Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas permasalahan adalah bagaimana mengidentifikasi sebuah gambar apakah telah mengalami proses manipulasi atau tidak gambar masih original.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi orisinilitas sebuah gambar berdasarkan metode pasif. Proses identifikasi tersebut akan dilakukan dengan: a. melakukan pencarian terhadap blok-blok bagian gambar yang identik sebagai dasar bahwa telah dilakukan cloning. b. melakukan pencarian terhadap tepi blok-blok bertetangga gambar yang kurang konsisten sebagai dasar bahwa telah dilakukan splicing. c. menguji hasil penganalisaan terhadap gambar untuk membuktikan apakah telah dilakukan proses manipulasi.

1.4. Batasan Masalah

Tidak semua jenis format gambar akan digunakan dalam penelitian ini demikian pula metode identifikasi yang digunakan. Secara rinci, batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Format gambar : JPEG. b. Ukuran gambar : Variasi. c. Jenis identifikasi: Pasif Blind Image Forensic. Universitas Sumatera Utara d. Teknik pemalsuan: Cloning dan Splicing. e. Metode analisa: Matching Block dan Deteksi Tepi. f. Perangkat lunak pendukung: Matlab, Photoshop, dan JPEGsnoop_v1_6_0.

1.5. Manfaat Penelitian

Memperoleh cara untuk mendeteksi apakah telah dilakukan pengolahan terhadap sebuah gambar digital serta untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari metode yang diterapkan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambar Digital Gambar digital adalah proses digitalisasi dari suatu objek gambar yang umumnya direpresentasikan dalam bentuk matriks dimensi dua 2D yang isinya berupa kumpulan nilai intensitas dari pixel picture elementpiksel gambar. Piksel bisa dikatakan sebagai informasi warna pada titik kordinat suatu matriks fungsi fx,y dan merupakan suatu unit terkecil pada gambar. Apabila diasumsikan bahwa sebuah gambar digital adalah berupa kumpulan angka sebagai representasi nilai intensitas L dan terletak pada bidang empat persegi panjang dengan dimensi lebar M dan dimensi tinggi N untuk suatu fungsi fx,y yang merupakan matriks dari gambar digital maka gambar digital dapat dinyatakan sebagai fungsi:                 − − − − − − = 1 , 1 1 , 1 , 1 ... ... ... ... 1 , 1 ... 1 , 1 , 1 1 , ... 1 , , , M N f N f N f M f f f M f f f y x f ……………...……………2.1 dimana:      ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ ≤ L f N y M x y x f , Universitas Sumatera Utara Koordinat fx,y gambar digital seperti terlihat pada Persamaan 2.1 dimulai dari kiri atas bergeser kekanan setiap baris dan berakhir pada kanan bawah atau dengan kata lain titik awal f0,0 terletak pada kiri atas dan titik akhir fN-1,M-1 terletak pada kanan bawah [13]. Sebuah gambar digital disimpan dalam bit dan juga dapat dicirikan dalam hal kedalaman bit. Kedalaman bit adalah jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan satu pixel. Kedalaman bit yang besar dari gambar adalah besar jumlah nada atau warna yang dapat diwakili. Sebuah gambar biner adalah yang diwakili oleh satu bit dengan nilai bit 0’ untuk hitam dan 1 untuk putih. Sebuah gambar grayscale adalah terdiri dari pixel diwakili oleh berbagai bit informasi biasanya berkisar antara 2 sampai 8 bit atau lebih dan gambar warna biasanya diwakili oleh kedalaman bit mulai dari 8 sampai 24 atau lebih tinggi [4]. Piksel bisa dikatakan sebagai informasi warna pada titik kordinat suatu matriks fungsi fx,y dan merupakan suatu unit terkecil pada gambar. Gambar digital mempunyai struktur yang dinyatakan dalam format file. Pada dasarnya format file adalah teknik kompresi file yang dikodekan untuk keperluan penyimpanan dan pertukaran data sehingga bisa mereduksi ukuran file dan meminimalkan penggunaan bandwidth. Kedalaman bit adalah jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan satu pixel. Kedalaman bit yang besar dari gambar adalah besar jumlah nada atau warna yang dapat diwakili Berdasarkan dari format file, gambar digital dapat dibedakan berdasarkan jenis formatnya misalnya seperti JPEG, PNG, BMP, GIF, dll. Universitas Sumatera Utara Secara umum tipe gambar digital dapat dibedakan atas [14]: 1. Binary image gambar biner. Gambar biner adalah jenis gambar yang hanya berisi informasi warna hitam atau putih saja berarti setiap piksel pada citra gambar diwakili oleh nilai “1” atau “0”. 2. Grayscale image gambar abu-abu. Gambar abu-abu merupakan informasi lebih detail dari gambar biner dengan menunjukkan tingkat kecerahan level brightness, sebuah gambar grayscale mengandung tingkat kecerahan dari warna putih dan dari warna hitam. Jumlah level tergantung pada kedalaman bit yang digunakan untuk menyimpan level brightness untuk kedalaman n bit maka level brightness adalah 2 n level. Umumnya tingkat kedalaman bit yang digunakan adalah 8 sehingga sebuah gambar grayscale bisa mengandung 256 tingkat kecerahan. 3. Color image gambar berwarna. Gambar berwarna adalah merupakan informasi dari kecerahan masing- masing dari tiga warna dasar RGB tingkat kecerahan mengontrol intensitas warna merah R, hijau G, dan biru B yang digunakan dalam gambar, setiap piksel pada gambar merupakan tiga elemen vektor. Untuk kedalaman bit n maka gambar dapat memiliki level warna yang memungkinkan hingga 2 3n . Universitas Sumatera Utara

2.2. Ruang Warna Color Space Gambar Digital