3.3.3 Financial Leverage Ratio
Dalam penelitian ini financial leverage ratio diproksikan dengan rasio total
hutang terhadap total aset. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage
keuangan Finacial Leverage yang tinggi. Penggunaan Financial Leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham Return On Equity atau ROE
dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun,rentabilitas modal saham ROE akan menurun cepat. Risiko perusahaan dengan financial leverage
yang tinggi akan semakin tinggi total hutang terhadap total aset tersebut. Perhitungan dari rasio ini adalah:
Total Hutang terhadap Total Aset : Total Hutang Total Aset
3.4 Prosedur Pengolahan Data
Prosedur pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Mencari perusahaan perbankan dan non perbankan selama periode penelitian sebagai sampel penelitian.
2. Mengumpulkan annual report untuk masing-masing perusahaan sampel.
3. Menentukan perbankan dan non perbankan yang diindikasi memiliki rata-
rata rasio terkait yang bersifat normal dan memiliki instrumen keuangan lindung nilai yang baik dalam mempertahankna kinerja keuangan
perusahaan. 4.
Melakukan pengujian dengan menggunakan SPSS 16.0 untuk Ha1, Ha2, dan Ha3 dilakukan uji normalitas kolmogorov smirnov yaitu dengan cara
memilih menu analyze – descriptive statistic – explore, langkah
selanjutnya jika data berdistribusi normal maka digunakan alat uji paired sample t-test dan jika data berdistribusi tidak normal maka digunakan alat
uji wilcoxon signed rank test. 3.5 Alat Analisis
Tipe penelitian ini dari sudut pandang rerangka berpikir tergolong penelitian kuantitatif. Kerangka berpikir jenis ini menguji teori-teori dengan menggunakan
angka dan metode statistik dalam melakukan analisis data Yamin dan Kurniawan, 2009.
Alat uji yang digunakan dalam pengujian penelitian ini adalah uji-t dependen sampel berpasangan paired sample t-test. Pengujian paired sample t-test
digunakan pada data yang berdistribusi normal untuk menguji apakah secara ststistik terdapat perbedaan kinerja keuangan perbankan dan non perbankan
melalui rasio lancar, net profit margin, dan total hutang terhadap total aset periode sebelum dan sesudah penerapan instrumen keuangan lindung nilai. Apabila data
berdistribusi tidak normal maka alat analisis yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian ini adalah
0,95 atau α = 0,05 2-tailed.
Alat analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan kinerja keuangan perbankan dan non perbankan periode sebelum dan sesudah penerapan instrumen
keuangan lindung nilai adalah program SPSS 16.0 dengan derajat kepercayaan sebesar 95 dan tingkat kesalahan sebesar 5 . Jika probabilitas p-value 5
maka Ha diterima, tetapi apabila probabilitas p-value 5 maka Ha ditolak.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian distribusi normalitas data menggunakan uji kolmogorov smirnov. Pada pengujian ini, jika data
berdistribusi normal maka menggunakan alat analisis paired sample t-test yang terdapat pada menu compare means dalam SPSS, namun apabila data
berdistribusi tidak normal maka alat analisis yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test yang terdapat pada menu non parametric test dalam SPSS dengan
tingkat keyakinan yakni 0,95 atau α = 0,05 2-tailed.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini menganalisis tentang perbandingan kinerja keuangan perbankan dan non-perbankan di Indonesia yang menerapkan instrumen keuangan lindung nilai
PSAK 50 55 Revisi 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dan peningkatan kinerja keuangan perbankan dan non-
perbankan yang semakin baik terhadap penerapan instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 Revisi 2006. Untuk menilai kinerja keuangan perbankan
dan non-perbankan, digunakan tiga rasio keuangan yaitu rasio likuiditas yang diproksikan dengan rasio lancar, rasio profitabilitas yang diproksikan dengan net
profit margin NPM, dan financial leverage ratio yang diproksikan dengan total hutang terhadap total aset THTA.
Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan signifikan pada rasio lancar antara sebelum dan sesudah
penerapan instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 revisi 2006 pada perbankan dan non-perbankan tahun 2008-2011 dan nilai rasio lancar
mengalami peningkatan yang semakin baik sesudah penerapan instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 revisi 2006. Hal tersebut terjadi
dikarenakan pada penelitian ini perusahaan memiliki rata-rata rasio likuiditas
yang cukup tinggi, sehingga akan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2. Terdapat perbedaan signifikan pada nilai net profit margin antara sebelum dan sesudah penerapan instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 revisi
2006 pada perbankan dan non-perbankan tahun 2008-2011 dan nilai net profit margin mengalami peningkatan yang semakin baik sesudah penerapan
instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 revisi 2006. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada penelitian ini perusahaan memiliki rata-rata nilai net
profit margin yang cukup tinggi, sehingga akan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
3. Terdapat perbedaan signifikan pada nilai total hutang terhadap total aset antara sebelum dan sesudah penerapan instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50
55 revisi 20060 pada perbankan dan non-perbankan tahun 2008-2011 dan nilai total hutang terhadap total aset mengalami peningkatan yang semakin baik
sesudah penerapan instrumen keuangan lindung nilai. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada penelitian ini perusahaan memiliki rata-rata nilai total hutang
terhadap total aset yang rendah, sehingga akan berpengaruh secara negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut: 1.
Faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel, yaitu rasio lancar, net profit margin,
dan total hutang terhadap total aset, sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap penerapan
instrumen keuangan lindung nilai PSAK 50 55 revisi 2006 dan kinerja keuangan perusahaan.
2. Penelitian ini tidak menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan yang bersifat non-keuangan. .
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian sejenis selanjutnya yaitu : 1. Variabel rasio lancar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan dan non perbankan di BEI, peneliti menyarankan manajemen bank memperhatikan rasio lancar, karena rasio lancar
merupakan salah satu variabel yang konsisten dalam mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang dalam hal ini penerapan instrumen keuangan
lindung nilai perusahaan yang lebih baik. 2. Variabel net profit margin NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dan non perbankan di BEI, peneliti menyarankan manajer perusahaan sebaiknya menerapkan kebijakan
dengan mengoptimalkan aktivitas operasional perusahaan melalui penjualan bersih yang tinggi, karena perubahan net profit margin mempunyai pengaruh