5. Hidrologi
Kawasan Tahura WAR merupakan wilayah Catchment Area tangkapan air dari beberapa sungaianak sungai yang terdapat di kawasan ini. Dibagian selatan
kawasan mengalir sungai Way Sabu yang merupakan aliran sungai yang cukup panjang dikawasan ini dan bermuara di Teluk Ratai. Sungai Way Ngeluk, Way
Langka dan Way Berenung yang bermuara di sungai Way Sekampung terdapat dibagian utara kawasan. Sedangkan Way Semah, Way Harong, Way Padang
Ratu, Way Kedondong dan Way Awi merupakan sungaianak sungai yang terdapat di barat kawasan. Disisi Timur kawasan mengalir sungaianak sungai
Way Balak, Way Betung, Way Jernih dan Way Simpang Kanan, dll. 6.
Geologi Daerah kawasan Tahura WAR dibentuk dari komposisi geologi basalt endesit dan
lapisan tufa intermedier dengan bahan plato basalt dan sedikit endapan kwarter dan sedimen tufa masam. Dari komposisi geologi tersebut, jenis tanah yang
dibentuk dikawasan Tahura terdiri dari jenis tanah andosol coklat kekuningan, jenis tanah latosol cokelat tua kemerahan dan latosol kemerahan.
7. Aksesibilitas
Tahura Wan Abdul Rachman relatif mudah dicapai dari Kota Bandarlampung karena dilingkari oleh poros jalan Kota Bandarlampung ke Padang Cermin kota
kecamatan sepanjang ± 40 Km di sebelah selatan kawasan, dan rute jalan raya Kota Bandarlampung – Gedong Tataan – Kedondong kota kecamatan sepanjang
± 50 Km di sebelah utara kawasan. Dengan demikian untuk mencapai bagian tertentu dari kawasan ini seperti air terjun di Hurun, Wiyono dan lokasi Youth
Camp Center areal wisata perkemahan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat mobil dan kendaraan roda dua sepeda motor, dengan waktu tempuh ±
30 menit. Beberapa areal lain seperti lokasi pemanfaatan hutan kemasyarakatan social forestry di lokasi Sumber Agung dapat ditempuh ± 15 menit jarak ± 15
Km.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Nilai dugaan rataan WTA Desa Talang Mulya adalah Rp 8.552,63 per pohon
per tahun,. Sedangkan nilai total WTA Desa Talang Mulya sebesar Rp 12.503.945,06 per tahun.
2. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap nilai WTA yaitu tingkat
pendidikan, umur dan status garapan lahan.
3. Bentuk-bentuk insentif yang diinginkan, berupa uang tunai, pembangunan
pedesaan, bantuan bibit dan pupuk dan bantuan hewan ternak.
B. Saran
1. Perlu adanya peningkatan kesadaran mengenai pentingnya penanaman pohon
sebagai upaya konservasi bagi penyedia jasa lingkungan. 2.
Perlu adanya penelitian mengenai kesediaan membayar pemanfaat jasa lingkungan air Sub DAS Way Betung Hulu.
3. Perlu adanya penerapan dari penelitian mengenai program pembayaran jasa
lingkungan air Sub DAS Way Betung hulu.
DAFTAR PUSTAKA
Antika, A.P. 2011. Analisis Willingness To Accept Masyarakat terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan DAS Brantas. Skripsi. IPB. Bogor.
Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Bac D.U, Catacutan D.C and Ha H.M. 2014. Importance of National Policy and Local Interpretation in DesigningPayment for Forest Environmental
Services Scheme for the Ta Leng River Basin in Northeast Vietnam. Journal Environment and Natural Resources Research, Vol. 4, No. 1 P. 39-53,
2014.
Conservation Finance Alliance. 2003. Conservation Finance Guide.
http:guide.conservationfinance.orgindex.cfm
DANIDA. 2011. Report Protocol of Payment For Environmental Services. ESP Programme –DANIDA.
Dasrizal, Ansofino, Juita E and Jolianis. 2012. Model Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan dalam Kaitannya dengan Konservasi Sumber Daya Air dan
Lahan. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, Vol. 1, No. 1, 2012.
Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Febriani, N. 2008. Kajian Konservasi Lahan di Hulu DAS Citarum dalam Upaya Mendukung Pengembangan Wilayah Berbasis Sumberdaya Alam yang
Berkelanjutan. Thesis. IPB. Bogor.
Febriarianto, S.S. 2009. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Air untuk Pertanian dan Rumah Tangga di Hulu DAS Way Betung dalam Menunjang Rehabilitasi
Hutan dan Lahan. Skripsi. Unila. Bandar Lampung.
Handayani, N. 2009. Nilai Ekonomi Pemanfaatan DAS Way Betung Provinsi Lampung di Taman Wisata Bumi Kedaton. Skripsi. Unila. Bandar Lampung.
Hanley, N. and C.L. Spash. 1993. Cost Benefit Analysis and The Environment. Departement of Economics University of Stirling Scotland.
Indriyanto, 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara. Lubis, H.A. 2011. Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Koefisien Aliran
Permukaan DAS Betung. Skripsi. Unila. Bandar Lampung. Merryna, A. 2009. Analisis Willingness to Pay Masyarakat terhadap Pembayaran
Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab. Skripsi. IPB. Bogor Papalia, Olds dan Fieldman. 2009. Human Development Jilid II. Trans.
Marwesndy, Brian. Jakarta: Salemba Humanika. Pasaribu, E.E. 2009. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Debit
Way Betung. Skripsi. Unila. Bandar Lampung. Pasha R, Asmawan T, Leimona B, Setiawan E, Wijaya CI. 2010. Komoditisasi
atau koinvestasi jasa lingkungan? Skema Imbal Jasa Lingkungan Program Peduli Sungai di DAS Way Besai, Lampung, Indonesia. ICRAF Working
paper nr 104. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. 32p
Pearce, D.W dan D. Moran, 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUNC. Earthscan Publication, London.
Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan . Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007. Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai . Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar. Jakarta.
Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani . Jakarta
Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Jakarta
Profil Desa. 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Talang Mulya. Talang Mulya.