I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan
pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Pelayanan yang berfokus pada pelanggan ini akan berhasil apabila sejak awal pemerintah mampu memahami
hambatan-hambatan yang dihadapi diantaranya ketidak pedulian aparat dalam menerapkan sistem kualitas pelayanan prima dan adanya ketidakberdayaan atau
kurang responsifnya aparat dalam memahami dan menyerap keinginan masyarakat yang dilayaninya.
Pendapatan daerah merupakan salah satu unsur penting dalam struktur APBD Provinsi Lampung, selain komponen Belanja dan Pembiayaan. Ini berarti,
terealisasi atau tidaknya Program dan Kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Provinsi Lampung sangat ditentukan oleh tercapai atau
tidaknya target pendapatan daerah.
Perkembangan yang begitu pesat terkait dengan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung tentunya akan berdampak dengan meningkatnya kebutuhan akan sarana
transportasi.
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung Tahun 2007 – 2011
dalam jiwa. Tahun
Jumlah Penduduk 2007
2008 2009
2010 2011
824.896 856.126
869.470 881.801
891.374
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Pada tabel 1 pertumbuhan penduduk di kota Bandar Lampung setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bila di suatu wilayah perkotaan populasinya mengalami
pertumbuhan yang cukup pesat, maka secara linier terjadi pula peningkatan jumlah kendaraan. Hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan penduduk di
daerah perkotaan yang berarti semakin meningkatnya mobilitas warga masyarakat yang berakibat pada kepemilikan kendaraan pribadi. Permasalahan di sektor
transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi di berbagai kota, seperti halnya juga untuk kota bandar lampung.
Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah dan sangat penting dalam rangka membiayai penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan Daerah seperti di Provinsi Lampung khususnya di kota Bandar Lampung, maka ditetapkan peraturan daerah untuk Pajak Kendaraan Bermotor
dalam PERDA No 2 Tahun 2011, dimana Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang dipungut atas kepemilikan kendaraan bermotor. Kepemilikan adalah
hubungan hukum antara orang pribadi atau badan dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum dalam bukti kepemilikan atau dokumen yang sah termasuk
Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB.
Tabel 2. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kota Bandar Lampung Tahun 2007
– 2011 dalam unit. Tahun
Kendaraan Roda Dua 2007
2008 2009
2010 2011
32.335 42.724
45.152 47.487
48.539
jumlah 216.237
Sumber: Satlantas Polresta Bandar Lampung, 2012
Pada tabel 2 tercatat kendaraan roda duadi kota Bandar Lampung mendominasi peningkatan jumlah dari kendaraan dari roda empat. Pada tahun 2007 kendaraan
bermotor sebanyak 32.335 unit, dan melonjaktahun 2008 menjadi 42.724 unit, lalu di tahun 2009 meningkat menjadi 45.152 unit, dan pada 2010 jumlah sepeda
motor meningkat lagi menjadi 47.487 unit, hingga di tahun 2011 meningkat lagi menjadi 48.539 unit.
Tabel 3. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Empat di Kota Bandar Lampung Tahun 2007 - 2011dalam unit.
Tahun Kendaraan roda empat
2007 2008
2009 2010
2011 6.895
7.602 5.032
5.471 5.521
Jumlah 30.521
Sumber: Satlantas Polresta Bandar Lampung, 2012
Pada tabel 3 untuk kendaraan roda empat ditahun 2007 sebanyak 6.895 unit, kemudian pada 2008 jumlahnya meningkat menjadi 7.602 unit, dan di 2009
menurun menjadi 5.032 unit, dan tahun 2010 jumlahnya kembali meningkat menjadi 5.471 unit, hingga di tahun 2011 meningkat sebanyak 5.521 unit.
Dalam rangka intensifikasi kemampuan keuangan daerah, Pemerintah daerah harus melakukan berbagai kebijakan perpajakan, diantaranya dengan menetapkan
Perda No. 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Perda No 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Pemberian kewenangan dalam pengenaan pajak dan
retribusi daerah, diharapkan dapat mendorong Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengoptimalkan PAD, khususnya yang berasal dari Pajak daerah seperti
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor roda dua maupun roda empat. Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang
diperoleh daerah berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk mengumpulkan dana berguna sebagai keperluan
daerah yang bersangkutan dalam membiayai kegiatannya. Sedangkan pengertian pajak daerah menurut Undang-undang No. 34 Tahun
2000 Pasal 1 ayat 6 adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah. Kota Bandar Lampung mempunyai lima jenis pajak daerah diantaranya yaitu :
1. Pajak Kendaraan Bermotor PKB.
2. Bea Balik Nama - Kendaraan Bermotor BBN-KB.
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
4. Pajak Air Bawah Tanah.
5. Pajak Air Diatas Tanah.
Tabel 4. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD di Kota Bandar Lampung Tahun 2007
– 2011 dalam rupiah.
Tahun
Target Realisasi
Perkembangan Target Realisasi
2007 2008
2009 2010
2011 54.629.930.061
60.422.775.028 72.009.309.841
84.167.470.269
156.796.491.183 54.386.763.405
65.125.848.714 85.626.773.522
87.711.803.840
163.425.364.517 -
10,60 19,17
16,88 86,29
- 19,74
31,47 2,43
86,32
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung, 2012
Pada tabel 4 diatas memperlihatkan perkembangan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah PAD di Kota Bandar Lampung dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2011, dengan target dan realisasi yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk target tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar
Rp.156.796.491.183
,
dan mencapai pertumbuhan realisasi sebesar Rp.163.425.364.517 dengan perkembangan target 86,29 dan realisasi 86,32.
Dalam sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor perlu adanya administrasi
dan pengawasan dari pemerintah daerah sehingga dapat memberikan kemudahan, institusi pemerintah daerah yang memungut pajak yang objeknya kendaraan
bermotor adalah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau yang dikenal dengan SAMSAT . Samsat merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu
antara Kepolisian, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja Persero dalam pelayanan dan dilaksanakan pada satu atap yang dinamakan Kantor
Bersama Samsat. Lembaga pelayanan kantor samsat sangat unik, karena melibatkan unsur-unsur yang berbeda tugas pokok dan fungsinya tetapi dapat
bekerja sama secara integratif dan harmonis dalam sebuah sistem kelembagaan untuk melayani masyarakat.
kepolisian yang mengeluarkan Surat Tanda Kendaraan Bermotor STNK; Dinas Pendapatan Provinsi yang menetapkan besarnya Pajak Kendaraan
Bermotor PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB; PT Jasa Raharja yang mengelola Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
Lintas Jalan SWDKLLJ.
Samsat dituntut semakin kompetitif untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak kendaraan bermotor, seiring dengan makin kompleknya
kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat menginginkan pelayanan yang mudah, cepat dan dengan biaya yang rasional atau murah. Ini merupakan cara
yang terbaik untuk memberikan tingkat kepuasan yang tinggi kepada wajib pajak. Pada akhirnya kepuasan wajib pajak akan membangun kepercayaan mereka
kepada semua kegiatan pelayanan yang diberikan oleh SAMSAT khususnya pada Kantor Bersama Samsat Rajabasa di Kota Bandar Lampung.
Menurut peraturan daerah kota Bandar Lampung No.2 tahun 2011 dijelaskan bahwa Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama
– Kendaraan Bermotor BBN-KB adalah salah satu dari berbagai macam pajak daerah yang
pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah kota Bandar Lampung.
Hasil penerimaan pajak tersebut dibagi kepada Daerah KabupatenKota dengan perincian sebagai berikut :
a. Dari hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebagai
berikut : 1.
70 tujuh puluh persen untuk Pemerintah Propinsi. 2.
30 tiga puluh persen untuk Pemerintah KabupatenKota.
b. Dari hasil penerimaan Bea Balik Nama - Kendaraan Bermotor ditetapkan
sebagai berikut : 1.
70 tujuh puluh persen untuk Pemerintah Propinsi. 2.
30 tiga puluh persen untuk Pemerintah KabupatenKota.
Tabel 5. Target dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik- Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB di Wilayah Kota Bandar
Lampung Tahun 2007 - 2011 dalam rupiah.
Tahun Target
Realisasi Pertumbuhan
Realisasi Penyimpangan
2007 2008
2009 2010
2011 5.500.000.000
6.358.807.939 9.158.807.939
9.408.807.939 9.408.807.939
6.189.168.000 6.977.319.000
7.646.720.000 9.476.770.000
11.259.200.349 -
15,61 44,03
2,72 -
11,13 8,86
19,77 7,17
16,43 Rata
– rata Perkembangan 20,78
12,67
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung, 2012
Pada tabel 5 memperlihatkan target Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Bea Balik Nama
– Kendaraan Bermotor BBN-KB yang telah ditentukan, setiap tahunnya meningkat dengan realisasi pada tahun 2007 sebesar Rp. 6.189.168.000,
tahun 2008 Rp. 6.977.319.000, tahun 2009 Rp. 7.646.720.000, tahun 2010 Rp. 9.476.770.000, dan tahun 2011 Rp. 11.259.200.349. Rata-rata perkembangan
pertumbuhan realisasi 20,78 dengan penyimpangan sebesar 12,67.
Untuk memenuhi target meningkatkan pendapatan daerah dari Pajak Kendaraan Bermotor diperlukan upaya kegiatan pelayanan yang baik dan mudah dari
SAMSAT, hal ini untuk meningkatkan kesadaran dan keinginan peserta wajib pajak agar tetap mau melaksanakan kewajibannya tersebut, meliputi kegiatan
seperti :
1. Menyediakan Mobil Pelayanan Samsat Keliling, Setiap masyarakat yang
akan membayar pajak mobil dan sepeda motor tidak perlu lagi jauh-jauh ke kantor samsat, cukup mendatangi unit pelayanan samsat keliling.
2. Pelayanan Samsat Delivery, pelayanan ini ditujukan bagi masyarakat yang
tidak dapat datang langsung ke kantor Samsat, maka penyerahan berkas- berkas kendaraan masyarakat tersebut diantar ke alamat wajib pajak.
3. Pelayanan Samsat Drive Thru, Unit ini melayani pengesahan pajak kendaraan
Roda Empat seperti Sedan, Jeep, Mikro Bus, Bus, Pick-Up, ST.Wagon, Truck, Tangki, Ambulance, Pemadam Api, dan Alat Berat, dengan pelayanan
ini diharapkan sebuah sistem pelayanan yang cepat dan efisien. 4.
Meluncurkan Samsat Online,Wajib pajak lebih mudah membayar pajak kendaraannya, tanpa dibatasi wilayah. Artinya, mereka tidak mesti memenuhi
kewajiban di daerah asal kendaraan tersebut.
Etika Pelayanan Pegawai Samsat Rajabasa di Wilayah Bandar Lampung. 1.
Sangggup melaksanakan reformasi secara transparant dan akuntable memangkas birokrasi dan menghilangkan pungutan yang tidak sesuai
ketentuan. 2.
Mengutamakan keteladanan dengan tampil secara profesional, bermoral, terampil, tegas, dan humanis.
3. Memberikan pelayanan dengan iklas, jujur, sabar, dan santun serta murah
senyum. 4.
Bekerja tepat waktu. 5.
Berpakaian rapih sesuai dengan ketentuan. 6.
Berpenampilan menarik dan tidak berlebihan.
7. Sopan santun dan ramah tamah terhadap wajib pajak.
8. Bekerja dengan teliti.
9. Menjaga kebersihan ruang kerja.
10. Tidak merokok di ruang kerja dan pada saat jam pelayanan.
11. Tidak memakai sandal pada saat jam pelayanan.
12. Tidak menggunakan handphone pada saat jam pelayanan.
13. Tidak menerima tamu pada saat jam pelayanan.
14. Tidak boleh menjadi calo dalam bentuk apapun.
15. Tidak makan pada saat jam pelayanan.
Sistem pembayaran PKB dan BBN-KB pada Kantor Bersama SAMSAT Rajabasa memiliki serangkaian tata aturan dalam sistem pembayarannya untuk menertibkan
penarikan pajak, maka ditetapkan sistem loket yaitu tata aturan yang memuat langkah-langkah dalam pembayaran pajak sebagai berikut:
Struktur Mekanisme Pendaftaran Kendaraan Bermotor Pada Kantor Bersama
Samsat Rajabasa di Wilayah Bandar Lampung. POKJA A : Pendaftaran kendaraan baru dan pengurusan yang
dikuasakan.Kepolisian, Dispenda, Jasa Raharja, Bank Lampung. POKJA B : Pelayanan pengesahan pajak tahunan. Kepolisian, Dispenda, Jasa
Raharja, Bank Lampung. POKJA C : Pelayanan perpanjangan STNK, Balik Nama, Rubah Sifat, dan
Duplikat STNK. Kepolisian, Dispenda, Jasa Raharja, Bank Lampung. POKJA D : Pelayanan pembayaran pajak kendaraan dengan penjaminan
LEASING. Kepolisian, Dispenda, Jasa Raharja, Bank Lampung.
Mekanisme Pendaftaran Kendaraan Bermotor Pada Kantor Bersama Samsat
Rajabasa di Wilayah Bandar Lampung.
WAKTU PELAYANAN
RANMOR BARU : 2 JAM PENGESAHAN: 15 MENIT
PERPAJAKAN STNK: 30 MENIT GANTI PEMILIK: 60 MENIT
WAJIB PAJAK
POKJA - A
Kendaraan Baru
Yang Dikuasakan Loket 1 Pendaftaran
KTP
Faktur STNK BPKB
Surat Kuasa
Loket 2 Penetapan
PKB
BBN-KB
SWDKLLAJ Bank Lampung Kasir
Validasi
Cetak STNK dan TNKB
POKJA - B Pengesahan
Teliti Ulang Tahunan Loket 1 Pendaftaran
KTP
STNK
BPKB ASLI
Loket 2 Penetapan
PKB
BBN-KB
SWDKLLAJ Bank Lampung Kasir
Validasi
POKJA - D
Leasing Kendaraan
Yang Dialih Dikuasakan Loket 1 Pendaftaran
Cek Fisik
KTP
STNK
Keterangan
Leasing BPKB
Loket 2 Penetapan
PKB
BBN-KB
SWDKLLAJ Bank LampungKasir
Validasi
Cetak STNK TNKB
ARSIP DOKUMEN
POKJA - C
Perpanjangan
Perubahan Loket 1 Pendaftaran
Cek Fisik
KTP
STNK
BPKB Asli
Kwitansi
Loket 2 Penetapan
PKB
BBN-KB
SWDKLLAJ Bank Lampung Kasir
Validasi
Cetak STNK dan TNKB
PENYERAHAN
STNK TNKB
BPKB NOTICE PAJAK
Dari uraian diatas dan penjelasan diatas, maka penulis memberi judul pada penelitian ini ”Analisis Potensi dan Kontribusi PKB dan BBN-KB Kendaraan
Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Bandar Lampung Tahun 2007-2011
”.
B. Rumusan Masalah