Kompetensi Kerja Karyawan Bidang Pelayanan PT. Taspen (Persero) K.C.U Bandung

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

PT TASPEN (Persero) adalah perusahaan jasa yang memiliki moto perusahaan yaitu Layanan dan Kinerja selalu di tingkatkan dan target mutu pelayanan yaitu Tepat Orang, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi (5T) untuk melayani dalam 1 jam selesai untuk pemrosesan santunan dengan surat permintaan pembayaran (SPP) yang di urus langsung ke PT TASPEN (Persero). Untuk mecapai target mutu tersebut diperlukan peran aktif dan kompetensi yang menunujang dari seluruh komponen perusahaan.

Fenomena yang terjadi di bidang pelayanan PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung khususnya pada bagian pelayanan pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) adalah para karyawan kurang mampu menunjukan kinerja optimal dan sering melakukan kekeliruan, untuk mencapai target mutu perusahaan.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis berusaha mengidentifikasi akar permasalahan yang sebenarnya terjadi, yaitu kurangnya kompetensi kerja para karyawan bidang pelayanan PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Bandung khususnya pada Bagian pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) .

Dalam menjalankan kegiatan pelayanan, selain karyawan di tuntut harus selalu bersikap sopan, sabar, manusiawi, mudah dan sederhana, karyawan juga harus memiliki kompetensi kerja yang menunjang sesuai


(2)

dengan kebutuhan kompetensi jabatan nya. Selain itu juga berusaha untuk menjaga dan memelihara kepercayaan kepada para stake holder untuk terus bekerja sama dengan PT TASPEN (Persero) khususnya di Kantor Cabang Utama Bandung kurang mengalami banyak kemajuan, bahkan cenderung mengalami kemunduran dari tahun ke tahun, dengan fakta sistem pelayanan 1 jam yang telah dicanangkan dari tahun 1966 tidak berjalan dengan optimal.

Salah satu yang memegang peran penting dan menjadi ujung tombak perusahaan adalah bidang pelayanan. Pelayanan yang di berikan oleh para karyawan masih belum optimal khususnya dalam pembayaran Tabungan Hari Tua, mereka melayani masih lebih dari 1 jam meskipun sudah ada perbaikan strategi dari atasan dengan mereposisi atasan. Hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang menjadi sumber masalah yang telah dijelaskan pada gambaran data.

Sejalan dengan semakin banyaknya klim yang diterima selama masa kerja, maka permintaan akan kebutuhan kompetensi dari setiap karyawan dalam perusahaan pun akan semakin meningkat. Kompetensi dan kemampuan dari karyawan harus selalu berkembang untuk mewujudkan visi, misi, tata nilai, paradigma, strategi dan kebijakan TASPEN serta untuk mendukung program transformasi Taspen. Karena perkembangan kompetensi dari karyawan yang semakin luas, akan memastikan terwujudnya kesuksesan suatu organisasi.


(3)

3

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Kompetensi Kerja Karyawan Bidang Pelayanan PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung.

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Pelayan yang di berikan oleh para karyawan kepada peserta masih belum optimal khusnya pada pembayaran Tabungan Hari Tua (THT)

2. Masih lambat dan banyak kekeliruan dalam pelayanan Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT)

1.2.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat di tarik yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana para karyawan memberikan pelayanan yang optimal

dalam melakukan pembayaran Tabungan Hari Tua (THT).

2. Bagaimana karyawan mampu menyelsaikan laporan Pembayaran (THT) dengan cepat dan akurat

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maksud dari melakukan praktek kerja lapangan ini adalah :


(4)

1.3.1 Maksud

Maksud penulis melakukan kerja praktek lapangan ini adalah : 1. Memenuhi salah satu mata kuliah KP

2. Menambah wawasan dalam dunia pekerjaan 3. Mencari pengalaman kerja

4. Membatu para pensiunan tentang informasi peneriamaan dana pensiun

1.3.2 Tujuan

Adapun Tujuan dari penulis adalah :

1. Supaya pelayanan yang diberikan oleh karyawan kepada pesrta lebih optimal khususnya pada pembayaran Tabungan Hari Tua (THT).

2. Supaya pembuatan laporan pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) kepada peserta lebih cepat.

1.4Batasan masalah

1. Penulis hanya melakukan analisis kompetensi kerja karyawan di TASPEN (Persero) K.C.U Bandung khususnya di bidang pelayanan dalam pembayaran Tabungan Hari Tua (THT).

2. Penulis hanya melakukan analisis kerja para karyawan berkaitan dengan waktu pembuatan laporan Tabungan Hari Tua (THT).


(5)

5

1.5.Waktu dan Tempat

Kerja praktek ini dilakukan di PT Taspen (Persero) Cabang Utama Bandung yang beralamat di JL.PH.H Mustofa no.78 Bandung. Adapun waktu pelakasanaan penelitian yaitu terhitung dari tanggal 5 juli sampai tanggal 5 agustus 2010 .

No Aktivitas

2010

Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penelitian

lapangan

X X

2 Survey Perusahaan

X X X X X

3 Penulisan Laporan

X X X X X X

4 Bimbingan laporan


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Terdapat beberapa definisi sistem yaitu : - Gordon B. Davis ( 1984 )

“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “. - Raymond Mcleod (2001)

“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga


(7)

7

Berikut ini pengertian sistem menurut Para Ahli :

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli : 1. L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.


(8)

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali dan tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.


(9)

9

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi


(10)

sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem yang baik akan memiliki ciri-ciri sistem yang dapat mendukung keberlangsungan sistem itu sendiri. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

Komponen-komponen.

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

- Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

- Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.


(11)

11

Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .  Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(12)

Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.  Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik


(13)

13

(physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.


(14)

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

2.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi.

Sifat-sifat Informasi

a) Ketepatan waktu (timeliness).

Ketepatan waktu suatu laporan merupakan hal penting bagi tujuan pengendali. Deteksi dini terhadap penyimpanan yang besar membantu mengatasi masalah sebelum masalah tersebut berubah menjadi tidak terkendali.

b)Kuantifiabilitas (quantibillity).

Kuantibilitas mengacu pada tingkat kesulitan dalam dalam menyajikan suatu kejadian dalam bentuk numerik.


(15)

15

c) Akurasi (accuracy).

Akurasi berkaitan dengan tingkat kemampuan dari sekumpulan informasi untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur.

d)Kepadatan (cinciseness).

Kepadatan berkaitan dengan kerincian derajat informasi secara umum, laporan yang padat mengarah pada pokok masalah.

e) Relevansi (relevance).

Relevansi berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara suatu informasi dengan suatu masalah keputusan tertentu.

Di dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, peran manusia tetap paling dominan karena hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh alat untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi dapat di peroleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan proccesing system atau information processing system. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe davis dalam buku [Jog94] sebagai berikut :

“sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”


(16)

2.4Metode pendekatan dan pengembangan sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Tahap-tahap pendekatan metode prototipe: 1. Mengidentifikasi kebuthan pemakai

Analisis sistem mewancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan. 2. Mengembangkan prototipe

Analisis sistem dapat dikerjakan dengan spesialis informasi lain untuk mengembangkan sebuah prototipe.

3. Menentukan apakah prototipe diterima 4. Pengkodean sistem Operasional

5. Menentukan apakah prototipe dapat diterima 2.4.2 Alat Bantu Analisis

1. Flow Map

Flowmap digambarkan untuk mendefinisikan dan menginstruksikan organisasi informasi yang berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul yang menjelaskan mengenai elemen data, elemn kontrol, modul dan hubungan antara modul.

2. Diagram Kontek

Diagram Kontek adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem.


(17)

17

3. Data Flow Diagram

Diagram arus data merupakan diagram yang menggambarkan arus data dalam sistem yang akan dibangun, secara paralel dan terstruktur, dengan mengikutsertakan komponen-komponen, entitas-entitas yang terkait baik entias luar atau dalam, media penyimpanan, proses-proses sistem maupun simbol panah yang berhubungan arus data dari proses ke entitas yang terkait.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku untuk mengerti aplikasi secara detail dan pengorganisasian semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan menganalisis sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan , keluaran penyimpanan data dan proses. 5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar didapat sistem yang lengkap dan efisien melalui beberapa tahap yaitu:

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relaasi yang memiliki mesalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anaomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan.


(18)

b. Tabel Relasi

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel.

Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya berfungsi untuk mengakses data dan item sedemkian rupa sehingga basis data tersebut mudah dimodifikasi.

2.5 Pengertian Analisis

Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis.

2.5.1 Defini Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan.

2.5.2 Fungsi Analisis Sistem Fungsi Analisis Sistem adalah

1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user.

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.


(19)

19

3. Memeilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

2.6. Definisi-Definisi

2.6.1 Definisi kompetensi

Kompetensi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai kemampuan manusia yang ditemukan dari praktek dunia nyata dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses

(„superior’) dengan yang biasa biasa saja di tempat kerja atau karya,

pengetahuan, keterampilan, perilaku, karakter, sikap, motivasi atau bakat nya.

2.6.2. Definisi Pensiun

Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Mencapai Usia Pensiun

b. Meninggal pada masa aktif, yang akan di berikan kepada janda/duda atau anak nya sebelum berumur 25 tahun. 2.6.3. Tabungan Hari Tua (THT)

Tabungan Hari Tua (THT) adalah Program Asuransi yang merupakan suatu program asuransi yang terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun di tambah dengan Asuransi Kematian (asuransi seumur hidup).


(20)

o Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada saat berhenti bekerja pada saat pensiun atau kepada ahli waris nya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. o Asuransi kematian adalah suatu jenis asuransi yang

memberikan jaminan keuangan kepada peserta apabila istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada ahli waris nya apabila peserta meninggal dunia.


(21)

BAB III

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Dalam perkembangan nya, kinerja aparatur negara atau pegawai negri sipil senantiasa di tuntut untuk dapat menyesuikan kompetensinya dengan perkembangan teknologi, modernisasi, dan tuntutan pelayanan kepada masyarakat dengan cara meningkatkan daya nalar ,cara pikir, daya cipta, daya guna, hasil guna, dan pengetahuan. Tentu saja pemerintah berupaya memperhatikan kebutuhan aparatur negara tersebut dalam bentuk kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun.

Realisasi bentuk perhatian pemerintah terhadap hari depan atau masa pensiun para pegawai negeri sipil di Indonesia yaitu dengan di bentuk nya perusahaan dalam bidang pelayanan jasa untuk memberikan jaminan kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGRI / TASPEN (Persero).

Membeberkan asal mula terbentuk nya PT. TASPEN, yang di awali dengan keputusan mentri pertama RI No. 338/MP/1960 Tanggal 25 Agustus 1960, selanjut nya PP No 9 tahun 1963, PP No. 10 Tahun 1963, dan PP No. 15 Tahun 1963 yang menjadi sejarah terbentuk nya PT. TASPEN yang dalam perkembangan selanjut nya menjadi PT.Taspen (Persero).

PT Taspen (Persero) di dirikan di Jakarta pada tanggal 17 April 1963, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 15/1963. Kemudian status hukum PN TASPEN disesuaikan menjadi PERUM TASPEN berdasarkan keputusan


(22)

berlangsung hinga hari ini.

Di Jakarta PN TASPEN menggunakan tiga kantor yang terpisah tempat nya, yaitu di JL Laksa No. 12 Jakarta Kota, di JL. Nusantara ( sekarang JL.Juanda) No. 11/Atas, dan Jl.Pintu Besar selatan No. 90 menumpang pada Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya. PN TASPEN menggunakan ketiga nya hingga tahun 1970, sampai kantor Pusat di Jl.Letjen Suprapto, Cempaka Putih selsai di bangun.

Ada tiga tugas pokok yang harus di emban PT TASPEN (Persero),di antara nya yaitu :

1.Menjamin kesejahteraan pasca kerja PNS dengan mengelola Iuran yang mereka bayarkan.

2.Memberikan layanan prima kepada para peserta aktif dan pensiunan PNS dengan moto layanan 5T yaitu tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat administrasi.

3.Mengingat amanah yaitu mengelola dana titipan PNS dengan penuh tanggung jawab. Selain tugas pokok yang di miliki. PT TASPEN (Persero)memiliki lima nilai utama yaitu tumbuh dan berkembang, menjunjung standar etika yang tinggi, professional, akuntabel, dan integritabel.


(23)

Melalui moto perusahaan yaitu Layanan dan Kinerja selalu ditingkatkan dan dalam pelaksanaan pelayanan dengan target mutu pelayanan yang meliputi Tepat Orang, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Tempat, dan Tepat Administrasi (5T), maka sejak tahun 1966 divisi pelayanan PT TASPEN (Persero) telah menerapkan system pelayanan 1 jam selesai untuk pemrosesan santunan dengan surat permintaan pembayaran (SPP) yang di urus langsung ke PT TASPEN (Persero) dan 2 jam untuk SPP tidak langsung atau melalui kantor pos, yaitu jangka waktu pemrosesan sejak dokumen di terima secara lengkap dan benar sampai dengan saat pembayaran. Dalam melayani peserta dan penerima stasiun, manajemen juga mengharuskan jajarannya untuk memiliki sifat yang sopan, sabar, manusiawi, mudah dan sederhana.

PT TASPEN (Persero) telah memiliki jaringan pelayanan yang cukup luas terdiri dari 7 kantor cabang utama dan 35 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 4000 titik pelayanan melalui kerjasama dengan Bank dan Kantor Pos di seluruh Indonesia. Salah satu kantor cabang utama nya adalah di Bandung Jl. P.H Moestopha no 78 dan di Bandung sendiri PT TASPEN (Persero) memiliki 330 titik layanan sehingga memberi kemudahan kepada para peserta untuk memilij kantor bayar yang paling dekat dengan kediaman nya masing-masing.

Pada karyawan bagian pelayanan ini, mereka di bagi ke dalam 11 loket kerja yang dalam tiap loket nya berjumlah 1 orang, dari 11 loket kerja


(24)

SP3B,SP3L, AKT, UKP).

Loket 7 dan 8 bertugas melayani penyampaian mutasi, kantor bayar, keluarga, SK, dan pergantian Karip

Loket 9 dan 10 bertugas melayani pemberian informasi dan permintaan formulir.

Loket 11 khusu kasir terbagi dalam 3 layanan.

Setiap hari mereka melakukan tugas nya masing-masing, tugas yang dimiliki mereka berbeda-beda sesuai dengan loket nya, namun aktivitas kerja mereka saling berhubungan satu sama lain. Karena sistem kerja nya bersifat

“ban berjalan”. Dalam keseharian nya tugas merekan adalah melayani semua

orang yang memiliki kepentingan sesuai dengan tujuan masing-masing. Perusahaan memiliki jam kerja di hari senin sampai dengan Kamis pukul 07.54-16.30, dan jam istirahat di hari Senin sampai dengan Kamis pukul 12.00-12.45 dan di hari Jum’at masuk 07.30-16.30 dan jam istirahat pada pukul 11.30-12.30. bagi peserta yang datang, mereka di haruskan untu mengambil nomor antrian terlebih dahulu yang disiapkan oleh petugas. Fakta yang terjadi adalah para peserta datang lebih pagi sebelum jam kerja di mulai, dengan tujuan untuk mendapatkan nomor antrian kecil, sehingga seringkali kantor di padati oleh peserta. Perusahaan telah menyediakan mesin untuk mengeluarkan nomor antrian secara otomatis.


(25)

PT TASPEN (Persero) memiliki beberapa stake holder yang telah lama menyimpan kepercayaan pada PT TASPEN, diantaranya :

1.Pemerintah Provinsi (Pemprop) 2.Pemerintah kota (Pemkot) 3.Pemerintah Kabupaten (Pemkab) 4.Kantor Wilayah (Kanwil)

5.DJPBN (Direktorat Jendral Pembendaharaan Negara) 6.KPPN (Kantor Pusan Pembendaharaan Negara) 7.BKN (Badan Kepegawaian Negara) regional III 8.BKD (Badan Kepegawaian Daerah)

9.BUMN (Badan Usaha Milik Negara) 10.Lingkungan

11.Peserta Kantor Bayar ( Bank Mandiri, BRI, Bank JABAR, BTPN, Bank HS 1906, Bank Bumi Artha Indonesia, P.T Pos Indonesia)

VISI MISI DAN LOGO  VISI

Menjadikan Taspen sebagai Pengelola Dana Pensiun dan THT dan kesejahteraan lainnya yang berkelas dunia, bersih,sehat dan benar dengan pelayanan tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, dan tepat administrasi.


(26)

pensiun, THT dan Kesejahteraan lainnya secara Professional dan Akuntabel dengan berlandaskan Etika dan Integritas yang tinggi.

 LOGO

3.2Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung, atas keputusan Direksi PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) dengan SK-09/DIR/2007, tanggal 12 maret 2007.


(27)

(28)

KEPALA KANTOR CABANG

WAKIL KEPALA CABANG

KEPALA BIDANG

PELAYANAN KEPALA BIDANG

PERSONALIA KEPALA BIDANG KEUANGAN KEPALA BIDANG SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL PENGENDALI KEPALA SEKSI PENETAPAN KLIM KEPALA SEKSI DATA PESERTA &

PEMASARAN KEPALA SEKSI UMUM KEPALA SEKSI PERSONALIA KEPALA SEKSI KAS KEPALA SEKSI ADM FUNGSIONAL (DATABASE ADMINISTRATOR FUNGSIONAL (SYSTEM ADMINISTRATOR

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


(29)

(30)

peserta dan karyawan untuk kantor cabang utama dan kantor cabang di wilayahnya, yang meliputi :

1. Pengelolaan sistem dan teknologi Informasi 2. Pelayanan

3. Keuangan

4. Audit Mutu Internal 5. Personalia dan Umum

- Pelaksanaan delegasi wewenang dari kantor pusat.  Kepala bidang sistem Informasi

-Pengoprasian sistem dan teknologi informasi yang telah dikembangkan oleh kantor pusat serta evaluasi untuk kebutuhan penyempurnaan.

-Pengelolaan aset TI yang didistribusikan di kantor cabang.

-Penyususnan prosedur pengguanaan, pengoprasian serta pemeliharaan komputer dan kelengkapan nya.

-Pengolahan data kantor cabang di wilayahnya.  Fungsional Database Administrator

-Pengelolaan back-up / recovery data di kantor cabang. -Pengecekan integritas data di kantor cabang.


(31)

 Fungsional System Administrator

-Pemeliharaan terhadap sistem komputer yang digunakan di kantor cabang.

-Penyelsaian masalah yang berhubungan dengan sistem komputer yang digunakan di kantor cabang.

-Penyelenggaraan operasional layanan dukungan TI di kantor cabang.

-Pengelolaan performansi / kapasitas layanan dukungan TI di kantor cabang.

 Fungsional Pengendali

-Rencana kerja pengendalian mutu operasional kantor cabang. -Koordinasi audit mutu internal (opening meeting, pelaksanaan

audit, dan closing meeting).

-Penelitian, analisa penilaian dan pengujian terhadap sistem dan prosedur.

- Penelitian, analisa penilaian atas penyimpangan kegiatan operasional serta penyampaian saran-saran perbaikan.

-Penyusunan laporan bulanan kepada kepala kantor cabang dengan tembusan kepada direktur utama.

 Wakil kepala kantor cabang Utama

-Perencanaan dan pengendalian kegiatan kantor cabang utama. -Pengelolaan kegiatan operasional kantor cabang utama.


(32)

pencegahan, kontrol dokumen dalam data, teknik statistik, dan pengendalian catatan mutu.

-Pembinaan program kemitraan dan bina lingkungan di unit kerjanya.

 Kepala Bidang Pelayanan

-Perencanaan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemasaran.

-Pengelolaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data peserta program TASPEN.

-Persetujuan atas keabsahan dan pembayaran manfaat klim yang diajukan.

-Penetapan besar nya tagihan premi peserta program TASPEN. -Pengelolaan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang di

tetapkan, verifikasi dan pelaporan kepada manajemen kantor cabang.

-Peningkatan kualitas pelayanan di kantor cabang.

-Tindak lanjut terhadap keluhan pelayanan yang diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan.


(33)

 Kepala Bidang Personalia & Umum

-Pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusian ke unit-init kerja di lingkungan kantor cabang sesuai kebutuhan unit kerja.

-Koordinasi dan evaluasi pengelolaan fasilitas-fasilitas kerja di kantor cabang.

-Pengelolaan kegiatan kesekretariatan, kehumasan dan keamanan, kearsipan, pendidikan, dan latihan serta non kedinasan lainnya. -Penyelenggaraan administrasi daftar gaji, dan kompensasi lainnya

serta penyelsaian kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

-Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan administratif PKBL di wilayahnya.

-Penyelenggaraan kualifikasi rekanan terhadap rekanan baru dan entry database rekanan ke dalam daftar rekanan mampu.

-Evaluasi rekanan dalam kurun waktu 1 tahun anggaran.

-Dokumentasi terhadap seluruh kegiatan sistem mutu yang telah disepakati.

 Kepala Bidang keuangan

-Perencanaan dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan di kantor cabang.


(34)

Kepala Bidang Keuangan

Pelaksana seksi keuangan

BAGIAN KERJA PRAKTEK DI BAGIAN KEUANGAN, BERIKUT INI STRUKTUR ORGANISANI NYA

Tugas dari setiap Bagian : a. Kepala Bidang keuangan

Melakukan verifikasi terhadap semua dokumen dan pengesahan terhadap voucher penerimaan.

b. Pelaksana Seksi Keuangan

Dalam prosedur penerimaan premi pelaksana seksi keuangan mengidentifikasi jenis penerimaan yang masuk pada rekening perusahaan atau yang di terima secara tunai, serta menerbitkan voucher penerimaan. Pelaksana seksi administrasi


(35)

c. Pelaksana Seksi Administrasi Keuangan

Fungsi ini bertugas untuk menerbitkan lambar perhitungan, serta melakukan verifikasi terhadap semua dokumen sebelum dokumen itu di verifikasi ulang oleh kepala bidang keuangan.

d. Kasir

Kasir bertugas dalam hal membuat kuitansi sebagai tanda terima uang,

membubuhkan cap “lunas” pada semua dokumen yang terkait, melakukan

posting, serta mencetak catatan harian kasir atau buku harian bank/giro. e. Otorisator

Adalah orang yang melakukan otorisasi terhadap bukti pendukung dan lembar perhitungan.

3.3Deskripsi Kerja

PT TASPEN (Persero) menyelenggarakan dua jenis produk, yaitu Program Asuransi Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun.

Program Asuransi Tabungan Hari Tua (THT)

Program Asuransi Tabungan Hari tua (THT) merupakan suatu program asuransi yang terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun di tambah dengan Asuransi Kematian (asuransi seumur hidup).

o Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada saat berhenti bekerja pada saat pensiun atau kepada ahli waris nya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.


(36)

Adapun bentuk dari program asuransi Dwiguna, diantara nya adalah : o Asuransi multiguna sejahtera : Program Asuransi Multiguna Sejahtera

adalah pengembangan dari Asuransi Dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta berupa manfaat berkala, disamping manfaat THT dan Manfaat Nilai Tunai. Besarnya manfaat berkala di sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing peserta. Program ini telah di ikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.

o Asuransi Ekaguna Sejahtera : Program Auransi Ekaguna Sejahtera menawarkan manfaat THT saja kepada peserta yang ingin membatasi kewajiban iuran nya. Program ini telah diikutu oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.

Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1963 tentang pembelanjaan pegawai negeri dan peraturan pemerintah No.10 tahun 1963 tentang tabungan asuransi dan Pegawai negeri. Ketika itu PN TASPEN memperoleh kantor sendiri di JL. Merdeka No.64 Bandung.

Tujuan

Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai


(37)

usia pensiun atau bagi ahli waris nya (suami/istri/anak/orang tua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum usia pensiun.

Peserta

1. PNS (tidak termasuk PNS di lingkungan Departemen Hankam) 2. Pejabat negara

3. Pegawai BUMN/BUMD yang terdaftar Masa kepesertaan

 Sejak diangkat sebagai calon pegawai tetep/pejabat negara.

 Bagi PNS yang di angkat sebelum 1 Juli 1961 dihitung sejak 1 Juli 1961.

 Bagi PNS daerah Profinsi Irian Jaya yang di angkat sebelum satu Januari 1971, dihitung sejak Januari 1971.

 Bagi Eks PNS Profinsi Timor Timur yang diangkat sebelum 1 April 1979, dihitung sejak April 1979.

 Bagi pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama masing-masing.

Kewajiban Peserta

1. Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok+tunjangan anak) setiap bulan berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

2. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya.

3. Melaporkan perubahan data penghasilan, kenaikan pangkat/golongan dan perubahan gaji pokok.


(38)

kriteria sebagai berikut : a. Mencapai Usia Pensiun

b. Meninggal pada masa aktif, yang akan di berikan kepada janda/duda atau anak nya sebelum berumur 25 tahun.

PT TASPEN (Persero) juga melakukan Pembayaran pensiun kepada : 1. Penerima Pensiun Pejabat Negara

2. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan 3. Penerimaan Tunjangan Veteran

4. Penerimaan Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989

Tujuan

- Untuk memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri/peserta TASPEN pada saat mencapai usia pensiun.

- Sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri/peserta setelah yang bersagkutan memberikan pengabdian kepada Negara.

Peserta

1. Pegawai negeri sipil pusat dan daerah otonom. 2. Pejabat Negara

3. Anggota abri yang dinas dan pensiun sebelum 1 April 1989 4. Anggota Veteran dan PKRI/KNIP


(39)

Kelompok Pensiun yang Diberikan

1. Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

2. Pensiun PNS daerah Otonom 3. Pensiun Pejabat Negara

4. Pensiun ABRI yang dipensiun sebelum 1 April 1989 5. Tunjangan Veteran.

6. Tunjangan PKRI/KNIP 7. Uang Tunggu PNS

Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun) 1. Diri pensiun yang bersangkutan.

2. Janda/duda pensiunan. 3. Yatim-piatu pensiunan

4. Orang tua (Bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/anak).

Kewajiban Peserta

1. Membayar iuran 4,75% dari penghasila sebulan (gaji pokok+tunjangan anak) berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

2. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya. Hak Peserta

1. Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan.

Pensiun sendiri yang di berikan ketika PNS/pejabat negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayaran nya bersamaan dengan


(40)

2. Pensiun Terusan

Merupakan pensiun almarhum/almarhumah yang meninggal dunia di teruskan kepada istri/suami/anak sebesar pensiun yang di terima almarhum/almarhumah semasa hidup, dalam jangka waktu tertentu. - Untuk pensiun PNS/ Pejabat Negara/Tunjangan Veteran 4 bulan

berturut-turut.

- Untuk pensiun Duta Besar 2 bulan Berturut-turut.

- Untuk pensiun ABRI 6 bulan berturut-turut. Bila ada bintang jasa (gerilya, sewindu dan kartika ekapaksi) selama 12 bulan berturut-turut.

3. Uang Duka Wafat (UDW)

Diberikan kepada isteri/suami/anak/ahli waris yang ditunjuk karena pensiunan meninggal dunia sebanyak tiga kali penghasilan terakhir. 4. Pensiunan bagi Janda/Duda/Anak

Pensiun yang diberikan kepada janda/duda/anak karena pensiunan meninggal dunia.

5. Uang Kekurangan Pensiun (UKP)

Kekurangan pensiun yang belum di bayarkan kepada penerima pensiun akibat penyesuaian pensiun pokok, penyesuaian table, adanya pangkat pengabdian karena penerbitan SK terlambat, dsb.


(41)

6. Pensiun Lanjutan

Uang pensiun lanjutan akibat perpindahan kantor bayar antar kantor Cabang PT TASPEN (Persero).

Adapun proses pembentukan program pensiun Pegawai Negeri ditetapkan dengab Undang-Undang No. 11 tahun 1956 tentang pembelanjaan pensiun dan Undang-Undang No.11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/duda serta Undang-Undang No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian.

Bidang pelayanan

Bidang pelayanan dipimpin oleh seorang kepala bidang pelayanan yang terbagi ke dalam 2 seksi yaitu, seksi penetapan klim dan seksi data peserta dan pemasaran yang masing-masing dikepalai oleh 2 orang kepala seksi dimana kepala seksi penetapan klim membawahi 21 orang pelaksana dan kepala seksi data peserta dan pemasaran membawahi 18 orang pelaksana.

 Job description kepala seksi penetapan klim adalah :

1. Pengesahan kebenaran pengajuan klim manfaat Program TASPEN. 2. Penyelenggaraan perhitungan hak peserta sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Pelayanan pembayaran klim pensiun dan asuransi. 4. Penetapan besarnya klim manfaat program TASPEN. 5. Penagihan pensiun terlanjur dan pengelolaan DAPEM.


(42)

8. Tindak lanjut terhadap keluhan pelayanan yang di terima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan.

 Job descriptiom kepala seksi data peserta & pemasaran, adalah : 1. Administrasi dan pemeliharaan data peserta Program TASPEN. 2. Penyajian data peserta Program Asuransi dan Program Pensiun di

Kantor Cabang yang akurat dan up to date.

3. Koordinasi pengiriman / penerimaan data ke / dari kantor pusat dan antar kantor cabang dan instansi terkait.

4. Analisis dan pengendalian data peserta Program TASPEN. 5. Penetapan besarnya tagihan premi peserta Program TASPEN. 6. Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pemasaran atas produk

Program TASPEN.

7. Penyelenggaraan kegiatan pertanggungan dari calon peserta Program TASPEN.

8. Manajemen arsip, koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan alih Media Dokumen.

Dari seksi penetapan klim, memiliki beberapa pelaksana dan biasa disebut dengan CS 1, peneliti SPP, Up Date Data, Penghitung, dan Verifikasi.


(43)

 Job Description CS 1 (Costumer Service) adalah : Proses bisnis Internal

1. Menerima dan meneliti kelengkapan data SPP program pensiun dan THT.

2. Melakukan wawancara singkat terhadap peserta mengenai keabsahan data.

3. Input data SPP klim secara program komputer.

4. Menerbitkan / membuat listing / laporan penerimaan / proses SPP harian & bulanan dan merekonsiliasi dengan listing SPP TMS / BMS dan penyelsaian SPP.

5. Menerima / meminta / menganalisa SK pensiun dan SKPP dari petugas administrasi bidang pelayanan untuk proses SPP klim. 6. Melakukan perencanaan pembayaran SPP klim non prioritas. 7. Membuat laporan secara berkala kepada atasan langsung.

 Pelayanan Pelanggan

1. Memberikan nomor / tanda terima SPP & menyerahkan kepada peserta.

2. Mengembalikan SPP yang BMS / TMS kepada peserta yang disertai dengan penjelasan.meneruskan SPP.

3. Meneruskan SPP yang MS yang telah diberi data teknis kepada petugas peneliti.


(44)

serta kebenaran SPP klim dari petugas CS I.

2. Mengisi data teknis SPP sebagai dasar perhitungan SPP klim dan mencantumkan kode kasus perhitungan .

3. Mengembalikan SPP klim yang BMT/TMS kepada petugas CS I.

4. Menerbitkan surat keterangan pembayaran pensiun terusan dalam hal SPP UDW apabila ada pembayaran pensiun terusan. 5. Melakukan penelitian terhadap pensiunan yang di duga

rangkap / pensiun janda yang telah menikah lagi dan mengagendakan SPP yang bermasalah / kasus.

6. Membuat laporan secara berkala kepada atasan langsung.

 Pelayanan Pelanggan

1. Meneruskan SPP klim kepada petugas Up Date data peserta.

2. Menginformasikan ke instansi peserta dalam hal SPP klim Akt. 2 & 3, perlu diyakini kebenarannya.

 Job Description Up Date data, adalah : Proses bisnis Internal

1.Melakukan inventarisasi & analisa kebutuhan data sesuai dengan kondisi & jenis data yang diperlukan.


(45)

2.Menghubungi / melakukan kunjungan ke instansi peserta pengelola data peserta untuk memperoleh data kepesertaan dalam bentuk dokumen.

3.Mengelompokan, memeriksa, menetapkan & mengesahkan item data yang di perlukan sesuai dengan mutasi & memasukan data dengan media komputer.

4.Menyimpan dokumen yang telah dipergunakan dalam peremajaan data sesuai dengan kata kearsipan yang di tetapkan.

5.Melakukan pencetakan KPT.

6.Membuat laporan secara berkala kepada atasan langsung.

 Pelayanan Pelanggan

1. Menyajikan data yang diperlukan sesuai dengan bentuk jadwal penyajian yang di tetapkan.

 Job Description Verifikasi, adalah : Proses bisnis Internal

1.Menerima SPP klim program THT, pensiun & AMS dari petugas perhitungan & memverifikasi kelengkapan, keabsahan & kebenaran hasil perhitungan pembayaran.

2.Menginput hasil verifikasi SPP klim program THT, pensiun & AMS ke dalam Program komputer.

3.Mengecek kembali secara manual hasil perhitungan dari petugas perhitungan hak peserta.


(46)

2. Meneruskan SPP yang memenuhi syarat pembayaran kepada kepala seksi penetapan dan kepala bidang pelayanan.

3. Membuat / menyampaikan mutasi data program THT / Pensiun pada seksi DPP.


(47)

45

BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis sistem yang sedang berjalan

Sebelum menjelaskan bagaimana prosedur perusahaan Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT TASPEN (Persero), terlebih dahulu penulis melakukan berbagai analisis, baik analisis terhadap instansi itu sendiri maupun terhadap prosedur sistem yang sedang berjalan pada instansi tersebut.

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang sedang berjalan. Berikut ini diberikan gambaran dokumen dari sistem yangg sedang berjalan diinstansi dengan menggunakan Flowmap, Diagram Kontek, Diagram Alir Data (DFD).

4.1.1. Analisis Dokumen yang sedang Berjalan

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pembayaran THT yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero) KCU Bandung adalah sebagai berikut

1. Lembar Perhitungan Hak Asuransi Dwiguna (LPH)

Dokumen ini berisi jumlah uang yang akan dibayarkan pada pemohon. 2. Lembar Penelitian SPP (Surat Permohonan Pembayaran)

Yang mengesahkan adalah kepala seksi penetapan klim yang berisi bahwa semua dokumen persyaratan yang diajukan oleh pemohon telah diperiksa.


(48)

3. Voucher Pengeluaran

Dokumen ini di buat berdasarkan Lembar Perhitungan, dokumen ini dibuat oleh pelaksana seksi keuangan.

4. Bukti Transfer

Dokumen ini adalah sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan pembayaran yang dikirimkan kepada rekening pemohon sebagai pembayaran THT.

5. Catatan Harian Kasir

Dokumen ini dibuat oleh kasir mengenai yang terjadi pada pengeluaran perusahaan yang terjadi setiap harinya baik secara tunai atau yang ada pada rekening perusahaan. Catatan harian kasir dibuat setiap hari.

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur ini akan menganalisa aliran informasi yang digunakan dalam proses Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). Adapun aliran informasi yang sedang berjalan :

1. Pemohon harus melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan yaitu :

a. Mengisi Formulir model Akt.2 (Surat Permohonan Asuransi Kematian untuk istri/ Suami/ anak Peserta) yang disahkan oleh Kepala Urusan Kepegawaian.

b. Mengisi Formulir model Akt 3 (Keterangan Ahli Waris) yang disahkan oleh lurah atau Kepala Desa serta Kepala Kantor atau instansi.


(49)

47

d. Melampirkan foto copy surat kematian yang dilegalisir oleh lurah/kepala Desa.

e. Melampirkan foto copy SK pertama, kartu pegawai, peserta Taspen yang dilegalisir instansi.

f.Melampirkan foto copy SK berkala atau pengkat terakhir. g. Foto copy surat nikah di legalisir oleh lurah atau kepala desa. h. Foto copy KARPEG atau perincian gaji.

2. Setelah semua syarat dilengkapi, dan telah dinyatakan memenuhi syarat oleh kepala seksi penetapan klim maka prosedur selanjutnya adalah bagian pelayanan membuat lembar perhitungan sebesar jumlah yang akan dibayarkan kepada pemohon.

3. Kemudian bagian pelaksana seksi keuangan menerima lembar perhitungan dan dokumen-dokumen yang lainnya untuk diverifikasi.

4. Jika tidak sesuai verifikasinya maka pelaksana seksi keuangan mengembalikan dokumen kepada pemohon langsung tanpa surat menyurat untuk disesuaikan terlebih dahulu.

5. Jika hasil verifikasi seuai maka pelaksana seksi keuangan memberikan lembar resume verifikasi, kemudian mencetak voucher pengeluaran dan menyerahkan dokumen ke Kepala seksi Keuangan dan di arsipkan.

6. Setelah dibuatkan voucher pengeluaran, voucher itu diserahkan kepada kepala seksi keuangan.

7. Kemudian oleh kepala seksi keuangan Voucher tersebut di sah kan 8. Setelah voucher di sahkan kemudian bagian kasir mencetak kwetansi

9. Kemudian voucher yang telah disahkan, resume verifikasi, KTP dan lembar perhitungan di arsipkan.


(50)

10. Dan kwetansi di berikan kepada pemohon. 4.1.2.1. Flowmap Yang Sedang Berjalan

Flowmap merupakan gambaran hubungan entity yang terlibat berupa aliran dokumen yang ada. Flowmap digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan satu dengan yang lainnya.

Flowmap dalam proses Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) yang sedang berjalan di PT. TASPEN (Persro) K.C.U Bandung. Dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

<Process Name>

Bagian Pelayanan

Seksi Penetapan Klim Pelaksana Seksi Keuangan Kepala Seksi Keuangan Kasir Pemohon KPPG Srt Nikah SK 2 Srt Kmatian SK 1 Form Akt3 Form Akt2 KARPEG Form Akt3 Srt Nikah KPPG Form Akt2 SK 2 Srt Kmatian KARPEG SK 1 Periksa Kelengkap an KPPG Form Akt3 Srt Nikah Srt Kmatian KARPEG SK 2 Form Akt2 SK 1

Form Akt3SK 1 KPPG Srt Kmatian SK 2 Form Akt2 Srt Nikah KARPEG Membuat Lembar Perhitungan Pembayara n THT SK 2 SK 1 Form Akt3 KARPEG KPPG Srt Kmatian Form Akt2 Srt Nikah Lembar perhitunga n diTHT diverivikas i SK 2 SK 1 Form Akt3 Srt Kmatian Form Akt2 Srt Nikah KPPG KARPEG Membuat Resume Verifikasi Resume Verifikasi Lembar Perhitungan THT Cetak Voucher Resume Verifikasi Voucher Lembar Perhitungan Voucher KPPG Srt Kmatian KARPEG SK 2 Form Akt2 Srt Nikah Form Akt3SK 1 lengkap Tidak Ya Lembar Perhitungan pembayaran THT Lembar Perhitungan pembayaran THT Lembar Perhitungan pembayaran THT Pengesaha n voucher Voucher yang telahdisahkan Voucher yang telah disahkan Lembar Perhitungan Resume Verifikasi Resume Verifikasi Lembar Perhitungan Resume Verifikasi Lembar Perhitungan Voucher yang telah disahkan KTP KTP Kwetansi Resume Verifikasi Lembar Perhitungan KTP Cetak Kwetan si KTP Kwetansi Lembar Perhitungan Resume Verifikasi Voucher yang telah disahkan


(51)

49

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan yang mewakili seluruh proses yang terjadi dan menggambarkan bagaimana hubungan antara proses utama dan entitas yang terlibat dalam proses pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung.

Berikut ini adalah Diagram Kontek dalam proses Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) ,(Persero) K.C.U Bandung yang sedang berjalan :

SI PEMBAYARAN THT

PEMOHON Dokumen,KTP Voucher yg telah disahkan, Kasir Resume verifikasi, LP, KTP

KTP, Kwitansi Pelaksana Seksi

Keuangan Voucher


(52)

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa membertimbangkan lingkungan fisik data tersebut mengalir.

Data flow diagram dalam proses Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

PEMOHON Pelaksana Seksi Keuangan Kasir Dokumen,KTP 1.0 Periksa Kelengkapan 2.0 Membuat Lembar Perhitungan Pembayaran THT Dokumen 3.0 Lembar perhitungan diTHT diverivikasi 4.0 Membuat Resume Verifikasi 5.0 Cetak Voucher Dokumen, Lembar Perhitungan Dokumen, Lembar Perhitungan Resume verifikasi, Lembar perhitungan 6.0 Pengesahan voucher

Voucher, Resume verifikasi, Lembar perhitungan

Voucher yg telah disahkan, Resume verifikasi, Lembar perhitungan, KTP KTP, Kwetansi

Voucher yg telah Disahkan, resume verifikasi,

Lembar Perhitungan


(53)

51

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah dilakukan analisa sistem yang berlaku, secara garis besar ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional sistem yang berjalan dapat memenuhi tujuan meskipun masih terdapat kekurangannya yang harus diperbaiki dan di tingkatkan lagi. Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang berjalan antara lain :

1. Pelayanan yang di berikan oleh para karyawan kepada peserta masih belum optimal khusnya pada pembayaran Tabungan Hari Tua (THT)

2. Masih lambat dan banyak kekeliruan dalam pelayanan Pembayaran Tabungan Hari Tua (THT)

4.2. Usulan Perancangan Sistem.

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dari proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sistem yang baru untuk meningkatkan efektivitas kerja, agar memberi kemudahan dalam pengolahan data.

Pada bab ini penulis akan merancang sebuah sistem yaitu Bagaimana agar pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung dalam pelayanan nya agar lebih optimal. Dimana sistem informasi yang dibuat diharapkan mengatasi masalah yang sedang terjadi yaitu masih sering terjadi kekeliruan dan masih terlambat dalam melakukan pembayaran Tabungan Hari Tua (THT).


(54)

4.2.1. Tujuan Perancangan sistem.

Tujuan perancangan adalah untuk mempermudah dalam merancang aplikasi suatu informasi yang akan di buat. Pada bab ini penulis akan membuat perancangan Pembayaran THT di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung.

4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Prosedur yang di usulkan dalam pembuatan prosedur Tabungan Hari Tua (THT) di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung adalah sebagai berikut :

1. Pemohon harus melengkapi persyaratan .

2. Kemudian pelayanan memasukan data dan di input kedalam database.

3. Kemudian bagian pelayanan mencetak voucher 4. Kemudian voucher diberikan ke bagian keuangan

5. Selanjut nya bagian keuangan melakukan pengesahan voucher

6. Apabila tidak sah voucher dikembalikan kepada pemohon 7. Apabila sah voucher diberikan kepada kasir.

8. Lalu kasir mencairkan voucher dalam bentuk uang 9. Lalu uang pembayaran diberikan kepada pemohon.


(55)

53

4.2.2.1. Flowmap

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusan-tembusannya. Adapun prosedur kerja yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Flowmap sistem yang diusulkan Bag Pelayanan

Bag Pelayanan Bag KeuanganBag Keuangan KasirKasir Pemohon Pemohon persyaratan persyaratan Input Data D B Cetak Voucher Voucher Melakukan pengesahan Proses Pengesahan voucher voucher Pencairan Voucher Uang Pembayaran voucher ya Uang Pembayaran tidak


(56)

4.2.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan yang mewakili seluruh proses yang terjadi dan menggambarkan bagaimana hubungan antara proses utama dan entitas yang terlibat dalam Pengolahan data Kepensiunan di PT TASPEN (Persero) K.C.U Bandung.

SI PEMBAYARAN THT

PEMOHON Persyaratan Voucher Kasir

Uang Pembayaran

Gambar 5.2 Diagram Konteks Pembayaran THT yang di usulkan.


(57)

55

4.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa membertimbangkan lingkungan fisik data tersebut mengalir. Berikut ini adalah gambar DFD yang diusulkan :

1.0 Input Data

2.0 Cetak Voucher

3.0 Pencairan

Voucher Pemohon

Kasir Persyaratan Voucher

Uang Pembayaran

Voucher


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Prosedur pembayaran THT pada PT TASPEN (Persero) KCU Bandung sudah berjalan dengan baik, karena kegiatan ini tidak dilaksanakan oleh satu fungsi saja. Serta kemudahan yang diterima oleh peserta dalam mengurus pengajuan klim THT mereka. Akan tetapi dibalik semua itu masih ada beberapa kekurangan dalam hal pelayanan

yaitu masih sering melakukan kekeliruan dan pelayanan yang diberikan memakan waktu yang lama. Oleh sebab itu penulis mengajukan suatu prosedur yang di usulkan, yang secara garis besarnya sebagai berikut :

a. Pemohon harus melengkapi persyaratan yang telah ditentukan, kemudian persyaratan itu di sahkan oleh kepala seksi penetapan klim. b. Kemudian bagian pelayanan membuat lembar perhitungan dan di

berikan kepada Bagian kepala seksi keuangan beserta dokumen yang lainnya.

c. Kemudian semua dokumen diverifikasi, setelah hasilnya sesuai maka pelaksana seksi keuangan membuat voucher pengeluaran.

d. Kemudian seluruh dokumen termasuk voucher pengeluaran diserahkan kepada Kabag Keuangan untuk di verifikasi ulang dan pengesahan pada Voucher Pengeluaran.


(59)

57

e. Setelah itu dilakukan pembayaran pada pemohon, bila tidak tunai Pelaksana seksi keuangan menyiapkan transfer bank/giro serta bukti transfernya.

f. Setelah Pembayaran, Kasir membubuhkan cap “Lunas” pada seluruh dokumen.

g. Kemudian dilakukan posting pada pembukuan perusahaan sesuai dengan yang tercantum dalam voucher pengeluaran, dan dibuat catatan harian kasir atau buku harian bank/giro.

h. Jika valid maka semua dokumen dikirim pada seksi petugas administrasi keuangan untuk diarsipkan, jika tidak maka di posting ulang.

Fungsi atau entitas yang terkait dalam prosedur pembayaran THT adalah Bagian Pelayanan, Kabag Keuangan, pelaksana seksi keuangan, Verifikasi Seksi Keuangan, Pelaksana Seksi Administrasi Keuangan, kasir. Dokumen – dokumen yang digunakan adalah lembar perhitungan asuransi dwiguna, lembar penelitian SPP, Voucher pengeluaran, bukti transfer, catatan harian kasir atau buku harian Bank/Giro. Tetapi PT TASPEN (Persero) KCU Bandung tidak memiliki sistem Pengendalian Intern untuk pembayaran THT.


(60)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh : Novan Zatnika NIM 10507086

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(61)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... 1

1.2.Identifikasi masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3.Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1. Maksud ... 4

1.3.2. Tujuan ... 4

1.4.Batasan Masalah ... 4

1.5.Waktu dan Tempat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem ... 6

Elemen Sistem... 8

Karakteristik Sistem ... 10

Klasifikasi Sistem ... 12

Pengertian Informasi ... 14

Pengertian Sistem Informasi ... 15

Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 16

Metode Pendekatan Sistem ... 16

Alat Bantu Analisis ... 16

Pengertian Analisis ... 18

Definisi Analisis Sistem ... 18

Fungsi Analisis Sistem ... 18

Definisi-definisi ... 19

Definisi Kompetensi ... 19

Definisi Pensiun ... 19

Tabungan Hari Tua (THT) ... 19 BAB III PROFIL PERUSAHAAN ii


(62)

4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan ... 45

4.1.1. Analisis Dokumen yang sedang berjalan ... 45

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan ... 46

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 49

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 50

4.1.3. Evaluasi sistem yang sedang berjalan ... 50

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 51

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 51

4.2.2. Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 52

4.2.2.1.Flowmap ... 53

4.2.2.2.Diagram Konteks ... 54

4.2.2.3.Data Flow Diagram (DFD) ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(63)

DAFTAR PUSTAKA

 BUMN Online Diunduh tanggal 10 September 2010 dari http://www.google.com/PT

TASPEN

 Krohnert, Gary. 1991. 100 Training Games. Sydney : Mc Graw-Hill Book Company  Profil Sejarah dan Struktur Organisasi KCU Bandung oleh PT TASPEN (Persero) KCU

Bandung, Diunduh tanggal 20 September 2009 dari http://www.

TASPENBANDUNG.com


(64)

Tempat tangal lahir : Ciamis 29 November 1988 Jenis kelamin : laki – laki

Alamat : Rancah, RT03 / RW02 Alamat di bandung : jln Ciguruwik No.2 Email : Vhans46@yahoo.com

PENDIDIKAN

1993 – 1995 : TK Rancah 1995 – 2001 : SDN 1 Rancah 2001 - 2004 : SMP Negri 4 Rancah

2004 – 2007 : SMA Mekar Arum (Bandung) 2007 – sekarang : universitas komputer indonesia


(65)

i

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Alhamdulilaahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan Laporan Kuliah Kerja ini sebagaimana yang di harapkan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada junjungan alam Nabi besar Muhamad SAW beserta para keluarga dan sahabat yang yang telah mengantarkan umat manusia kepada jalan yang hakiki yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Penyusunan laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas maka kuliah Kerja Praktek. Laporan ini membahas tentang Kompetensi Kerja Karyawan khususnya dibidang pelayanan yaitu pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). Penulis mencoba mengkaji dan menganlisis mengenai kompetensi kerja di suatu perusahaan dan pada akhirnya mencoba untuk membuat rancangan sistem terhadap permasalahan tersebut. Laporan ini tidak akan terselsaikan tanpa bimbingan dari dosen pembimbing. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah di berikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, tetapi penulis mengharapkan melalui laporan ini, setidaknya dapat memberikan gambaran dan bahan kajian tentang kompetensi kerja karyawan dibidang pelayanan khususnya pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). Oleh karena keterbatasan penulis, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi menambah wawasan terhadap bidang kajian ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung , 22 September 2010


(66)

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1. Maksud ... 4

1.3.2. Tujuan ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Waktu dan Tempat ... 5

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem ... 6

Elemen Sistem... 8

Karakteristik Sistem ... 10

Klasifikasi Sistem ... 12

Pengertian Informasi ... 14

Pengertian Sistem Informasi ... 15

Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 16

Metode Pendekatan Sistem ... 16

Alat Bantu Analisis ... 16

Pengertian Analisis ... 18

Definisi Analisis Sistem ... 18

Fungsi Analisis Sistem ... 18

Definisi-definisi ... 19

Definisi Kompetensi ... 19

Definisi Pensiun ... 19

Tabungan Hari Tua (THT) ... 19 BAB III PROFIL PERUSAHAAN ii


(2)

3.1. Tujuan Umum Perusahaan ... 21

3.2. Struktur Organisasi ... 26

3.3. Deskripsi Kerja ... 33

BAB IV SISTEM ANALISIS 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan ... 45

4.1.1. Analisis Dokumen yang sedang berjalan ... 45

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan ... 46

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 49

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 50

4.1.3. Evaluasi sistem yang sedang berjalan ... 50

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 51

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 51

4.2.2. Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 52

4.2.2.1.Flowmap ... 53

4.2.2.2.Diagram Konteks ... 54

4.2.2.3.Data Flow Diagram (DFD) ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(3)

DAFTAR PUSTAKA

 BUMN Online Diunduh tanggal 10 September 2010 dari http://www.google.com/PT TASPEN

 Krohnert, Gary. 1991. 100 Training Games. Sydney : Mc Graw-Hill Book Company  Profil Sejarah dan Struktur Organisasi KCU Bandung oleh PT TASPEN (Persero) KCU

Bandung, Diunduh tanggal 20 September 2009 dari http://www. TASPENBANDUNG.com


(4)

DATA RIWAYAT HIDUP

Nama : Novan Zatnika

Tempat tangal lahir : Ciamis 29 November 1988 Jenis kelamin : laki – laki

Alamat : Rancah, RT03 / RW02 Alamat di bandung : jln Ciguruwik No.2 Email : Vhans46@yahoo.com

PENDIDIKAN

1993 – 1995 : TK Rancah 1995 – 2001 : SDN 1 Rancah 2001 - 2004 : SMP Negri 4 Rancah

2004 – 2007 : SMA Mekar Arum (Bandung) 2007 – sekarang : universitas komputer indonesia


(5)

i

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Alhamdulilaahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan Laporan Kuliah Kerja ini sebagaimana yang di harapkan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada junjungan alam Nabi besar Muhamad SAW beserta para keluarga dan sahabat yang yang telah mengantarkan umat manusia kepada jalan yang hakiki yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Penyusunan laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas maka kuliah Kerja Praktek. Laporan ini membahas tentang Kompetensi Kerja Karyawan khususnya dibidang pelayanan yaitu pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). Penulis mencoba mengkaji dan menganlisis mengenai kompetensi kerja di suatu perusahaan dan pada akhirnya mencoba untuk membuat rancangan sistem terhadap permasalahan tersebut. Laporan ini tidak akan terselsaikan tanpa bimbingan dari dosen pembimbing. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah di berikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, tetapi penulis mengharapkan melalui laporan ini, setidaknya dapat memberikan gambaran dan bahan kajian tentang kompetensi kerja karyawan dibidang pelayanan khususnya pembayaran Tabungan Hari Tua (THT). Oleh karena keterbatasan penulis, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi menambah wawasan terhadap bidang kajian ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung , 22 September 2010


(6)