Notulen rapat c.
Correspondence File Berisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat, facsimile,
email dan lain-lain
2.2 Audit Internal
Dengan berkembangnya era globalisasi dan meningkatnya persaingan dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk berusaha meningkatkan daya
saingnya secara berkelanjutan. Salah satu cara yang ditempuh adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan usahanya dimana sangat
memerlukan adanya departemen audit internal yang efektif.
2.2.1 Pengertian Audit Internal
Definisi internal audit terus berkembang. Internal audit yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan finansial, tetapi sudah meluas
ke bidang lain seperti manajemen audit, audit lingkungan hidup, sosial audit, audit investigasi, compliance audit. Berikut ini pengertian Internal audit :
Menurut Busra Emka 2006 : 27
Pemeriksaan intern Internal Auditing adalah suatu kegiatan yang bebas dalam suatu organisasi untuk memeriksa kembali semua kegiatan perusahaan. Selain itu
Pemeriksaan intern berfungsi memberikan laporan kepada manajemen, atau merupakan suatu alat pengendalian manajemen yang berfungsi untuk mengukur
dan mengevaluasi efektivitas dari sistem pengendalian intern.
Menurut Hiro Tugiman 2006:11
Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
organisasi yang dilaksanakan.
Menurut Sukrisno Agoes 2012 : 204
Internal audit pemeriksaan intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-
ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan,
perindustrian, investasi, dan lain-lain.
Dari pengertian-pengertian internal auditing di atas, dapat disimpulkan bahwa audit internal merupakan pemeriksaan kembali kegiatan operasi
perusahaan secara independen untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan pemimpin.
Walaupun terdapat kesamaan antara pemeriksaan intern Internal Auditing dengan pemeriksaan ekstern External Auditing dalam area audit
finansial, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua tipe audit tersebut perbedaan-perbedaan tersebut diringkas sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Internal Audit dan External Audit
NO INTERNAL AUDIT
EXTERNAL AUDIT
1
Dilakukan oleh Internal Auditor yang merupakan
orang dalam
perusahaan pegawai perusahaan
Dilakukan oleh external auditor Kantor akuntan Publik yang merupakan orang luar
perusahaan
2
Pihak luar
perusahaan menganggap
Internal auditor
independen Inappearance
External auditor
adalah pihak
yang independen
3
Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu top management, middle
management, dan lower management dalam melaksanakan tanggung jawabnya
dengan memberikan analisis, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan
yang diperiksanya Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen perusahaan
4
Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
tetapi berupa temuan pemeriksaan audit findings mengenai penyimpangan dan
kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-saran
perbaikannya Laporan external auditor berisi opini
mengenai kewajaran laporan keuangan, selain itu berupa management letter, yang
berisi pemberitahuan kepada manajemen mengenai
kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian intern beserta saran-saran perbaikannya
5
Pelaksanaan pemeriksaan
berpedoman pada internal auditing standards yang
ditentukan oleh Institute of Internal Auditors, atau norma Pemeriksaan Intern
yang ditentukan oleh BPKP atau BPK dan norma pemeriksaan satuan pengawasan
intern BUMNBUMD oleh SPI Institut Akuntan
Publik Indonesia
belum Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada
Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan
Institut Akuntan
Publik Indonesia
menyusun Standar Pemeriksaan Intern
Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun,
karena internal auditor mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya
Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling, karena waktu yang terbatas dan
akan terlalu tingginya audit fee jika pemeriksaan dilakukan secara rinci
7
Pimpinan penanggung
jawab pemeriksaan intern tidak harus seorang
registered accountant Pemeriksaan
ekstern dipimpin
oleh penanggung jawabnya adalah seorang
akuntan publik
yang terdaftar
dan mempunyai nomor register registered
public accountant
8
Internal Auditor mendapatkan gaji dan tunjangan sosial lainnya sebagai pegawai
perusahaan External auditor mendapat audit fee atas
jasa yang diberikannya
9
Sebelum menyerahkan
laporannya, internal auditor tidak perlu meminta Surat
Pernyataan Langganan. Sebelum menyerahkan laporannya, external
auditor terlebih dahulu harus meminta Surat pernyataan Langganan Client
Representation Letter
10
Internal Auditor tertarik pada kesalahan- kesalahan yang material maupun tidak
material External auditor hanya tertarik pada
kesalahan-kesalahan yang material, yang bisa mempengaruhi kewajaran laporan
keuangan
Sumber : Sukrisno Agoes 2012 ; 208
2.2.2 Auditor Internal