Lokasi Penelitian Definisi Konseptual dan Operasionalisasi Variabel

2. Membuat format entry data di program SPSS sesuai dengan pertanyaan- pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner. 3. Entry data, yaitu tahap memasukkan data yang telah didapatkan dari kuesioner ke dalam program SPSS. 4. Prossesing dan output data.

G. Teknik Analisis Data

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Muhson, 2006. Menurut Muhson, analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain: 1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang crosstab. Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi. 2. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel pie chart, dan diagram lambang. 3. Penghitungan ukuran tendensi sentral mean, median. 4. Penghitungan ukuran penyebaran standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif karena ingin mendeskripsikan data yang diperoleh dari responden dan menjelaskan secara deskriptif tentang strategi bertahan hidup rumahtangganya.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kelurahan Sukaraja Kelurahan Sukaraja adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung. Sebelum menjadi kelurahan, Sukaraja adalah sebuah kampung yang pada masa penjajahan juga dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, warga masyarakat Telukbetung adalah masyarakat Lampung yang berasal dari daerah Semangka, Kota Agung. Dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah pada setiap tahunnya, maka mereka sepakat untuk melakukan musyawarah bersama membahas pemimpin dan penamaan atas wilayah tersebut.Nama Sukaraja ini dibuat berdasarkan hasil musyawarah bersama setelah penetapan Batin Rajo Ugokh sebagai Kepala Kampung yang pertama. Musyawarah tersebut belum diketahui secara pasti tahun terlaksananya, begitupula dengan tahun kepemimpinan Kepala Kampung Sukaraja yang pertama. Masyarakat Lampung pada masa itu juga telah berpikir demokrasi, yakni dengan memberikan kesempatan kepada warga dari suku lain untuk menjadi Kepala Kampung, hal ini terbukti dengan terpilihnya Kepala Kampung Sukaraja yang kedua yang berasal dari etnis Banten. Berikut ini nama-nama Kepala Kampung Sukaraja dari sejak berdiri sampai sekarang: Tabel 4. Nama Kepala Kampung Sukaraja menurut Periode Kepemimpinannya No Nama Periode Kepemimpinan Tahun 1. Batin Rajo Ugokh Tidak Diketahui 2. Kojak Tidak Diketahui 3. Muhammad Batin Gelar Dalom Syah Raja Saka 1916-1935 4. Muhammad Salim 1935-1938 5. M. Yusuf 1938-1951 6. Jarok Senen 1952-1966 7. Syamsuri 1966-1967 8. Puji Prayitno 1967-1969 9. Syamsuri 1969-1975 10. A. Saleh 1976-1998 11. Siswanto 1999-2000 12. Sudarman 2001-2006 13. Firman 2006-2007 14. M. Damsjik Udjang 2007-2008 15. M. Yazid 2008-2009 16. Ristina Miet 2010-2011 17. Adi Surya, BA 2011-sekarang Sumber: Monografi Kelurahan Sukaraja, Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa pimpinan pemerintahan Sukaraja sampai saat ini telah berganti sebanyak 17 kali. Pada kepemimpinan Batin Rajo Ugokh sebagai Kepala Kampung yang pertama, wilayah kekuasaanya mencapai Garuntang Garuntang adalah nama stasiun kereta api yang terletak di utara Kampung Sukaraja. Kemudian sejak tanggal 01 Januari 1981, status Kampung Sukaraja berubah menjadi Kelurahan Sukaraja, yang juga bertepatan dengan pengangkatan Kepala Kampung A. Saleh menjadi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 44 Tahun 1980. Dapat diketahui pula dari Tabel 4, bahwa masa jabatan Kepala KampungLurah sangat beragam antara Kepala KampungLurah yang satu dengan Kepala KampungLurah berikutnya.