daya dan kapasitas jaringan sehingga dapat didesain dan direncanakan sebuah jaringan yang akurat dan efektif. SNMP merupakan protokol fleksibel yang mengizinkan penggunanya untuk mengelola dan memonitor kinerja peralatan jaringan, penanganan masalah dan persiapan dalam pengembangan jaringan. Banyak peralatan jaringan yang mendukung penggunaan SNMP, hal ini memudahkan monitoring dengan menggunakan NMS yang juga mendukung SNMP.

2.8 Transmission Control ProtocolInternet Protocol