Membangun E-Learning di SMA Negeri 2 Cianjur

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RULLY BUDIANTO

10109114

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Model Pembuatan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil SMA Negeri 2 Cianjur ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah ... 9

2.1.2 Tempat dan kedudukan ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 10

2.1.4 Job Description ... 11

2.1.5 Visi dan Misi Sekolah ... 12

2.1.5.1 Visi ... 12

2.1.5.2 Misi ... 12

2.1.6 Tujuan ... 12

2.1.7 Logo SMA Negeri 2 Cianjur ... 13


(6)

2.2.3.2 Kekurangan E-learning ... 19

2.3 Pemodelan Analisis ... 20

2.3.1 Basis Data ... 20

2.3.2 Database Management System (DBMS) ... 20

2.3.3 Structured Query Language (SQL) ... 20

2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 21

2.3.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 21

2.3.6 Diagram Konteks ... 21

2.3.7 Flowmap ... 22

2.3.8 Data Dictionary (Kamus Data) ... 22

2.4 Pengembangan Perangkat Lunak ... 23

2.4.1 Personal Home Page (PHP) ... 23

2.4.2 Hypertext Markup Language (HTML) ... 23

2.4.3 Adobe Dreamweaver CS5 ... 24

2.4.4 Java Script ... 24

2.4.5 MySQL ... 25

2.4.6 Pengenalan Wamp ... 26

2.4.7 Cassading Style Sheet (CSS) ... 27

2.5 Pengertian dan Perkembangan Internet ... 27

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 31

3.1 Analisis Sistem ... 31

3.1.1 Analisis Masalah ... 31

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 31

3.1.3 Aturan Bisnis ... 37

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 37

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 38


(7)

3.1.7 Analisis Nilai ... 46

3.1.8 Analisis Data ... 47

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 48

3.1.9.1 Diagram Konteks ... 49

3.1.9.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 50

3.1.9.2.1 DFD Level 1 ... 50

3.1.9.2.2 DFD Level 2 ... 51

3.1.9.2.3 DFD Level 3 ... 55

3.1.10 Spesifikasi Proses ... 61

3.1.11 Kamus Data ... 83

3.2 Perancangan Sistem ... 87

3.2.1 Perancangan Data ... 87

3.2.1.1 Diagram Relasi ... 88

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 88

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 96

3.2.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 100

3.2.4 Perancangan Pesan ... 133

3.2.5 Jaringan Semantik ... 135

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 138

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 143

4.1 Implementasi Sistem ... 143

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 143

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 144

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 144

4.1.4 Impelementasi Antamuka ... 149

4.2 Pengujian Alpha ... 152


(8)

4.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 195

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 197

5.1 Kesimpulan ... 197

5.2 Saran ... 197


(9)

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, dengan judul

MEMBANGUN E-LEARNING DI SMA NEGERI 2 CIANJUR”. Adapun

tujuan dari penyususnan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu sayarat dalam menyelesaikan jenjang studi strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan terselesaikan skripsi ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Ayah dan ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

2. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Utami Dewi, S.Kom. selaku dosen penguji yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku dosen penguji 3 yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berguna.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Tati Harihayati M, S.T., M.T. selaku dosen wali IF 3 angkatan 2009. 7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

8. Bapak Aep Suherman, M.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Cianjur.

9. Seluruh guru, staff dan siswa SMA Negeri 2 Cianjur yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan tugas akhir ini.


(10)

yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Bandung, Agustus 2013


(11)

ANDI OFFSET, 2002.

[2] ____, 2012, “Profile Sekolah”. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cianjur” : Cianjur.

[3] Effendi, Empy. (2005). “Konsep dan Aplikasi e-learning”. Andi : Yogyakarta.

[4] Perkembangan Internet http://www.terindikasi.com/2012/04/sejarah-perkembangan-internet-dunia tanggal Akses 28 Maret 2013 10.34

[5] Abdul Kadir. (2002). Dasar Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP. Andi Offset : Yogyakarta.

[6] Sutarman, 2003. “Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL”. Graha Ilmu : Yogyakarta.

[7] Shalahuddin, M (2011). “Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek)”. Modula : Bandung.


(12)

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Cianjur merupakan salah satu SMA Negeri favorit di Cianjur. Sekolah ini beralamat di Jalan Siliwangi No. 9, Kabupaten Cianjur. Proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Cianjur ini menggunakan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) sebagai pedoman proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Cianjur.

E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Proses kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Cianjur ini berlangsung secara dinamis, dimana cara pemberian materi pelajaran dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan setelah waktu pelajaran berakhir guru memberikan referensi pelajaran yang bersumber dari buku cetak agar bisa dibaca dan dipelajari lagi ketika siswa/i berada di rumah atau diluar lingkungan sekolah. Pada pemberian tugas, guru memberikannya diakhir kegiatan belajar mengajar setelah guru selesai menyampaikan materi pelajaran dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Tugas yang dikumpulkan oleh siswa sering hilang sehingga siswa yang berkasnya hilang tidak mendapatkan nilai sedangkan untuk latihan, guru memberikan latihan soal pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan pemberian nilai latihan diberikan di minggu berikutnya. Sehingga bagi siswa akan tidak efisien dalam mengerjakan tugas atau latihan di akhir jam pelajaran. Dalam pemberian nilai latihan yang diberikan oleh guru terkadang siswa hanya menerima hasil nilai yang telah dikerjakan sebelumnya tanpa mengetahui hasil jawaban yang benar dan yang salah sehingga siswa kebingungan dalam mengevaluasi hasil latihan. Hal ini menjadi permasalahan yang membutuhkan solusi.


(13)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru di SMA Negeri 2 Cianjur, terdapat kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika mengumpulkan tugas jika siswa berhalangan hadir dan sulitnya berkomunikasi dengan guru setelah kegiatan belajar mengajar berakhir serta guru menyadari bahwa kurangnya kesadaran siswa untuk melakukan pembelajaran mandiri (self learning) diluar jam sekolah.

Setiap kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah memantau langsung di sekolah dalam rangka memonitoring aktifitas guru dalam pemberian materi, pemberian tugas dan pemberian latihan di kelas dengan cara membuat laporan aktifitas guru dalam bentuk berkas. Apabila Kepala Sekolah membutuhkan laporan secara mendadak maka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat berkas tersebut, sehingga membutuhkan sebuah alat bantu yang mudah untuk memonitoring aktifitas guru di SMA Negeri 2 Cianjur.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan fakta yang terjadi di SMA Negeri 2 Cianjur, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa didalam kelas pada saat pemberian bahan ajar, tugas, latihan soal dan referensi materi pelajaran yang masih dilakukan oleh guru didalam kelas serta bagaimana membantu kepala sekolah untuk memonitoring informasi keaktifan guru dalam mengajar.

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun e-learning di SMA Negeri 2 Cianjur.

1.3 Maksud dan Tujuan

Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka pihak sekolah bermaksud membuat sistem e-learning.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan sistem e-learning ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu bagi guru memberikan materi dan referensi pelajaran, memberikan tugas, serta latihan soal.


(14)

2. Memudahkan dalam penyimpanan berkas tugas untuk guru dan siswa. 3. Memudahkan siswa dalam mengevaluasi hasil latihan soal.

4. Menyediakan sarana komunikasi jarak jauh antara siswa dengan guru melalui forum diskusi.

5. Memudahkan Kepala Sekolah untuk memonitoring aktifitas guru dalam mengajar melalui pemberian materi, tugas dan latihan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat dalam membangun e-learning adalah sebagai berikut :

1. E-learning ini bukan sebagai pengganti sistem pembelajaran yang sudah ada namun sebagai pendukung pembelajaran yang sudah ada.

2. E-learning ini di akses oleh admin, tata usaha, wakasek kurikulum, kepala sekolah, guru dan siswa.

3. Data yang diolah dalam sistem ini adalah data guru, data siswa, data kelas, data materi, data soal latihan, data nilai, pesan dan data forum diskusi.

4. Sistem memiliki fungsionalitas yang dihasilkan, diantaranya bisa mengunggah materi, mengunduh materi, mengunggah tugas, mengunggah pegumuman, dan juga bisa melakukan latihan soal secara online.

5. Sistem dapat menghasilkan keluaran, diantaranya informasi data guru, data siswa, data kelas, data materi, data soal latihan, data nilai, pesan dan data forum diskusi sesuai dengan hak akses yang diberikan oleh administrator. 6. Aplikasi ini menyediakan forum diskusi untuk melakukan tanya jawab antara

sesama siswa maupun guru.

7. Untuk membantu kepala sekolah untuk memonitoring keaktifan guru maka akan disediakanlah monitoring dalam bentuk grafik.

8. Aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar yang di monitoring oleh kepala sekolah hanya sebatas materi, tugas dan latihan.

9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak e-learning SMA Negeri 2 Cianjur ini adalah terstruktur.


(15)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Studi Literatur adalah Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan pembuatan website e-learning.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang di ambil melalui pengisian kuisioner. 3. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan Bapak Alimudin selaku bagian Kurikulum SMA Negeri 2 Cianjur dan beberapa siswa-siswi SMA Negeri 2 Cianjur kelas X, XI dan XII.

1.5.2 Model Pembuatan Perangkat Lunak

Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisys, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena


(16)

tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Berikut ini adalah gambaran model waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1 Model Waterfall[1]:

Gambar 1.1 Model Waterfall[1] a. Pendefinisian Kebutuhan (Requirements Definition)

Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi soleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. Desain Sistem dan Perangkat Lunak (System and Software Design)

Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

c. Implementasi dan Pengujian Perangkat Lunak (Implementation and Unit Testing)

Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan cara mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak kedalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin. Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala


(17)

kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.

d. Pengujian Integrasi dan Sistem (Integration and System Testing)

Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi kedalam beberapa bab dengan pokok bahasan secara umum sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab landasan teori ini berisi gambaran umum SMA Negeri 2 Cianjur, berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi dan struktur organisasi sekolah serta teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun e-learning di SMA Negeri 2 Cianjur.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab analisis dan perancangan ini berisi mengenai deskripsi analisis, analisis sitem berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Selain itu terdapat juga perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik.


(18)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab implementasi dan pengujian ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem yang dibangun pada e-learning di SMA Negeri 2 Cianjur.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari pelaksanaan pembuatan e-learning di SMA Negeri 2 Cianjur dan juga berisi saran yang diusulkan dalam melakukan perbaikan-perbaikan diwaktu yang akan datang.


(19)

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Profil SMA Negeri 2 Cianjur 2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah

SMA Negeri 2 Cianjur merupakan sekolah favorit. Karena selain tempatnya yang strategis juga mempunyai gedung yang bersejarah. Pada tahun 1919 berdirilah sebuah gedung yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda yang diperuntukan golongan Holand Inhance School Gouverment (HIS). Sewaktu pendudukan Jepang gedung HIS dijadikan Sekolah Rakyat (SR) No. 4 tahun 1942 sampai tahun 1946. Setelah kemerdekaan Sekolah Rakyat (SR) dipakai oleh Sekolah Guru Bawah (SGB) yang berdiri dengan surat keputusan dari wilayah PPKRI Jawa Barat Tanggal 25 Juli 1950 No. 10/2E/1950 mulai agustus 1950.

Pada tahun 1956 melalui PRS mengajukan permohonan kepada pemerintah agar dibuka GA. Pada tahun 1959 dibnetuk panitia pendirian Sekolah Guru Atas (SGA) di Cianjur, dengan surat pendirian SGA dari Djapu PPK pada tanggal 5 Agustus 1959 No. 39/SK/B/III pada nomor urut 31. Nama SGA dirubah menjadi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) berdasarkan surat edaran kabid PGIT No. 6100/Y9 tanggal 24 November 1964. SPG berdiri sampai dengan tahun ajar 1989-1990. Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 342/U/1989 tanggal 5 juni 1989, tentang alih fungsi SPG dan SGO menjadi SLTA lainnya. Menetapkan bahwa SPG Negeri Cianjur menjadi SMA Negeri 2 Cianjur.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 034/O/1997 dan No. 035/O/1997, tanggal 7 Maret 1997 dan SK kepada Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat No. 1966/102.9/OT1997 tanggal 7 april 1997, perihal perubahan Nomenpelatur SMP menjadi SLTP dan SMA menjadi SMU. Sehubungan dengan terbitnya SK tersebut, maka terhitung mulai tanggal 7 April 1997 SMA Negeri 2 Cianjur resmi menjadi SMU Negeri 2 Cianjur, dengan perubahan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu : 3010 2070 1020[2].


(21)

2.1.2 Tempat dan Kedudukan Sekolah

SMA Negeri 2 Cianjur bertempat di Jl. Siliwangi No. 9 Cianjur Jawa Barat 43211 Telp. (0263) 263672.

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan- hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian pada SMA Negeri 2 Cianjur dapat dilihat pada gambar 2.1[2].

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Cianjur

Keterangan

Kepala sekolah : Aep Suherman, M.M.Pd. Wakasek Ur. Kurikulum : Alimudin, S.Pd.

Wakasek Ur. Kesiswaan : Neneng Winarni, S.Pd. Wakasek Ur. Sarana : Soma, M.Pd.

Wakasek Ur. Humas : Dra. Rina Hanariah Kepala Ur. Tata Usaha : Drs. H. Dede Juhana Koordinator BP / BK : Dra. Enny Budhiarsih Koordinator Perpustakaan : Hj. Melia Rahayuni, M.Pd.


(22)

Koordinator Kesra : Dra. Hj. Yani Wahyu Iriani Koordinator Lab. IPA : Ratih Dewiana, S.Pd. Koordinator Lab. Bahasa : Dra. Badriah

Koordinator Lab. Komputer : Yayat Ahdiat, M.M.Kom.

2.1.4 Job Description

Kepala sekolah : Bertugas memimpin dan mengontrol juga memberikan kebijakan serta keputusan dari seluruh kegiatan di sekolah.

Wakasek kurikulum : Bertugas menyusun dan menentukan distribusi dan jadwal mata pelajaran setiap kelas serta jadwal mengajar guru.

Wakasek kesiswaan : Bertugas mengelola kesiswaan dari ekstrakulikuler dan kegiatan siswa lainnya baik intern atau ekstern sekolah dan bekerjasama dengan pihak OSIS (Organisasi Siswa Intern Sekolah).

Wakasek sarana : Bertugas mengelola penyediaan dan pengadaaan barang-barang yang dibutuhkan sekolah (barang inventaris sekolah).

Wakasek humas : Bertugas mengelola informasi tentang sekolah. Ketua Ur. Tata Usaha : Bertugas mengelola administrasi sekolah serta

mengelola data guru, data siswa, data kelas, mata pelajaran.

Koord. BP / BK : Bertugas mengelola penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Koord. Perpustakaan : Bertugas mengelola seluruh kegiatan dalam perpustakaan termasuk mengawasi seluruh kegiatan administrasi perpustakaan sekolah. Koord. Kesra : Bertugas untuk mensejahterakan didalam


(23)

Koord. Laboratorium : Bertugas mengelola serta betanggung jawab semua yang ada didalam ruangan laboratorium. Guru : Bertugas mengelola proses belajar mengajar siswa/i di sekolah, berdasarkan ketentuan yang diberikan oleh pihak sekolah.

2.1.5 Visi dan Misi Sekolah 2.1.5.1 Visi

Menuju siswa berprestasi, berwawasan lingkungan berdasarkan iman dan taqwa.

2.1.5.2 Misi

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif. 2. Tersedianya bahan ajar yang dikembangkan oleh guru.

3. Tercapainya prestasi akademik dan non akademik yang unggul. 4. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

5. Tersedianya perpustakaan sekolah yang dapat mendukung pembelajaran berbasis ICT.

6. Terwujudnya warga sekolah yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.

2.1.6 Tujuan

Pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan SNP yang dilakukan oleh SMA Negeri 2 Cianjur dituangkan dalam program kerja sekolah. Program kerja yang dibuat dengan menggunakan pendanaan dari berbagai sumber (sekolah, pemerintah, lainnya) memiliki tujuan sebagai berikut[2]:

1. Membuat acuan yang jelas dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan sesuai dengan tututan SNP.

2. Mendorong keterampilan guru untuk membuat dan mengembangkan bahan ajar sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Menyiapkan siswa agar mampu bersaing melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


(24)

4. Diharapkan dapat memacu peningkatan prestasi sekolah dalam pencapaian pendidikan sesuai tuntutan SSN.

5. Mengembangkan perpustakaan yang representatif yang mampu membantu dalam mengembangkan potensi keilmuan bagi warga sekolah.

6. Menciptakan warga sekolah yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.

2.1.7 Logo SMA Negeri 2 Cianjur

Gambar 2.2 Logo SMA Negeri 2 Cianjur[2]

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai sumber-sumber buku dan jurnal elektronik.

2.2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sistem mempunyai karekteristik

atau sifat-sifat tertentu, yakni (Jogianto 2005: 2) : 1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen


(25)

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem.

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem

Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapat keluaran.

6. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.


(26)

7. Keluaran Sistem

Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra system.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem

2.2.2 Pengertian Pendidikan

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16).

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263).


(27)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1).

2.2.3 E-learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (komputer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan e-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

a) Tahun 1990 : Era CBT (Komputer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

b) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

c) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dan sebagainya.


(28)

d) Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning berbasis web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

Ada bermacam-macam penggunaan e-learning saat ini, Terdapat pembagian atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous[3].

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training adalah tipe pelatihan, dimana proses sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training mengharuskan guru dan murid mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.

Jadi synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronous training berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia E-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya.


(29)

Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif, maupun latihan ata tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

2.2.3.1 Keuntungan dari E-learning

E-learning sangat berguna bagi pendidikan dan perusahaan serta untuk semua tipe pelajar. E-learning mempunyai berbagai kelebihan, yaitu[3]:

a. Biaya

Kelebihan pertama e-learning adalah mampu mengurangi biaya pelatihan. Dengan adanya e-learning, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta transportasi peserta latihan atau pelatih. b. Fleksibiltas Waktu

E-learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar, dapat

mengakses e-learning disaat waktu senggang. Ketika waktu sudah tidak memungkinkan atau ada hal yang lebih mendesak, pengguna akses dapat meninggalkan pelajaran e-learning saat itu juga.

c. Fleksibilitas Tempat

Dengan jangkauan internet yang sangat luas, akan memudahkan pelajar untuk mengakses e-learning tanpa perlu menempuh perjalanan jauh ke kelas. Selama komputer terhubung dengan komputer yang menjadi server e-learning, pengguna akases dapat mengaksesnya dengan mudah.

d. Fleksibilitas Kecepatan pembelajaran

E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang diikuti. Apabila belum mengerti, dapat dipelajari modul tertentu dan mengulanginya nanti. Pelajar pun dapat memilih modul yang ingin dipelajari dan dapat melewati


(30)

modul pelajaran yang dianggap tidak sesuai dan mengonsentrasikan diri ke bagian lain.

e. Standarisasi pengajaran

Pelajaran E-learning selalu memiliki kualitas yang sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.

f. Efektivitas pengajaran

E-learning yang didesain dengan instruktual design mutahir akan membuat pelajar lebih mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi, visualisasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan teknologi animasi. Bentuk-bentuk pelajaran tersebut akan membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.

g. Kecepatan Distribusi

E-learning dapat cepat menjangkau seseorang yang berada di luar wilayah pusat. Tim desain pelatihan hanya perlu mempersiapkan bahan pelatihan secepatnya dan menginstal hasilnya di server pusat e-learning. Jadi, semua komputer yang tergabung ke server dapat langsung mengakses.

2.2.3.2 Kekurangan dari E-learning

Disamping kelebihannya, e-learning memiliki kekurangan,yaitu[3] : a. Budaya

Penggunaan e-learning menuntut budaya self learning, dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar. Sehingga ada beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti pelatihan melalui komputer. Untuk itu, pada saat ingin mendesain e-learning, terlebih dahulu harus melihat budaya dan kebiasaan penggunaan teknologi pelajar. Apabila pengguna akses tidak terbiasa menggunakan komputer, implementasi e-learning akan memakan waktu lebih lama.

b. Teknologi

Teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut tidak sejalan dengan yang ada dan terjadi konflik teknologi sehingga e-learning tidak berjalan baik. Oleh karena itu, kompabilitas teknologi yang


(31)

digunakan harus diteliti sebelum memutuskan menggunakan suatu paket e-learning.

c. Infrastruktur

Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband baru ada di kota-kota besar. Akibatnya, belum semua orang atau wilayah belum dapat merasakan e-learning dengan internet.

d. Materi

Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui e-learning.

2.3 Pemodelan Analisis

2.3.1 Basis Data

Sistem Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamnya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat[7].

2.3.2 Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika amemenuhi persyaratan minimal sebagai berikut[7] :

 Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

 Mampu menangani integritas data

 Mampu menangani akses data

 Mampu menangani backup data

2.3.3 Structured Query Language (SQL)


(32)

mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus[7].

2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD[7].

2.3.5 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah data yang tersimpan dalam proses dan proses tersebut terhubung dengan data tersebut, dimana DFD menggambarkan aliran data dari sebuah sistem yang prosesnya bisa berjalan secara paralel, tetapi tidak bisa melakukan pengulangan (looping) maupun bercabang. Dimana semua proses digambarkan secara keseluruhan meskipun terjadi dalam waktu yang berbeda. Semua objek yang ada didalam DFD harus mempunyai nama, dimana setiap data harus diawali dan di akhiri oleh proses dan juga semua aliran data harus mempunyai tanda panah. Dalam DFD memiliki penurunan level atau tingkatan dan level yang rendah harus bisa mempresentasikan proses tersebut ke dalam sfesifikasi proses yang jelas. Dan tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama. Level pada DFD dimulai dari level 0 kemudian turun ke DFD level 1, 2 dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan.

2.3.6 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut[7].


(33)

2.3.7 Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart yang menunjukan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi yang lain seperti jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Pedoman-pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam menggambarkan flowmap adalah sebagai berikut, diantaranya :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan juga dari kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara teliti dan pendefinisiannya harus bisa dimengerti oleh pembaca.

3. Mulai dan berakhirnya aktifitas harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar. 5. Menggunakan simbol-simbol flowchart yang umum/standart.

2.3.8 Data Dictionary (Kamus Data)

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan data elemen data yang mengalir pada system perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). Kamus data biasanya berisi[7] :

 Nama-nama dari data

 Digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait data

 Deskripsi - merupakan deskripsi data

 Informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data.


(34)

2.4 Pengembangan Perangkat Lunak

2.4.1 Personal Home Page (PHP)

Personal Home Page (PHP) merupakan script untuk pemrograman web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan teks editor atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP, maintanance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browse. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat Internet. Browse mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan file yang diminta dam memberikan isinya ke web browse. Kemudian diterjemahkan kedalam kode HTML dan menampilkannya ke layar pengguna[6].

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yang diambil dari buku Sutarman, yaitu[6]: 1. PHP mudah dibuat dan memiliki kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).

5. PHP termasuk server-side programming.

2.4.2 Hypertext Markup Language (HTML)


(35)

yang terintegrasi, di perlukan suatu standar untuk mengekspresikan informasi HTML merupakan bahasa yang digunakan oleh WWW untuk konsistensi ekspresi suatu informasi. Sebuah dokumen hypermedia meliputi teks, image, suara, video, dan tape, informasi yang lain. HTML juga dapat menghubungkan informasi dalam dokumen yang berbeda. Bahasa HTML bersifat independen terhadap fletform sehingga dapat digunakan tanpa adanya batasan dari jenis hardware maupun software.

2.4.3 Adobe Dreamweaver CS5

Adobe Dreamweaver CS5 adalah sebuah editor HTML professional untuk perancangan (design), pengkodean (coding), dan pengembangan situs web, halaman web dan aplikasi web. Bekerja pada lingkungan visual editing,

Dreamweaver menyediakan suatu tool yang sangat membantu untuk pembuatan

web. Fitur-fitur visual editing di dalam Dreamweaver mengijinkan pembuatan halaman web dengan cepat tanpa menulis baris kode.

Dreamweaver membantu dalam membangun aplikasi web database dinamis

dengan menggunakan bahasa server seperti ASP, ASP.NET, ColdFusion Markup Language (CFML), JSP, dan PHP.

2.4.4 Java Script

Java script merupakan sosok pemrograman modern, yaitu bahasa pemrograman berorientasi script (object-oriented scripting language), yang berbasis kepada konsep prototype. Bahasa ini banyak dikenal didalam lingkungan website. Bahasa ini diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich dari perusahaan Netscape Corporation dengan nama awal Mocha kemudian berubah menjadi LiveScript namun diganti akhirnya menjadi JavaScript.

Cara untuk men jalankan javascript hanya dengan Java Script enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan java script misalnya Netscape Navigator (versi 2.0 keatas) atau Microsoft Internet Explorer (MSI versi keatas).


(36)

2.4.5 MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan user script PHP untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client. MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source.

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya, istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Berikut ada beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL dibandingkan dengan database jenis lain, diantaranya[6] :

1. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).


(37)

7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan clients menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada clients dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka, MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Clients dan Peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.4.6 Pengenalan Wamp

WAMP adalah singkatan dari inisial system operasi Microsoft Windows dan komponen utama dari paket Apache, MySQL, dan PHP. Apache adalah web server. MySQL adalah sebuah perangkat lunak manajemen basis data. PHP adalah bahasa script ing yang dapat memanipulasi informasi yang dimiliki dalam basis data dan menghasilkan halaman web dinamis setiap isi waktu diminta oleh browser. Selain itu, terdapat program lain dalam WAMP seperti php MyAdmin yang menyediakan antarmuka pengguna grafis untuk manajemen basis data MySQL.


(38)

2.4.7 Casading Style Sheet (CSS)

CSS merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan sebuah dokumen web yang ditulis dalam markup language. Dengan kata lain, CSS merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan atau desain suatu halaman HTML[5].

CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan akses ibilitasi isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan control terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada strukturisi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk menampilkan cara yang berbeda, seperti mrelalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille, halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segigaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.

2.5 Pengertian dan Perkembangan Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah computer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.

Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail


(39)

yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi popular.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bias menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web. Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di


(40)

tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0[4].


(41)

(42)

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem yang sudah dimiliki SMA Negeri 2 Cianjur. Dari proses analisis tadi akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan saat ini diantaranya :

1. Pemberian bahan ajar membutuhkan waktu yang lama.

2. Dalam penyimpanan berkas tugas siswa, terkadang para guru merasa kesulitan.

3. Sulitnya siswa dalam mengevaluasi hasil dari soal latihan yang sudah dikerjakan.

4. Sulitnya komunikasi antara siswa dan guru di luar sekolah.

5. Belum adanya alat bantu monitoring aktifitas guru dalam pemberian materi, tugas dan latihan untuk penilaian oleh kepala sekolah.

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis pada prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara detail prosedur apa saja yang dilakukan pada proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Cianjur. Adapun prosedurnya meliputi prosedur pembelajaran mata pelajaran , tugas dan latihan.

1. Prosedur Pemberian Modul Materi (gambar 3.1), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :


(43)

siswa.

b. Ringkasan materi yang telah disampaikan oleh guru, kemudian diberikan kepada siswa.

c. Siswa melakukan pencatatan ringkasan dari sebuah materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

d. Catatan ringkasan materi yang telah dibuat oleh siswa kemudian disimpan sebagai arsip siswa.

e. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa.


(44)

2. Prosedur Tugas Pelajaran (gambar 3.2), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa yang tersimpan sebagai arsip guru.

b. Ringkasan materi yang telah dipelajari oleh siswa dibuatkan menjadi soal tugas oleh guru.

c. Soal tugas pelajaran dibagikan ke siswa.

d. Siswa menerima tugas dan mengerjakan tugas tersebut, kemudian soal tugas pelajaran disimpan sebagai arsip dan lembar jawaban dikumpulkan kembali ke guru untuk dinilai.

e. Guru menerima lembar jawaban tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa untuk kemudian dinilai dan dimasukan ke dalam daftar nilai siswa. Daftar nilai siswa disimpan sebagai arsip

f. Kemudian guru mengembalikan lembar jawaban tugas yang sudah dinilai ke siswa.

g. Siswa menerima lembar jawaban tugas yang telah dinilai dan disimpan sebagai arsip.


(45)

Gambar 3.2 Flowmap Pemberian Tugas Pelajaran

3. Prosedur Pemberian Soal Latihan Pelajaran (gambar 3.3), pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa yang tersimpan sebagai arsip guru.


(46)

2. Semua ringkasan yang di kumpulkan lalu sebagian ringkasan di jadikan soal latihan oleh guru untuk siswa.

3. Soal latihan pelajaran dibagikan ke siswa.

4. Selesai mengerjakan soal yang diberikan, siswa mengembalikan

soal-soal beserta jawabannya kepada guru mata pelajaran.

5. Guru menerima lembar jawaban tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa untuk kemudian dinilai dan dimasukan ke dalam daftar nilai siswa sebagai arsip.

6. Jawaban soal yang sudah besisi penilaian dari guru mata pelajaran diberikan

kembali kepada siswa untuk disimpan sebagai arsip atau bukti jika pada saat perhitungan nilai ada kekeliruan.


(47)

(48)

3.1.3 Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang terdapat e-learning di SMA Negeri 2 Cianjur adalah sebagai berikut:

1. Pengisian nomor induk siswa, nomor induk pegawai, kode kelas yang telah ditentukan oleh pihak sekolah dengan format yang dijelaskan dianalisis pengkodean.

2. Pelaksanaan latihan dilakukan di lingkungan sekolah. 3. Soal latihan berupa pilihan ganda.

4. Format nilai yang diberikan antara 0 sampai 100.

5. Siswa kelas X, XI dan XII memperoleh materi sesuai kelas masing-masing dengan guru yang bersangkutan.

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan sistem agar dapat berjalan dengan baik.

Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Kode

kebutuhan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-F-001 Sistem menyediakan layanan login untuk pengguna admin, tata

usaha, wakasek kurikulum, guru, kepala sekolah dan siswa.

SKPL-F-002 Sistem menyediakan layanan untuk menampilkan informasi

tentang guru, siswa dan materi pelajaran.

SKPL-F-003 Sistem menyediakan layanan upload dan download materi dan

tugas.

SKPL-F-004 Sistem ini menyediakan layanan untuk pengguna guru dalam

membuat soal latihan.

SKPL-F-005 Sistem ini menyediakan layanan untuk guru dan siswa

melakukan diskusi.

SKPL-F-006

Sistem menyediakan layanan latihan online kepada siswa sebagai referensi untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

SKPL-F-007 Sistem dapat menampilkan aktifitas guru dalam bentuk grafik


(49)

Tabel 3.2 Kebutuhan Non-Fungsional

Kode Kebutuhan

Spesifikasi Kebutuhan Perungkat Lunak

SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk website

SKPL-NF-002

Sistem hanya dapat diakses oleh admin, tata usaha, kurikulum, guru, kepala sekolah dan siswa SMA Negeri 2 Cianjur.

SKPL-NF-003

Admin, tata usaha, kurikulum dan kepala sekolah login menggunakan username sedangkan guru menggunakan nip dan siswa menggunakan nis

SKPL-NF-004 Sistem mendukung format file tugas dan materi pembelajaran

.doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt, .pptx, .pdf.

SKPL-NF-005 Siswa dapat mendownload materi yang telah diberikan oleh

guru.

SKPL-NF-006 Soal berbentuk multiple choice (pilihan ganda).

SKPL-NF-007 Waktu latihan di atur oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan.

SKPL-NF-008 Format nilai untuk latihan online yaitu antara 0 sampai 100

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non-fungsional yang diajukan adalah terdapatnya komputer yang terhubung dengan jaringan internet agar kinerjanya dapat berjalan secara maksimal serta memudahkan dalam hal pengolahan database.

3.1.5.1Analisis Pengguna

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer. Pada tabel 3.3 akan dijabarkan tentang siapa saja pengguna yang tersedia di SMA Negeri 2 Cianjur:


(50)

Tabel 3.3 Klasifikasi Pengguna yang Tersedia

Untuk memaksimalkan pengguna sistem yang akan dibangun, maka pengguna aplikasi ini dibagi menjadi enam kategori, yaitu admin, tata usaha,

Pengguna Tanggung

Jawab Tingkat Pendidikan Pengalaman menggunakan komputer Pelatihan Bag. Tata Usaha Mengelola data guru, data siswa, data kelas dan data mata pelajaran.

Minimal D3 Dapat

menggunakan Microsoft Office dan dapat mengakses data dalam web

Menguasai Microsoft Office dan web browser. Bag. Kurikulum Mengelola data mengajar

Minimal S1 Dapat

menggunakan Microsoft Office dan dapat mengakses data dalam web

Menguasai Microsoft Office dan web

browser.

Guru Menyiapkan silabus mata pelajaran. Memberikan materi, tugas, latihan dan pengumuman.

Minimal D3 Dapat

menggunakan Microsoft Office

Menguasai Microsoft Office dan web browser Kepala Sekolah Melihat aktifitas kinerja guru bidang studi.

Minimal S1 Menguasai pemahaman untuk mengelola dan mengakses data dalam sebuah web. Menguasai pemahaman yang cukup untuk mengakses data dalam sebuah web. Siswa Mengikuti KBM,

mengerjakan tugas, mengerjakan latihan dan mempelajari materi. Menguasai pemahaman untuk mengelola dan mengakses data.


(51)

wakasek kurikulum, guru, siswa dan kepala sekolah. Deskripsi pengguna dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Analisis Pengguna yang Akan Menggunakan Sistem

Pengguna Hak Akses Kemampuan yang

dimiliki Jenis pelatihan yang diberikan Admin (Bagian IT) Mengelola data administrator. Berhak melakukan insert,update dan delete data tahun ajaran, data user dan data berita.

Memiliki pemahaman yang baik terhadap pengolahan data dalam e-learning serta memiliki

kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser.

Cara pengoperasian aplikasi dan

mengolah data dalam web.

Bag. Tata Usaha

Berhak

melakukan Import data guru, data siswa, data kelas dan data mata pelajaran.

Memiliki pemahaman yang baik terhadap pengolahan data dalam e-learning serta memiliki

kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser.

Cara pengoperasian aplikasi dan

mengolah data dalam web. Bag. Kurikulum Berhak melakukan Import data mengajar. Memiliki pemahaman yang baik terhadap pengolahan data dalam e-learning serta memiliki

kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser.

Cara pengoperasian aplikasi dan

mengolah data dalam web.


(52)

Guru Bertanggung jawab atas isi materi yang diunggah kedalam sistem. Unggah tugas, unggah file materi, unduh tugas siswa, membuat soal latihan dan mengelola forum. Memiliki penguasaan pengelolaan terhadap e-learning, internet dan web browser.

Cara pengelolaan aplikasi dengan hak akses milik guru

Kepala Sekolah Hanya dapat melihat atau memantau sejauh mana e-learning ini berjalan. Melihat laporan aktifitas guru dalam bentuk grafik. Memiliki kemampuan terhadap teknologi internet dan web browser.

Cara penggunaan aplikasi dengan hak akses milik kepala sekolah.

Siswa Melakukan upload dan download materi dan tugas. Dapat mengakses data latihan dan nilai. Mengolah forum diskusi. Memiliki kemampuan pemahaman qpengoprasian terhadap e-learning serta paham teknologi internet dan web browser.

Cara penggunaan aplikasi dengan hak akses milik siswa.

Bedasarkan analisa pengguna dapat disimpulkan bahwa pengguna untuk sistem e-learning ini sudah tersedia di SMA Negeri 2 Cianjur sehingga tidak perlu menambah pengguna lagi.

3.1.5.2Analisis Pengkodean

Analisis pengkodean bertujuan membahas tentang pengkodean yang ada di SMA Negeri 2 Cianjur. Pengkodean yang ada terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Induk Siswa (NIS) dan pengkodean kelas.


(53)

1. Pengkodean NIP

9999 99 99 9999 99 9 999

Nomor urut PNS

Bulan kerja Kode jenis kelamin

Tahun kerja Tanggal lahir Bulan lahir Tahun lahir

Contoh: 1966 03 11 1990 01 1 002 = Alimudin, S.Pd. lahir pada tanggal 11 Maret 1966, diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada bulan Januari tahun 1990, berjenis kelamin laki-laki dan terdaftar dengan nomor urut 002.

2. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Pengkodean untuk nomor induk siswa saat ini di SMA Negeri 2 Cianjur terdiri dari delapan digit yaitu sebagai berikut:

Format : XXXX XX XXX

Nomor urut siswa Kelas

Tahun angkatan

Contoh : 1011 10 023 = Annisa Widyastuti merupakan angkatan 2010-2011, masuk dikelas 10 (sepuluh) dengan nomor urut 023.

3. Pengkodean kelas

Pengkodean kelas yang saat ini digunakan di SMA Negeri 2 Cianjur adalah kelas X (sepuluh), XI (sebelas), dan XII (dua belas). Kelas XI dan XII memiliki penjurusan, dimana kelas penjurusan yang ada adalah IPA, IPS dan BAHASA. Berikut ini contoh pengkodean kelas.

Tabel 3.5 Pengkodean Kelas

Contoh Kelas Kelas/Tingkat Jurusan No. Urut Kelas Kelas X :

 X 1

 X 2

X


(54)

Kelas XI :

 XI IPA 1

 XI IPS 1

 XI BAHASA 1 XI

(sebelas) IPA, IPS, BAHASA 1, 2, dst Kelas XII :

 XII IPA 1

 XII IPS 1

 XII BAHASA 1 XII

(duabelas) IPA, IPS, BAHASA 1, 2, dst

Berikut adalah contoh pengkodean kelas : Pengkodean kelas X

X 1

Tingkat No. Urut Kelas

Pengkodean kelas XI :

XI 1

Tingkat No. Urut Kelas IPA

Jurusan

Pengkodean kelas XII :

XII 1

Tingkat No. Urut Kelas

IPA

Jurusan

3.1.5.3Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada, spesifikasi hardware yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Cianjur dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Analisis Perangkat Keras di SMA Negeri 2 Cianjur

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 1 Ghz


(55)

3 VGA VGA 64 MB

4 Memory RAM 128 GB

5 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

6 Hardisk 20 GB

7 Koneksi Koneksi Internet minimal 64 kbps

Sedangkan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun dibutuhkan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut:

Tabel 3.7 Analisis Perangkat Keras yang Dibutuhkan SMA Negeri 2 Cianjur

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz

2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA 128 MB

4 Memory RAM 512 GB

5 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

6 Hardisk 80 GB

7 Koneksi Koneksi Internet minimal 64 kbps

Dilihat dari fakta yang ada, maka diperoleh kesimpulan bahwa SMA Negeri 2 Cianjur perlu menambah spesifikasi lagi, karena spesifikasi perangkat keras yang ada tidak cukup untuk menjalankan e-learning yang akan dibangun.

3.1.5.4Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak disini menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam membangun e-learning. Perangkat lunak yang dipakai di SMA Negeri 2 Cianjur menggunakan sistem operasi Microsoft Windows hal ini belum cukup untuk mengembangkan sistem yang akan dibangun. Oleh karena itu diperlukan perangkat lunak tambahan untuk mendukung sistem yang akan dibangun. Perangkat lunak yang dibutuhkan, diantaranya adalah:

1. Sistem Operasi Windows7 dengan Web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox

2. Macromedia Dreamweaver sebagai tool pembuatan coding. 3. PHP sebagai bahasa pemrograman yang akan digunakan.


(56)

4. WAMP sebagai Web Server.

5. MySQL sebagai media penyimpanan basis data.

3.1.6 Analisis Monitoring

Analisis monitoring adalah tahap dimana dilakukan analisis tehadap data-data yang ada di SMA Negeri 2 Cianjur untuk dikelola dan disajikan dengan efektif dan efisien. Indikator yang digunakan dalam aplikasi SMA Negeri 2 Cianjur yaitu :

1. Bagian materi

Pada bagian materi indikator yang digunakan adalah jumlah pengunggahan materi berdasarkan jumlah materi dalam bentuk grafik, jumlah materi yang diunggah minimal 5 file dalam 1 mata pelajaran maka guru dikatakan aktif. 2. Bagian tugas

Pada bagian tugas indikator yang digunakan adalah jumlah pengunggahan tugas berdasarkan jumlah tugas dalam bentuk grafik, jumlah tugas yang diunggah minimal 2 file dalam 1 mata pelajaran maka guru dikatakan aktif. 3. Bagian latihan

Pada bagian latihan indikator yang digunakan adalah jumlah pengunggahan latihan berdasarkan jumlah latihan dalam bentuk grafik, jumlah latihan yang diunggah minimal 3 file dalam 1 mata pelajaran maka guru dikatakan aktif. Contoh Kasus :

 Alimudin mengajar 2 mata pelajaran dengan mengunggah materi 11, tugas 6, latihan 6. Maka pada sistem di kepala sekolah akan menampilkan grafik keaktifan guru dalam mengunggah materi, tugas dan latihan. Hasilnya yaitu Guru Alimudin dikatakan aktif dalam mengunggah materi, tugas, latihan dan kesimpulannya baik.

 Soma mengajar 1 mata pelajaran dengan mengunggah sebuah materi 3, tugas 1, latihan 1. Maka pada sistem di kepala sekolah akan menampilkan grafik keaktifan guru dalam mengunggah materi, tugas dan latihan. guru Soma tidak aktif dan kurang baik dalam mengunggah materi, tugas, latihan dan kesimpulannya kurang baik.


(57)

3.1.7 Analisis Nilai

Pada tahap ini akan dilakukan analisis pada sistem penilaian latihan soal di SMA Negeri 2 Cianjur. Informasi ditampilkan pada grafik latihan di form guru dengan menjadikan bobot nilai sebagai ukuran kinerja siswa dalam mengerjakan soal latihan untuk mencapai target yang diinginkan, apabila siswa mendapatkan bobot nilai A, B, C maka siswa dianggap mengerti dalam pengerjaan latihan soal, dan bila siswa mendapatkan bobot nilai D, E maka siswa dianggap tidak mengerti dan akan mendapatkan pelajaran tambahan.

Tabel 3.8 Tabel Bobot Nilai

Nilai Bobot Nilai Keterangan

>81 A Mengerti sekali

61 – 80 B Mengerti

41 - 60 C Cukup Mengerti

21 – 40 D Tidak Mengerti

<20 E Tidak Mengerti Sekali

Untuk perhitungan Nilai Latihan : Nilai Latihan :

Contoh Kasus :

1. Pada pelajaran Matematika di kelas X.1 guru bernama Alimudin menginputkan latihan dengan jumlah 4 buah soal. Salah satu siswa di kelas X.1 yang bernama Ani Triani mengerjakan soal tersebut dengan jumlah yang benar 3 dan yang salah 1, maka Ani Triani mendapatkan nilai 75 dengan bobot nilai B dan dianggap mengerti pada latihan ini, perhitungannya sebagai berikut :

Nilai Latihan : 3/4 x 100 = 0,75 x 100 = 75

2. Pada pelajaran Ekonomi di kelas XI.IPS 5 guru bernama Soma menginputkan latihan dengan jumlah 5 buah soal. Salah satu siswa di kelas XI.IPS 5 yang bernama A. Gilang Saidi Rizki mengerjakan soal tersebut dengan jumlah yang benar 1 dan yang salah 4, maka A. Gilang Saidi Rizki mendapatkan nilai 20


(58)

dengan bobot nilai E dan dianggap tidak mengerti sekali pada latihan ini sehingga butuh pelajaran tambahan, perhitungannya sebagai berikut :

Nilai Latihan : 1/5 x 100 = 0,2 x 100 = 20.

3.1.8 Analisis Data

Analisis data merupakan tahap dimana dilakukan analisis terhadap data-data yang diolah dalam sistem atau prosedur yang sedang berjalan. Dan juga akan dilakukan analisis terhadap data yang dibutuhkan sistem agar dapat diimplementasikan kedalam proses E-learning SMA Negeri 2 Cianjur. Analisis data dimodelkan dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan hubungan antara entitas atau struktur data dan relasi antar file.

Diagram ERD dari E-learning yang akan dibuat dapat digambarkan sebagai berikut:

1 memiliki

Kode_kelas

Kelas n Siswa

nis memiliki n 1 Pengumuman memiliki n 1 Kode_pengumuman Materi memiliki n 1 Kode_materi Tugas memiliki n 1 Kode_tugas Latihan memiliki n 1 Kode_latihan memiliki 1 Tahun_ajaran memiliki 1 n Kode_tahun_ajaran n memiliki n 1 memiliki n 1 memiliki n 1 Kode_detail_tugas Kode_detail_latihan Forum_tanya 1 memiliki n Pesan 1 memiliki n memiliki memiliki n 1 n

1 1 memiliki n

memiliki n 1 memiliki memiliki n n 1 1 Kode_pesan Kode_forum Kode_forum_jawab n Mengajar nip

Guru n Matapelajaran

Kode_pelajaran Kode_mengajar memiliki 1 n Berita n mengelola Detail_latihan Detail_Tugas Forum_jawab memiliki memiliki n 1 n 1 Kode_berita Admin username 1 mengelola 1 n mengelola 1 n mengelola 1 n mengelola 1 n


(59)

Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Keterangan Atribut Entitas Pada ERD

No Nama Entitas Atribut

1 Admin username, password, nama, level,email 2 Guru nip, password, nama ,tempat_lahir, tanggal_lahir,

jenis_kelamin, agama, status, alamat, email, foto, telepon, pendidikan

3 Siswa nis, password, nama, tempat_lahir, tanggal_lahir, jenis_kelamin, agama, alamat, kota, email, telepon, foto, status

4 Berita kode_berita, tanggal, judul, isi

5 Forum Tanya kode_forum, tanggal, user_id, judul, isi

6 Forum Jawab kode_forum_jawab, sebagai, tanggal, user_id, judul, isi

7 Kelas Kode_kelas, kelas

8 Matapelajaran kode_pelajaran, nama_pelajaran

9 Detail_latihan Kode_detail_latihan, nis, tanggal_mengerjakan, nilai 10 Detail_tugas Kode_detail_tugas, nis, nama,

tanggal_mengumpulkan, file, nilai

11 Tahun_ajaran kode_tahun_ajaran, nama_tahun_ajaran, semester 12 Materi kode_materi, tanggal, judul, isi, file

13 Mengajar Kode_mengajar

14 Pengumuman Kode_pengumuman, tanggal, judul, isi 15 Tugas kode_tugas, tanggal, judul, isi, file 16 Latihan kode_latihan, tanggal, judul, isi

17 soal kode_soal, pertanyaan, jawaban_a, jawaban_b, jawaban_c, jawaban_d, jawaban_e, jawaban, file 18 Pesan Kode_pesan, id_pengirim, id_penerima, tanggal, isi 19 Log_login Ip, tanggal, hits, online

20 Log_soal Kode_log_soal, nis, kode_soal, jawaban

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai proses yang akan diterapkan dalam sistem serta menjelaskan


(60)

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam membangun E-learning di SMA Negeri 2 Cianjur. Analisis fungsional dimodelkan dengan menggunakan Diagram Konteks.

3.1.9.1Diagram Konteks

Alat pemodelan ini digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungan serta mendeskripsikan fungsi sebuah sistem. Diagram konteks digambarkan dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam sistem. Terdapat empat pengguna yaitu Administrator, Guru, Siswa, Kepala Sekolah. Berikut diagram konteks pada Aplikasi E - Learning di SMA Negeri 2 Cianjur (Gambar 3.5).

E-LEARNING SMA NEGERI 2

CIANJUR ADMIN KEPALA SEKOLAH GURU SISWA Kurikulum Tata Usaha Data Login Data Siswa

Data Materi yang diunduh Data Detail Tugas Data Detail Soal Latihan Data Pengumuman Data Forum

Info Login Info Siswa

Info Materi yang diunduh Info Detail Tugas Info Detail Soal Latihan Info Pengumuman Info Forum Info Login Info Guru Info Materi Info Tugas Info Latihan Info Soal Info Pengumuman Info Detail Kelas Info Mengajar Info Forum Data Login Data Guru Data Materi Data Tugas Data Latihan Data Soal Data Pengumuman Data Detail Kelas Data Mengajar Data Forum Data Login Info Login Info Materi Info Tugas Info Latihan Info Login Info Mengajar Data Login Data Mengajar Data Login Data Tahun Ajaran Data Admin Data Berita

Info Login Info Tahun Ajaran Info Admin Info Berita Data Login Data Guru Data Siswa Data Kelas Data Mata Pelajaran

Info Login Info Guru Info Siswa Info Kelas Info Mata Pelajaran

Mail Server Info Guru Info Siswa Sistem Informasi Akademik Data Guru Data Siswa Data matapeljaran Data mengajar


(61)

3.1.9.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail. DFD menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada diagram konteks e-learning seperti pada gambar 3.5 dapat diuraikan menjadi beberapa DFD.

3.1.9.2.1 DFD Level 1

Gambar DFD Level 1 berikut ini menjelaskan bahwa pangguna web dapat melakukan akses pada website dengan memilih menu yang ada ke dalam sistem sebagai admin, kurikulum, kepala sekolah, guru serta siswa yang didalamnya terdapat beberapa pilihan yang berbeda sesuai dengan hak akses setiap pengguna.

Admin Tata Usaha Kurikulum Kepala Sekolah Guru Siswa 2 Login 1 Pengolahan Akun 4 Pengolahan Data Master Data login Info login Data login Info login Info login Data login Info login Data login Data login Info login Data login Info login Data Tahu_ajaran Data Admin Data Berita Info Tahun_Ajaran Info Admin Info Berita Data Mengajar Data Detail Kelas Info Mengajar Info Detail Kelas Info Guru

Info Siswa Info Kelas Info Mata pelajaran

Data Guru Data Siswa Data Kelas Data Mata pelajaran

Admin

Guru

Siswa

Data loginData login

Data login Data login Data login Data login Data Siswa Data Guru Info Guru Info Siswa Data Siswa Data Siswa Data Guru Data Guru Berita Kelas Data Siswa Data Siswa Data Guru Data Guru Data Berita Data kelas Data Kelas Mata pelajaran

Data Mata pelajaran Data Mata pelajaran

6 Monitoring Aktifitas 5 Pengolahan Pembelajaran Materi Tugas Latihan Data Materi Data Tugas Data Latihan Data Tugas Data Latihan Data Materi Data Materi Data Tugas Data Tugas Data Latihan Data Latihan Data Materi Detail_latihan Data Detail_latihan

Data Detail_latihan Detail_tugas Data Detail_tugas Data Detail_tugas Pengumuman Data Pengumuman Data Pengumuman Mengajar

Data Mata pelajaran

Data Mengajar Data Mengajar Data Mengajar Data Mengajar Data Guru Data Guru Data Siswa Data Siswa 7 Forum Forum_tanya Forum Jawab Data Forum_tanya Data Forum_jawab Info Forum_tanya Info Forum_jawab Info Forum_tanya Info Forum_jawab Data Forum_tanya Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Siswa Data Pengumuman Data Materi Data Detail_tugas Data Detail_latihan Info Siswa Info Pengumuman Info Materi Info Detail_tugas Info Detail_latihan Data Guru Data Pengumuman Data Materi Data Tugas Data Latihan Data Soal Data Detail_kelas Info Guru Info Pengumuman Info Materi Info Tugas Info Latihan Info Soal Info Detail_kelas Data Mengajar Data Mengajar 3 Pengolahan Lupa Password Data siswa Data siswa Data guru Data guru Data siswa

Info siswa Data guru Info guru 8 Pengolahan Pesan Data guru Data guru Data siswa Data siswa Data siswa Data siswa Data guruData guru

Data Berita Data Materi Data Tugas Data Latihan Data admin Data admin Data admin Data admin Data kurikulum Data kurikulum Data tata usahaData kepala sekolahData tata usaha

Data kepala sekolah

Mail Server Data siswa Data guru Data admin Sistem Informasi Akademik Data Guru Data Siswa Data Matapelajaran Data Mengajar

Data Mata pelajaran

Tahun_ajaran

Data tahun_ajaran Data tahun_ajaran


(62)

3.1.9.2.2 DFD Level 2

Dari penggambaran DFD level 1 pada gambar 3.6, terdapat DFD level 2 yang merupakan hasil dekomposisi atau turunan dari DFD level 1 tertentu. Berikut ini adalah hasil dari dekomposisi dari dfd level 1.

1. DFD Level 2 Proses 1 Akun

1.1 Ubah Data

Akun

1.2 Ubah Password Guru

Siswa

Guru

Siswa Data Guru

Data Guru Data Siswa

Data Siswa

Data Siswa

Data Siswa Data Guru

Data Guru

Data Guru

Data Guru Data Siswa Data Siswa

Data Siswa

Data Siswa

Data Guru Data Guru


(63)

2. DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Master


(64)

3. DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan pembelajaran Siswa Guru 5.1 Pengolahan Pengumum an 5.2 Pengolahan Materi 5.3 Pengolahan Tugas 5.4 Pengolahan Latihan Pengumuman Data Pengumuman Data Pengumuman Materi Data Materi Data Materi Tugas Detail_tugas Data tugas Data tugas Data Detail_tugas Data Detail_tugas Latihan Detail_latihan Data Latihan Data Latihan Data Detail_latihan Data Detail_latihan Data Pengumuman Data Pengumuman Data Tugas Data Detail_tugas Data Tugas Data Detail_tugas Data Tugas Data Detail_tugas Data Tugas Data Detail_tugas Data Latihan Data Detail_latihan Data Soal Data Latihan Data Detail_latihan Data Soal Data Latihan Data Detail_latihan Data Soal Data Latihan Data Detail_latihan Data Soal Data Pengumuman Data Pengumuman Data Materi Data Materi Mengajar Data Mengajar Data Mengajar Data Mengajar Data Mengajar


(65)

4. DFD Level 2 Proses 6 Monitoring Kepala Sekolah

6.1 Lihat Data Guru

6.2 Lihat Data

Materi

6.3 Lihat Data

Tugas

6.4 Lihat Data

Latihan

Kepala Sekolah

Data Guru Data Guru Guru

Data Materi

Data Latihan

Data Latihan

Materi

Tugas

Latihan Data Materi

Data Tugas

Data Latihan


(66)

5. DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan Forum 7.1 Tambah Forum_tanya 7.2 Ubah Forum_tanya 7.3 Hapus Forum_tanya 7.4 Tambah Forum_jawab 7.5 Ubah Forum_jawab 7.6 Hapus Forum_jawab Siswa Forum_jawab Forum_tanya Guru Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_jawab Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Data Forum_tanya Mengajar Data Forum_tanya

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan Forum

3.1.9.2.3 DFD Level 3

DFD level 3 merupakan hasil dekomposisi atau turunan dari DFD level 2 tertentu. Berikut ini adalah hasil dari dekomposisi DFD level 2.


(67)

1. DFD Level 3 Proses 4.2 Pengolahan data User Admin 4.2.1 Tambah User 4.2.4 Cari User User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User 4.2.2

Ubah User 4.2.3

Hapus User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User Data User

Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 4.2 Pengolahan Data User

2. DFD Level 3 Proses 4.3 Pengolahan Data Berita

Admin 4.3.1 Tambah Berita 4.3.4 Cari Berita Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita 4.3.2 Ubah Berita 4.3.3 Hapus Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita Data Berita


(1)

Implementasi Kebutuhan Perangkat

Lunak

No Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Windows Xp

2 Bahasa Pemograman PHP, Javascript, CSS

3 Web Server WAMP

4 Database Server MySQL

5 Web Browser Mozilla Firefox, Google Chrome


(2)

Pengujian

Pengujian Alpha


(3)

KESIMPULAN

DAN


(4)

Kesimpulan

E-learning dapat memfasilitasi pemberian bahan ajar dari guru kepada siswa.

E-learning ini dapat mengevaluasi nilai siswa.

E-learning dapat memudahkan dalam penyimpanan berkas tugas untuk guru dan siswa.

E-learning ini dapat memudahkan antara siswa dan guru untuk berkomunikasi.

E-learning ini dapat menampilkan proses monitoring dari setiap aktifitas guru dalam mengajar melalui pemberian materi, tugas dan latihan.


(5)

Saran

Membuat tampilan lebih menarik.

Menambahkan fasilitas monitoring absensi untuk mempermudah monitoring absensi siswa disekolah.

Melengkapi dan selalu menambahkan informasi terbaru yang dibutuhkan oleh pengguna.

Membuat kuisioner secara online untuk mengetahui kinerja dan

pembelajaran yang guru berikan, sebagai bahan monitoring peningkatan mutu pembelajaran yang telah dilakukan.


(6)