Keragaan Kegiatan Jasmani, Status Gizi Dan Pola Konsumsi Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

KERAGAAN KEGIATAN JASMANI, STATUS GIZI DAN POLA
\

KONSUMSI PENYANDANG DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL
Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO, JAKARTA

Oleh:

ANIS SAFITRI
A05499075

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
2004

RINGKASAN
ANIS SAFITRI. A05499075. Keragaan Kegiatan Jasmani, Status Gizi dan Pola
Konsumsi Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta (Di bawah Bimbingan YEKTI

HARTATI EFFENDI dan SARWONO WASPADJI).

Tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari tingkat kegiatan jasmani,
status gizi dan pola makan penyandang Diabetes Melitus tipe 2 di Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPN/RSCM), Jakarta.
Sedangkan tujuan khususnya yaitu mempelajari: status gizi penyandang DM tipe 2,
karakteristik dan gambaran demografi, kegiatan jasmani (aktivitas + olah raga), serta
pola konsumsi makan dan rekomendasi diet yang diberikan pada contoh.
Disain penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di RSCM
yaitu di Poliklinik Konsultasi Gizi RSCM pada tanggal 26 Juni-I Agustus 2003.
Contoh dalam penelitian ini adalah penyandang DM tipe 2 yang berkonsultasi di
Poliklinik tersebut pada saat penelitian berlangsung. Penarikan contoh dilakukan
dengan purposive sampling, dengan kriteria pasien contoh berusia 20-65 tahun, tidak
dalam keadaan hamil, pasien baru, paling sedikit memiliki kadar glukosa
darah puasa atau kadar glukosa darah 2 jam PP dan kadar glukosa darah sewaktu,
memiliki kesadaran yang baik, dapat berkomunikasi, dan bersedia menj adi
responden. Dari 131 orang pasien yang berkonsultasi ke Poliklinik Konsultasi Gizi
RSPUN yang memenuhi kriteria tersebut di atas sebanyak 39 orang dijadikan contoh
dan sekaligus responden.
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data Primer

meliputi karakteristik, lingkungan pasien, status gizi/status kesehatan, kegiatan
jasmani, kebutuhan makan, tingkat kecukupan, dan pola makan contoh. Sedangkan
data "ekunder meliputi kadar glukosa, jenis komplikasi, berat badan, tinggi badan dan
rekomendasi diet. Data primer dan data sekunder diperoleh melalui pengamatan
langsung dan wawancara.
Data karakteristik contoh meliputi (nama, umur, jenis kelamin, berat badan"
dan tinggi badan) dan gambaran demografi (agama, suku, pendidikan, pendapatan,
dan status perkawinan). Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT (Indeks Massa
Tubuh) (baku WHO) dan kategori risiko kesehatan berdasarkan klasifikasi IMT
menurut Bray (1990). Komplikasi (Penyakit selain DM) dikelompokkan mel1jadi 13
jenis penyakit, yaitu: (I) Hipertensi, (2) Retinopati IKatarakl Buta, (3) Neuropati,
(4) Gagal Ginjal, (5) I-Iipertensi + Hiperkolesterolemia, (6) Pneumonia,
(7) Pneumonia + Dislipidemia, (8) Pneumonia + Limfoma, (9) Pneumonia + Stroke
lskemik, (10) Struma Difus Toksik, (II) Limfoma, (12) Neuropati + Ulkus DM, dan
(13) Tumor Paru-paru. Waktu menderita penyakit (komplikasi) tersebut dengan
kriteria: (I) Baru (Jangka waktu I minggu sampai sebulan); (2) Lama (Jangka waktu
> I bulan). Data keluhan dibagi menjadi 11 keluhan, yaitu : (I) Gatal-gatal,
(2) Keluhan Lain-lain (3P (Polifagia, Polidipsia, dan Poliuria), lemas, dan ngantuk)),
(3) Kesemutan dan gatal-gatal, (4) Kesemutan dan luka sukar sembuh, (5) Kesel11utan


dan Lain-lain, (6) Gatal-gatal dan lain-lain, (7) Luka sukar sembuh dan lain-lain,
(8) Turun berat badan dan lain-lain, (9) Kesemutan, turun berat badan dan lain-lain,
(10) Kesemutan, melahirkan >4 kg, dan lain-lain, dan (11) Gatal-gatal, luka sukar
sembuh, dan lain-lain. Data waktu mengalami keluhan dibagi menjadi 2 kriteria: (1)
Baru (Jangka waktu 1 minggu sampai sebulan); (2) Lama (Jangka waktu > 1 bulan).
Data kegiatan jasmani eontoh yang meliputi data jenis kegiatan dan alokasi waktu
diolah dengan mengelompokkan kegiatan menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok
kegiatan tidur, pekeljaan, kelompok kegiatan laimlya (rumah tangga, sosial, dan olah
raga), dan kelompok kegiatan santai dan dihitung rata-rata alokasi waktu dari setiap
kegiatan. Sedangkan data kegiatan jasmani dalam hal olah raga dikelompokkan
dalam dua jenis yaitu jalan pagi dan lari pagi dengan frekuensi 1-2x/minggu,
3-5x/minggu, 6-8x/minggu dan lamanya kegiatan jasmani dikategorikan menjadi dua,
yaitu 400 mg/dL. Data glukosa darah Puasa dikelompokkan
menjadi 4 kelompok kisaran glukosa darah, yaitu: (1) 100-180,0 mg/dL,
(2) 180,1-250,0 mg/dL, (3) 250,1-331,9 mg/dL, (4) セSR@
mg/dL. Data pola makan
meliputi frekuensi makan sehari, total konsumsi, total kebutuhan, tingkat keeukupan,
frekuensi konsumsi bahan pangan dan kebiasaan merokok. Data frekuensi makan di
kategorikan l11enjadi 2 kategori, yaitu (1) 1-3x sehari dan (2) >3x sehari. Data total
konsumsi diolah dari hasil total konsul11si pangan yang dirata-ratakan. Data

kebutuhan kalori khusus penyandang DM l11enggunakan perhitungan kebutuhan
kalori penyandang Diabetes Melitus (Sukardji,K. 2002). Data tingkat keeukupan
energi, protein, lemak dan karbohidrat diolah l11enggunakan Daftar Kandungan Zat
Gizi Bahan Makanan (Hardinsyah & Briawan, 1994) dan dikategorikan berdasarkan
Direktorat Bina Gizi Masyarakat (1996) DepKes Rl menjadi 5 kategori, yaitu: (1)
Defisit tingkat berat «70% angka kebutuhan), (2) Defisit tingkat sedang (70-79%
angka kebutuhan), (3) Defisit tingkat ringan (80-89% angka kebutuhan), (4) Normal
( 90-119% angka kebutuhan), (5) Di atas angka kebutuhan ("= 120% angka
kebutuhan). Data frekuensi konsumsi bahan pangan dikategorikan menjadi 4, yaitu :
(1) Setiap hari (> Ix seharill x sehari); (2) Sering (3-6x seminggu); (3) Jarang (1-2x
seminggu/