Biologi Mencit Mus musculus L.. Ovarium

4. Kegunaan Rumput Teki Cyperus rotundus L.

Biasanya bagian yang dipakai sebagai obat adalah umbinya rimpang. Kegunaannya antara lain sebagai obat kuat, obat sakit perut, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat peluruh serta pengatur haid, sebagai air pencuci anti keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk penyakit mulut obat kumuran, obat sakit gigi akar tongkat dimamah atau sebagai bubuk dan untuk obat borok. Di daerah Jawa, akar teki digunakan sebagai obat kecut anti kejang terhadap sakit mencret Anonim, 2008a. Tanaman ini juga mempunyai kegunaan lain, yaitu sebagai obat sakit dada, sakit iga. rasa sakit sewaktu haid Dysmenorrhea, datang haid tidak teratur irregular menstruation dan penyakit-penyakit pada wanita gynecological diseases, luka terpukul, memar, gatal-gatal di kulit, bisul, pendarahan, keputihan, gangguan fungsi pencernaan seperti mual, muntah, nyeri lambung dan nyeri perut Anonim, 2008a.

B. Biologi Mencit Mus musculus L..

Menurut Priyambodo, 1995, mencit diklasifikasikan sebagai berikut : kingdom Animalia, phyllum Chordata, subphyllum Vertebrata, kelas Mamalia, ordo Rodentia, subordo Mimorpha, famili Muridae, genus Mus dan species Mus musculus L. Wikipedia, 2008. Mencit Mus musculus L. Gambar 3 merupakan hewan mamalia pengerat yang sering disebut juga sebagai hewan kosmopolitan yang menempati hampir semua habitat. Termasuk rodensia pemanjat, kadang-kadang menggali lubang, menggigit. Hewan ini hidup secara nokturnal, takut terhadap cahaya serta dapat hidup dengan baik di ruangan dengan temperatur 20 C – 25 C dan kelembaban 45 – 55 Wikipedia, 2008. Gambar 3. Mencit Mus musculus L. Wikipedia, 2008. Mencit Mus musculus L. dikenal sebagai hewan mamalia yang tersebar luas di seluruh dunia dan habitatnya sering ditemukan di dekat rumah, dan ada juga yang ditemukan di tempat yang jauh dari manusia asal di sana terdapat makanan dan tempat untuk berlindung. Mencit dapat digolongkan sebagai hewan omnivora yang dapat memakan segala jenis makanan dan sering kali memakan makanan yang tidak lazim untuk dimakan sekalipun. Mencit akan mencicipi terlebih dahulu makanan tersebut dan mencit akan memakan jika tidak terjadi akibat dan pengaruh yang buruk pada tubuh mencit setelah mencicipi makanan tersebut Smith dan Mangkoewidjojo, 1988. Menurut Smith dan Mangkoewidjojo 1988, mencit memiliki berat badan yang bervariasi. Berat badan mencit pada umur 4 minggu dapat mencapai 18-24 gram. Mencit dewasa umur 6 bulan berat mencapai 30-34 gram atau lebih. Mencit rumah ini dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun, dengan lama produksi ekonomis selama 9 bulan dan masa kehamilan berkisar antara 19-21 hari. Mencit dapat melakukan perkawinan lagi setelah beranak 1 sampai dengan 24 jam. Fase uterus dimulai antara jam 4 sore dan 10 malam. Biasanya mencit betina ini kawin dalam 3 jam pertama periode uterus.

C. Ovarium

Bagian yang paling utama dari alat kelamin betina adalah ovarium. Ovarium terletak di dalam rongga peritoneum yang berada di dekat ginjal berjumlah satu pasang yang terdiri dari kiri dan kanan. Fungsi dari ovarium adalah untuk menghasilkan sel-sel telur dan juga untuk mensekresi hormon-hormon pada kelamin betina yaitu hormon estrogen dan progesteron Toelihere, 1997. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur oogenesis Gambar 4. Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apabila berhasil bergabung akan membentuk zigot Anonim, 2008b. Gambar 4. Skematis memperlihatkan beberapa struktur ovarium mamalia dan perubahannya selama siklus menstruasi Junqueira, Carneiro dan Kelley, 1998. Gambar 5. Perkembangan folikel ovarium mamalia, memperlihatkan oosit, zona pelusida, sel-sel granulosa di sekitarnya, sel-sel teka dan ovarium folikuli Junqueira, Carneiro dan Kelley, 1998. Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada kelenjar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi Anonim, 2008b. Bentuk ovarium pada setiap jenis hewan berbeda-beda. Menurut Partodiharjo 1980, berdasarkan jumlah keturunan yang dilahirkan, bentuk ovarium dibagi menjadi dua, yaitu : a. Monotocous : Biasanya dimiliki oleh hewan yang melahirkan satu anak dalam 1 kali kelahiran. Ovarium pada jenis hewan ini yang berbentuk bulat panjang atau oval. Contoh : sapi dan kerbau. b. Polytocous : Biasanya dimiliki oleh hewan yang melahirkan anak dengan jumlah yang banyak dalam satu kali kelahiran. Ovarium pada jenis hewan ini berbentuk seperti buah murbei. Contoh : tikus dan babi. Umur dan masa reproduksi dari hewan betina sangat menentukan ukuran ovarium pada hewan menyusui. Pada hewan yang telah sering kali beranak, ukuran ovariumnya dapat menjadi dua kali ukuran ovarium betina remaja Partodihardjo, 1980. Adapun dalam siklus hidup ovarium meliputi folikel diantaranya adalah oosit, sel granulosa, sel teka, stroma ovarium, epitel permukaan ovarium dan persarafan ovarium Winda, 2007.

D. Histologi Sel Granulosa