42 membingungkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa unik dan
peliknya masalah perumahan. Selain itu juga terdapat kenyataan mengenai kenakalan pengembang yang seringkali terjadi dalam pembangunan
perumahan. Malangnya korbannya adalah masyarakat kelas menengah bawah yang amat membutuhkan rumah.
2. Pelaksanaan Perlindungan Hukum terhadap Penipuan Iklan
Perumahan yang Merugikan Konsumen
Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap penipuan iklan perumahan yang merugikan konsumen dalam penelitian ini dikelompokkan pada
proses pelaksanaan penyelesaian kasus secara musyawarah yaitu proses penyelesaian secara kekeluargaan atau negoisasi antara PT Karyaindra
Griyasentosa sebagai pengembang dengan warga Perumahan Jaya Permai Bandar Lampung dan proses penyelesaian kasus iklan perumahan dengan
negoisasi antara PT Karyaindra Griyasentosa sebagai pengembang dengan Yayasan Lembaga Konsumen YLKI Lampung yang menerima
pengaduan warga Perumahan Jaya Permai Bandar Lampung tanpa melaporkan kepada pihak Kepolisian.
a. Pelaksanaan Penyelesaian terhadap Penipuan iklan Perumahan
yang Merugikan Konsumen Melalui Musyawarah
Berdasarkan pengaduan warga Perumahan Jaya Permai yang termuat di Harian Umum Trans Sumatera, Lampung Post, dan Lampung
Ekspres tanggal 12-09-2000 tentang pengaduan rumah Tipe 76 senilai Rp 100 tetapi kondisi bangunannya tidak sesuai standar, keluhan tidak
layaknya air bersih, dan tidak tidak berfungsinya saluran air got
43 tetapi manajemen PT Karyaindra Griyasentosa sebagai pengembang
Perumahan Jaya Permai Bandar Lampung tidak merespon keluhan tersebut.
Menurut keterangan perwakilan warga Perumahan Jaya Permai Bandar Lampung, Dony Irawan menerangkan bahwa warga telah mengirimkan
keluhan tersebut secara tertulis kepada manajemen PT Karyaindra Griyasentosa tetapi tidak mendapat respon dan tidak terdapat tindakan
untuk memperbaiki pengaduan dari warga yang menyebabkan warga menyampaikan keluhan melalui surat kabar. PT Karyaindra
Griyasentosa merespon pengaduan di surat pembaca tersebut dengan mengirimkan surat kepada warga yang berisi tentang akan
disegerakannya perbaikan keluhan-keluhan warga tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa pelaksanaan tugas dilakukan oleh pengembang diarahkan pada upaya perbaikan fasilitas
perumahan dan pelayanan pada warga. Upaya tersebut terus dilaksanakan secara berkesinambungan oleh pengembang dengan
program-program sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Terkait dengan perlindungan hukum terhadap penipuan iklan perumahan yang merugikan konsumen, pengembang sesegera
mungkin menanggapi setiap adanya laporan dari warga tentang adanya kerusakan fasilitas yang merugikan konsumen dengan melakukan
survey secara periodik, karena laporan tersebut harus didukung oleh
44 bukti-bukti yang kuat untuk menentukan apakah termasuk sebagai
tindak pidana atau bukan. Dalam survey ini, rangkaian tindakan bertujuan untuk mencari dan menemukan fasilitas yang tidak sesuai,
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan perbaikan. Rangkaian survey hanya dimaksudkan untuk mengontrol kondisi fasilitas dan
kondisi fisik dari perumahan tersebut. Tujuan pokok tindakan pengontrolan secara periodik adalah memberikan pelayanan kepada
konsumen. Dengan demikian, pengembang dituntut untuk bekerja secara obyektif, tidak sewenang-wenang, dan profesional.
Tindak lanjut dari pengaduan warga Perumahan Jaya Permai dengan PT Karyaindra Griyasentosa adalah diadakannya pertemuan secara
kekeluargaan dan PT Karyaindra Griyasentosa sebagai pengembang memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak tersebut.
b. Pelaksanaan Perlindungan Hukum terhadap Penipuan Iklan