Batasan Masalah Manfaat PENDAHULUAN

Perpindahan panas secara konduksi yang terjadi di water heater gas LPG adalah panas api yang dihasilkan dari proses pembakaran berpindah ke permukaan luar pipa tembaga. Panas lalu mengalir ke dalam permukaan pipa tembaga. B. Perpindahan panas secara konveksi Perpindahan kalor konveksi adalah perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan massa jenis. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir seperti zat-zat cair dan gas. Perpindahan kalor konveksi dimanfaatkan untuk beberapa sistem seperti pada sistem pendingin mesin mobil yaitu radiator mobil, pada sistem suplai air panas rumah tangga dan pada lemari es. Macam-macam perpindahan panas secara konveksi : 1. Konveksi bebas Konveksi bebas adalah perpindahan panas yang terjadi secara alami yang diakibatkan perbedaan suhu dan beda rapat saja serta tidak ada tenaga dari luar atau alat bantu yang mendorongnya. 2. Konveksi paksa Konveksi paksa adalah perpindahan panas pada aliran gas ataupun fluida yang disebabkan adanya tenaga dari luar. Tenaga dari luar di dapatkan dari alat bantu seperti blower, pompa, kipas. Perpindahan panas secara konveksi yang terjadi di water heater gas LPG adalah panas yang diserap oleh permukaan luar pipa tembaga mengalir ke dalam permukaan pipa dan fluida yang ada didalamnya. Sehingga suhu fluida yang mengalir dalam pipa tembaga meningkat. C. Perpindahan panas secara radiasi Perpindahan kalor radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara medium, sehingga perpindahan kalor radiasi dapat terjadi di dalam ruangan hampa atau vakum. Dalam perpindahan kalor radiasi sumber kalor menyalurkan energinya dalam bentuk radiasi infra merah yang merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik. Permukaan yang hitam kusam dapat menyerap kalor radiasi dengan baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik. Perpindahan panas secara radiasi yang terjadi di water heater gas LPG adalah panas dari api hasil pembakaran ke permukaan luar pipa dan panas dari tabung dalam mengalir ke tabung luar dari water heater.

2.1.3 Perancangan Pipa Saluran Air

Kebanyakan dalam kontruksi water heater gas, saluran air dari water heater tersebut berpenampang lingkaran. Dalam perancangan pipa water heater yang berfungsi sebagai saluran air ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan diantaranya: A. Pemilihan material pipa Menggunakan bahan yang memiliki nilai konduktivitas termal yang tinggi dan tahan terhadap suhu yang tinggi. Jika bahan memiliki nilai koduktivitas yang tinggi maka benda tersebut akan mudah menghantarkan serta mengalirkan panas dalam hal ini adalah mampu memindahkan panas hasil pembakaran dari api yang dihasilkan dari proses pembakaran ke fluida atau aliran air yang ada di dalam pipa dengan cepat. Material pipa yang cocok adalah dari bahan tembaga yang terbukti memiliki kemampuan menghantarkan kalor yang baik serta harga dari tembaga yang tidak terlalu mahal. Tabel 2.1 Konduktivitas Termal Beberapa Bahan Logam Holman,1993 Bahan Konduktifitas Termal k Wm o C Btuh.ft. o F Perak 410 237 Tembaga 385 223 Aluminium 202 117 Nikel 93 54 Besi 73 42 Baja Karbon 43 25 B. Diameter pipa yang digunakan Diameter dalam pipa diusahakan tidak berukuran terlalu kecil, jika diameter dalam pipa terlalu kecil akan mengakibatkan hambatan yang terjadi di dalam pipa besar. Jadi dalam perancangan ini dipilih pipa dengan diameter 0,5 inci, hal ini bertujuan agar hambatan yang terjadi di dalam pipa tidak terlalu besar serta harganya yang tidak terlalu mahal. C. Hambatan yang terjadi didalam pipa Hambatan yang terjadi saat ada aliran air mengalir di dalam pipa diusahakan sekecil mungkin agar ketika air mengalir di dalam pipa penurunan tekanan pipa yang terjadi kecil. Dalam perancangan dan pembuatan saluran pipa air diusahakan tidak mengalami pembelokan, jika ada pembelokan diusahakan sudut pembelokan besar diusahakan lebih besar dari . Pembelokan pipa air pun diusahakan secara merata seperti dibuat melengkung dengan radius tertentu atau saluran air dirancang dengan bentuk melingkar. Hal ini bertujuan agar