Deteksi Kerusakan Dna Spermatozoa Sapi Menggunakan Pewarnaan Toluidine Blue Dan Kit Halomax® Yang Dimodifikasi

DETEKSI KERUSAKAN DNA SPERMATOZOA SAPI
MENGGUNAKAN PEWARNAAN TOLUIDINE BLUE
DAN KIT HALOMAX® YANG DIMODIFIKASI

LANGGENG PRIYANTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Deteksi Kerusakan DNA
Spermatozoa Sapi Menggunakan Pewarnaan Toluidine Blue dan Kit Halomax®
yang Dimodifikasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Langgeng Priyanto
B352120121

RINGKASAN
LANGGENG PRIYANTO. Deteksi Kerusakan DNA Spermatozoa Sapi
Menggunakan Pewarnaan Toluidine Blue dan Kit Halomax® yang Dimodifikasi.
Dibimbing oleh R. IIS ARIFIANTINI dan TUTY LASWARDI YUSUF.
Keutuhan deoxyribonucleic acid (DNA) spermatozoa sangat penting
dalam keberhasilan fertilisasi dan perkembangan embrio. Tingginya jumlah DNA
spermatozoa yang rusak akan menurunkan angka kebuntingan. Terdapat beberapa
faktor yang dapat menjadi penyebab rusaknya DNA spermatozoa, seperti
kurangnya protamin pada saat spermatogenesis, umur, infeksi, ketidakseimbangan
hormonal, paparan zat kimia beracun, obat-obatan, hipertermia testis, apoptosis
dan tingginya kadar reactive oxygen species (ROS) pada proses pembekuan dan
thawing.
Beberapa cara dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan DNA pada

spermatozoa, seperti metode sederhana dengan prinsip Cytochemical Assays
(pewarnaan Aniline Blue and Toluidine blue) yang dievaluasi menggunakan
mikroskop cahaya dan Flow Cytomatic-Based Sperm Chromatin Structure Assay
menggunakan mikroskop fluorescent. Saat ini, tersedia Kit Halomax® (Halotech
DNA® SL Madrid, Spanyol) yang dapat mendeteksi kerusakan DNA spermatozoa.
Metode ini bekerja berdasarkan sebaran dari kromatin spermatozoa yang dapat
dibedakan dalam dua bentuk morfologi spermatozoa, yaitu dari terbentuk atau
tidaknya “halo” yang berkorelasi terhadap tingkat sebaran kromatinnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa parameter kualitas semen
segar dan semen beku, dibandingkan dengan kerusakan DNA spermatozoa yang
di evaluasi menggunakan Toluidine Blue dan Kit Halomax® yang telah
dimodifikasi.
Penelitian dilakukan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dan di
laboratorium Unit Rehabilitasi Reproduksi (URR), Fakultas Kedokteran Hewan,
IPB. Semen dikoleksi menggunakan vagina buatan sebanyak 2 kali dalam
seminggu, yang diperoleh dari 8 ekor sapi pejantan unggul (2 Brahman, 2 Ongole,
2 Simental dan 2 Limousin) kemudian dievaluasi secara makroskopis dan
mikroskopis (motilitas, viabilitas, konsentrasi, abnormalitas, membran plasma
utuh (MPU), tudung akrosom utuh (TAU), dan keutuhan DNA spermatozoa).
Kualitas semen yang digunakan dalam penelitian ini harus menunjukkan motilitas

>70%, konsentrasi spermatozoa >1000x106 dan abnormalitas spermatozoa 1000.106 sperm concentration, and 0.05). Decrease in spermatozoa DNA damage is low only 1.84%.
Comparison of DNA spermatozoa intact after thawing using TB and
halomax® demonstrated that halomax was 85.44±7.52% lower (p

Dokumen yang terkait

DETEKSI KEGANASAN ( Malignancy ) PADA EPITEL MUKOSA RONGGA MULUT PENYIRIH DENGAN MENGGUNAKAN TOLUIDINE BLUE 1%

0 8 17

DETEKSI LESI KEGANASAN AKIBAT MEROKOK, MENYIRIH DAN / MENYUSUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT MENGGUNAKAN TOLUIDINE BLUE 1%

0 5 16

DETEKSI LESI KEGANASAN AKIBAT MEROKOK, MENYIRIH DAN / MENYUSUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT MENGGUNAKAN TOLUIDINE BLUE 1%

0 4 16

Perbandingan Metode Kit Komersial dan SDS untuk Isolasi DNA Babi dan DNA Sapi dari Simulasi Cangkang Kapsul Keras untuk Deteksi Kehalalan Menggunakan Real-Time PCR (Polymerase Chain reaction)

2 12 82

Deteksi DNA Babi dan DNA Sapi dengan Menggunakan Metode Insulated Isothermal Polymerase Chain Reaction (ii-PCR)

1 9 66

Kajian Abnormalitas Primer Spermatozoa pada Beberapa Bangsa Sapi dengan Umur Berbeda Menggunakan Pewarnaan Carbolfuchsin (Williams).

0 2 36

Kemampuan Maturasi dan Fertilisasi Oosit Sapi yang Diseleksi Menggunakan Teknik Pewarnaan Brilliant Cresyl Blue secara in vitro

0 6 50

Penentuan Konsentrasi Low Melting Point Agarose Dan Lysis Solution Untuk Mendeteksi Kerusakan Dna Spermatozoa Ternak Sapi, Domba, Kambing

1 6 33

Perbandingan metode KIT komersial dan SDS untuk isolasi DNA babi dan DNA sapi pada simulasi cangkang kapsul keras untuk deteksi kehalalan menggunakan real-time PCR (polymerase chain reaction)

0 12 82

Measurement of nuclear dna damage of simental bull spermatozoa post thawing with sentrifuged egg yolk skim and soybean lecitin diluter = Pengukuran Kerusakan Dna Inti Spermatozoa Sapi Simental Post Thawing Yang Disentrifugasi Menggunakan Diluter Skim Kuni

0 0 10