Tujuan Penulisan Tinjauan Pustaka

diklormetan dipekatkan menggunakan rotavapor dari fraksi sebanyak 500 ml menjadi 100 ml. Siapkan peralatan untuk kromatografi lapis tipis KLT yaitu chamber, fase diam plat silica gel GF254 dan fase gerak mengunakan campuran nhexana dengan etil asetat secara gradien, sebelum digunakan fase diam plat silica gel GF254 di oven dahulu selama 30 menit dan fase gerak dijenuhkan kira-kira selama 1 jam sebelum dilakukan proses KLT Masing-masing fraksi dilakukan KLT dengan cara menginjeksikan sampel menggunakan syringe 5-50 uL pada fase diam plat silica gel GF254, lalu plat dimasukan kedalam chamber yang telah diisi fase gerak n Hexana : etil asetat, kemudian ditutup rapat ditunggu sampai elusi selesai, proses elusidasi fase gerak dilakukan berkali-kali 1 :I, 1 :2, 2: l, 2:2, 3:1, 4:1, 7:2, 7:3, 8:2, 8:2. Penelitian tentang Pengembangan dan Validasi Metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri untuk Analisis Pewarna Merah Sintentikpada Beberapa Merek Saus Sambal Sachet, oleh Fithriani Armin, dkk. 2015:61, Beberapa hasil penelitian menggunakan metode kromatografi lapis tipis dalam analisis kualitatif pewarna pada beberapa kudapan, komatografi kertas-densitometri dengan fasa gerak etanol : butanol : air 20:25:25dalam menganalisis pewarna sintetik pada makanan, HPLC-PDA dalam analisis berbagai macam pewarna makanan, spektrofotometri derivative dan HPLC menganalisis pewarna dalam minuman. Hasil dentifikasi zat warna merah pada larutan sampel dengan mengamati bercak larutan sampel dan baku pembanding yang telah dikembangkan pada pelat KLT menunjukkan bahwa bercak larutan sampel B memiliki tinggi bercak dan nilai Rf yang sama dengan zat warna merah sintetik ponceau 4R. tabel 1. Validasi Metode: Perolehan kembali ponceau 4R setelah ditambahkan baku sebanyak 40, 80, dan 120 adalah 110,54, 106,54, dan 107,42.

2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan adalah untuk memperoleh kurkumin dari kunyit Curcuma longa L menggunakan kromatografi lapis tipis.

3. Tinjauan Pustaka

Menurut Day Underwood 1997:143 Kromatografi Lapis Tipis KLT merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit,baik penyerap maupun cuplikannya.KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida–lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil. Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi–pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat. Data yang diperoleh dari 3 KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna. Contoh pelaksanaan kromatografi lapis tipis: Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan bergerak selayaknya kromatografi dibentuk. Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak berada. Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen- komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna. Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam. Perhitungan nilai Rf. Menurut penelitian identifikasi kimiawi 1 senyawa bioaktif radical scavenger fraksi non-polar rimpang kunyit curcuma longa oleh A. Herry Cahyan, Riswiyanto, Suhanah 2004:45 Dari analisis identifikasi komponen kimiawi menggunakan kromatografi lapis tipis KLT silika-gel diperoleh informasi adanya 8 noktah. Pemurnian lanjut menggunakan kolom kromatografi didapatkan satu isolat murni yang ditunjukkan hanya ada satu noktah dalam analisis KLT nya dan disebut senyawa 1, yang berupa padatan kekuningan. Telah dilaporkan sebelumnya Herry, 2004 bahwa dari hasil uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH terhadap senyawa 1 diperoleh data bahwa senyawa 1 mempunyai kemampuan sebagai radical scavenger dengan niiai penghambatan IC50 sebesar 264,4 mgmL. terlihat pada serapan 900 - 1000 cnr1 Serapan pada 1400 - 1530 crrr1 menunjukkan adanya cincin benzena, diperkuat dengan adanya serapan pada 721,8 cm1 karena adanya disubstitusi. Rimpang kunyit Curcuma longa mempunyai fraksi non-polar yang berupa padatan amorp kekuningan dan mempunyai aktivitas biologi sebagai radical scavenger. Fraksi non-polar selanjutnya ini dapat dimanfaatkan dalam aplikasinya karena beberapa keunggulan yaitu berupa komponen dengan berat molekul rendah sehingga lebih luas aplikasinya, sebagai salah satu contoh dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan dengan basis produk berupa lipid karena bersifat antioksidan dan, serta tidak mengganggu aspek warna bila dimanfaatkan untuk produk yang menghendaki kejernihan bila dibandingkan dengan komponen kurkumin yang berwarna kekuningan, dan tidak adanya aroma khas yang dimilikinya sehingga lebih luas aplikasinya. Dari hasil telaah ini, maka rimpang kunyit Curcuma longa dapat berperan sebagai sumber komponen kimiawi 4 berkhasiat danndalam penelitian lanjut diharapkan dapat memanfaatkan struktur kimia yang diketahui ini untuk dimodifikasi dalam rangkaian peningkatan dan diversifikasi aktivitas biologi yang lainnya.

4. Alat dan Bahan 1.1. Alat