UJI PENETRASI EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DALAM SEDIAAN MASKER PEEL OFF

  

UJI PENETRASI EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI

(Cyperus rotundus L.) DALAM SEDIAAN MASKER PEEL OFF

Farida Rahim 1 , Friardi

2

, Tessa Tiara Putri NV 1 1 Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang 2 Fak. Farmasi Univ. Andalas

  

ABSTRACT

  Study on penetration of peel off mask containing extract of teki grass root tuber (Cyperus rotundus L.) in concentration 5% had been done. The parameters evaluated on peel off mask included the organoleptic, visual homogeneity, pH, ability to spread, irritation, dry time, stability, elasticity, and its chromatogram using thin layer chromatography (TLC) test. Result of evaluations showed that mask containing extract of teki grass root tuber was qualified as a peel off mask. Further penetration test of peel

  off

  mask was done using a simple diffusion method. The penetration test results were analyzed by gas chromatography mass and indicated the presence of sesquiterpene hydrocarbons in the essential oils components which were consist of (-)-alpha gurjunene, beta-selinene, (+)-spathulenol, (-)-caryophyllene oxide and aristolone.

  Keywords : Cyperus rotundus L, peel off mask, penetration test, diffusion PENDAHULUAN

  Tumbuhan rumput teki merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan masyarakat dari sekian banyak tanaman obat yang ada di Indonesia. Seluruh bagian dari rumput teki (Cyperus rotundus L.) pada dasarnya dapat dijadikan obat, baik daun, akar, maupun umbi. Rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan gulma pertanian yang biasa dijumpai pada lahan terbuka. Secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat, terutama kandungan minyak atsirinya yang telah diteliti sebelumnya yang mempunyai khasiat yang banyak untuk kesehatan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa umbi (rimpang) rumput teki ini mengandung alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1% yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya.

  Pada penelitian sebelumnya, ekstrak etanol rimpang rumput teki telah diformulasi dalam bentuk masker peel off (Rahim, 2013). Pada penelitian ini dicoba memformulasikan ekstrak rimpang rumput teki dalam bentuk masker peel off dengan mengambil formula terbaik dari penelitian sebelumnya yaitu 5 % dan menguji penetrasi secara in vitro menggunakan modifikasi dari alat difusi sederhana dan membran selulosa Whatman ® sebagai membran penetrasi dan dianalisa minyak atsirinya menggunakan alat GC-MS. Penetrasi zat aktif dari sediaan sangat bergantung pada sifat fisikokimia zat aktif, konsentrasi, pembawa dan kondisi kulit, dimana penetrasi zat aktif akan lebih cepat pada kulit yang rusak (luka/robek) dibandingkan dengan kulit normal/sehat (Lachman et al, 1994).

   METODE PENELITIAN Alat dan Bahan

  Alat dan bahan yang digunakan adalah botol kaca, corong, kertas saring, destilasi vakum, rotary evaporator, timbangan analitik, pisau, gelas ukur, labu ukur, beaker glass, tabung reaksi, erlenmeyer, cawan penguap, kaca arloji, kaca objek, kaca ukuran 5 x 50 mm, spatel, sudip, kertas perkamen, pipet tetes, plat tetes, tabung reaksi, batang pengaduk, lumpang dan alu, serbet kain, pot salep, krus pijar, GC- MS, Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L), etanol 95%, PVA 72000 (polivinil alcohol), propilenglikol, PVP K 30 (Polivinil pirolidon), metil paraben, propil paraben, air suling, dapar asetat pH 4, dapar fosfat pH 7, kloroform, serbuk Mg dan HCl, norit, H 2 SO 4 (pekat),

  H 2 SO 4

  Semua bahan ditimbang, Polivinil alcohol 72000 ditambah dengan air suling sebanyak enam kalinya lalu dipanaskan dalam gelas piala, diaduk sampai warnanya bening dan homogen.

  Uji Penetrasi

  cairan Spangler: minyak kelapa 15%, vaselin putih 15%, asam stearat 5%,, parafin cair 10%, dan minyak zaitun 20%. Cara pembuatan dicampurkan dan dilumerkan diatas penangas air sampai suhu 80°C, dan diaduk sampai homogen. Kedalamnya dimasukkan kertas Whatman no.1 dibiarkan selama 15 menit. Kertas diangkat dan dikeringkan dengan cara meletakkan membran diatas kertas saring dengan tujuan untuk mempercepat pengeringan.

  Spangler yang telah dimodifikasi.Komposisi

  Membran yang digunakan adalah kertas Whatman no.42 yang dibaca dengan cairan

  Uji Penetrasi Masker Peel Off Ekstrak Rimpang Rumput Teki. Pembuatan Membran Buatan.

  Evaluasi basis dan masker meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, pH, iritasi kulit, stabilitas terhadap suhu dan uji elastisitas. Evaluasi dilakukan terhadap F0 (basis masker), F1 (masker ekstrak rimpang rumput teki) dan P (masker pembanding yang beredar dipasar yaitu masker peel off Madu ® )

  Evaluasi Basis dan Masker Peel Off Ekstrak Rimpang Rumput Teki.

  Timbang 5 % ekstrak etanol rimpang rumput teki, lalu ditambahkan basis masker sedikit demi sedikit, gerus sampai homogen.

  Pembuatan Masker Peel Off Ekstrak Rimpang Rumput Teki.

  PVP K30 diaduk dalam lumpang dengan penambahan sedikit air suling. Kedua masa tersebut dicampurkan dan ditambah propilenglikol, diaduk sampai homogen. Metil paraben dan propil paraben yang sebelumnya telah dilarutkan dengan etanol ditambahkan lalu diaduk sampai terbentuk masa yang homogen.

  Pembuatan Basis

  2 N, asam asetat anhidrat, kloroform amoniak 0,05 N, pereaksi mayer, membran selulosa Whatman ® , cairan spangler modifikasi (minyak kelapa 15 %, vaselin putih 15%, asam stearat 5 %, paraffin cair 10 %, minyak zaitun 20 %), larutan NaCl fisiologis (0,9%) , air bebas CO 2 .

  1 Air Suling ad 100

  5 Propil Paraben 0,05 Metil Paraben 0,1 Etanol 12,5 Aq Rosae

  10 PVP (Poli Vinil Pirolidon) K30

  10 Propilenglikol

  Polivinil alcohol 72000

  Formula (%)

  Pembuatan Basis dan Sediaan Masker Peel Off Rimpang Rumput Teki Tabel 1. Formula Basis Masker Peel Off Komposisi

  Pemeriksaan ekstrak yang dilakukan meliputi : Uji fitokimia, organoleptis, kelarutan, kadar abu, susut pengeringan dan pH.

  Pemeriksaan Ekstrak Rimpang Rumput Teki

  Rimpang rumput teki dibersihkan dan ditumbuk halus (sebanyak 500 gram, diambil di Kecamatan Koto Tangah, Padang Tahun 2013), dimasukkan ke dalam botol gelap maserasi dengan etanol 95% selama 3x24 jam, dengan masing-masing maserasi menggunakan 1 liter etanol 95%. Hasil maserasi disaring dan semua filtrat digabung kemudian pelarut diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol.

  Pengolahan Sampel

  Sediaan sebanyak 2 gram ditimbang dan diratakan diatas membran selulosa Whatman ® No.42 yang sebelumnya telah dibasahi dengan cairan spangler modifikasi. Membran diikatkan pada ujung pot salep dengan menggunakan benang wool yang telah dibasahi dengan larutan medium. Diikat dengan kuat dan hati-hati untuk mencegah timbulnya kerutan pada permukaan dan terbentuknya gelembung udara saat dicelupkan ke dalam beaker glass yang berisi larutan NaCl fisiologis 0,9%. Sel difusi kemudian diletakkan ke dalam beaker glass yang berisi 100 ml larutan NaCl fisiologis 0,9% dengan permukaan pot salep menghadap ke bawah. Jika sel difusi telah siap pada posisinya (posisi sel difusi bersentuhan dengan permukaan larutan NaCl fisiologis 0,9 %), magnetik stirrer dan termometer dimasukkan juga ke dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Warna Tdk Berwarna Coklat Tdk Berwarna Bau Khas Mawar Tdk Berbau

  135,2 % 124,6 % 108 %

  8 Elastisitas

  Suhu 0-4 o C Tidak Memisah

  7 Kestabilan Suhu kamar Tidak Memisah

  Tidak Mengiritasi

  6 Uji iritasi

  5 Uji waktu mengering 00’21’’12’’’ 00’29’’07’’’ 00’22’’18’’’

  Beban 1g 7,06 5,30 4,52 Beban 2g 9,07 8,03 6,15 Beban 5g 11,93 10,17 9,07

  4 Daya Menyebar (cm 2 )

  2 Homogenitas Homogen 3 pH 5,48 ± 0,18 5,18 ± 0,06 5,28 ± 0,07

  beaker glass

  tersebut. Beaker glass diletakkan di atas hot plate dan dihidupkan dengan kecepatan 100 rpm atau skala 6 pada alat dan suhu diatur 37+1°C. Pada waktu 20, 30, dan 60 menit, diambil 5 ml larutan yang ada dalam beaker

  No Evaluasi Pengamatan F0 F1 P

  ekstrak etanol rimpang rumput teki yang dilakukan selama 8 minggu menunjukkan bahwa sediaan memenuhi syarat sebagai sediaan masker, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  peel off

  Hasil evaluasi basis dan sediaan masker

  Pada pemeriksaan ekstrak etanol rimpang rumput teki yang meliputi uji fitokimia memberikan hasil ekstrak etanol rimpang rumput teki positif mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, dan saponin; pemeriksaan organoleptis dengan hasil ekstrak kental etanol rimpang rumput teki memiliki bentuk kental, warna coklat tua, dan bau khas aromatis; kelarutan memberikan hasil ekstrak etanol rimpang rumput teki praktis tidak larut dalam air dan larut dalam etanol; kadar abu memberikan hasil 0,85 %; susut pengeringan memberikan hasil 9,94 %, dan pengukuran pH dengan hasil pH ekstrak etanol rimpang rumput teki yaitu 5,33.

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji penetrasi ekstrak etanol dari rimpang rumput teki dalam sediaan masker peel off. Pada penelitian sebelumnya sudah diformulasi sediaan masker peel off dari ekstrak etanol rimpang rumput teki dengan konsentrasi formula terbaik yaitu 5 %. Pada evaluasi masker peel off ekstrak etanol rimpang rumput teki memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sebagai sediaan masker wajah (Rahim, 2013).

  Campur 5 ml cairan penerima dari hasil uji penetrasi dengan heksan terukur sebanyak 5mL. Masukkan ke dalam vial, kocok beberapa kali, lalu biarkan hingga semalam. Ambil 2 ml lapisan heksan dan anlisa komponen kimianya dengan GC-MS.

  Analisa dengan GC-MS

  Setiap pengambilan 5 ml cairan penerima diganti dengan 5 ml NaCl fisiologis 0,9 %.

  glass dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

  1 Pemerian Bentuk Setengah Padat

  Uji penetrasi dilakukan dengan menggunakan alat difusi sederhana dan membran selulosa Whatman ® No.42 sebagai membran penetrasi yang sudah dicelupkan dalam cairan spangler modifikasi. Untuk menguji difusi pada membran kulit dapat digunakan suatu membran buatan yang menyerupai sifat kulit seperti selulosa asetat, karet silikon, isopropil miristat atau membran cangkang telur. Dalam penelitian ini digunakan membran yang dibacam dengan cairan Spangler yang terdiri dari minyak kelapa 15%, vaselin putih 15%, asam stearat 5%, parafin cair 10%, dan minyak zaitun 20%. Komponen dalam cairan Spangler ini menyerupai kondisi kulit manusia. Meskipun memiliki sifat menyerupai kulit tetapi bahan–bahan tersebut tidak memiliki sifat sekompleks kulit sebenarnya.

  Cairan penerima dari uji penetrasi dianalisa dengan GC-MS. Pada penelitian sebelumnya yaitu isolasi dan identifikasi komponen minyak atsiri rimpang rumput teki dengan GC-MS terdapat 41 senyawa yang terdeteksi. Pada penelitian tersebut hanya lima senyawa saja yang dianalisis, karena intensitasnya yang relatif lebih tinggi dan pemisahannya yang lebih baik dibandingkan senyawa-senyawa lainnya. Senyawa-senyawa tersebut yaitu (-)-alpha gurjunene, beta selinene, (+)-spathulenol, (+)-caryophyllene, dan aristolone (Astuti,2006). Pada penelitian ini, titik puncak yang diambil berada pada retensi waktu 9 sampai 14 menit. Hal ini berdasarkan pada literatur, pada retensi waktu tersebut titik puncak yang timbul merupakan komponen senyawa minyak atsiri yang sama dengan literature, sedangkan pada retensi 15 sampai 34 menit diduga merupakan senyawa-senyawa pembawa dari membran difusi yang digunakan.

  Tabel 4. Komponen Minyak Atsiri dari Masker Rimpang Rumput Teki dalam

  Cairan Penerima yang Diukur dengan GC-MS

  Cairan Penerima Lama Difusi Komponen kimia (% area)

  • gurjunene (5,21%), spathulenol (0,15%), caryophyllene oksida (26,75%)

  I 20 menit

  • gurjunene (2,13%), spathulenol (0,22%), caryophyllene oksida (0,77%), aristolenepoxide (0,30%)

  II 30 menit

  • selinene (1,02%), spathulenol (0,21%), caryophyllene oksida (0,79%), aristolenepoxide (0,56%)

  III 60 menit

  Berdasarkan hasil kromatogram, semua cairan penerima yang dianalisis terdeteksi adanya senyawa alpha gurjunene. Dilihat dari % area senyawa alpha gurjunene, pada F1 dengan waktu 20 menit sudah mampu berpenetrasi dengan % area 5,21, pada waktu 30 menit dengan % area 2,13 dan pada waktu 60 menit dengan % area 2,09. Dari hasil data yang didapat, semakin lama waktu penetrasi pada F1 maka semakin kecil % area yang terdeteksi, ini menunjukkan semakin lama waktu penetrasi semakin menurun secara linear % area senyawa minyak atsiri yang berpenetrasi ke dalam kulit. % area senyawa alpha gurjunene berpenetrasi paling besar pada waktu 20 menit dan semakin lama waktu penetrasi yaitu 30 dan 60 menit maka semakin menurun secara linear % area senyawa alpha gurjune.

  Senyawa golongan seskuiterpen dari penelusuran literatur ternyata memiliki kemampuan efek farmakologi yaitu sebagai obat analgetik (JH, Jin., et al, 2011). Hasil analisa yang telah dilakukan dengan instrument GC-MS adalah senyawa golongan seskuiterpen, yaitu alpha gurjunene, beta-selinene, (+)-spathulenol, (-)-caryophyllene oxide dan aristolone. Kelima senyawa tersebut dimungkinkan dapat digunakan sebagai obat analgetik.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa uji penetrasi formula masker peel off ekstrak etanol rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang dianalisa dengan kromatografi gas spektrometer massa mampu berpenetrasi ke dalam membran buatan yang ditunjukkan dengan adanya senyawa komponen minyak atsiri. Dari hasil

  • gurjunene berpenetrasi paling besar pada waktu 20 menit dan semakin lama waktu penetrasi yaitu 30 dan 60 menit maka semakin menurun secara linear -gurjunene.

DAFTAR PUSTAKA

  Astuti, M.S., 2006, Isolasi dan Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Umbi Teki (Cyperus rotundus L.), Skripsi S1, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

  JH, Jin., Duu, Lee., YS, Kim., HP, Kim, 2011,

  Antialergic Activity of Sesquiterpenes from The Rhizomes of Cyperus rotundus,

   Diakses Tanggal 20 Februari 2013. Lachman. L., H.A Liberman and J.L Kaning.,

  1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri

  II

  , Ed. 3, alih bahasa oleh S. Suyami, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Rahim, F., W. Ningsih dan R. Silvani, 2013,

  Formulasi Masker Peel Off Ekstrak Etanol Rimpang Rumput Teki (Cyperus rotundus L.), Jurnal Scientia, Vol 3 No 2, hal 68-72.