Uji Asumsi Klasik 2 Serdos nanan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : viii yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya, dengan formulasi laba tahun sekarang dikurangi laba tahun sebelumnya dibagi laba tahun sebelumnya, dengan skala pengukuran rasio 6 EVA EVA adalah ukuran kinerja keuangan yang paling baik untuk menjelaskan economic profit suatu perusahaan, dibandingkan dengan ukuran yang lain. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang berkaitan langsung dengan kemakmuran pemegang saham sepanjang waktu. Keunggulan EVA sebagai pengukur kinerja terletak pada kemampuannya untuk menyatukan tiga fungsi penting manajemen, yaitu: capital budgeting, performance appraisal dan incentive compensation Higgins, 1998, dalam Pradhono dan Julius Jogi Christiawan, 2005. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non participant observation yaitu dengan mengkaji buku-buku, jurnal dan makalah untuk mendapatkan landasan teoritis yang komprehensif serta mempelajari dan menganalisa masing-masing laporan keuangan tahunan, rasio-rasio keuangan, dan data closing price perusahaan LQ 45 sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia, periode 2008-2012 yang peroleh secara langsung dari BEI dan idx.co.id. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS untuk pengolahan data.Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik untuk memastikan agar model regresi yang digunakan tidak terdapat masalah multikolinearitas, autokorelasi, serta data terdistribusi secara normal.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali,2005:56.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2005:58, uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor VIF Nilai cutoff yang umum dipakai adalah: 1 Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance 10 persen dan nuali VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar analisis ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut Ghozali, 2005:58: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 4 No. 6 JUNI 2016 Halaman : ix yang teratur, maka diidentifikasikan telah terjasdi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2005:59 autokorelasi adalah hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai variabel yang sama tetapi terjadi pada periode sebelumnya. Gejala autokorelasi tidak boleh terjadi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi pada model regresi di SPSS dapat diamati melalui uji Durbin-Watson DW. Menurut Singgih Santosa 2000:59, hasil kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi adalah berdasarkan: 1 Jika pengujian diperoleh nilai DW statistik berada diantara -2 sampai 2 maka tidak terjadi autokorelasi. 2 Jika pengujian diperoleh nilai DW statistik berada dibawah -2 maka terjadi autokorelasi positif. 3 Jika pengujian diperoleh nilai DW statistik berada diatas +2 maka terjadi autokorelasi negatif.

2. Analisis Regresi Linier Berganda