JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : ix
yang teratur,
maka diidentifikasikan
telah terjasdi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005:59 autokorelasi adalah hubungan
antara nilai suatu variabel dengan nilai variabel yang sama
tetapi terjadi pada periode sebelumnya.
Gejala autokorelasi tidak boleh terjadi
dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi masalah
autokorelasi pada model regresi di SPSS dapat diamati melalui
uji
Durbin-Watson
DW. Menurut
Singgih Santosa
2000:59, hasil kesimpulan ada atau
tidaknya autokorelasi
adalah berdasarkan: 1
Jika pengujian diperoleh nilai
DW statistik
berada diantara
-2 sampai 2 maka tidak
terjadi autokorelasi. 2
Jika pengujian diperoleh nilai
DW statistik
berada dibawah -2 maka terjadi
autokorelasi positif.
3 Jika pengujian diperoleh
nilai DW
statistik berada diatas +2 maka
terjadi autokorelasi
negatif.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode yang dipakai dalam menganalisis
variabel-variabel dalam
penelitian ini
adalah menggunakan
regresi linier
berganda. Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi
yang variabel
dependennya merupakan
fungsi linier
dari beberapa
variabel bebas
Ghozali,2005:59. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk
meneliti pengaruh
beberapa variabel yang berkorelasi dengan
variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat
dibutuhkan dalam
berbagai pengambilan keputusan baik dalam
perumusan kebijakan manajemen maupun
dalam telaah
ilmiah. Analisis regresi linier berganda
Multiple Regression Analysys
ini digunakan untuk menguji pengaruh
CR, ROA, FS, EG, dan EVA terhadap
Return
Saham. Seberapa
besar variablel
independen mempengaruhi variabel dependen
dihitung dengan
menggunakan persamaan
garis regresi
berganda berikut
Ghozali,2005:59: Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
+ b5x5 + e
Keterangan Y =
Return
Saham a = konstanta
b = koefisien garis regresi X1 = CR
X2 = ROA X3 = FS
X4 = EG X5 = EVA
e =
standar error
Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan
menggunakan pengujian
secara parsial
dan pengujian
secara simultan serta analisis koefisien
determinasi R
2
, Ghozali,2005:60.
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variable-
variabel independent
yang dimasukkan
dalam model
mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap variable
dependen Ghozali,2005:60.
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : x
Nilai F-hitung dapat dicari dengan rumus :
F-hitung =
2
−1 1
−
2
�−
keterangan :
R
2
= koefisien determinasi N = jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
Sedangkan
kriteria pengujiannya adalah :
1 Apabila F-hitung pada
F-tabel, Ho diterima : artinya variabel bebas
secara bersama-sama
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap variabel
terikat. 2
Apabila F-hitung pada F-tabel, Ho ditolak :
artinya variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh
secara signifikan
terhadap variabel terikat.
b. Uji T
Uji T adalah Pengujian secara parsial menggunakan uji
t pengujian signifikansi secara parsial. Langkah-langkah yang
ditempuh
dalam pengujian
adalah Ghozali, 2005:61 1
Menyusun hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif
Ha Ho :
�1 = �2 = �3= �4 = 0,
diduga variabel
independen secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. 2
Menentukan tingkat
signifikansi a sebesar 0,05 3
Membandingkan thitung
dengan ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka
H1 diterima.
Nilai t
hitung
dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999:
T
hitung
=
� �
� �
1 Bila – ttabel -thitung dan t
hitung ttabel, Ho diterima, artinya variabel independen
secara individu
tak berpengaruh
terhadap dependen.
2 Bila thitung ttabel dan –
thitung -ttabel, Ho ditolak artinya variabel independen
secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
3 Berdasarkan probabilitas.
4 Hi akan diterima jika nilai
probabilitasnya a kurang dari 0,05
c. Determinasi R
2
Koefisien determinasi R2 mengukur
kebaikan sesuai
goodness of
fit dari
persamaan regresi
yaitu meberikan
proporsi atau
persentase variasitotal dalam variabel
dependen, yang
dijelaskan oleh
variabel independen Gujarati,1995:46.
Nilai koefisien
regresi terletak diantara 0 dan 1.nilai
R
2
= 1, berarti bahwa garis regresi
yang terjadi
menjelaskan 100
variasi dalam variabel dependen, jika
R
2
= 0 berarti bahwa model yang
terjadi tidak
dapat menjelaskan sedikitpun garis
regresi yang terjadi Menurut
Sugiyono 2004:47,
memberikan pendapat bahwa korelasi dapat
digolongkan menjadi
5 interpretasi, yaitu :
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 0,999 Sangat Kuat
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xi
Sumber: Sugiyono,
Metode Penelitian Bisnis, 2004
d. Determinasi Adjusted R².
Analisa determinasi
digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variable bebas secara
bersama-sama terhadap variable tergantung.Koefisien
determinasi
menunjukan seberapa
besar persentase
variasi variable bebas yang digunakan
dalam model,
mampu menjelaskan variasi variable tergantung.
R² sama dengan 0, maka tidak ada
sedikitpun persentase
sumbangan pengaruh
yang diberikan
variable bebas
terhadap variable tergantung, atau variasi variable bebas yang
digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi
variable tergantung. Sebaliknya R² sama dengan 1, maka
persentase
sumbangan pengaruh
yang diberikan
variable bebas terhadap variable tergantung adalah sempurna,
atau variasi variable bebas yang digunakan
dalam model
menjelaskan 100
variasi variable tergantung.
Menurut Santoso
2001.50 bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variable
bebas digunakan Adjusted R² sebagai
koefisien determinasi.
Adjusted R Square
adalah nilai R Square yang telah disesuaikan.
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif Hasil
statistik deskriptif
terhadap variabel penelitian dijelaskan pada Tabel berikut ini:
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
No Variabel
N Mean
Std.Deviation
1 SR Y
40 0.7052
0.39816 2
CR X1 40
3.2550 2.33672
3 ROAX2
40 0.1960
0.16205 4
FS X3 40
2.2933 1.00782
5 EG X4
40 1.8730
1.95138 6
EVA X5 40
0.0680 0.05034
Berdasarkan tabel di atas, statistik deskriptif terhadap variabel
X1 CR menunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi sebesar 3.2550 dan
2.33672. Statistik deskriptif terhadap variabel X
2
ROA menunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi sebesar
0.1960 dan
0.16205. Statistik
deskriptif terhadap variabel X3 FS menunjukkan
nilai rata-rata
dan standar deviasi sebesar 2.2933 dan
1.00782. Statistik deskriptif terhadap
variabel X4 EG menunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi
sebesar 1.8730dan
1.95138. Statistik
deskriptif terhadap
variabel X5 EVA menunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi
sebesar 0.0680
dan 0.05034.
Statistik deskriptif
terhadap variabel Y SR menunjukkan nilai
rata-rata dan
standar deviasi
sebesar 0.7052 dan 0.39816.
Hasil Uji Asumsi Klasik a.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar
diatas dapat dijelaskan bahwa hasil uji normalitas yang telah
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xii
dilakukan dengan gambar
plot normal
probably,
tampak bahwa titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau
grafik histogramnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi
normal. 1
Uji Kolmogorov-Smirnov
Untuk menentukan
data dengan uji Kosmogorov-
Smirnov, nilai Asymtotik Signifikasi harus di atas
0,05 atau 5 Imam Gojali, 2005 . Pengujian
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, 6
enam
variable yaitu
SR=0.714, CR=0.313,
ROA=0.432, FS=0.583,
EG=0.142, dan
EVA=0.563. Dimana hasil nya 6 enam variable
tersebut lebih besar dari 0,05 atau 5 , hal ini berarti
semua variable yang ada terdistribusi normal.Untuk
lebih jelas nya dapat di lihat pada tabel dibawah ini
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SR CR
ROA FS
EG EVA
N 40
40 40
40 40
40 Normal
Parameters
a,,b
Mean .7053 3.2550
.1960 2.2933 1.8730 .0680
Std. Deviation .39816 2.33672 .16205
1.00782 1.9513 8
.0503 4
Most Extreme Differences
Absolute .110
.152 .138
.123 .182 .125
Positive .088
.152 .138
.123 .170 .111
Negative -.110
-.117 -.126
-.075 -.182 -.125
Kolmogorov-Smirnov Z .698
.962 .872
.777 1.150 .788 Asymp. Sig. 2-tailed
.714 .313
.432 .583
.142 .563 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2
Hasil Uji Multikolineartas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji
apakah ada korelasi antara variabel independen.Metode
yang
digunakan untuk
mendeteksi adanya
multikolinieritas dengan
menggunakan nilai
VIF
variance inflation factor,
nilai VIF lebih kecil dari angka
10 menunjukkan
tidak terdapat
gejala multikolinieritas
dengan variabel yang lainnya.Hasil
uji gejala multikolinieritas disajikan pada Tabel berikut
ini:
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 CR
0.505 1.980
ROA 0.557
1.795 FS
0.627 1.594
EG 0.820
1.219 EVA
0.653 1.532
a. Dependent Variable: SR
3
Hasil Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi
digunakan untuk
mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada
periode t, dengan kesalahan pada periode t-1 jika terjadi
autokorelasi,
berarti dijumpai
problem autokorelasi.Hasil
pengujian dengan
menggunakan metode
perhitungan
Durbin-Watson
DW disajikan pada Tabel berikut ini:
Hasil Uji Aoutokorelasi
No Keterangan
Nilai D- W
1 Model Regresi 1
1.968
Sumber: Lampiran 3. Berdasarkan
hasil pengujian terhadap gejala
autokorelasi seperti pada
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xiii
Tabel di atas, pengambilan keputusan didasarkan pada
kriteria berikut:
Hipotesis 0 Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi
positif Tidak ada
autokorelasi positif
Tolak
No decision
0 d dl dl d du
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
No decision
dl d 4 du d 4
– dl Tidak ada
autokorelasi, positif atau
negative Tidak ditolak
du d 4 –
du
Hasil pengujian
menunjukkan kolom Durbin Watson D-W pada Model
Summary menunjukkan
nilai D-W = 1.968. D-W Tabel pada p = 0,05, N =
40, dan K jumlah variabel bebas = 5 adalah: dL =
1.231 dan dU = 1.786. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada
model
regresi yang
digunakan karena nilai D-W terletak antara du d 4
– du 1.786 1.968 2.214 .
4
Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas
Scattarplot Dependant Variable: SR
Berdasarkan Gambar diatas, dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar baik dibawah atau diatas
angka 0 pada sumbu Y. dapat disimpulkan bahwa
tidak
terjadi Heterokedastisitas
pada model regresi.
Pengujian Hipotesis
a.
Analisis Stastistik Hasil Pengujian Pada Model Regresi
Variabel Unstandardized
Coefficients t-
hitung Sig
Kriteria Keterangan B
Std.error
Konstanta -0.696
0.202 -3.455 0.001
- -
CR 0.108
0.022 4.806
0.000 sig 0.05 Signifikan
ROA -0.139
0.308 -0.452 0.654 sig 0.05
Tidak signifikan
FS 0.323
0.047 6.916
0.000 sig 0.05 Signifikan
EG 0.015
0.021 0.700
0.489 sig 0.05 Tidak
Signifikan EVA
4.563 0.916
4.983 0.000
sig 0.05 Signifikan
R 0.838
R Square 0.703
Adjusted R Square 0.659
F Hitung 16,059
F-Tabel 2.490
t-Tabel 2.032
Sig F 0.000
DW 1.968
Model regresi
yang terbentuk
berdasarkan hasil
pada Tabel
4.11 dapat
dijelaskan sebagai berikut: SR = -0.696+ 0.108 CR + -
0.139 ROA + 0.323 FS+ 0.015 EG+ 4.563 EVA
Keterangan : CR :
Current Ratio
ROA :
Return On Assets
FS : Firm
Size
EG :
Earning Growth
EVA :
Economic Value Added
b.
Pengujian Hipotesis
1 Pengaruh dari
Current RatioCR
,
Return On Assets
ROA,
Firm Size
FS
Earning Growth
EG dan
Economic Value Added
EVA terhadap
stock return
secara
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xiv
simultan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI
Untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel
independen terhadap
variabel dependen, maka digunakan uji F.
Kriteria pengujian ini adalah jika nilai signifikansi F lebih kecil
dari 0.05 dan F Hitung lebih besar dari FTabel, maka variabel
independen
secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dan
sebaliknya, jika nilai sigifikansi F lebih besar dari 0.05 dan F
Hitung lebih kecil dari FTabel, maka variabel independen secara
simultan
tidak mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Pengujian terhadap
hipotesis ke-1 bertujuan untuk membuktikan
adanya pengaruh
simultan antara
Current RatioCR
,
Return On Assets
ROA,
Firm Size
FS
Earning Growth
EG dan
Economic Value
Added
EVA terhadap
Stock Return.
Pengujian dilakukan
dengan menggunakan a = 5.
Model Summary
Model Summary
b
Model Change Statistics
Durbin- Watson
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F
Change 1
.703
a
18.059 5 34
.000 1.968
a. Predictors: Constant, EVA, EG, FS, ROA, CR b. Dependent Variable: SR
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .838
a
.703 .659
.23258 1.968
a. Predictors: Constant, EVA, FS, EG, ROA, CR b. Dependent Variable: SR
Berdasarkan Tabel dapat dilakukan pemaparan untuk menguji hipotesis:
1. Nilai F
hitung
yang ditunjukkan pada Tabel sebesar 18.059, Nilai F
Tabel
pada tingkat a = 0,05, dengan nilai regresi 5
dan jumlah residual sebanyak 34. Fhitung 16.059 FTabel 2.490 dan
tingkat signifikansi sebesar 0.000, ini menunjukkan dalam penelitian ini,
hipotesis diterima, artinya secara simultan kelima variabel independen
secara
bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Koefisien korelasi R pada Tabel
menunjukkan angka 0.838, artinya hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen cukup kuat atau erat.
3. Nilai koefisien determinasi yang
disesuaikan
adjusted R
2
pada Tabel sebesar
0.659, artinya
variabel independen memberikan kontribusi
terhadap variabel dependen sebesar 65.9. Kontribusi sisanya sebesar
24,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model
penelitian ini.
Dari uraian tersebut diatas , dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan antara
variabel independen
Current RatioCR
,
Return On Assets
ROA,
Firm Size
FS
Earning Growth
EG dan
Economic Value
Added
EVAterhadap
Stock Return.
Hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat kuat,
dengan kontribusi variabel bebas mempengaruhi variabel terikat sebesar
65.9 .
2
Pengaruh dari
Current RatioCR
,
Return On Assets
ROA,
Firm Size
FS
Earnings Growth
EG dan
Economic Value
Added
EVAterhadap
stock return
secara parsial pada perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di
BEI Analisa
masing-masing pengaruh secara parsial dilakukan
untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan
variabel dependen.Variabel
independen yang memiliki keeratan pengaruh paling besar atau paling
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xv
kecil terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi secara parsial.Mengukur besarnya
kontribusi variabel
independen terhadap
variabel dependen secara parsial, digunakan
alat uji koefisien korelasi parsial. Keeratan hubungan antara variabel
independen
dengan variabel
dependen dapat dilihat dari nilai koefisien
standardized
Beta. Nyata atau tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat
dilihat dari
hasi perbandingan antara nilai t hitung
dengan t tabel. Apabila nilai Signifikansi t
lebih kecil dari 0.05 dan thitung lebih besar dari ttabel maka
variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.Dan sebaliknya jika nilai Signifikansi t
lebih besar dari 0.05 dan thitung lebih kecil dari tTabel
maka variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh
signifikan
terhadap variabel
dependen. Pengujian terhadap hipotesis ke-2
bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh
parsial antara
Current RatioCR
,
Return On Assets
ROA,
Firm Size
FS
Earning Growth
EG dan
Economic Value Added
EVAterhadap
Stock Return.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan a = 5. Berdasarkan hasil
pengujian pada Tabel 4.10 di atas, pengujian
terhadap masing-masing
variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Pengaruh
Current Ratio
X1 terhadap
Stock Return
Y Tingkat signifikansi
Current Ratio
X1 terhadap
Stock Return
Y adalah sebesar 0,000 dengan nilai t
hitung
sebesar 4.806 dan t
tabel
sebesar 2.032. Karena nilai t
hitung
t
tabel
4.806 2.032 dan sig t 5 0,000 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa secara parsial
Current Ratio
X
1
berpengaruh signifikan terhadap
Stock Return
Y, sehingga hipotesis diterima. Karena koefisien
regresi bertanda
positif 4.806
mengindikasikan hubungan keduanya positif atau searah.
Dari hasil
penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara positif dan signifikan antara variable
Curren
t Ratio
terhadap variabel
Stock Return.
Hal ini
menunjukkan bahwa secara parsial
Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
Stock Return.
Artinya semakin meningkat
Currunt Ratio,
maka akan
menyebabkan semakin meningkat juga
Stock Return.
b Pengaruh
Return On Assets
X
2
terhadap
Stock Return
Y Tingkat signifikansi
Return On Assets
X3 terhadap
Stock Return
Y adalah sebesar 0,654 dengan nilai thitung
sebesar -0.452 dan ttabel sebesar 2.032. Karena nilai t
hitung
t
tabel
-0.452 2.032 dan sig t 5 0,654 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa secara parsial
Return On
Assets
X3berpengaruh tidak
signifikan terhadap
Stock Return
Y, sehingga hipotesis di tolak. Karena koefisien
regresi bertanda
negatif -0.452
mengindikasikan hubungan keduanya negatif atau tidak searah.
Dari hasil
penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara negatif dan tidak signifikan antara variabel
Return On Assets
terhadap variabel
Stock Return.
Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
Return On
Assets
berpengaruh negatifdantidaksignifikan
terhadap
Stock Return.
Artinya semakin
meurunt
Return On Assets,
maka tidak akan
menyebabkan semakin
menurunnya
Stock Return.
c Pengaruh
Firm SIze
X
3
terhadap
Stock Return
Y Tingkat
signifikansi Firm
Size
X4 terhadap
Stock Return
Y adalah sebesar 0,000 dengan nilai t
hitung
sebesar 0.000 dan t
tabel
sebesar 2.032.
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xvi
Karena nilai t
hitung
t
tabel
6.916 2.032 dan sig t 5 0,000 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa secara parsial
Size Company
X4 berpengaruh signifikan terhadap
Stock Return
Y, sehingga
hipotesis diterima. Karena koefisien regresi
bertanda positif
6.916, mengindikasikan hubungan keduanya
positif atau searah. Dari
hasil penelitian
ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara
variabel Firm
Size
terhadap variabel
Stock Return.
Hal ini menunjukkan bahwa
secara parsial
Firm
Size
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
Stock Return.
Artinya semakin meningkat
Return On Assets,
maka akan
menyebabkan semakin meningkat juga
Stock Return.
d Pengaruh
Earning Growth
X
4
terhadap
Stock Return
Y Tingkat signifikansi
Earning Growth
X5 terhadap
Stock Return
Y adalah sebesar 0,489 dengan nilai t
hitung
sebesar 0.700 dan t
tabel
sebesar 2.032. Karena nilai t
hitung
t
tabel
0.700 2.032 dan sig t 5 0,489 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa secara parsial
Earning Growth
X5 berpengaruh tidak signifikan terhadap
Stock Return
Y, sehingga hipotesis ditolak.
Karena koefisien
regresi bertanda
positif 0.489,
mengindikasikan hubungan keduanya positif atau searah.
Dari hasil
penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
tidaksignifikan antara variabel
Earning Growth
terhadap variabel
Stock Return.
Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
Earning Growth
berpengaruhtidak signifikan terhadap
Stock Return.
Artinya semakin
meningkat
Earning Growth,
maka tidak akan menyebabkan semakin
meningkat nya
Stock Return.
e Pengaruh
Economic Value Added
X
5
terhadap
Stock Return
Y Tingkat signifikansi terhadap
Stock Return
Y adalah sebesar 0,000 dengan nilai t
hitung
sebesar 4.983dan t
tabel
sebesar 2.032. Karena nilai t
hitung
t
tabel
4.983 2.032 dan sig t 5 0,000 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa secara parsial
Economic Value Added
X
5
berpengaruh signifikan terhadap
Economic Value Added
X
5
, sehingga hipotesis diterima. Karena
koefisien regresi
bertanda positif
4.983 mengindikasikan hubungan keduanya positif atau searah.
Dari hasil
penelitian
ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara
variabel
Economic Value
Added
terhadap variabel
Stock Return.
Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
Economic Value
Added
X
5
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Stock Return.
Artinya semakin meningkat
Economic Value Added
X
5
,
maka akan
menyebabkan semakin meningkat juga
Stock Return.
3 Pengujian terhadap hipotesis ke-3
bertujuan untuk
membuktikan adanya pengaruh dominan
Earning Growth
terhadap
Stock Return.
Nilai
koefisien beta
standardized
paling besar
menunjukkan bahwa
variabel independen tersebut berpengaruh
dominan terhadap
variabel dependen.
Untuk menentukan
variabel independen yang dominan dalam mempengaruhi nilai variabel
dependen dalam
suatu model
regresi linear, maka digunakan Koefisien Beta
Beta Coefficient.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.10 di atas,
Firm Size
menunjukkan nilai
standardized coefficients
beta
terbesar yaitu 6.916, maka hipotesis ke3 diterima.
Hasil analisis
dari pengujian
hipotesis adalah sebagai berikut.
JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : xvii
1. Pengaruh Simultan Variabel