2. Pengukuran dilakukan menggunakan jaringan CDMA 2000 1X EV-DO
milik PT. Telkom Semarang dari laptop menggunakan modem langsung ke jaringan CDMA 2000 1X EV-DO.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Throughput
Pengukuran akan dilakukan dengan cara mengunduh dari
webserver
di internet melalui jaringan CDMA 2000 1X
EV-DO yang dimiliki PT.Telkom Semarang.
File
yang akan diunduh berbeda yaitu jpg, mp3, dan mp4 dengan
ukuran masing-masing 1 MB, 5 MB, 30 MB. Pada saat 1
file
diunduh dilakukan pengambilan data sebanyak 5 kali.
Pengukuran dilakukan dalam sehari sebanyak 5 kali pengambilan data masing-masing pada saat keadaan normal yaitu sebelum jam 12.00 dan
keadaan sibuk yaitu setelah jam 12.00. Pengukuran menggunakan
DU meter
bisa didapatkan besar kecilnya
throughput
dari jaringan tersebut. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standarisasi CDMA 2000 1X
EV-DO Rev.A untuk mengetahui hasil pengukuran besar kecilnya
throughput
tersebut termasuk dalam kualitas yang baik atau buruk.
3.5.2 Delay latency
Pengukuran akan dilakukan dengan cara mengunduh dari
webserver
di internet melalui jaringan CDMA 2000 1X EV-DO yang dimiliki
PT.Telkom Semarang.
File
yang akan diunduh berbeda yaitu jpg, mp3, dan
mp4 dengan ukuran masing-masing 1 MB, 5 MB, 30 MB. Pada saat 1
file
diunduh dilakukan pengambilan data sebanyak 5 kali. Pengukuran dilakukan dalam sehari sebanyak 5 kali pengambilan data
masing-masing pada saat keadaan normal yaitu sebelum jam 12.00 dan keadaan sibuk yaitu setelah jam 12.00. Pengukuran menggunakan
DU meter
sehingga dapat dilihat waktu yang dibutuhkan data yang diambil dari
server
internet tertentu sampai ke
client
. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standarisasi ITU-T X 642
untuk mengetahui hasil pengukuran besar kecilnya
delay latency
tersebut termasuk dalam kualitas yang baik atau buruk. Tabel 3.1 menunjukkan standar
delay latency
yang dimiliki ITU-T X 642.
Tabel 3.1 Standar
Delay
[16]
KATEGORI BESAR
DELAY
Excellent
150 ms
Good
150 sd 300 ms
Poor
300 sd 450 ms
Unacceptable
450 ms
3.5.3 Packet loss
Packetloss
merupakan suatu
parameter
yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang Pengukuran
Packetloss
menggunakan
software
yang berbeda, yaitu
Axence Net Tool.
Dengan menggunakan
software
ini, besar kecilnya paket yang hilang dapat dilihat pada saat transmisi data. Berdasarkan standar ITU-T X.642
rekomendasi X.642
International Telecommunication Union
, standar prosentase
packet loss
untuk jaringan adalah sebagai berikut: Sangat bagus 0-1, Bagus 1-3 , Sedang 4 - 15, dan Buruk 16
- 25. Dapat dilihat pula standar persentase
packet loss
melalui
standar ITU- T X.642 yaitu pada Tabel 3.2 sebagai berikut [16]: