Perencanaan Jalur Interpretasi Alam di Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI ALAM
DI PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL
KARIMUNJAWA

RIDWANSYAH SETIAWAN

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Jalur
Interpretasi Alam di Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014
Ridwansyah Setiawan
NIM E34090123

ABSTRAK
RIDWANSYAH SETIAWAN. Perencanaan Jalur Interpretasi Alam di Pulau
Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa. Dibimbing oleh EVA
RACHMAWATI dan NANDI KOSMARYANDI.
Pulau Karimunjawa sebagai kawasan konservasi memiliki sumberdaya yang
berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata. Perencanaan jalur interpretasi perlu
dilakukan untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya alam. Penelitian ini
bertujuan untuk menyusun jalur interpretasi berdasarkan kondisi dan potensi yang
ada. Data meliputi kondisi jalur dan potensi objek serta preferensi pengunjung
mengenai jalur interpretasi dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung
dan studi kepustakaan. Data kemudian dianalisis dan dinilai sebagai dasar
perencanaan jalur interpretasi. Terdapat lima jalur sebagai jalur interpretasi
dengan objek interpretasi berupa 19 jenis flora, 12 jenis fauna, bukit, pantai serta

legenda masyarakat. Informasi yang diinginkan pengunjung adalah manfaat dan
peranan flora dan fauna bagi kehidupan. Klasifikasi sirkulasi pada kelima jalur
adalah sirkulasi primer. Aktivitas yang dapat dilakukan adalah penelusuran dan
pengamatan objek. Fasilitas yang direncanakan meliputi media interpretasi dan
fasilitas penunjang kegiatannya. Pengelolaan keselamatan pengunjung dilakukan
dengan penataan tapak untuk menghindari erosi serta pemberian tali pengaman.
Kata kunci: jalur interpretasi, kelestarian sumberdaya, pulau Karimunjawa
ABSTRACT
RIDWANSYAH SETIAWAN. Interpretative Trail Planning in Karimunjawa
Island, Karimunjawa National Park. Supervised by EVA RACHMAWATI and
NANDI KOSMARYANDI.
Karimunjawa island as protected area has resource which become tourism
atractive. Interpretative trail planning should be to do for conservation resources
sustainability. The purposes of this study is arranging trail interpretative depand
condition and potential object. Varios data consist of trail condition, object
potential and visitor preference collected through interviews, direct observation
and literature study. Data were analyzed and assessed as trail planning basis.
There are five trail potential with 19 species of flora, 12 species of fauna, hill,
beach objek and local legend. Visitor need information about the use of flora and
fauna for humankind. Circulation classification in five trails is primer circulation.

Visitor activity which can be do are tracking and observing object. Facility
planning devide by media interpretation and supporting activity. Visitor safety
management were established by track arrangement for dcreasing erotion and
safety rope.
Keywords: Karimunjawa island, conservation resources, trail interpretative,

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI ALAM
DI PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL
KARIMUNJAWA

RIDWANSYAH SETIAWAN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi :Perencanaan Jalur Interpretasi Alam di Pulau Karimunjawa,
Taman Nasional Karimunjawa
Nama
: Ridwansyah Setiawan
NIM
: E34090123

Disetujui oleh :

Eva Rachmawati, S Hut, Msi
Pembimbing I

Dr Ir Nandi Kosmaryandi, MScF
Pembimbing II

Diketahui :


Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi : Perencanaan J alur Interpretasi Alam di Pulau Karimunjawa,
Taman Nasional Karimunjawa
: Ridwansyah Setiawan
Nama
: E34090123
NIM

Disetujui oleh :

Eva Rachmawati, SHut, Msi
Pembirnbing I

Tanggal Lulus:


u

..J

Dr Ir Nandi Kosmaryandi, MScF
Pembimbing II

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan bulan Mei 2013 ini adalah interpretasi,
dengan judul Perencanaan Jalur Interpretasi Alam di Pulau Karimunjawa, Taman
Nasional Karimunjawa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eva Rachmawati, SHut, MSi
dan Bapak Dr Ir Nandi Kosmaryandi, MScF selaku pembimbing yang telah
banyak memberi saran dan arahan selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
Terima kasih kepada seluruh pegawai Balai Taman Nasional Karimunjawa
terutama Mbak Mia, Mbak Puji, Bapak Iwan dan Mas Bayu serta keluarga besar
Himakova 46 (Anggrek Hitam), Devi Damayanti, Reni Anggraeni, Romi
Prasetyo, Luna Raftika, Novita Puji, Faris Naufal, Annisa Putri, dan pihak lain

yang telah membantu serta memberikan dukungan dalam penyelesaian studi ini.
Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada alm.papa, mama, dan
seluruh keluarga atas doa, dukungan dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014
Ridwansyah Setiawan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN


viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan

1

Manfaat

2

METODE


2

Lokasi dan Waktu

2

Alat dan Bahan

2

Pengumpulan Data

3

Pengolahan dan Analisis Data

4

Perencanaan Jalur Interpretasi


6

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

7

Jalur di Pulau Karimunjawa

8

Potensi Objek Interpretasi

9

Pengunjung Di Pulau Karimunjawa


17

Penenetuan Jalur Interpretasi

19

Perencanaan Jalur Interpretasi

20

SIMPULAN DAN SARAN

26

Simpulan

26

Saran

27

DAFTAR PUSTAKA

27

LAMPIRAN

19

DAFTAR TABEL
1 Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data
2. Variabel dan kriteria skoring
3 Kondisi jalur
4 Kriteria objek interpretasi flora
5 Kriteria objek interpretasi fauna
6 Potensi objek interpretasi di lima jalur
7 Karakteristik responden
8 Keinginan pengunjung akan fasilitas
9 Penilaian jalur
10 Klasifikasi sirkulasi
12 Pengelolaan keselamatan
11 Perencanaan aktivitas dan fasilitas

3
6
8
10
12
17
18
19
20
21
22
23

DAFTAR GAMBAR
1 Peta Kepulauan Karimunjawa
2
2 Jalur di Pulau Karimunjawa
9
3. Tumbuhan dewadaru.
11
4 (a) pergam ketanjar dan (b) monyet ekor-Panjang
13
5 Pemandangan puncak Bukit Maming
14
6 Makam Sunan Nyamplungan
14
7 Potensi objek interpretasi di Jalur Bukit Maming (a) dan Legon Lele (b)
15
8 Potensi objek interpretasi di Jalur Makam Sunan Nyamplungan (a) dan Cikmas
(b)
16
9 Potensi objek interpretasi di Jalur Kemloko
17
10 Pola alur sirkulasi dua arah (a) dan satu arah (b)
21
11 Perencanaan Jalur Bukit Maming (a) dan Legon Lele (b)
24
12 Perencanaan Jalur Bukit Maming (a) dan Cikmas (b)
25
13 Perencanaan Jalur Kemloko
26

DAFTAR LAMPIRAN
1 Potensi flora di Pulau Karimunjawa TNKJ
2 Potensi fauna di Pulau Karimunjawa TNKJ

29
31

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan kawasan pelestarian
alam yang berbentuk kepulauan dengan lima tipe ekosistem yaitu terumbu
karang, padang lamun dan rumput laut, hutan mangrove, hutan pantai, serta hutan
hujan tropis dataran rendah. Taman nasional ini ditetapkan melalui Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No.78/Kpts-II/1999 seluas 111,625 ha yang
meliputi 110,117.30 ha kawasan perairan dan 1,507.70 ha kawasan darat dari 22
pulau. Pulau Karimunjawa sebagai pulau terbesar (4,302.5 ha) dan pusat aktivitas
masyarakat di sekitar kawasan TNKJ, menyimpan keanekaragaman hayati dan
sosial budaya yang sehingga berpotensi menjadi objek wisata, terutama pada
ekosistem hutan hujan dataran rendah. Ekosistem ini termasuk ke dalam zona
rimba yang berfungsi untuk pengawetan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan bagi kepentingan penelitian, pendidikan konservasi, wisata terbatas
serta mendukung zona inti (Permenhut 2006 No 56).
Kegiatan interpretasi sangat tepat dilakukan pada zona ini. Hal ini
dikarenakan interpretasi dapat menambah kepedulian dan pengetahuan
pengunjung akan kelestarian sumberdaya (Colquhoun 2005). Kelestarian kawasan
diharapkan tetap terjaga bersamaan dengan pemanfaatannya melalui kegiatan
interpretasi. Namun, perencanaan interpretasi belum terdapat dalam kawasan ini.
Perencanaan interpretasi perlu mempersiapkan perencanaan satuan. Jalur
interpretasi merupakan bagian dari perencanaan satuan interpretasi yang dibuat
untuk melengkapi lokasi interpretasi. Jalur interpretasi bertujuan melindungi dan
melestarikan sumberdaya alam, serta pengawasan terhadap pengunjung (MBRS
2005). Penyusunan perencanaan interpretasi memerlukan suatu kajian yang dapat
mengidentifikasi jalur yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai jalur
interpretasi serta menginventarisasi potensi objek yang ada. Penyusunan jalur
interpretasi yang tepat dapat meningkatkan pemahaman pengunjung terhadap
objek sehingga tercapai tujuan dari interpretasi itu sendiri.

Tujuan
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menyusun jalur interpretasi
yang tepat di Pulau Karimunjawa berdasarkan potensi yang ada. Adapun tujuan
khusus yang ingin dicapai adalah:
1.
Mengidentifikasi jalur yang ada untuk dikembangkan sebagai jalur
interpretasi.
2.
Menginventarisasi potensi objek interpretasi yang terdapat pada jalur
3.
Mengidentifikasi karakteristik dan preferensi pengunjung terhadap kegiatan
wisata di kawasan hutan
4.
Membuat perencanaan jalur interpretasi.

2

Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan
jalur-jalur interpretasi di Pulau Karimunjawa yang dapat menjaga kelestarian
objek interpretasi. Selanjutnya penelitian ini juga diharapkan dapat memicu
alternatif wisata selain wisata perairan di TNKJ.

METODE

Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Pulau Karimunjawa, Taman Nasional
Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan
selama bulan Mei 2013.

Gambar 1 Peta Kepulauan Karimunjawa
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain, binokuler,
kamera digital, recorder, GPS, laptop, kuesioner, literatur, dan buku panduan
pengenalan jenis flora dan fauna.

3

Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi kondisi jalur yang terdapat pada kawasan,
potensi objek interpretasi dan karakteristik serta preferensi pengunjung. Jenis,
bentuk, dan cara pengambilan data dari tahapan pengumpulan data ini dapat
dilihat dalam Tabel 1.

No

Tabel 1 Jenis, bentuk, dan cara pengambilan data
Jenis Data
Informasi yang dikumpulkan

Metode
Pengumpulan
Data

1

Kondisi jalur

1. Panjang (jarak), lebar, kemiringan,
kondisi tapak dan waktu tempuh
jalur
2. Fasilitas sarana dan prasarana
pendukung jalur (jenis, jumlah
yang ada, posisi, kondisi saat ini)
3. Potensi bahaya yang terdapat pada
jalur (misalnya hewan berbahaya,
tapak yang licin dan rapuh, jurang
dan lainnya

1. Observasi
lapang
2. Wawancara

2

Potensi objek
interpretasi

1. Studi
Literatur
2. Wawancara
3. Observasi
lapang

3

Karakteristik
dan preferensi
pengunjung

1. Potensi biologis berupa flora dan
fauna (jenis, manfaat dan posisi
pada tapak)
2. Sumberdaya fisik yang menarik
(bukit, sungai, air terjun dan
lainnya)
3. Sosial dan budaya (area keramat,
upacara, legenda atau mitos dan
lainnya)
Jenis kelamin, umur, asal, pekerjaan,
pola dan tujuan kunjungan, objek
yang
disukai,
informasi
yang
diinginkan terhadap objek, kegiatan
yang dilakukan serta fasilitas yang
dibutuhkan

1.

1. Kuesioner
2. Studi
Literatur

Pengambilan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Observasi lapang
Kegiatan ini dilakukan dengan mengamati, mengukur, mencatat dan
mengambil foto mengenai kondisi jalur dan potensi objek di sepanjang jalur
serta penitikkan koordinatnya dengan GPS. Observasi dilakukan pada pukul
07.00 – 11. 00 dengan batasan panjang jalur.
a. Observasi flora dilakukan menggunakan metode eksplorasi. Metode ini
dilakukan dengan mencatat jenis flora yang ditemukan di sepanjang jalur.

4

b. Observasi fauna kelompok mamalia dilakukan dengan metode Rapid
Assessment. Pengamat mencatat jenis-jenis mamalia yang ditemukan di
sepanjang jalur dan waktu perjumpaannya.
c. Observasi fauna kelompok burung dilakukan dengan metode daftar jenis
Mackinnon. Metode ini dilakukan dengan mencatat seluruh jenis burung
yang ditemukan sepanjang jalur pengamatan (Mackinnon et al. 1998).
2.
Wawancara
Wawancara dilakukan kepada responden yang mengetahui informasi
mengenai kondisi lokasi penelitian dan pengelolaannya. Pihak tersebut
adalah :
a. Pengelola Kawasan
Petugas yang diwawancara adalah PEH dan Polisi Hutan TNKJ yang
memilki keahlian mengenai flora, fauna, budaya, ekosistem hutan dan
pengelola wisata kawasan hutan TNKJ.
b. Masyarakat
Kriteria masyarakat yang menjadi responden adalah masyarakat yang
tinggal berdekatan dengan hutan dan beraktivitas di hutan.
3.
Penyebaran kuesioner
Penentuan pengunjung sebagai responden menggunakan metode accidental.
Metode ini menurut Sugiyono (2009) merupakan metode penentuan
responden berdasarkan kepada siapa saja yang secara kebetulan dipandang
sesuai sebagai sumber data. Metode ini digunakan untuk mengantisipasi
terbatasnya pengunjung akibat kendala cuaca yang terjadi TNKJ. Kriteria
yang digunakan sebagai penetuan responden adalah :
a. Pengunjung yang memiliki tujuan berwisata di Pulau Karimunjawa
b. Bersedia mengisi kuesioner untuk keperluan penelitian.
Jumlah sampel untuk responden dalam studi ini sebanyak 30 orang.
Koentjaraningrat (1993) menyebutkkan jika total populasi tidak diketahui
maka, jumlah sampel sebanyak 30 orang telah mewakili suatu populasi. Hal
ini dikarenakan N = 30 telah terdistribusi normal dan kurva mendekati
normal.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan mendeskripsikan data yang terkumpul.
Analisis data dilakukan setelah tahap pengumpulan data selesai dilaksanakan.
1.
Kondisi Jalur
Data mengenai kondisi jalur akan dideskripsikan dan dianalisis berdasarkan
kriteria prioritas pemilihan jalur. Kriteria tersebut adalah tidak licin,
berlumpur dan curam, tidak membahayakan dan bukan daerah rawan
kecelakaan (kemungkinan pohon rapuh yang tumbang dan gangguan hewan
berbahaya), memiliki rentang jarak yang tidak terlalu panjang (kurang dari
1600 m) serta memiliki fasilitas pendukung seperti tanda yang jelas dan
petunjuk arah (Berkmuller 1981, FSUSDA 2011).
2.
Potensi Objek Interpretasi
Data mengenai sumberdaya fisik, sosial dan budaya yang menarik
dideskripsikan dengan menjelaskan kondisinya.

5

Potensi objek berupa flora dan fauna dipilih berdasarkan kriteria menurut
Veverka (1998) dan Morales (1992) dalam MBRS (2005), sebagai berikut :
a.
Memiliki manfaat ekonomi, ekologi dan sosial
b.
Status kelangkaan berdasarkan daftar merah IUCN serta perlindungan jenis
tersebut berdasarkan PP 7 Tahun 1999, semakin langka dan dilindungi suatu
jenis semakin menarik untuk dijadikan objek interpretasi
c.
Jenis yang dominan, semakin sering jenis ditemukan semakin baik untuk
dijadikan objek interpretasi.
3.
Karakteristik dan Preferensi Pengunjung
Keinginan pengunjung dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil
kuesioner. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik mengenai
karakteristik dan kebutuhan pengunjung terhadap kegiatan wisata di
kawasan hutan TNKJ. Kegiatan ini bertujuan sebagai bahan pertimbangan
dalam perencanaan jalur interpretasi.
Penentuan Jalur Interpretasi
Kondisi dan potensi objek interpretasi pada setiap jalur kemudian dinilai
dengan metode skoring. Metode skoring dalam penelitian ini menggunakan skor
1-4. Nilai ini mewakili kriteria dari masing-masing jalur, baik pada aspek kondisi
maupun potensi objek interpretasi. Penentuan bobot objek interpretasi sebesar 60
% lebih tinggi dari kondisi jalur interpretasi sebesar 40 % (Tabel 2.). Hal ini
dikarenakan objek interpretasi merupakan salah satu dari tiga unsur utama
interpretasi (PHPA 1988). Hasil skoring digunakan untuk menentukan prioritas
jalur yang tinggi, cukup, kurang ataupun rendah sebagai jalur interpretasi.
Penentuan prioritas dilakukan dengan membuat selang nilai dengan empat
klasifikasi. Penghitungan selang dalam penetapan selang klasifikasi penilaian
dihitung sebagai berikut.
S = Smaks – Smin / K
Keterangan:
S
: Selang dalam penetapan selang klasifikasi penilaian
Smaks : Skor maksimal
Smin : Skor minimal
K
: Banyaknya klasifikasi
Hasil perhitungan menghasilkan nilai selang 75 dan empat kelas yang
digunakan untuk menentukan prioritas pemilihan jalur.

Keterangan Selang :
100 ≤ x