Gambar 4.6 Grafik pengukuran
packetloss
berdasarkan hari.
4.3 DATA PENELITIAN dan ANALISIS BERDASARKAN NODE
4.3.1 Delay latency
Tabel 4.7 menunjukkan data berupa rata-rata dari
delay latency
berdasarkan
node
.
Delay latency
berdasarkan
node
juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.7 berdasarkan
node
dengan ukuran
file
yang berbeda.
Tabel 4.7 Data Pengukuran rata-rata
delay latency
berdasarkan
node
dalam ms.
delay normal 1 MB
delay sibuk 1 MB
delay normal 5 MB
delay sibuk 5 MB
delay normal 30 MB
delay sibuk 30 MB
Node 1 15.95
28.30 41.07
59.31 59.90
80.25 Node 2
21.37 32.12
46.57 65.91
60.61 81.37
Node 3 18.11
31.51 44.33
68.07 60.22
81.60
Grafik
delay latency
4.7 menunjukkan
delay latency
dalam keadaan sibuk dan normal dengan ukuran file 1 MB, 3MB, dan 30 MB di ketiga
node.
0.5 1
1.5 2
2.5
Senin Selasa
Rabu Kamis
jumat
P a
ck e
tl o
ss
Packetloss
normal node 1 sibuk node 1
normal node 2 sibuk node 2
normal node 2 sibuk node 2
Kinerja tiap
node
mendukung hasil rata-rata keseluruhan di bagian hasil penelitian berdasarkan ukuran
file.
Hal ini menunjukkan di semua
node
pada saat kondisi normal mempunyai
delay latency
terkecil dibandingkan dengan kondisi sibuk dikarenakan beban dari jaringan juga kecil.
Gambar 4.7 Grafik pengukuran
delaylatency
berdasarkan
node
. 4.3.2
Throughput
Tabel 4.8 menunjukkan data berupa rata-rata dari
throughput
berdasarkan
node
.
Throughput
berdasarkan
node
juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.8 dengan ukuran
file
yang berbeda.
Tabel 4.8 Data Pengukuran rata-rata
throughput
berdasarkan
node
dalam Kbps
throughput normal
1 MB throughput
sibuk 1 MB
throughput normal
5 MB throughput
sibuk 5 MB
throughput normal
30 MB throughput
sibuk 30 MB
Node 1 128.904
48.88 672.576
445.84 1172.234
891.135 Node 2
206.076 63.732
717.684 432.848
1104.246 911.144
Node 3 181.56
53.308 733.664
442.12 1085.148
895.6
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Node 1 Node 2
Node 3
D e
la y
m s
Delay Latency
delay normal 1 MB delay sibuk 1 MB
delay normal 5 MB delay sibuk 5 MB
delay normal 30 MB delay sibuk 30 MB
Grafik
throughput
4.8 menunjukkan
throughput
dalam keadaan sibuk dan normal dengan ukuran file 1 MB, 3MB, dan 30 MB diketiga
node.
Terlihat perbedaan
throughput
yang tidak terlalu jauh antara
node
1
, node
2 , dan
node
3 jika dilihat dari ukuran
file
yang sama. Perbedaan ketiga kondisi jaringan untuk
throughput
diketiga
node
dalam kondisi normal mempunyai
throughput
yang paling besar dibandingkan kondisi sibuk. Kondisi sibuk mempunyai
throughput
yang paling kecil. Kondisi ini mengindikasikan saat kondisi jaringan sibuk mempunyai beban jaringan yang cukup besar.
Gambar 4.8 Grafik pengukuran
throughput
berdasarkan
node
.
4.3.3 Packetloss
Tabel 4.9 menunjukkan data berupa rata-rata dari
packetloss
berdasarkan
node
.
Packetloss
berdasarkan
node
juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.9 dengan ukuran
file
yang berbeda.
200 400
600 800
1000 1200
1400
Node 1 Node 2
Node 3
T h
ro u
g h
p u
t k
b p
s
Throughput
throughput normal 1 MB throughput sibuk 1 MB
throughput normal 5 MB throughput sibuk 5 MB
throughput normal 30 MB throughput sibuk 30 MB
Tabel 4.9 Data Pengukuran rata-rata
packetloss
berdasarkan
node
dalam
packetloss normal
1 MB packetloss
sibuk 1 MB
packetloss normal
5 MB packetloss
sibuk 5 MB
packetloss normal
30 MB packetloss
sibuk 30 MB
Node 1 0.16
0.92 0.16
1.76 Node 2
0.2 0.8
0.4 1.28
Node 3 0.12
0.96 0.44
1.16
Packetloss