Asuhan Keperawatan Pada Ny.P Dengan Priorotas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi
Asuhan Keperawatan pada Ny. P dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Nutrisi di RSUP. H. Adam Malik Medan
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi D-III Keperawatan
Oleh ROZA ERLINA
102500088
Program Studi D-III Keperawatn Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Medan
2013
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.P dengan priorotas
masalah kebutuhan dasar nutrisi”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan Program DIII Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.
Dalam meyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa laporan Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari sempurna.
Terselesaikannya laporan Asuhan Keperawatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. dr.Dedi Ardinata, M.Kes, MNS sebagai Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara dan Erniyati, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan 1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.
2. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep sebagai koordinator DIII Keperawatan yang
membantu jalanya kegiatan Karya Tulis Ilmiah ini dan kepada seluruh dosen staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Keperawatan USU yang memberikan bantuan dan kelancaran selama proses Karya Tulis Ilmiah berlangsung.
3. Fatwa Imelda, S.Kep, Ns, M.Biomed, CWCCA sebagai dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan yang berharga bagi perbaikan KTI ini.
4. Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes sebagai dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun selama menguji Karya Tulis ini.
5. Seluruh dosen dan staf pengajar serta civitas akademika Program DIII
Keperawtan USU yang telah memberi bimbingan selama perkuliahan.
6. Teristimewa kepada orang tuaku tercinta Ayahanda Sofanam dan Ibunda
(4)
semangat, dan memberikan dukungan baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
7. Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya
satu per satu yang telah banyak membantu penulis baik dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini maupaun dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Kperawatan USU.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawatan.Penulis sangat mengharapkan adanya saran yang bersifat membangun untuk perbaikan yang lebih baik.
Medan, Juli 2013
(5)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Manfaat ... 2
BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 3
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi ... 3
2.1.1 Pengkajian ... 8
2.1.2 Analisa Data ... 9
2.1.3 Rumusan Masalah ... 10
2.1.4 Perencanaan ... 10
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus ... 14
2.2.1 Pengkajian ... 14
2.2.2 Analisa Data ... 22
2.2.3 Rumusan Masalah ... 22
2.2.4 Perencanaan ... 23
2.2.5 Implementasi dan Evaluasi ... 25
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 30
3.1 Kesimpulan ... 30
3.2 Saran ... 30
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Menurut Abraham Maslow didalam Potter dan Perry (2009) menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar manusia. Dasar paling bawah atau tingkat pertama, termasuk kebutuhan fisiologis seperti udara, air dan makanan. Tigkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan perlindungan, termasuk juga keamanan fisik dan psikologis. Tingkat ketiga berisi kebutuhan akan cinta dan memiliki, termasuk di dalamnya hubungan pertemanan, hubungan sosial, hubungan cinta. Tingkat keempat yaitu kebutuhan akan penghargaan diri,termasuk juga kepercayan diri, pendayagunaan, penghargaan, dan nilai diri. Tingkat terakhir merupakan kebutuhan aktualisasi diri, keadaan pencapaian potensi, dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan kehidupan.
Kebutuhan nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan zat lain yang terkandung aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto Wartonah, 2006).
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (nutrient). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya, nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air (Asmadi, 2008).
Melihat permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi di ruang RA1 RSUP. H. Adam Malik Medan. Adapun ketertarikan penulis mengangkat masalah kebutuhan dasar nutrisi, khusus nya
(7)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1.2.1 Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi yang dirawat di ruangan RA1 RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif dan professional
kepada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi yang dirawat di ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Mengaplikasikan komunikasi efektif selama melakukan asuhan
keperawatan kepada klien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi yang dirawat di ruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan.
3. Menuliskan asuhan keperawatan klien dengan prioritas masalah kebutuhan
dasar nutrisi yang dirawat diruang RA1 RSUP H. Adam Malik Medan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah selama melakukan asuhan keperawatan kepada klien.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi praktek keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi kebutuhan klien.
1. Bagi Praktek Keperawatan
Untuk mengubah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan.
2. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah ynag diperoleh dapat dijadikan konstribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan.
3. Bagi Kebutuhan Klien
Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien khususnya kebutuhan nutrisi.
(8)
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi
1. Defenisi Nutrisi
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, A. A, 2006).
Nutrisi merupakan zat kimia organi maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrien tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk proses fungsional sel tersebut, sumber energi, dan sintesis protein (Asmadi, 2008).
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Ada 6 kategori zat makanan yaitu:
1. Air
Air merupakan zat paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain. Pada orang dewasa, asupan air bekisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum. Kebutuhan asupan air akan semakin meningkat jika terjadi peningkatan pengeluaran air, misalnya melalui keringat, diare, atau adanya gejala-gejala dehidrasi
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hamper 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbihidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
(9)
3. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak atau lipid merupakan energi paling besar. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi lemak murni dan zat-zat yang mengandung lemak.
5. Vitamin
Vitamin adalh substansi organic, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
6. Mineral
Mineral adalah elemen organic esensial untuk tubuh karena perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu kebutuhan tubuh dari 100 mg atau lebih, dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang termsuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron, dan zinc.
2. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
(10)
3. MasalahKebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolism.
Tanda Klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab :
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
b. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit chron atu intoleransi laktosa
c. Nafsu makan menurun
Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda Klinis :
a. Berat badan lebih dari ideal dari 10% berat ideal b. Obesitas
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan
(11)
Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, dan konjungtiva.
Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan kerbohidrat secara berlebihan.
Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat dan obesitas.
Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
(12)
Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi dapat mempengaruhi satus gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merenadahkan derajat mereka.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-emajzat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di
(13)
Negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.
Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
2.1.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1. Aspek Biologis, antara lain meliputi :
a. Umur. Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang klien. Tingkat
kebutuhan nutrisi salah satunya dipengaruhi oleh factor usia. Pada masa pertumbuhan, kebutuhan nutrisi sangat besar dibandingkan dengan masa lansia
b. Jenis kelamin. Hal yang perlu dikaji antara lain : tingkat BMR antara laki-laki dengan wanita berbeda, begitu pula persentase lemak dalam tubuh.
c. Tinggi badan dan berat badan. Pengkajian ini dilakukan salah satunya adalah untuk mengetahui perbandingan antara tinggi dan berat badan, apakah ideal atau tidak?
d. Pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri ini berguna untuk
mengidentifikasi masalah nutrisi klien.
e. Riwayat kesehatan dan diet. Riwayat kesehatan, misalnya adakah
(14)
sering dialami? Riwayat diet terkait dengan kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, jenis makanan yang dikonsumsi, nafsu makan.
2. Pemerikasaan Fisik
a. Keadaan umum : kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital.
b. Keadaan kulit : kasar, kering, bersisik, kehilangan lemak pada
subkutan.
c. Keadaan kepala : rambut hipopigmentasi, mudah dicabut, sclera
kuning, hidung sering mimisan, gigi karies. d. Keadaan dada : hipertensi, frekuensi nafas cepat.
e. Keadaan perut : permukaan perut, adanya garis vena, peristaltic usus, pembesaran hati atau limfe.
f. Keadaan ektremitas : edema, pergerakan lemah, penurunan lingkar
lengan, dan masa otot menurun.
3. Aspek Psikologis
Perlu dikaji mengenai persepsi klien tentang diet, postur tubuhnya, konsep diri yang terkait dengan bentuk tubuh, respons terhadap stress apakah banyak makan atau malas makan?
4. Aspek Sosiokultural
Adakah kultur? Nilai-nilai yang dianut terhadap makanan? Praktek budaya yang terkait dengan makanan?
5. Aspek Spiritual
Hal yang perlu dikaji misalnya adalah keyakinan yang dianut klien terhadap makanan?Bagaimana keyakinan tersebut mempengaruhi kebutuhan nutrisinya?
2.1.2 Analisa Data
Data Subjektif
1. Nafsu makan Berkurang
2. Kesulitan makan
(15)
Data Objektif
1. Berat badan menurun
2. Ketidakseimbangan elektrolit 3. Hipotensi
4. Kulit kering
2.1.3 Rumusan masalah
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara
berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker
b. Penurunan nafsu makan
c. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare d. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat
e. Kesulitan mengunyah
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Kelebihan intake
b. Perubahan gaya hidup
c. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori
2.1.4 Perencanaan
Diagnosis keperawatan :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Defenisi : Keadaan di mana intake nutrisi kurang dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Tujuan yang diharapkan :
a. Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu b. Peningkatan status nutrisi
(16)
Kriteria hasil :
a. Nafsu makan meningkat
b. Berat badan kembali normal
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan intake melalui :
a. Mengurangi gangguan dari
lingkungan berisik dan lain-lain b. Jaga privasi pasien
c. Jaga kebersihan ruangan
d. Berikan obat sebelum makan
jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut pasien 3. Bantu pasien makan jika tidak
mampu
4. Sajikan makanan yang mudah
dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tetapi sering
5. Selingi makan dengan minum
6. Hindari makanan yang banyak
mengandung gas
7. Ukur intake makanan dan timbang
berat badan
8. Lakukan latihan pasif dan aktif
9. Kaji tanda vital, sensori, bising usus 10.Monitor hasil lab, seperti glukosa,
elektrolit, albumin, hemoglobin, kolaborasi dengan dokter
11.Berikan umpan balik yang positif tentang peningkatan intake, berat badan
12.Berikan pendidikan kesehatan tentang diet, kebutuhan kalori, dan tindakan keperawatan yang
berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT 13.Cek kepatenan tube
14.Pemberian cairan/makanan tidak lebih 150 cc sekali pemberian
1. Cara khusus untuk
meningkatkan nafsu makan
2. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu makan
3. Membantu makan pasien
4. Meningkatkan selera makan
dan intake makan
5. Memudahkan makan masuk
6. Mengurangi rasa nyaman
7. Observasi kebutuhan nutrisi
8. Menambah nafsu makan
9. Membantu mengkaji keadaan
pasien
10.Monitor status nutrisi
11.Meningkatkan kepercayaan
untuk meningkatkan makan
12.Meningkatkan pengetahuan
agar pasien lebih kooperatif
13.Menghindari aspirasi dan
obstruksi tube
(17)
15.Cek tempratur makanan agar tidak terlalu panas/dingin
16.Atur posisi semiflower saat memberikan makanan
17.Jelaskan bagaimana tube bekerja dan perawatannya
15.Mengurangi kram dan terbakar
pada abdomen
16.Mengurangi regurtasi
17.Mencegah komplikasi
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Defenisi : pasien dengan risiko atau aktual mengonsumsi makanan melebihi dari kebutuhan metabolisme tubuh.
Tujuan yang diharapkan :
a. Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol.
b. Perencanaan control berat badan untuk yang akan datang. c. Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan.
Kriteria hasil :
a. Berat badan ideal b. Pola makan teratur
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian kembali
pola makan pasien
2. Diskusikan dengan pasien
tentang kelebihan makan
3. Diskusikan motivasi untuk
menurunkan berat badan
4. Kolaborasi dengan ahli diet
yang tepat
5. Ukur intake makanan dalam 24
jam
1. Informasi dasar untuk
perencanaan awal dan validasi data
2. Membantu mencapai tujuan
3. Membantu memecahkan
masalah
4. Menentukan makanan yang
sesuai dengan pasien
5. Mengetahui jumlah kalori yang
(18)
6. Buat program latihan olahraga
7. Hindari makanan yang banyak
mengandung lemak
8. Berikan pengetahuan kesehatan
tentang :
a. Program diet yang benar
b. Akibat yang mungkin timbul
pada kelainan berat badan
6. Meningkatkan kebutuhan energi
7. Makanan berlemak banyak
menghasilkan energi
8. Memberikan informasi dan
(19)
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus 2.2.1 Pengkajian
PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 62 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Alamat : Jl. Pala 6 No. 4 Perumnas Simalingkar
Tanggal Masuk RS : 14 Juni 2013
No. Register : 00.52.29.44
Ruangan / Kamar : RA1 / IA
Golongan Darah : B
Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2013
Tanggal Operasi : Tidak dilakukan
Diagnosa Medis : Diare Akut
II. KELUHAN UTAMA :
Pada saat dikaji klien mengatakan mual (+), badan lemas, dan tidak nafsu makan.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
(20)
Hal-hal yang memperbaiki keadaan: Klien mengatakan dengan istirahat yang cukup
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan : Klien mengatakan seluruh
badan-nya lemas
2. Bagaiman dilihat : Klien terlihat lemas dan mukosa
bibir kering
C. Region
1. Di mana lokasinya : Seluruh tubuh klien terasa lemas
2. Apakah menyebar : Tidak menyebar
D. Severity : Aktivitas terganggu karena badan
terasa lemas
E. Time : Setiap saat klien ingin melakukan
aktivitas
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit
B. Pengobatan Tindakan Yang Dilakukan : Tidak ada
C. Pernah Dirawat/Dioperasi : Tidak pernah
D. LamaDirawat :
-E. Alergi : Tidak ada alergi
F. Imunisasi : Klien mengatakan tidak tahu
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua :
Klien mengatakan orang tuanya pernah menderita sakit reumatik
B. Saudara Kandung : Tidak ada
C. Penyakit Keturunan Yang Ada : Tidak ada penyakit keturunan
(21)
E. Anggota keluarga yang meninggal : Klien mengatakan kedua orang tua nya
F. Penyebab Meninggal : Klien mengatakan karena
sudah tua, penyakitnya tidak diketahui
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi Pasien Tentang Penyakitnya : Klien merasa cemas dengan penyakitnya
B. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien merasa kurang percaya
diri
2) Ideal diri : Klien optimis ingin cepat
sembuh
3) Harga diri : Klien sangat mengahargai
dirinya
4) Peran diri : Klien berperan sebagai istri
dan seorang ibu
5) Identitas : Klien sebagai istri dan
seorang ibu untuk anak-nya
C. Keadaan Emosi : Klien dapat mengontrol
emosi-nya
D. Hubungan sosial
− Orang yang berarti : Orang yang berarti bagi klien
adalah anak-nya
− Hubungan dengan keluarga : Hubungan klien dengan
keluarga baik
− Hubungan dengan orang lain : Hubungan klien dengan
orang lain baik
− Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
(22)
E. Spiritual
− Nilai dan keyakinan : Klien baragama Kristen
protestan
− Kegiatan Ibadah : Klien hanya berdoa diatas
tempat tidur
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum :Kesadaran compos mentis
B. Tanda-tanda Vital
− Suhu tubuh : 35,8 0 C
− Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
− Nadi : 82 x / menit
− Pernafasan : 24 x / menit
− Skala nyeri : -
− TB : 150 CM
− BB : 45 Kg
C. Pemeriksaan Head to Toe Kepala dan rambut
− Bentuk : Normal
− Ubun-ubun : Ada, terasa keras
− Kulit kepala : Bersih
Rambut
− Penyebaran dan keadaan rambut : Baik dan teratur
− Bau : Bau khas
− Warna kulit : Putih
Wajah
− Warna kulit : Pucat
(23)
Mata
− Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap simetris kanan kiri
− Palpebra : Normal
− Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva anemis
− Pupil : Reflek pupil baik
− Cornea dan iris : Baik
− Visus : Dapat melihat benda di
sekitarnya
− Tekanan bola mata : Baik
Hidung
− Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris
− Lubang hidung : Ada dan simetris
− Cuping hidung : Baik dan simetris
Telinga
− Bentuk telinga : Baik
− Ukuran telinga : Normal
− Lubang telinga : Ada
− Ketajaman pendengaran : Baik
Mulut dan Faring
− Keadaan bibir : Kering
− Keadaan gusi dan gigi : Baik
− Keadaan lidah : Bersih
− Orofaring : -
Leher
− Posisi trachea : Normal, simetris
− Thyroid : Normal
− Suara : Baik
− Kelenjar limfe : Tidak ada teraba
pembesaran
(24)
− Denyut nadi karotis : Teraba Pemeriksaan Integumen
− Kebersihan : Bersih
− Kehangatan : Hangat
− Warna : Normal
− Turgor : Kembali normal
− Kelembaban : Kering
− Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
− Ukuran dan bentuk : Simetris
− Warna payudara dan areola : Normal, cokelat
− Aksilla dan clavicula : Normal
Pemeriksaan thoraks/dada
− Inspeksi thoraks (Normal
− Pernafasan : Frekuensi; 24
x/menitIrama; Teratur , burrel chest, funnel chest, pigeonchest, flailchest, kifos koliasis)
− Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan
bernafas
− Pemeriksaan paru
− Palapasi getaran suara : Ada
− Perkusi : Normal
− Auskultasi :
Suara nafas : Vesikuler
Suar ucapan : Baik
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
Pemeriksaan jantung
− Inspeksi : Baik
− Palpasi : Teraba , HR : 82 x / menit
(25)
− Auskultasi : - Pemeriksaan abdomen
− Inspeksi (bentuk, benjolan) : Simetris kanan kiri
− Auskultasi : Tidak ada bising usus
− Palapasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien) : Tidak ada nyeri tekan
− Perkusi (suara abdomen) : Tympani
− Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas :
Kesimetrisan otot pada ekstermitas klien simetris antara kanan dan kiri tidak ditemukannya edema.
Fungsi Motorik :
− Pada pemeriksaan motorik klien masih membutuhkan bantuan
untuk melakukan berbagai aktivitas.
Fungsi sensori :
− Identifikasi klien dengan sentuhan baik klien mampu
membedakan antara sentuhan tajam dengan tumpul, dapat merasakan rasa panas dengan dingin.
Refleks (bisep, trisep,pateral, tenson achiles) :
− Refleks klien terangsang dengan baik tidak ditemukannya
kelainan pada refleks klien.
VIII. POLA KEBISAAN SEHARI-HARI A. Pola makan dan minum
− Frekuensi makan/hari : 3 kali
− Nafsu/selera makan : Klien tidak selera makan
− Nyeri ulu hati : Tidak ada
− Alergi : Tidak ada alergi
− Mual dan muntah : Masih sering
− Waktu pemberian makan : Pagi, siang, malam
− Jumlah dan jenis makan : Hanya habis ½ porsi, Nasi
(26)
− Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, menguyah) : Tidak ada
B. Perawatan diri/personal hygiene
− Kebersiahan gigi dan mulut : Bersih
− Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih
C. Pola Kegiatan/Aktivitas
Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakuakan secara mandiri, sebahagian, atau total :
− Klienmemerlukan bantuan untuk eliminasi, ganti pakaian, makan
dan mandi secara sebagian.
Uraian aktivitas ibadah pasien selam dirawat/sakit :
− Hanya berdoa di atas tempat tidur saja
D. Pola eliminasi 1. BAB
− Pola BAB : 1 x / hari
− Karakter feses : lembek dan bau khas
− Riwayat perdarahan : Tidak ada
− BAB terakhir : sore
− Diare : Tidak
− Penggunaan laksatif :
-2. BAK
− Pola BAK : 4 – 5 x / hari
− Karakter urine : Warna kuning keruh
− Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada
− Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada
− Penggunaan diuretic : Tidak ada
(27)
2.2.2 ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS : Klien mengatakan tidak nafsu makan.
DO : Klien terlihat lemas,lesu, makan hanya habis ½ porsi, muntah apabila selesai makan, dan berat badan turun 2 Kg dari berat badan awal masuk Rumah Sakit, (BB awal 45 Kg).
Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2 DS : Klien mengatakan badan lemas, dan aktivitas sebagian dibantu oleh keluarga.
DO : Klien terlihat kesulitan dalam melakukan aktivitas seperti makan, mandi, dan tampak dibantu oleh keluarganya.
Intoleransiaktivitas
2.2.3 Rumusan Masalah
MASALAH KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan klien terlihat lemas dan BB menurun.
(28)
2.2.4 Perencanaan Keperawatan Dan Rasional Hari/
Tanggal
No. Dx
Perencanaan keperawatan
Senin, 17 Juni
2013
1
Tujuan :
a. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Kriteria Hasil :
a. Nafsu makan meningkat, makan habis 1 porsi, dan berat badan bertambah
Rencana Tindakan Rasional
1 a. Kaji intake dan ouput
makanan
b. Pastikan pola diet biasa klien, yang disukai/tak disukai.
c. Anjurkan makan
makanan yang
mengandung nilai gizi yang tinggi seperti
Protein : Telur, ikan, dan lain-lain
d. Bantu pasien makan jika tidak mampu
e. Sajikan makanan yang
mudah dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan
sedikit-a. Diketahui intake dan output makanan
b. Membantu dalam
mengidentifikasikan kebutuhan/kekuatan khusus. Pertimbangkan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet c. Kebutuhan nutrisi
sesuai kebutuhan tubuh
d. Membantu pasien
makan
e. Meningkatkan selera
makan dan intake makan
(29)
sedikit tetapi sering f. Atur posisi semiflower
saat memberikan makanan
g. Selingi makan dengan
minum
h. Jaga kebersihan mulut pasien (oral hygiene)
f. Mengurangi regurtasi
g. Memudahkan makanan
masuk
h. Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan dan mulut terlihat bersih
Hari/ Tanggal
No.
Dx Perencanaan keperawatan
Senin, 17 Juni
2103
2
Tujuan :
a. Dapat beraktivitas sesuai batas kemampuan
Kriteria Hasil :
a. Tidak lemah lagi dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri
Rencana Tindakan Rasional
2 a. Bantu klien mobilisasi
secara bertahap
b. Dekatkan barang-barang
yang selalu dibutuhkan klien
c. Bantu memenuhi
kebutuhan klien sehari-hari seperti mandi, BAB, BAK
d. Beri klien dukungan positif yang dapat menorong peningkatan
a. Klien dapat melakukan
aktivitas secara mandiri
b. Agar dapat dijangkau
oleh klien
c. Terpenuhinya
kebutuhan klien dan dapat menjaga
kebersihan badan klien
d. Memberikan motivasi
dan dorongan yang positif kepada klien
(30)
aktivitasnya
e. Anjurkanistirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
f. Atur posisi semiflower kepada klien
g. Berikan diet yang adekuat
akan memberikan suatu hasil yang baik untuk perkembangan kesehatan klien
sehingga klien mampu melakukan aktivitasnya.
e. Membantu
mengembalikan energi
f. Memberikan rasa
nyaman
g. Metabolisme
membutuhkan energi
2.2.5 Implementasi Hari/
tanggal No.
Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Senin, 17 Juni
2013
1 a. Mengkaji intake dan ouput
makanan
b. Memastikan pola diet biasa klien yang disukai / tidak disukai
c. Menganjurkan makan makanan
yang mengandung nilai gizi tinggi seperti Protein : Telur, Ikan, dan lain-lain
d. Membantu klien makan
e. Menyajikanmakanan yang
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan
O : Klien terlihat lemas dan mukosa bibir lembab
Makan habis ½ porsi
TTV :
TD : 110/80 mmHg HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit T : 35,8 0C BB : 43 Kg
(31)
mudah dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tetapi sering
f. Menyelingi makan dengan
minum
g. Menjaga kebersihan mulut klien (oral hygiene)
A : Sebagian masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
− Membantu klien
makan
− Melakukan oral
hygiene
− Memberikan posisi
semiflower saat makan
Senin, 17 Juni
2013
2 a. Membantu klien mobilisasi
secara bertahap
b. Mendekatkan barang-barang
yang selalu dibutuhkan ke meja klien
c. Membantu memenuhi
kebutuhan klien sehari-hari seperti mandi, BAB, BAK
d. Menganjurkan klien istirahat yang adekuat/cukup setelah beraktivitas
e. Memberikan diet yang adekuat
S : Klien mengatakan sudah dapat
melakukan aktivitas secara mandiri sebagian
O: Klienmasih terlihat dibantu dalam melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A: Sebagian masalah
teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
− Memberikan
dukungan yang dapat mendorong peningkatan aktivitas klien
(32)
Hari/ tanggal
No. Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Selasa, 18 Juni 2013
1 a. Membantu klien makan
b. Menyajikan makanan yang
mudah dicerna, dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tetapi sering
c. Menjaga kebersihan mulut klien (oral hygiene)
d. Menganjurkan klien untuk banyak minum
e. Mengatur posisi semiflower saat memberikan makan
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Klien terlihat lemas
dan mukosa bibir lembab
Makan habis ½ porsi TTV :
TD : 110/80 mmHg HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit A : Sebagian masalah
teratasi P : Intervensi dilanjutkan
− Menganjurkan klien
makan makanan yang bergizi
− Memastikan pola
diet yang disukai klien
Selasa, 18 Juni 2013
2 a. Memberikan klien dukungan
positif yang dapat mendorong peningkatan aktivitasnya
b. Membantu klien mobilisasi secara bertahap
S : Klien mengatakan sudah dapat
melakukan aktivitas secara mandiri sebagian
O: Klien masih terlihat dibantu dalam
(33)
c. Menganjurkan klien istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
d. Memberikan diet yang adekuat
melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A: Sebagian masalah
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
− Membantu klien
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti : BAB dan BAK
Hari/ tanggal
No. Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Rabu, 19 Juni
2013
1 a. Menganjurkan makan makanan
yang mengandung nilai gizi tinggi seperti Protein
b. Memastikan pola diet biasa
yang biasa disukai / tidak disukai
c. Mengkaji intake dan ouput
makanan
d. Menjaga kebersihan mulut klien (oral hygiene)
S : Klien mengatakan sudah nafsu makan O : Mukosa bibir lembab
Makan habis ½ porsi TTV :
TD : 110/80 mmHg HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit A : Masalah
teratasi P : Intervensi dihentikan
Rabu, 19 Juni
2013
2 a. Membantu memenuhi
kebutuhan klien sehari-hari seperti mandi, BAB, BAK
S : Klien mengatakan sudah dapat
(34)
b. Mendekatkan barang-barang yang dibutuhkan klien c. Memberikan posisi yang
nyaman pada klien
d. Menganjurkan klien melakukan
aktivitasnya sendiri secara bertahap
secara mandiri
O: Klien terlihat dapat melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit
A: Masalah teratasi
(35)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan
Nutrisi merupakan zat kimia organic maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrisi juga merupakan zat (nutrien) yang penting bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.
Adapun asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi meliputi pengkajian yang dikaji dalam pengkajian yaitu, pengkajian khusus seperti riwayat keperawatan dan diet, faktor yang mempengaruhi diet, dan pengkajian fisik secara umum. Setelah pengkajian analisa data berupa data subyektif dan obyktif. Selanjutnya adalah rumusan masalah dalam nutrisi adalahperubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah, gangguan intake makanan, kesulitan mengunyah atau menelan, efek dari pengobatan, dan penyakit kronis. Danyang terakhir dalam asuhan keperawatan adalah perencanaannya.
Dalam pengelolaan kasus terdapat dua masalah keperawatan yaitu: masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan intoleransi aktivitasdengan diagnosa proiritas adalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan klien terlihat lemas dan BB menurun
3.2 Saran
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang kebutuhan nutrisi, khususnya bagi mata kuliah kebutuhan dasar manusia, sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan komprehensif terhadap masalah kebuthan nutrisi.
(36)
2. Bagi Praktek Keperawatan
Sebaiknya peran perawat lebih dioptimalkan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar nutrisi, sehingga dapat mencegah masalah nutrisi yang lebih buruk lagi.
3. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi penulis tentang kebutuhan nutrisi, sehingga penulis dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif terhadap masalah kebutuhan nutrisi.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta. Salemba Medika.
Brunner dan Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges M, (2001). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Engram Barbara, (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Vol.1. Jakarta : EGC.
Hidayat Aziz, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 2. Jakarta : Salemba Medika.
(38)
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP)
1 Senin,
17 Juni 2013 20.00 WIB 21.30 WIB 22.00 WIB 06.00 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengkaji dan memantau
intake dan ouput makanan c. Memberi terapi cairan
infuse
d. Menganjurkan klienuntuk
istirahat
e. Memantau terapi cairan infuse
f. Melakukan oral hygiene
sebelum makan
g. Memberikan diet klien, dan menganjurkan pasien untuk minum air banyak
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Klien terlihat
lemas dan mukosa bibir lembab
Makan habis ½ porsi
TTV : TD : 110/80 mmHg
HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit T : 35,8 0C BB : 43 Kg A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
2 17 Juni
2013
06.30 WIB
h. Memberikan posisi yang
nyaman kepada klien
i. Membantu klien
melakukan oral Hygiene sesudah makan
S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri
(39)
07.00 WIB
07.30 WIB
j. Membantu klien
melakukan ADL seperti BAB
k. Mengukur vital sign klien T : 35,8 0 C
TD : 110/80 mmHg RR : 24 x / menit HR : 82 x / menit
l. Menganujrkan klien untuk
melakukan aktifitas sendiri secara bertahap
sebagian O : Klien masih
terlihat dibantu dalam
melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
No. Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP)
1 Selasa,
18 Juni 2013 20.00 WIB 22.00 WIB 22.30 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengukur vital sign klien
c. Menanyakan kepada klien
apakah makan malamnya habis atau tidak ?
d. Menganjurkan klien untuk
minum air putih hangat sebelum tidur
e. menganjurkan klien untuk
istirahat
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Mukosa bibir
klien lembab Makan habis ½ porsi
A : Sebagian masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
2 Selasa,
18 Juni
05.30 WIB
f. Membantu klien
melakukan ADL seperti
S : Klien mengatakan
(40)
2013 06.00 WIB 07.00 WIB BAK
g. Membantu klien untuk
mendapatkan posisi yang nyaman
h. Memberikan diet klien
i. Membantu klien makan
j. Menganjurkan klien untuk
segera makan selagi hangat dan menghabiskan makanannya
k. Membantu klien
melakukan oral hygiene setelah selesai makan l. Mengukur vital sign
m. Memberikan dukungan
agar klien dapat
melakukan aktivitasnya secara mandiri sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri sebagian O : Klien masih
terlihat dibantu dalam
melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
No. Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi
1 Rabu,
19 Juni 2013 20.00 WIB 21.30 WIB 22.00 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengkaji dan memantau
intake dan ouput makanan c. Memberi terapi cairan
infuse
d. Menganjurkan klien untuk
istirahat
e. Memantau terapi cairan infuse
S : Klien mengatakan sudah nafsu makan O : Mukosa bibir
lembab
Makan habis 1 porsi
(41)
06.00 WIB
f. Melakukan oral hygiene
sebelum makan
g. Memberikan diet klien, dan menganjurkan pasien untuk minum air banyak
h. Memastikan pola diet
yang disukai klien
TTV : TD : 110/80 mmHg
HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit T : 35,8 0C A : Masalah teratasi P : Intervensi
dihentikan
2 Rabu,
19 Juni 2013 06.30 WIB 07.00 WIB 07.30WIB
i. Memberikan posisi yang
nyaman kepada klien
j. Membantu klien
melakukan oral Hygiene sesudah makan
k. Membantu klien
melakukan ADL seperti BAB
l. Mengukur vital sign klien T : 35,8 0 C
TD : 110/80 mmHg RR : 24 x / menit HR : 82 x / menit
m. Menganujrkan klien untuk
melakukan aktifitas sendiri secara bertahap
S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri O : Klien terlihat
dapat melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Masalah teratasi P : Intervensi
(1)
2. Bagi Praktek Keperawatan
Sebaiknya peran perawat lebih dioptimalkan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar nutrisi, sehingga dapat mencegah masalah nutrisi yang lebih buruk lagi.
3. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi penulis tentang kebutuhan nutrisi, sehingga penulis dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif terhadap masalah kebutuhan nutrisi.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta. Salemba Medika.
Brunner dan Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.
Edisi 8. Jakarta : EGC.
Doenges M, (2001). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Engram Barbara, (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Vol.1. Jakarta : EGC.
Hidayat Aziz, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 2. Jakarta : Salemba Medika.
(3)
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.
Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP)
1 Senin, 17 Juni
2013
20.00 WIB
21.30 WIB 22.00 WIB
06.00 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengkaji dan memantau intake dan ouput makanan c. Memberi terapi cairan
infuse
d. Menganjurkan klienuntuk istirahat
e. Memantau terapi cairan infuse
f. Melakukan oral hygiene sebelum makan
g. Memberikan diet klien, dan menganjurkan pasien untuk minum air banyak
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Klien terlihat
lemas dan mukosa bibir lembab
Makan habis ½ porsi
TTV : TD : 110/80 mmHg
HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit T : 35,8 0C BB : 43 Kg A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan 2 17 Juni
2013
06.30 WIB
h. Memberikan posisi yang nyaman kepada klien i. Membantu klien
melakukan oral Hygiene sesudah makan
S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri
(4)
07.00 WIB
07.30 WIB
j. Membantu klien
melakukan ADL seperti BAB
k. Mengukur vital sign klien T : 35,8 0 C
TD : 110/80 mmHg RR : 24 x / menit HR : 82 x / menit
l. Menganujrkan klien untuk melakukan aktifitas sendiri secara bertahap
sebagian O : Klien masih
terlihat dibantu dalam
melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
No. Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP)
1 Selasa, 18 Juni 2013
20.00 WIB 22.00
WIB
22.30 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengukur vital sign klien c. Menanyakan kepada klien apakah makan malamnya habis atau tidak ?
d. Menganjurkan klien untuk minum air putih hangat sebelum tidur
e. menganjurkan klien untuk istirahat
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Mukosa bibir
klien lembab Makan habis ½ porsi
A : Sebagian masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan 2 Selasa,
18 Juni
05.30 WIB
f. Membantu klien
melakukan ADL seperti
S : Klien mengatakan
(5)
2013
06.00 WIB
07.00 WIB
BAK
g. Membantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
h. Memberikan diet klien i. Membantu klien makan j. Menganjurkan klien untuk
segera makan selagi hangat dan menghabiskan makanannya
k. Membantu klien
melakukan oral hygiene setelah selesai makan l. Mengukur vital sign m. Memberikan dukungan
agar klien dapat
melakukan aktivitasnya secara mandiri
sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri
sebagian O : Klien masih
terlihat dibantu dalam
melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Sebagian
masalah teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
No. Dx
Hari / tanggal
Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi
1 Rabu, 19 Juni
2013
20.00 WIB
21.30 WIB
22.00 WIB
a. Pantau KU klien
b. Mengkaji dan memantau intake dan ouput makanan c. Memberi terapi cairan
infuse
d. Menganjurkan klien untuk istirahat
e. Memantau terapi cairan infuse
S : Klien mengatakan sudah nafsu makan O : Mukosa bibir
lembab
Makan habis 1 porsi
(6)
06.00 WIB
f. Melakukan oral hygiene sebelum makan
g. Memberikan diet klien, dan menganjurkan pasien untuk minum air banyak h. Memastikan pola diet
yang disukai klien
TTV : TD : 110/80 mmHg
HR : 82 x/menit RR : 24 x/menit T : 35,8 0C A : Masalah teratasi P : Intervensi
dihentikan
2 Rabu, 19 Juni
2013
06.30 WIB
07.00 WIB
07.30WIB
i. Memberikan posisi yang nyaman kepada klien j. Membantu klien
melakukan oral Hygiene sesudah makan
k. Membantu klien
melakukan ADL seperti BAB
l. Mengukur vital sign klien T : 35,8 0 C
TD : 110/80 mmHg RR : 24 x / menit HR : 82 x / menit
m. Menganujrkan klien untuk melakukan aktifitas sendiri secara bertahap
S : Klien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas secara mandiri O : Klien terlihat
dapat melakukan aktivitas TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit RR : 24 x/menit A : Masalah teratasi P : Intervensi