Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada CV. Indah Bersama Medan

(1)

Rudolf Panjaitan : Analisa Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada CV. Indah Bersama Medan, 2008. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA CV.INDAH BERSAMA MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan oleh: RUDOLF PANJAITAN

052101169 KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi DIPLOMA III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATARA UTARA MEDAN


(2)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : RUDOLF PANJAITAN

NIM : 052101169

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL PADA CV.INDAH BERSAMA MEDAN

Tanggal :……….., 2008 Dosen Pembimbing

(Dra.Mulykata Sebayang, MSi) NIP. 131 287 899

Tanggal : ………., 2008 Ketua Program Studi

(Prof.Dr.Paham Ginting,SE,MS) NIP.131 417 461

Tanggal :…………., 2008 DEKAN

(Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.E.c) NIP.131 285 985


(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan karuniaNya kepada Penulis sehingga mampu menyelesaikan Skripsi Minor yang berjudul “Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada CV.Indah Bersama Medan”. Yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian penulis berharap semoga penyusunan skripsi minor ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang lain pada umumnya.

Penyelesaian Skripsi Minor ini merupakan bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak seperti Dosen Pembimbing, Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan penulisan skripsi minor ini. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Paham Ginting SE,MS, selaku ketua Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE,M.Si selaku sektretaris Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Ibu Dra.Mulykata Sebayang , Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi minor ini.

5. Bapak Drs.Chairuddin Nasution, selaku dosen wali jurusan Keuangan Group C yang selalu memberikan dorongan dan nasehat selama 3 tahun ini.

6. Bapak Mhd.Simba Sembiring,SE, selaku Kepala Sub Bag Akademik Fakultas Ekonomi USU

7. Seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Keuangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Bapak Pimpinan CV.INDAH BERSAMA Medan yang telah membantu

penulis selama riset di Perusahaan.

9. Teristimewa kepada orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang kepada penulis selama ini.

10.Buat seluruh teman- teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terimakasih untuk semua persahabatan kita selama ini.

11.Untuk teman- teman senior seperti Sepno Simamora, Sumuang, Indra, terimakasih untuk support dan informasinya .

Akhirnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang secara tidak langsung ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi minor ini. Semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal atas jasa-jasa baik yang penulis terima selama masa perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi minor ini.

Amin.

Medan, 03 Juni 2008 Penulis (Rudolf Panjaitan)


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ………... v

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 3

D. Metodologi Penelitian ……… 4

1. Lokasi Penelitian ………. 4

2. Sumber Data ……… 4

3. Teknik Pengumpulan Data ………... 4

4. Metode Analisis ……… 5

BAB II GAMBARAN UMUM CV.INDAH BERSAMA ………. 10

A. Profil Perusahaan ……… 10

1. Sejarah singkat ……… 10

2. Struktur Organisasi ………. 11

B. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan Modal Kerja ……… 15

C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja ……… 29

D. Unsur- unsur Modal Kerja ……… 32

E. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ………. 33

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ………... 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 47

DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 CV.INDAH BERSAMA “LAPORAN LABA RUGI” periode

tahun 2006 – 2007 ………. ……….. 19 Tabel 2.2 CV.INDAH BERSAMA “NERACA” periode tahun 2006 – 2007 ….. 20 Tabel 2.3 CV.INDAH BERSAMA “Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam bentuk Modal Kerja periode tahun 2006 - 2007………... 35 Tabel 3.1 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Likuiditas” pada periode tahun 2006 – 2007 ……… 36 Tabel 3.2 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Leverage” pada periode tahun

2006 – 2007 ……… 38

Tabel 3.3 CV.INDAH BERSAMA “Persentase Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas” pada periode tahun 2006 – 2007 ……… 39


(7)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Semua kegiatan organisasi, bisnis terutama untuk keperluan sumber dan penggunaan modal kerja membutuhkan sumber dana. Pendanaan akan lebih menguntungkan bila dipenuhi dengan modal sendiri. Berdirinya suatu perusahaan atau CV hingga pada fase pengoperasiannya harus didasari oleh adanya dana. CV. INDAH BERSAMA adalah badan usaha yang bergerak dibidang jual - beli mesin fotocopy baru dan bekas berlokasi di Jln Karya No.68 Sei Agul Medan. Dana merupakan unsur yang paling penting dalam hal pendirian dan pengoperasian suatu perusahaan. Dengan demikian secara tidak langsung dituntut untuk menggunakan secara efektif dan efesien. Kegagalan dalam mendapatkan dana dapat menghambat proses produksi sehingga berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan.

Modal kerja, merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar atau kewajiban jangka pendek yang disebut Modal Kerja bersih (Net working

Capital). Hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang pajak, hutang wesel,

hutang gaji/upah, dan hutang jangka pendek lainnya. Kebijakan modal kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan perusahaan. Jumlah modal kerja yang cukup tentu sangat menunjang aktivitas perusahaan. Modal kerja merupakan salah satu elemen penting dalam perusahaan sehingga memerlukan penanganan yang serius untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Oleh sebab itu modal kerja harus dikelola dengan baik melalui penerapan manajemen pembelanjaan yang profesional.


(8)

Masalah utama dalam manajemen modal kerja adalah pengaturan modal kerja yang terdiri dari dua proses yaitu meramalkan kebutuhan dana dan bagaimana mendapatkan dana dari sumber dana yang paling tepat dengan biaya yang paling rendah pada waktu dibutuhkan. Kebutuhan modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan modal suatu CV. Hal ini untuk menghindari kelebihan ataupun kekurangan modal kerja. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana tidak produktif sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sedangkan modal kerja disediakan terlalu kecil akan mengakibatkan kurang lancarnya operasional perusahaan.

Masa perputaran modal kerja dimulai sejak kas diinvestasikan pada elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi dalam jangka pendek atau kurang dari satu tahun. Tingkat efesiensi penggunaan modal kerja ditunjukkan oleh masa perputaran modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja tersebut, maka semakin efesien penggunaan modal kerja tersebut sehingga investasi pada modal kerja menjadi kecil. Kecepatan perputaran modal kerja ditentukan oleh faktor-faktor yang diantaranya adalah periode konversi, persediaan, periode konversi piutang dan periode penundaan penggunaan dana pemasok. Berdasarkan uraian ini, maka penulis berminat untuk menganalisis permasalahan ini dalam suatu skripsi minor yang berjudul “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal kerja pada CV.INDAH

BERSAMA”.

B. Perumusan Masalah


(9)

Berdasarkan uraian yang ada diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam skripsi ini yaitu: “Bagaimana sumber dan penggunaan Modal Kerja yang

dimiliki CV.INDAH BERSAMA dalam mengoperasionalkan usahanya”? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana Sumber dan Penggunaan Modal kerja di CV.INDAH BERSAMA dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

b. Untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya mengenai sumber dan penggunaan modal kerja yang dimiliki oleh CV.INDAH BERSAMA.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang diharapkan dalam penulisan skripsi minor ini antara lain: a. Bagi Perusahaan

Perusahaan mengetahui bagaimana informasi sumber dan penggunaan modal kerja yang dimilikinya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan atau masukan sehingga perusahaan tersebut dapat memperbaikinya pada masa mendatang.

b. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis khususnya dalam menganalisis sumber dan penggunaan kerja dan menerapkan teori yang telah dipelajari semasa kuliah.


(10)

Bermanfaat bagi mahasiswa lain yang akan membuat skripsi minor dengan topik yang sama sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi.

D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. INDAH BERSAMA yang berlokasi di Jl. Karya no.68 Sei Agul Medan.

2. Sumber Data

Adapun jenis data yang penulis perlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Primer, data yang diperoleh langsung dari CV.INDAH BERSAMA

dengan melakukan wawancara dengan pemimpin CV.INDAH BERSAMA. b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh

CV.INDAH BERSAMA, buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber dan teknik data yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam penulisan skripsi minor ini adalah sebagai berikut:

a. Teknik Wawancara yaitu dengan memperoleh data atau keterangan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung dengan kepala bagian

keuangan CV.INDAH BERSAMA.

b. Studi Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian termasuk mengumpulkan info dari kegiatan yang dilakukan.


(11)

a. Metode Deskriptif

Menurut Nazir (2005: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam menelti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Ratio yang dapat dilihat dari Sumber dan Penggunaan Modal Kerja yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Analisis Laporan Keuangan yang terdiri dari :

1. Ratio Likuiditas Ratio likuiditas terdiri dari :

a. Cash Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk dapat membayar hutang lancarnya yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera harus diuangkan.

Kas + Efek

Cash Ratio = x 100 % Hutang lancar

b. Quick Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

Aktiva Lancar – Persediaan

Quick Ratio = x 100 %

Hutang lancar

c. Current Ratio, yakni Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.


(12)

Current Ratio = x 100 % Hutang Lancar

d. Working Capital to Assets Ratio (WCAR), yakni Ratio modal kerja yang memperbandingkan antara modal kerja dengan keseluruhan aktiva.

Aktiva lancar – Hutang Lancar

WCAR = x 100 %

Total Aktiva 2. Ratio Leverage

Beberapa jenis Ratio Leverage adalah :

a. Debt To Equity Ratio, yakni menunjukkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = x 100 % Modal sendiri

b. Debt To Assets Ratio, yakni menghitung dengan membagi total hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibagi dengan modal sendiri perusahaan.

Total Hutang

Debt to Assets Ratio = x 100 % Total Assets


(13)

a. Return On Investment, yakni menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

E A T

Return On Investment = x 100 % Total Aktiva

b. Return On Equity, yakni mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Laba Bersih

Return On Equity = x 100 % Modal Sendiri

c. Ratio Rentabilitas Ekonomis, rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva.

Laba sebelum bunga dan pajak

Rentabilitas Ekonomis = x 100 % Total Aktiva

d. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity = ROE ), rasio ini merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dan modal sendiri merupakan tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal sendiri.

Laba bersih

Rentabilitas Modal sendiri = x 100 % Modal sendiri

Dimana Analisis Ratio ini dapat digunakan sebagai berikut : a. Ratio Likuiditas :

Ratio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam satu tahun. Ratio Likuiditas ini berguna untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut dapat memenuhi


(14)

kewajiban atau hutangnya jangka pendeknya dalam satu tahun atau periode. Dilihat dari tingkat ratio ini dapat menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan dari keseluruhan total aktiva dan keadaan modal kerja netto berada dalam keadaan baik atau sehat. Sehingga melalui gambaran tersebut, pihak kreditur akan bersedia untuk memberikan pendanaan modal kerja tambahan kepada perusahaan tersebut.

b. Ratio Leverage:

Ratio Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang), apabila perusahaan saat itu dilikuidasi. Ratio Laverage berguna untuk mengetahui juga bagaimana perusahaan tersebut dapat memenuhi seluruh kewajiban baik jangka pendek atau jangka panjang bila perusahaan tersebut akan tutup atau bangkrut. Ratio ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah kewajiban-kewajibannya dapat dipenuhi dari sumber modal kerjanya saat perusahaan itu tersebut akan di likuidasi.

c. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas :

Ratio Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalam perusahaan tersebut. Ratio ini berguna untuk mengetahui apakah modal yang dimiliki perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba didalam perusahaan tersebut. Ratio ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan modal yang telah dimiliki perusahaan tersebut sudah maksimal atau tepat pada sasarannya.


(15)

BAB II

CV. INDAH BERSAMA MEDAN

A. PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

CV. Indah Bersama Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli foto copy baru dan bekas yang berlokasi di Jln. Karya No.68 Sei Agul Medan. Ini sesuai dengan surat akte Notaris Darius Ginting, SH dengan Nomor Akta 5 tanggal 02 Februari 1982 tentang wajib daftar perusahaan. CV. Indah Bersama Medan juga telah terdaftar di kantor pendaftaran perusahaan dengan Ijin Usaha Nomor 02.09.1908 RK 01.86 tanggal 10 Juli 2000.

Mengingat perkembangan perekonomian nasional sesuai dengan kemajuan menuju pembangunan ekonomi yang stabil, dan mengingat bahwa kota Medan mempunyai prestasi baik untuk membentuk suatu perusahaan guna memenuhi sebahagian kecil kebutuhan masyarakat akan sarana usaha.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 Juli 2000 yang bertempat di Medan dan di syahkan dihadapan Notaris Darius Ginting, SH. CV. Indah Bersama memiliki seorang pemegang saham yang ikut andil dalam menjalankan perusahaan, agar perusahaan ini semakin maju dan berkembang. Pemegang saham CV. Indah Bersama adalah Bapak ANTONIUS TARIGAN.

Dalam menjalankan usahanya CV. Indah Bersama Medan didukung dengan fasilitas seperti :


(16)

1. Ruang kantor

2. Peralatan kantor yang terdiri dari meja kerja dan komputer 3. Ruang kerja

4. Gudang penyimpanan foto copy 5. Peralatan khusus

6. Kendaraan operasional 2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran sistematis tentang bagian – bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang mengorganisir.

Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan, dan fasilitas lainnya yang terlibat di dalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu dalam menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi yang akan ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan sumber daya manusia yang sesuai dengan keahliannya. Penerapan struktur organisasi juga berhubungan dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan jelas pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada di dalamnya dapat terorganisir dan terkoordinir, maka kegiatan dalam organisasi akan berjalan dengan lancar dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan.


(17)

Adapun bagan struktur organisasi pada CV. Indah Bersama Medan adalah sebagai berikut :

GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI CV. INDAH BERSAMA MEDAN

Sumber : CV. Indah Bersama ( Tahun 2007 )

Berikut ini di uraikan tugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen organisasi CV. Indah Bersama Medan sebagai berikut :

1. Direktur umum

a. Melakukan pengawasan dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap bagian organisasi.

b. Mengadakan perencanaan atas seluruh kegiatan operasional, seperti : kegiatan operasi, keuangan, keamanan dan lain-lain yang terjadi di perusahaan.

c. Bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengembangan kegiatan

perusahaan dan dapat langsung turun tangan terhadap aktivitas karyawan.

2. Manajer

DIREKTUR UMUM

MANAJER

SEKRETARIS


(18)

a. Bertanggung jawab atas semua proses pekerjaan dalam perusahaan.

b. Melakukan pengawasan dan penelitian untuk karyawan agar meningkatkan kualitas kerja.

c. Mengambil keputusan yang sifatnya teknis.

d. Mengerti akan semua proses kerja, perkembangan usaha dan kemampuan masing-masing karyawan sehingga dapat diselesaikan kapan pekerjaan selesai.

3. Sekretaris

a. Sekretaris bertugas untuk mengatur jadwal direktur serta manajer operasional dan mengetik proposal yang diperlukan.

4. Pengawas

a. Mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian dan juga melaksanakan penilaian pegawai yang ada di bawah tanggung jawabnya.

b. Melaksanakan pengendalian dan pelaporan anggaran beban.

c. Menyelenggarakan pengelolaan data untuk keperluan akuntansi biaya. d. Mengelola dan mengoptimalkan SDM.

e. Melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan pegawai di lingkungan seksinya sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.

5. Administrasi

a. Menerima, mengadakan distribusi dan menyimpan surat – surat yang masuk.


(19)

d. Membantu pekerjaan administrasi.

6.Teknisi

a. Mengecek kondisi peralatan perusahaan baik mesin – mesin maupun peralatan kantor seperti komputer.

b. Memperbaiki atau mengganti bila ada ditemukan peralatan atau sistem yang rusak atau sudah tidak bisa dipakai lagi.

c. Memeriksa atau mengecek mesin foto copy yang baru dibeli dan yang siap di jual.

7. Kasir

a. Melaksanakan, mengatur dan mengawasi pembukuan atau pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan dan menatausahakan segala sesuatunya yang berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian dan umum.

b. Meneliti, menganalisa laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan gambaran tentang likuiditas dan kegiatan perusahaan.

c. Membuat laporan bulanan.

d. Bertanggung jawab terhadap inventaris dan asset dalam kantor.

e. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan rencana dan prosedur untuk melaksanakan kegiatan di bidang keuangan akuntansi.

f. Menjaga rahasia perusahaan dan senantiasa mematuhi perintah atasan. g. Mengkoordinasikan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran beban. h. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran serta pelaporannya i. Membuat daftar gaji karyawan.

j. Melaksanakan verifikasi atas dokumen pembayaran cash, giro dan gaji. k. Mengelola data untuk keperluan akuntansi biaya.


(20)

B. LAPORAN KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN MODAL KERJA 1. Laporan Keuangan

Laporan Keuangan berisi informasi penting untuk masyarakat, pemerintah, pemasok, kreditur, pemilik perusahaan atau pemegang perusahaan, manajemen perusahaan, investor, pelanggan, karyawan, yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efesiensi operasi perusahaan. Analisa laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan ratio atau nilai relatif.

Syahyunan (2004:22): ” Laporan Keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya”.

Laporan Keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak yang terdiri :

1. Laporan Laba - rugi (Income Statemenr) 2. Neraca (Balance Sheet)

Ad. 1. Laporan Laba – Rugi (Income Statement)

Budi Rahardjo (2001: 37) : ” Laporan Laba - Rugi merupakan mengenai perkembangan dan kemajuan operasional perusahaan melalui pendapatan dan biaya operasional dalam pencapaian laba (profit) perusahaan”.

Hasil usaha tersebut didapat dengan cara membandingkan penghasilan dan biaya selama jangka waktu tertentu. Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil perbandingan tersebut.


(21)

Bentuk dari Laporan Laba – Rugi umumnya disajikan dalam dua bentuk, yaitu:

a. Bentuk Single Step

Yaitu menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya menjadi satu kelompok. Untuk menghitung rugi laba bersih hanya memerlukan satu langkah saja.

b. Bentuk Multiple Step

Komponen-komponen perhitungan laba-rugi disajikan lebih terperinci sesuai dengan prinsip penyusunan laba-rugi sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap untuk kepentingan analisis laporan keuangan.

Ad. 2 Neraca (Balance Sheet)

Budi Rahardjo (2001) : ” Neraca merupakan laporan keadaan harta atau kekayaan perusahaan atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat / tanggal tertentu pada suatu perusahaan”.

Neraca tersebut memuat tiga bahan pokok, yaitu : a. Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan itu harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan cepat atau lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :


(22)

Aktiva Lancar merupakan uang kas dan aktiva lainnya atau sumber lainnya yang diharapkan untuk dicairkan atau dikonsumi selama jangka waktu yang normal (biasanya dalam satu periode tersebut adalah satu tahun)

2. Aktiva tetap

Aktiva tetap (Fixed Assets) merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanent, digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali.

b. Kewajiban / Hutang

Hutang adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana dan modal perusahaan yang berasal dari kreditur.

Hutang dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Hutang jangka pendek merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu normal, umumnya satu tahun atau kurang semenjak neraca disusun, atau hutang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan.

2. Hutang Jangka Panjang (Noncurrent Liabilities)

Hutang jangka panjang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang melebihi satu tahun kebutuhan perusahaan.

c. Modal Sendiri


(23)

aktiva dengan kewajiban. Pada dasarnya modal perusahaan berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Unsur modal dalam suatu perusahaan dapat terdiri dari : modal saham, cadangan-cadangan dan laba ditahan.


(24)

LAPORAN LABA RUGI CV. INDAH BERSAMA (kurun tahun 2006-2007)

TABEL 2.1

CV. INDAH BERSAMA MEDAN LAPORAN LABA RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 31 DESEMBER 2007

PENDAPATAN 2006 2007

Penjualan Foto Copy Rp. 375.000.000 Rp. 365.655.000

BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN

Biaya Service Foto Copy (Rp. 25.000.000) (Rp. 21.000.000 Biaya Pengangkutan Foto Copy (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) Biaya Cetak Nota Bon dan Kertas Surat, dll (Rp. 9.200.000) (Rp. 7.800.000)

PENGHASILAN BRUTO Rp. 325.800.000 Rp. 321.855.000

BIAYA UMUM DAN ADM

Penyusutan Gedung Rp. 8.750.000 Rp. 8.750.000 Penyusutan Foto Copy Rp. 19.250.000 Rp. 21.250.000 Penyusutan Inventaris Rp. 2.000.000 Rp. 3.125.000 Alat-alat Kantor Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000 Rekening Air Rp. 5.250.000 Rp. 7.380.000 Rekening Listrik Rp. 8.550.000 Rp. 11.400.000 Rekening Telepon Rp. 9.500.000 Rp. 9.000.000 Pemeliharaan Gedung Rp. 5.480.000 Rp. 5.400.000 Iklan dan Promosi Rp. 5.320.000 Rp. 4.200.000 Perawatan Foto Copy Rp. 7.250.000 Rp. 6.600.000 Biaya Perjalanan Pengantaran Rp. 6.500.000 Rp. 5.600.000 Biaya Keamanan dan Kebersihan Rp. 6.950.000 Rp. 6.500.000 Biaya Asuransi Foto Copy Rp. 30.500.000 Rp. 23.800.000 Gaji Karyawan / Pegawai Rp. 132.000.000 Rp. 132.000.000

TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM (Rp. 256.300.000) (Rp. 254.005.000)

LABA SEBELUM PAJAK Rp. 69.500.000 Rp. 67.850.000

Pajak 27% Rp. 18.750.000 Rp. 10.177.500

LABA SETELAH PAJAK Rp. 50.750.000 Rp. 57.672.500


(25)

NERACA CV.INDAH BERSAMA (kurun waktu 2006-2007)

TABEL 2.2

CV. INDAH BERSAMA MEDAN NERACA

PERIODE 31 DESEMBER 2006 DAN 2007

AKTIVA 2006 2007

Aktiva Lancar

Kas Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000

Jumlah Aktiva Lancar Rp. 105.750.000 Rp. 112.275.000

Aktiva Tetap

Bangunan / Gedung Rp. 175.000.000 Rp. 175.000.000 Foto Copy Rp. 80.000.000 Rp. 85.000.000 Inventaris Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000 Akumulasi Penyusutan (Rp. 30.000.000) (Rp. 33.125.000)

Jumlah Aktiva Tetap Rp. 250.000.000 Rp. 251.875.000

TOTAL AKTIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000

PASSIVA

Passiva

Hutang Dagang Rp. 85.250.000 Rp. 70.150.000

Jumlah Passiva Rp. 85.250.000 Rp. 70.150.000

Modal

Modal awal Rp. 180.000.000 Rp. 200.000.000 Laba tahun lalu Rp. 55.250.000 Rp. 50.750.000 Laba tahun berjalan Rp. 35.250.000 Rp. 43.250.000

Jumlah Modal Rp. 270.500.000 Rp. 294.000.000

TOTAL PASSIVA Rp. 355.750.000 Rp. 364.150.000


(26)

2. Rasio Keuangan

Mengadakan Analisa hubungan dari berbagai persamaan dalam suatu laporann keuangan merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.Hal ini akan membantu kita dalam mengetahui bagaimana menganalisa sumber dan penggunaan modal kerja. Ada beberapa pendapat mengenai rasio keuangan ini, yaitu:

Van Horne (2000:133) menyatakan “ Ratio keuangan atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya”.

Dari berbagai defenisi dapat diketahui bahwa ratio keuangan adalah suatu alat analisa keuangan yang digunakan dengan cara membandingkan angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan perusahaan. Melalui analisa juga dapat diketahui posisi keuangan perusahaan berupa posisi likuiditas, laverage, aktivitas maupun profitabilitas. Banyak formula yang digunakan dalam analisa ratio keuangan tersebut yang masing-masing memadukan dua atau lebih elemen dalam laporan keuangan, dimana formula ini tentunya disesuaikan menurut kebutuhan sipenganalisa. Dalam hal ini penulis bertitik tolak pada beberapa ratio seperti :

4. Ratio Likuiditas

Menurut Van Horne (2005 : 205) “Ratio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam satu tahun”.


(27)

e. Cash Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk dapat membayar hutang lancarnya yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera harus diuangkan.

Kas + Efek

Cash Ratio = --- x 100% Hutang lancar

f. Quick Ratio, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

Aktiva Lancar – Persediaan

Quick Ratio = --- x100% Hutang lancar

g. Current Ratio, yakni Ratio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.

Aktiva lancar

Current Ratio = --- x 100% Hutang Lancar

h. Working Capital to Assets Ratio (WCAR), yakni Ratio modal kerja yang memperbandingkan antara modal kerja dengan keseluruhan aktiva.

Aktiva lancar – Hutang Lancar WCAR = --- x 100%


(28)

5. Ratio Leverage

Menurut Van Horne (2005 : 208) “Ratio Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang), apabila perusahaan saat itu dilikuidasi”.

Beberapa jenis Ratio Leverage adalah :

c. Debt To Equity Ratio, yakni menunjukkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = --- x 100% Modal sendiri

d. Debt To Assets Ratio, yakni menghitung dengan membagi total hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibagi dengan modal sendiri perusahaan.

Total Hutang

Debt to Assets Ratio = --- x 100% Total Assets

6. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas

Menurut Van Horne (2005 : 222) : “ Ratio Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalam perusahaan tersebut”.


(29)

e. Return On Investment, yakni menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

E A T

Return On Investment = --- x 100% Total Aktiva

f. Return On Equity, yakni mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Laba Bersih

Return On Equity = --- x 100% Modal Sendiri

g. Ratio Rentabilitas Ekonomis, rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Karena hasil operasi yang ingin dihitung, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan memperoleh laba operasi adalah aktiva operasional. Kalau perusahaan mempunyai aktiva non operasional, aktiva ini perlu dikeluarkan dari perhitungan.

Laba sebelum bunga dan pajak

Rentabilitas Ekonomis = --- x 100% Total Aktiva


(30)

h. Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity = ROE ), rasio ini merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dan modal sendiri merupakan tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal sendiri.

Laba bersih

Rentabilitas Modal sendiri = --- x 100% Modal sendiri

Berdasarkan data dari laporan keuangan perusahaan (CV.INDAH BERSAMA MEDAN) maka dapat dihitung ratio-ratio selama periode 2006 sampai dengan 2007, yakni sebagai berikut :

1. Ratio Likuiditas

Kas + Efek (surat-surat berharga)

1. Cash Ratio = --- x 100% Hutang lancar

144.250.000+ 0

Tahun 2006 = --- x 100% = 169.20 % 85.250.000

139.600.000 + 0

Tahun 2007 = --- x 100 % = 199 % 70.150.000

Aktiva Lancar – Persediaan

2. Quick Ratio = --- x100% Hutang lancar


(31)

112.275.000 – 25.000.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 124.41 % 70.150.000

Aktiva lancar

3. Current Ratio = --- x 100% Hutang Lancar

105.750.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 124.04 % 85.250.000

112.275.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 160.04 % 70.150.000

Aktiva lancar – Hutang Lancar

4. WCAR = --- x 100% Total Aktiva

105.750.000 – 85.250.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 5.76 % 355.750.000

112.275.000 – 70.150.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 11.56 % 364.150.000


(32)

2. Ratio Leverage atau Solvabilitas

Total Hutang

1. Debt to Equity Ratio = --- x 100% Modal sendiri

85.250.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 31.51 % 270.500.000

70.150.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 23.86 % 294.000.000

Total Hutang

2. Debt to Assets Ratio = --- x 100% Total Assets

85.250.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 23.96 % 355.750.000

70.150.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 19.26 % 364.150.000

3. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas


(33)

50.750.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 14.26 % 355.750.000

57.672.500

Tahun 2007 = --- x 100 % = 15.83 % 364.150.000

Laba Bersih

2. Return On Equity = --- x 100% Modal Sendiri

50.750.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 18.76 % 270.500.000

57.672.500

Tahun 2007 = --- x 100% = 19.61 % 294.000.000

Laba Sebelum bunga dan pajak

3. Rentabilitas Ekonomis = --- x 100% Total Aktiva

69.500.000

Tahun 2006 = --- x 100% = 19.53 % 355.750.000

67.850.000

Tahun 2007 = --- x 100 % = 18.63 % 364.150.000


(34)

Laba bersih

4. Rentabilitas Modal sendiri = --- x 100% Modal sendiri

50.750.000

Tahun 2006 = --- x 100 % = 18.76% 270.500.000

57.672.500

Tahun 2007 = --- x 100 % = 19.61 % 294.000.000

C. PENGERTIAN DAN JENIS MODAL KERJA

Menurut Bambang Riyanto (1995:49), Modal kerja dipergunakan untuk membelanjai operasi perusahaan sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah karyawan dan lain-lain. Dimana dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.

Menurut Syahyunan (2004:37), modal kerja mengandung dua pengertian yaitu; ”Gross Working Capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar, dan Net working Capital yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutanhg lancar”’

Sedangkan menurut Faisal Abdullah (2005:71) dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Keuangan bahwa pengertian Modal kerja dibagi atas konsep-konsep pengertian modal kerja yang juga berkaitan dengan pengertian modal kerja dikemukakan beberapa konsep sebagai berikut yaitu:


(35)

1. Konsep Kuantitatif

Modal Kerja menurut konsep ini didasarkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar, sekali berputar akan kembali ke bentuk semula dalam waktu yang tidak terlalu lama. Modal Kerja ini sering juga disebut Modal Kerja Bruto (Gross Working Capital)

2. Konsep Kualitatif

Modal Kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya. Modal kerja ini juga sering disebut Modal Kerja Neto (net working capital)

3. Konsep Fungsional

Modal Kerja menurut konsep fungsional berdasarkan fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Dalam konsep ini dikenal modal kerja potensial, yaitu modal kerja yang menghasilkan pendapatan diluar kegiatan uatama dari perusahaan yang bersangkutan.

Jenis-jenis Modal Kerja

Dalam menjalankan operasi sehari-hari perusahaan biasanya membutuhkan modal kerja yang bersifat suatu keharusan, yaitu modal kerja yang sifatnya harus ada dalam perusahaan, dan ada modal kerja menurut kebutuhan yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan. Dari hal tersebut, modal kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:


(36)

1. Modal Kerja Tetap (Permanent Working Capital)

Modal Kerja Tetap adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tanpa adanya modal kerja ini mengakibatkan operasi akan berhenti. Modal kerja tetap dibedakan atas: a. Modal Kerja Primer

Modal kerja Primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

b. Modal Kerja Normal

Modal Kerja Normal adalah modal kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kapasitas yang sesuai dengan produksi normal secara dinamis.

2. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Perubahan tersebut dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtur, dan perubahan yang sifatnya darurat, sehingga modal kerja variabel dibedakan atas :

a. Modal Kerja Musiman (Seasanal Working Capital)

Modal kerja ini berubah-ubah menyesuaikan dengan fluktuasi musiman. b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal Kerja ini berubah-ubah berdasarkan dengan fluktuasi konjungtur. c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal Kerja ini berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.


(37)

D. UNSUR-UNSUR MODAL KERJA

Unsur-unsur Modal Kerja antara lain terdiri dari: 1) Kas

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Perusahaan memegang kas untuk memenuhi kebutuhan transaksi, berjaga-jaga dan spekulatif untuk likuiditas. Kas juga sangat berguna untuk mendapatkan kesempatan usaha yang sekali-sekali dijumpai oleh perusahaan sehingga memerlukan kas untuk menghadapi keadaan darurat.

2) Piutang

Semua Perusahaan mempunyai sifat dalam menjual barang ataupun jasa. Walaupun sebahagian penjualan ini secara tunai, sebahagian besar melibatkan kredit. Jika penjualan kredit, ia meningkatkan piutang dagang perusahaan, yang sekaligus menambah laba usaha. Walaupun perusahaan harus mengandung suatu resiko. Masalah yang umum dihadapi oleh perusahaan adalah sering terjadi penagihan piutang yang telah jatuh tempo tidak selalu tertagih seluruhnya, dan jika keadaan ini berlangsung dalam jangka lama maka perusahaan akan semakin kecil.

3) Persediaan

Setiap perusahaan dagang atau perusahaan industri perlu mengadakan persediaan untuk menjamin kelangsungan. Begitu juga dengan CV juga perlu mengadakan persediaan dalam menjamin kelangsungan usahanya. Kategori umum persediaan termasuk persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses produksi untuk dijual dalam kegiatan bisnis. Pentingnya manajemen persediaan bagi CV tergantung pada besarnya investasi persediaan.


(38)

4) Surat-surat Berharga

Kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan untuk membeli surat-surat berharga. Surat-surat berharga adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat-surat berharga ini mudah dipindah tangankan, oleh sebab itu dapat diperbandingkan.

E . SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

1.Sumber Modal Kerja

Menurut Van Horne (2000:110) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:

1. Modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporan perhitungan laporan laba rugi perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi Jangka pendek) surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (marketable securities

Efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan

menimbulkan surat berharga yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.


(39)

3. Penjualan Aktiva Lancar

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebakan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

Penggunaan Modal Kerja

Menurut Van Horne (2000:125) penggunaan modal kerja suatu perusahaan meliputi:

1. Bertambahnya aktiva tetap

Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.

2. Berkurangnya Hutang Jangka Panjang

Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah melunasi atau menganggur hutangnya. Pembayaran hutang berarti penggunaan modal kerja.

3. Bertambah atau berkurangnya modal

Bertambahnya modal pemilik perusahaan akan mempengaruhi peningkatan modal kerja. Sedangkan berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang merupakan penggunaan modal kerja.


(40)

Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja. Kas deviden dibayar dari keuntungan neto sesudah pajak.

5. Adanya Kerugian dalam Operasi Perusahaan

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Bertambahnya hutang merupakan sumber modal kerja, tetapi dengan adanya kerugian maka hambatan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan demikian kerugian merupakan penggunaan modal kerja.

Tabel 2.3

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Modal Kerja

1 Januari 2006-31 Desember 2006 dan 1 Januari 2007-31 Desember 2007 (dalam rupiah) SUMBER MODAL KERJA TAHUN 2006 TAHUN 2007

HASIL Penggunaan Modal Kerja TAHUN 2006 TAHUN 2007 HASIL

Dana berasal dari operasi: Laba Bersih

Bertambahnya Modal Berkurangnya hutang usaha 50.750.000 270.500.000 85.250.000 57.672.500 294.000.000 70.150.000 6.922.500 23.500.000 15.100.000 Bertambahnya Aktiva tetap Bertambahnya Modal Kerja 355.750.000 57.672.500 364.150.000 85.250.000 8.400.000 37.122500

Jumlah 45.522.500 45.522500

Sumber: CV.Indah Bersama Medan


(41)

Dalam menganalisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, dapat dilakukan dengan tiga tahap,yaitu :

A. Analisis Laporan Keuangan

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja C. Analisis Besarnya Modal Kerja

A. Analisis Laporan Keuangan

Adapun analisis dan evaluasi terhadap Laporan Keuangan CV.INDAH BERSAMA Medan adalah sebagai berikut:

1. Ratio Likuiditas

Tabel 3.1

Persentase Ratio Likuiditas CV.INDAH BERSAMA MEDAN

Tahun 2006 dan 2007

Uraian Tahun / Nilai Perubahan

2006 2007

Cash Ratio 169.2 % 199% 29.8%

Quick Ratio 94.72 % 124.41 % 29.69 %

Current Ratio 124.04 % 160.04 % 36 %

Working Capital to Totall Ratio 5.76 % 11.56 % 5.8%

a. Cash Ratio

Cash Ratio yaitu kemampuan kas ditambah surat-surat berharga dibagi dengan kewajiban lancar. Dari hasil perhitungan untuk tahun 2006 sebesar 169.2 % dan pada tahun 2007 sebesar 199 %. Hal ini berarti terjadi kenaikan sebesar 29.8%. Ratio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang harus dipenuhi dengan uang kas yang tersedia berikut dengan efek yang dengan


(42)

segera dapat diuangkan, namun dalam perusahaan ini tidak ada efek yang tercantum dalam laporan keuangannya. Sehingga dapat dilihat dari kenyataan tersebut menunjukkan tingkat kemampuan membayar hutang lancarnya dengan kas dan Bank yang tersedia sangat lemah karena pertambahan kasnya tidak terlalu meningkat dengan baik. Dimana kenaikan kasnya dari periode 2006-2007 hanya berkisar Rp.6.525.000.

b. Quick Ratio

Quick ratio adalah pertimbangan antara kas, piutang, Bank, Deposito berjangka dan hutang lancar. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan yang mempunyai Quick ratio kurang dari 100 % dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya. Pada tahun 2006 tingkat Quick ratio perusahaan sebesar 94.72% diproyeksikan meningkat lebih besar lagi sebesar 124.41% pada tahun 2007. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kas pada tahun 2007 sebesar Rp.6.525.000 dan berkurangnya hutang pada tahun 2007 Rp.15.100.000.

c. Current Ratio

Current ratio pada tahun 2006 adalah 124.04% dan pada tahun 2007 sebesar 160.04% yang berarti mengalami kenaikan sebesar 36%. Pada tahun 2006 current ratio yang sebesar 124.04% bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang lancarnya adalah 124.04% atau setiap Rp.1,- hutang lancar perusahaan dijamin dengan Rp.1.24 aktiva lancar. Pada tahun 2007 bahwa kemampuan perusahaan mengalami peningkatan dimana Rp.1,- hutang lancar dijamin dengan Rp.1.6. Hal ini disebabkan karena peningkatan aktiva lancar pada tahun 2007.


(43)

Ratio ini menunjukkan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto (potensi dari cadangan kas milik perusahaan). Working Capital to Total Assets Ratio pada CV.INDAH BERSAMA selama dua tahun diperkirakan mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 perusahaan memiliki tingkat ratio 5.76% sedangkan pada tahun 2007 tingkat ratio meningkat menjadi 11.56%. Keadaan ini disebabkan oleh jumlah hutang lancar jauh lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lancar. Perbandingan proporsional ini tentu saja menaikkan tingkat ratio lebih besar.

Dilihat dari seluruh tingkat ratio ini sangat memuaskan dan keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan dari keseluruhan total aktiva dan keadaan modal kerja netto berada dalam keadaan baik atau sehat. Sehingga melalui gambaran tersebut, pihak kreditur akan bersedia untuk memberikan pendanaan Modal Kerja tambahan kepada perusahaan tersebut.

2. Ratio Leverage atau Solvabilitas

Tabel 3.2

Persentase Ratio Leverage CV.INDAH BERSAMA MEDAN

Tahun 2006-2007

Uraian Tahun / Nilai Perubahan

2006 2007

Debt to Equity Ratio Debt to Assets Ratio

31.51% 23.96%

23.86% 19.26%

7.65% 4.7%

a. Debt to Equity Ratio

Ratio ini menunjukkan kemampuan dari pada total modal dalam menjamin seluruh hutang yang ada. Dilihat dari ratio ini perusahaan masih bisa membayar


(44)

hutangnya apabila mengalami kemunduran. Dimana hutang pada periode tahun 2006 -2007 mengalami penurunan sebesar Rp.15.100.000 sedangkan pada saat bersamaan adanya peningkatan modal periode 2006-2007 sebesar Rp.23.500.000.

b. Debt to Assets Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan dari pada total aktiva dalam menjamin seluruh hutang yang ada. Dilihat dari ratio ini perusahaan masih memiliki tingkat lavarage yang tidak terlalu memuaskan. Sehingga bila perusahaan ini bangkrut untuk dapat membayar kewajibannya perusahaan akan sulit atau tidak mudah untuk melunasinya. Dimana peningkatan aktiva pada tahun 2006-2007 hanya sebesar Rp.8.400.000.

Sehingga melalui data analisis tersebut, bahwa melalui rasio ini kurang memuaskan walau ada peningkatan yang tidak terlalu besar pada periode 2006-2007. Walaupun pada rasio ini tidak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pendanaan karena masih didukung oleh faktor pendanaan yang lain.

3. Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas Tabel 3.3

Persentase Ratio Profitabilitas dan Rentabilitas CV.INDAH BERSAMA

Tahun 2006-2007

Uraian Tahun / Nilai Perubahan

2006 2007

Return On Investment Return On Equity Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas Modal Sendiri

14.26% 18.76 % 19.53 % 18.76% 15.83% 19.61 % 18.63 % 19.61 % 1.57 % 0.85 % 0.9 % 0.85 %


(45)

Pada tahun 2006 ROI pada CV.INDAH BERSAMA adalah 14.26 % dan pada tahun 2007 menjadi 15.83 % yang berarti mengalami kenaikan sebesar 1.57 %. Naiknya ROI disebabkan oleh kenaikan laba pada tahun 2006 sebesar Rp.50.750.000 ke tahun 2007 menjadi Rp.57.672.500. Total aktiva juga mengalami kenaikan tetapi karena jumlah total aktiva lebih besar daripada kenaikan laba bersih maka kenaikan ROI tidak terlalu besar. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aktiva dalam perusahaan kurang efesien sehingga perlu perbaikan untuk tahun berikutnya.

b. Return on Equity

Pada tahun 2006 return on equity sebesar 18.76 % dan pada tahun 2007 menjadi 19.61 % atau mengalami kenaikan sebesar 0.85 % karena laba bersihnya juga mengalami peningkatan yang lumayan dari tahun 2006 sebesar Rp.50.750.000 menjadi Rp.57.672.500 di tahun 2007. Dengan melihat pada laporan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan memperoleh laba yang lumayan dengan dibiayai sepenuhnya oleh pendanaan modal yang cukup.

c. Rentabilitas Ekonomis

Adanya penurunan rentabilitas ekonomis dari tahun 2006 sebesar 19.53 % menjadi 18.63 % ditahun 2007. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba yang tidak seimbang dengan peningkatan aktiva pada tahun 2006 ke tahun 2007 sehingga ada penurunan pada rentabilitas ekonomis yang tidak terlalu buruk karena hanya mengalami penurunan sebesar 0.9 % sehingga untuk tahun berikutnya perlu perbaikan.

d. Rentabilitas Modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri yang dimiliki perusahaan pada tahun 2006 sebesar 18.76% dan mengalami kenaikan pada tahun 2007 sebesar 19.61% atau mengalami


(46)

kenaikan sebesar 0.85 %. Dengan demikian kemampuan ekuitas mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak berdasarkan data diatas.

Melalui analisis diatas, dapat diketahui bahwa melalui pendekatan ratio profitabilitas dan rentabilitas, perusahaan akan mudah dalam memperoleh dana dari sumber pendanaan modal kerja. Karena memberikan gambaran yang jelas akan posisi keuangan dan pelunasan hutang-hutangnya terhadap harta perusahaan.

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Tabel 3.4

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Bentuk Modal Kerja

1 Januari 2006 -31 Desember 2006 dan 1 Januari 2006-31 Desember 2007 (dalam rupiah)

SUMBER MODAL KERJA

TAHUN 2006

TAHUN 2007

HASIL Penggunaan Modal Kerja TAHUN 2006 TAHUN 2007 HASIL

Dana berasal dari operasi: Laba Bersih Bertambahnya Modal Berkurangnya hutang usaha 50.750.000 270.500.000 85.250.000 57.672.500 294.000.000 70.150.000 6.922.500 23.500.000 15.100.000 Bertambahnya Aktiva tetap Bertambahnya Modal Kerja 355.750.000 57.672.500 364.150.000 85.250.000 8.400.000 37.122500

Jumlah 45.522.500 45.522500

Sumber: CV.Indah Bersama Medan


(47)

Laba bersih yang diterima oleh CV.INDAH BERSAMA dari hasil kegiatan operasi perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 sebesar Rp.6.922.500 (dari Rp.50.750.000 menjadi Rp.57.672.500)

a. Bertambahnya Modal

Adanya penambahan modal yang dimiliki CV.INDAH BERSAMA dari periode 2006-2007 sebesar Rp.23.500.000 (dari modal tahun 2006 sebesar Rp.270.500.000 menjadi Rp.294.000.000 pada tahun 2007)

b. Berkurangnya hutang usaha

Adanya penurunan hutang usaha dalam perusahaan ini dari periode 2006 sampai periode 2007 sebesar Rp.15.100.000 dimana pada periode 2006 tersebut perusahaan memiliki hutang Rp.85.250.000 dan pada periode 2007 sebesar Rp.70.150.000

2. Penggunaan Modal Kerja

a. Bertambahnya Aktiva Tetap

Bertambahnya aktiva tetap disebabkan oleh adanya pembelian aktiva tetap dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Dimana pada tahun 2006 aktiva bertambah sebesar Rp.355.750.000 dan pada tahun 2007 aktiva semakin bertambah sebesar Rp.364.150.000 (terjadi kenaikan dari tahun 2006 sampai dengan 2007 sebesar Rp.8.400.000)

b. Bertambahnya Modal Kerja

Bertambahnya modal kerja dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 sebesar Rp.37.122.000.


(48)

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa didalam memberikan pengertian mengenai modal kerja, ada 3 konsep yang harus digunakan yaitu :

1. Konsep Kuantitatif 2. Konsep Kualitatif 3. Konsep Fungsional

Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2006 sampai tahun 2007, maka berikut ini akan dibahas besarnya modal kerja menurut konsep-konsep diatas.

1. Konsep Kuantitaif

Konsep ini lebih menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, yang berarti menganggap modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.

Berdasarkan konsep ini maka modal kerja CV.INDAH BERSAMA dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Modal Kerja pada Konsep Kuantitatif CV.INDAH BERSAMA

Tahun 2006 dan 2007

Uraian

Tahun / Jumlah Perubahan

2006 2007 (Rp)

Aktiva Lancar 105.750.000 112.275.000 Rp.6.525.000

Modal Kerja Rp.6.525.000 Rp.6.525.000

Sumber : CV.Indah Bersama Medan (data yang diolah)

Berdasarkan tabel 3.5 modal kerja pada konsep kuantitatif bahwa modal kerja pada CV.INDAH BERSAMA pada tahun 2006 sebesar Rp.105.750.000 dan pada


(49)

konsep kuantitatif sangat baik karena semakin cepat perusahaan membayar hutang-hutangnya jika didanai dengan aktiva lancar perusahaan.

2. Konsep Kualitatif

Pada konsep ini lebih menitikberatkan pada kualitas modal kerja yaitu kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Konsep ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya. Berdasarkan konsep ini, maka modal kerja pada CV.INDAH BERSAMA dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Modal Kerja pada Konsep Kualitatif CV.INDAH BERSAMA

Tahun 2006 dan 2007

Uraian

Tahun / Jumlah Perubahan

2006 (Rp) 2007 (Rp) (Rp)

Aktiva Lancar 105.750.000 112.275.000 6.525.000

Hutang Lancar 85.250.000 70.150.000 15.100.000

Modal Kerja 20.500.000 42.125.000 21.625.000

Sumber : CV.Indah Bersama Medan (data yang diolah)

Berdasarkan tabel 3.6 ini maka modal kerja CV.INDAH BERSAMA mengalami peningkatan sebesar Rp.21.625.000 pada tahun 2007. Hal ini terjadi karena jumlah aktiva lancarnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang lancarnya. Karena aktiva lancar pada periode tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp.6.525.000 sedangkan hutang lancar mengalami penurunan yang cukup baik dari periode 2006 ke periode 2007 sebesar Rp.15.100.000. Modal kerja perusahaan dari tahun 2006 ke tahun 2007 cukup baik karena jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari pada jumlah hutang lancar berarti telah menunjukkan margin of safety bagi kreditur dalam jangka


(50)

pendek serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya.

3. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan bagi periode tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut dan sebagian dana lain yang digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Berdasarkan konsep ini modal kerja CV.INDAH BERSAMA adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Modal Kerja pada Konsep Fungsional CV.INDAH BERSAMA

Tahun 2006 dan 2007

Working Capital 2006 (Rp) 2007 (Rp) Naik / Turun

Kas 105.750.000 112.275.000 6.525.000

Persediaan /Inventasris 25.000.000 25.000.000 -

Non Working Capital

Bangunan 175.000.000 175.000.000 -

Mesin foto copy 80.000.000 85.000.000 5.000.000

Peralatan kantor 9.000.000 9.000.000 -

Modal Kerja Potensial 394.750.000 406.275.000

Menurut konsep ini modal kerja CV.INDAH BERSAMA mengalami kenaikan walaupun tidak secara keseluruhan. Bila dilihat dari jumlah laba bersih pada tahun


(51)

terlihat adanya kenaikan dan ini menunjukkan bahwa kinerja CV.INDAH BERSAMA cenderung baik.

BAB IV


(52)

A. KESIMPULAN

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang diterapkan dalam CV.INDAH BERSAMA termasuk baik dalam melaksanakan fungsi pengorganisasiannya karena tidak membutuhkan karyawan dalam skala besar namun menitikberatkan pada kuantitas pekerjaan dengan standard kualitas yang baik.

2. CV.INDAH BERSAMA dapat memperoleh dan menggunakan berbagai

alternatif pendanaan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat kesesuaian dalam dana yang dibutuhkan.

3. Dari faktor likuiditasnya dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan adalah cenderung memuaskan, dimana working capital to total assets

ratioperusahaan selama dua tahun 2006-2007 mengalami kenaikan sebesar

5.8%.

4. Dari segi solvabilitas terlihat bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya cenderung baik dimana dalam periode tahun 2006 sampai 2007 perusahaan cenderung mengurangi kewajibannya dimana hutang yang dimiliki dapat dikurangi dengan baik.

5. Berdasarkan sumber dan penggunaan modal kerja CV.INDAH BERSAMA telah melakukan pembiayaan dengan modal kerja sebesar Rp.45.522.500 dan hutang yang dimiliki Rp.15.100.000 dapat dikurangi dalam opersional perusahaan.


(53)

laba. Bertambahnya modal Rp.23.500.000 pada periode 2006-2007. Dan dimana berkurangnya hutang usaha sebesar Rp.15.100.000 dan hal itu ditunjukkan dengan penambahan pada modal kerja perusahaan selama dalam operasional perusahaan.

7. Penggunaan Modal kerja berupa bertambahnya aktiva tetap dari tahun 2007 sebesar Rp.8.400.000 dan bertambahnya modal kerja dari tahun 2006-2007 sebesar Rp.37.122.500. Hal ini menunjukkan bahwa CV.INDAH BERSAMA dalam menggunakan modal kerjanya membaik pada periode 2006-2007.

B. SARAN

Demi kemajuan perusahaan maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan ratio-ratio keuangannya. Dalam arti agar dapat menggunakan seluruh modal kerjanya dimasa yang akan datang. 2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba, kalau bisa lebih

meningkatkan laba perusahaan melalui rencana pembelanjaan yang lebih baik.

3. Dilihat dari likuiditasnya perusahaan harus tetap mempertahankannya karena mengalami peningkatan yang cenderung baik dengan tetap meningkatkan aktiva lancarnya dan mengimbangi hutangnya yang telah dapat dikurangi.

4. Modal kerja sebaiknya digunakan secara efesien, oleh karena itu perlu ditingkatkan pengawasan terhadap pengeluaran – pengeluaran dalam


(54)

operasional perusahaan dengan demikian akan dapat menambah tingkat profitabilitasnya yang akan diperoleh perusahaan sehingga dalam pendanaan modal kerja selanjutnya lebih ringan dalam mencari sumber pendanaannya.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2005, Dasar – Dasar Manajemen, Cetakan Pertama PT. Rikena Cipta, Jakarta.

Alwi, Syahfruddin. 1997, Alat – alat Analisa Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, BPFE UII, Yogyakarta.

Husnan, Suad, Enny Padjiastuti.1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Imdonesia, 1995.Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Buku Pertama.

Nazir, Mohd , 2005, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rahardjo, Budi.2001,Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Salemba Empat, Jakarta.

Riyanto, Bambang.1995.Dasar Manajemen Keuangan, Edisi pertama, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press, Medan .

Van Horne, Wachhorwich.Jr.1997, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(56)

(1)

terlihat adanya kenaikan dan ini menunjukkan bahwa kinerja CV.INDAH BERSAMA cenderung baik.

BAB IV


(2)

A. KESIMPULAN

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang diterapkan dalam CV.INDAH BERSAMA termasuk baik dalam melaksanakan fungsi pengorganisasiannya karena tidak membutuhkan karyawan dalam skala besar namun menitikberatkan pada kuantitas pekerjaan dengan standard kualitas yang baik.

2. CV.INDAH BERSAMA dapat memperoleh dan menggunakan berbagai

alternatif pendanaan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan tingkat kesesuaian dalam dana yang dibutuhkan.

3. Dari faktor likuiditasnya dapat disimpulkan bahwa keadaan perusahaan adalah cenderung memuaskan, dimana working capital to total assets

ratioperusahaan selama dua tahun 2006-2007 mengalami kenaikan sebesar

5.8%.

4. Dari segi solvabilitas terlihat bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya cenderung baik dimana dalam periode tahun 2006 sampai 2007 perusahaan cenderung mengurangi kewajibannya dimana hutang yang dimiliki dapat dikurangi dengan baik.

5. Berdasarkan sumber dan penggunaan modal kerja CV.INDAH BERSAMA telah melakukan pembiayaan dengan modal kerja sebesar Rp.45.522.500 dan hutang yang dimiliki Rp.15.100.000 dapat dikurangi dalam opersional perusahaan.

6. Sumber modal kerja yang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan yang cenderung membaik dalam periode 2006 ke 2007 sebesar Rp.6.922.500 untuk


(3)

laba. Bertambahnya modal Rp.23.500.000 pada periode 2006-2007. Dan dimana berkurangnya hutang usaha sebesar Rp.15.100.000 dan hal itu ditunjukkan dengan penambahan pada modal kerja perusahaan selama dalam operasional perusahaan.

7. Penggunaan Modal kerja berupa bertambahnya aktiva tetap dari tahun 2007 sebesar Rp.8.400.000 dan bertambahnya modal kerja dari tahun 2006-2007 sebesar Rp.37.122.500. Hal ini menunjukkan bahwa CV.INDAH BERSAMA dalam menggunakan modal kerjanya membaik pada periode 2006-2007.

B. SARAN

Demi kemajuan perusahaan maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan ratio-ratio keuangannya. Dalam arti agar dapat menggunakan seluruh modal kerjanya dimasa yang akan datang. 2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba, kalau bisa lebih

meningkatkan laba perusahaan melalui rencana pembelanjaan yang lebih baik.

3. Dilihat dari likuiditasnya perusahaan harus tetap mempertahankannya karena mengalami peningkatan yang cenderung baik dengan tetap meningkatkan aktiva lancarnya dan mengimbangi hutangnya yang telah dapat dikurangi.

4. Modal kerja sebaiknya digunakan secara efesien, oleh karena itu perlu ditingkatkan pengawasan terhadap pengeluaran – pengeluaran dalam


(4)

operasional perusahaan dengan demikian akan dapat menambah tingkat profitabilitasnya yang akan diperoleh perusahaan sehingga dalam pendanaan modal kerja selanjutnya lebih ringan dalam mencari sumber pendanaannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2005, Dasar – Dasar Manajemen, Cetakan Pertama PT. Rikena Cipta, Jakarta.

Alwi, Syahfruddin. 1997, Alat – alat Analisa Dalam Pembelanjaan, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, BPFE UII, Yogyakarta.

Husnan, Suad, Enny Padjiastuti.1994, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Imdonesia, 1995.Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Buku Pertama.

Nazir, Mohd , 2005, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rahardjo, Budi.2001,Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Salemba Empat, Jakarta.

Riyanto, Bambang.1995.Dasar Manajemen Keuangan, Edisi pertama, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press, Medan .

Van Horne, Wachhorwich.Jr.1997, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(6)