Secara Umum TINJAUAN PUSTAKA

L aporan Hasil Penelitian Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Eceng Gondok Bab I I – Tinjauan Pustaka Program St udi S-1 Teknik K imia Fakult as Teknologi I ndust ri – U PN ”Vet eran” Jat im

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Secara Umum

2.1.1 Eceng gondok

Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok Eichhornia crassipes merupakan gulma air yang laju pertumbuhan yang sangat pesat dan dapat membentuk area penutupan yang luas pada permukaan perairan. Eceng gondok merupakan tanaman herba air, perenial, perbanyakannya sangat cepat dengan bantuan stolon horizontal yang menghasilkan anakan tanaman. Stolon tersebut berkembang dari akar, yang perkembangannya didistribusikan oleh arus air, angin, jala ikan dan kapal kecil. Pertumbuhan optimum tanaman ini pada temperatur 28°C - 35°C, tetapi tanaman ini toleran terhadap lingkungan yang ekstrim. Gambar 2.1. eceng gondok Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber L aporan Hasil Penelitian Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Eceng Gondok Bab I I – Tinjauan Pustaka Program St udi S-1 Teknik K imia Fakult as Teknologi I ndust ri – U PN ”Vet eran” Jat im

2.1.2 Klasifikasi Eceng Gondok

 Divisi : Spermatophyta  Sub divisi : Angiospermae  Kelas : Monocotyledoneae  Suku : Pontederiaceae  Marga : Eichhornia  Jenis : Eichornia crassipes Solms . http:rac.uii.ac.idserver20080801035017Laporan20TA.pdf Eceng gondok hidup mengapung bebas bila airnya cukup dalam tetapi berakar di dasar kolam atau rawa jika airnya dangkal. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. http.www.wikipedia.orgwikiencenggondog Bagian-bagian tanaman yang berperan dalam penguraian air limbah adalah sebagai berikut : a. Akar Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikal yang terlarut dalam air. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber L aporan Hasil Penelitian Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Eceng Gondok Bab I I – Tinjauan Pustaka Program St udi S-1 Teknik K imia Fakult as Teknologi I ndust ri – U PN ”Vet eran” Jat im b. Daun Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun klorofil eceng gondok terdapat dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun stomata dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O 2 dari proses fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi tumbuhan dimalam hari dengan menghasilkan CO 2 yang akan terlepas kedalam air . c. Tangkai Batang Tangkai batang eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian dibagian bawahnya terdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut lapisan parenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut xylem dan floem. Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis berwarna putih . d. Bunga Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga bulir dengan putik tunggal. Eceng gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut, eceng gondok merupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan terbuka, yang mengapung bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal. Perkembangbiakan eceng gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif, perkembangan secara vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun, lalu membesar dan akhirnya menjadi tumbuhan baru. Setiap 10 tanaman eceng gondok mampu berkembangbiak menjadi 600.000 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber L aporan Hasil Penelitian Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Eceng Gondok Bab I I – Tinjauan Pustaka Program St udi S-1 Teknik K imia Fakult as Teknologi I ndust ri – U PN ”Vet eran” Jat im tanaman baru dalam waktu 8 bulan, hal inilah membuat eceng gondok banyak dimanfaatkan guna untuk pengolahan air limbah. Eceng gondok dapat mencapai ketinggian antara 40 - 80 cm dengan daun yang licin dan panjangnya 7 - 25 cm . Adapun dampak negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain : 1. Meningkatnya evapotranspirasi penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman, karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat. 2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air DO: Dissolved Oxygens. 3. Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan. 4. Mengganggu lalu lintas transportasi air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya. 5. Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia. 6. Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan. http.www.wikipedia.orgwikiencenggondog

R. Roechyati 1983 mengemukakan kandungan dari batang eceng gondok kering.

Tabel 2.1. Hasil analisa pendahuluan kandungan hemiselulosa batang eceng gondok Kandungan Kadar Selulosa 20-50 Hemiselulosa 6-25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber L aporan Hasil Penelitian Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Eceng Gondok Bab I I – Tinjauan Pustaka Program St udi S-1 Teknik K imia Fakult as Teknologi I ndust ri – U PN ”Vet eran” Jat im Diharapkan dengan kadar hemiselulosa yang cukup tinggi batang eceng gondok dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang lebih bermanfaat. Salah satunya dengan peleburan alkali yang menghasilkan asam oksalat.

2.2 Secara Khusus