TA : Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Pokok Penjualan Pupuk Menggunakan Weighted Average Method Pada PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri.

(1)

xi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Pembatasan Masalah ... 3

1.4Tujuan ... 4

1.5Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan ... 7

2.1.1 Metode FIFO ... 7

2.1.2 Metode LIFO ... 8

2.1.3 Metode Rata-Rata (Average Method) ... 8

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Harga Pokok Penjualan ... 9

2.3 Sistem yang digunakan Perusahaan untuk Menghitung Harga Pokok Penjualan ... 11

2.4 System Development Life Cycle (SDLC) ... 13


(2)

xii

2.5.3 Visual Basic.Net ... 18

2.5.4 Crystal Report ... 19

2.5.5 SQL Server ... 19

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

3.1 Perencanan... 21

3.1.1 Hasli Wawancara dan Observasi... 22

3.2 Analisis ... 25

3.2.1 Identifikasi Permasalahan... 25

3.2.2 Kebutuhan Pengguna... 26

3.2.3 Kebutuhan Fungsional... 27

3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional... 29

3.3 Desain ... 39

3.3.1 IPO Diagram... 39

3.3.2 System Flow Diagram... 42

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)... 43

3.3.4 Conceptual Data Model (CDM)... 47

3.3.5 Physical Data Model (PDM)... 48

3.3.6 Struktul Data Tabel ... 48

3.3.7 Desain Input Output... 52

3.3.8 Desain Uji Coba ... 62

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 69


(3)

xiii

4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)... 69

4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)... 70

4.2 Implementasi Sistem ... 70

4.2.1 Form Login ... 70

4.2.2 Form Menu Utama ... 71

4.2.3 Form Master Bahan Baku... 72

4.2.4 Form Master Produk Jadi ... 73

4.2.5 Form Master Overhead ... 73

4.2.6 Form Perhitungan Harga Pokok Produksi ... 74

4.2.7 Form Perhitungan Harga jual ... 76

4.2.8 Form Perhitungan Harga Pokok Penjualan... 77

4.2.9 Form Laporan Harga Pokok Produksi ... 79

4.2.10 Form Laporan Harga Jual ... 79

4.2.11 Form Laporan Harga Pokok Penjualan ... 80

4.3 Uji Coba Aplikasi ... 81

4.3.1 Uji Coba Form Login ... 81

4.3.2 Uji Coba Form Bahan Baku... 81

4.3.3 Uji Coba Form Produk Jadi ... 83

4.3.4 Uji Coba Form Overhead ... 85

4.3.5 Uji Coba Form Perhitungan Harga Pokok Produksi ... 86

4.3.6 Uji Coba Form Perhitungan Harga Jual ... 88

4.3.7 Uji Coba Form Perhitungan Harga Pokok Penjualan ... 89

4.4 Evaluasi Sistem ... 90


(4)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 94 BIODATA PENULIS ... 95 LAMPIRAN ... 96


(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri (GRLJI) ialah perusahaan yang pimpin oleh Bapak Gatot Subroto selaku direktur dan Bapak Sumono Saputro selaku komisaris perusahaan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2006 di Desa Wotan-Panceng Gresik, dikala itu masih bernama CV Gemah Ripah Loh Jinawi yang bergerak dalam bidang industri pupuk. Seiring dengan perkembangan CV Gemah Ripah Loh Jinawi, pada tahun 2010 berubah menjadi PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri yang bergerak dalam bidang trading untuk pengadaan segala jenis pupuk dan mineral serta trading segala hasil pertanian dan perkebunan yang bertempat di Manyar Resort A2 No. 1 Gresik.

Saat ini PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri (GRLJI) hanya memproduksi dua jenis pupuk yaitu phospat alam dan dolomite dikarenakan banyaknya permintaan dari customer rata-rata sekitar ±500 ton per transaksi dengan tingkat kadar berbeda-beda. Kadar yang diproduksi tiap pupuk diantaranya kadar 18%, 20%, 22%, 24%, 25%, dan 27%. Adapun proses bisnis di dalamnya tergolong cukup besar yang dimulai dari transaksi pemesanan bahan baku pada suplier, transaksi penerimaan bahan baku, transaksi pemesanan produk dari customer, proses produksi, dan transaksi pengiriman produk pada customer.

Adapun sistem akuntansi pada PT. GRLJI saat ini khususnya pada proses perhitungan harga pokok penjualan dapat dikatakan kurang efektif dan efisien. Dari segi efisiensi dan efektifitas, permasalahan tersebut dapat dilihat pada


(6)

pengelola atau admin keuangan yang melakukan semua proses perhitungan dan pencatatan data masih sangat lambat. Dimana harga pokok penjualan dihitung dengan periodik bulanan unruk pencatatan data pembelian dan proses produksi dapat menghabiskan waktu ±30 hari dan ±3 hari untuk proses menghitung harga pokok penjualan.

Hal ini dikarenakan pada saat melakukan perhitungan harga pokok penjualan harus menunggu rekap data pembelian bahan baku dan data proses produksi per bulan dari manajer produksi serta rekap hasil market per bulan dari bagian marketing. Setelah mendapat rekap data dari manajer produksi dan bagian marketing, admin keuangan melakukan pencatatan dengan menggunakan program Microsoft Excel. Microsoft Excel tersebut digunakan untuk menghitung dan mencatat data, diantaranya persediaan bahan baku dan barang jadi, pembelian bahan baku, penjualan pupuk, serta pembuatan desain laporan yang diberikan kepada manajer, sehingga dapat menimbulkan masalah seperti lambannya proses pencatatan laporan harga pokok penjualan dan hasil perhitungan yang diperoleh terkadang tidak akurat yang dapat menghambat perusahaan dalam memperoleh keuntungan dikarenakan adanya human error, harga pembelian bahan baku yang berubah-ubah, atau adanya variabel error yang sengaja dimasukkan untuk menutupi biaya operasi pada komponen laporan laba rugi.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka diperlukan suatu sistem aplikasi yang dapat menghitung dan menghasilkan laporan tentang harga pokok penjualan pada PT. GRLJI secara cepat dengan menggunakan weighted average method. Adapun weighted average method ini dipilih karena harga yang sering berubah-ubah setiap terjadi pembelian, maka diharapkan admin


(7)

3

keuangan dapat dengan mudah menentukan harga pokok penjualan. Sistem yang dibangun nantinya memiliki database yang dapat menampung data dan informasi pada PT. GRLJI serta mampu untuk menghitung dengan cepat dan akurat data bahan baku, biaya overhead, biaya upah tenaga kerja langsung dan biaya yang berhubungan dengan komponen harga pokok penjualan, sehingga dapat menghasilkan laporan secara rinci mengenai harga pokok penjualan setiap periode tertentu sesuai kebijakan pelaporan pada PT. GRLJI.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalahnya adalah Bagaimana merancang dan membangun aplikasi penentuan harga pokok penjualan pupuk menggunakan weighted average method pada PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam menentukan harga pokok penjualan menggunakan Weighted Average Method.

2. Komponen yang berpengaruh terhadap perhitungan harga pokok penjualan adalah sebagai berikut:

a. Harga Pokok Produksi

Inputan untuk menentukan harga pokok produksi ialah biaya bahan baku, biaya overhead, biaya upah tenaga kerja.


(8)

b. Harga Jual

Dalam menentukan harga jual dibutukan inputan dari biaya bahan baku, biaya overhead, biaya upah tenaga kerja sehingga menghasilkan laporan harga jual.

3. Tidak membahas tentang return pembelian, potongan pembelian dan laporan laba rugi.

4. Data yang digunakan dalam penelitian, beberapa data yang dijelaskan bukan data asli melainkan data sinopsis yang sesuai dengan format data sebenarnya dan telah diketahui oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan data asli merupakan aset rahasia perusahaan.

5. Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi berbasis desktop dengan menggunakan tools Microsoft Visual Studio 2012, SQL Server 2012, dan SAP Crystal Reports.

1.4 Tujuan

Dengan melihat perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan rancang dan bangun aplikasi penentuan harga pokok penjualan dengan menggunakan weighted average method pada PT. Gemah Ripah Loh Jinawi Industri.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini terbagi menjadi lima bab, dimana masing-masing terdiri dari sub-sub bab yang menjelaskan isi dari tiap bab tersebut. Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


(9)

5

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab I ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang melatarbelakangi dibangunnya sistem, antara lain : latar belakang dari sistem yang dibuat, perumusan masalah, batasan masalah yang menjelaskan batasan dari sistem yang dibuat serta tujuan sistem.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada Bab II ini berisi uraian teori yang terkait dalam permasalahan tugas akhir. Teori yang terkait sebagai berikut: metode penentuan harga pokok penjualan, faktor yang mempengaruhi harga pokok penjualan, sistem yang digunakan perusahan untuk menghitung harga pokok penjualan, dan analisis dan desain sistem.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab III ini dilakukan analisis permasalahan dan bagaimana melaksanakan perancangan sistem yang dibuat. Desain sistem tersebut antara lain system flow, blok diagram, diagram berjenjang, context diagram, data flow diagram (DFD), conceptual data model (CDM), physical data model (PDM) dan desain input output.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pada Bab IV dilakukan implementasi terhadap sistem yang dibuat untuk menguji kesesuaian rancangan yang dibuat dengan tujuan


(10)

yang diharapkan dan berisi permbahasan pengujian yang dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Pada Bab V ini disampaikan hasil penelitian yang menjawab permasalahn agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bab ini juga disampaikan hal-hal yang belum dapat diselesaikan untuk lebih lanjut dikembangkan sehingga sistem menjadi jauh lebih baik.


(11)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan

Menurut Mulyadi (2008), harga pokok penjualan merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Adapun manfaat harga pokok penjualan, yaitu:

1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.

2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

Adapun metode perhitungan dalam penentuan harga pokok penjualan ada 3, diantaranya :

a. Metode FIFO b. Metode LIFO c. Metode Rata-Rata

Berikut penjelasan dari masing-masing metode : 2.1.1 Metode FIFO

Metode First In First Out (FIFO) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menetapkan harga pokok penjualan didasarkan atas asumsi bahwa harga pokok harus dibebankan pada pendapatan sesuai dengan urutan pembelian barang tersebut. Jadi, persediaan yang dianggap berasal dari pembelian barang paling akhir.


(12)

Pengaruh dari penggunaan metode FIFO yaitu dapat menghasilkan laba kotor yang tinggi meskipun terjadi inflasi atau harga-harga terus menanjak. Alasannya ialah harga pokok dari barang yang dijual dianggap sesuai dengan urutan pembeliannya, dan harga pokok barang dari pembelian paling awal lebih rendah dibandingkan dengan harga pokok barang dari pembelian yang paling akhir. Tetapi, sebagian manfaat dari adanya laba kotor yang besar itu hilang karena perhitungan harga pokok penjualan secara kontinu harus dipenuhi kembali dengan harga yang terus semakin tinggi. Namun, apabila terjadi deflasi atau harga-harga terus menurun maka akan menghasilkan jumlah laba kotor rendah. 2.1.2 Metode LIFO

Metode Last In First Out (LIFO) merupakan suatu metode untuk menghitung harga pokok penjualan dan persediaan akhir dari hasil melakukan stok opname pada akhir suatu periode. Harga pokok penjualan dihitung dengan menggunakan harga barang yang masuk terakhir ke gudang dan dikeluarkan dahulu. Dengan demikian barang masih ada yang belum terjual adalah barang dari persediaan awalnya.

Pengaruh dari penggunaan metode LIFO yaitu dapat menghasilkan jumlah yang lebih kecil untuk persediaan pada akhir periode, jumlah harga pokok penjualan yang lebih tinggi dan jumlah laba kotor yang lebih rendah dibanding metode lainnya. Apabila terjadi deflasi atau harga terus menurun makan akan menghasilkan jumlah laba kotor yang tinggi.

2.1.3 Metode Rata-Rata (Average Method)

Menurut Kieso (2007), metode rata-rata merupakan suatu metode yang menghitung harga yang terdapat dalam penilaian persediaan yang didasari atas


(13)

9

harga rata-rata barang yang sama dalam periode tertentu. Metode rata-rata ini memiliki hubungan yang selaras dengan arus naik turunnya harga karena sebagai kompromi antara FIFO dan LIFO.

Metode penilaian rata-rata dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Metode rata-rata sederhana (simple average method) yaitu harga beli dari setiap kali melakukan pembelian dibagi dengan jumlah pembelian yang dilakukan pada akhir periode.

2. Metode rata-rata tertimbang (weighted average method) yaitu harga beli dari setiap kali pembelian dikalikan dengan unit yang dibeli dibagi dengan jumlah unit pembelian yang dilakukan pada akhir periode.

3. Metode rata-rata bergerak (moving average method) yaitu harga beli dirata-ratakan setiap melakukan pembelian.

Berdasarkan paparan diatas, maka PT. GRLJI menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method) ini untuk menentukan harga pokok penjualan. Adapun rumus untuk perhitungan harga pokok penjualan menggunakan weighted average method adalah sebagai berikut :

Biaya per unit = Harga Market

Nilai persediaan akhir = persediaan akhir x biaya per unit

Harga pokok penjualan = jumlah persediaan untuk dijual - nilai persediaan akhir

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Harga Pokok Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan harga pokok penjualan akan saling berkaitan. Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut :


(14)

1. Biaya Persediaan Awal

Biaya persediaan awal adalah biaya yang sudah ada dan yang sudah dipakai atau masih dalam persediaan untuk dipakai sebelum terjadinya proses produksi berlangsung. Biasanya biaya ini tidak ada nilainya karena suatu perusahaan sebelum melakukan proses produksi tidak menyediakan barang yang selain digunakan kegiatan produksinya.

2. Biaya Produksi

Biaya produksi ini biasanya terdiri dari biaya pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Sedangkan biaya bahan baku diperoleh dari biaya persediaan awal bahan baku ditambah dengan biaya pembelian bahan baku dan dikurang biaya persediaan akhir bahan baku.

Selain biaya bahan baku terdapat biaya tenaga kerja langsung dan baiaya overhead. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja karyawan yang jasanya dapat diusut secara langsung. Sedangkan biaya overhead adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Elemen yang terdapat pada biaya overhead pabrik diantaranya : biaya pemakaian bahan pembantu, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya listrik, dan biaya-biaya lainnya yang ditentukan perusahaan sebagai biaya-biaya overhead pabrik. 3. Biaya Persediaan Akhir

Biaya persediaan akhir merupakan biaya yang dihitung dari sisa-sisa bahan produksi. Dan biaya ini ada kemungkinannya muncul karena biasanya perusahaan sebelum tidak mungkin menyediakan tepat sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal ini digunakan untuk agar jika ada suatu kekeliruan dalam


(15)

11

berproduksi masih mempunyai bahan cadangan untuk digunakan. Maka dari itu biaya ini dapat muncul dan dapat juga tidak muncul. Biasanya biaya persediaan akhir ini juga disebut faktor tambahan yang mempengaruhi perhitungan harga pokok penjualan.

2.3 Sistem yang digunakan Perusahan untuk Menghitung Harga Pokok Penjualan

Dalam melakukan perhitungan rincian harga pokok penjualan pupuk pada PT.GRLJI terdapat tahapan dalam menentukan harga pokok penjualan diantaranya:

1. Menentukan harga pokok produksi 2. Menentukan harga jual

3. Menentukan harga pokok penjualan

Saat ini admin keuangan harus mengetahui jumlah harga pembelian bahan baku, jumlah harga proses produksi, jumlah harga asli market, serta jumlah harga market setelah dikalikan margin 30% + PPN 10% atau dapat dirumuskan seperti dibawah ini :

Rumus Harga Jual ∑ Harga Pembelian Bahan Baku

∑ Harga Proses Produksi+

Harga Asli Market x (Margin 30%+PPN 10%) = Harga Market

Adapun harga pembelian bahan baku didapat ketika perusahaan menerima bahan baku dari suplier, sedangkan harga proses produksi didapat dari pengeluaran saat sedang melakukan proses produksi. Contoh rincian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(16)

Gambar 2.1 Rincian Harga Proses Produksi

Gambar diatas merupakan gambar rincian harga proses produksi yang mana nantinya total pembagian dari harga proses produksi dengan barang dalam proses atau Work In Process (WIP) akan ditambahkan dengan harga pembelian bahan baku untuk menghasilkan harga asli market, setelah harga asli market telah diketahui maka untuk menentukan harga jual ke customer akan dikalikan dengan hasil penjumlahan dari margin sebesar 30 % dan PPN 10%.

Adapun untuk penentuan harga pokok penjualan, maka akan diketahui dengan contoh laporan harga pokok penjualan dibawah ini :

Biaya Bahan Baku

Biaya Overhead

Biaya Upah

Harga Pokok Produksi

Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx Rp. Xxx

+

Persediaan awal Barang Jadi [Harga Market ] x Jml Produk Rp. Xxx -

Barang tersedia untuk dijual Rp. Xxx

Persediaan akhir barang jadi [Harga Market ] x Jml Produk Rp. Xxx -


(17)

13

2.4 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Dennis (2013), dalam membangun sistem dengan menggunakan SDLC memiliki empat tahapan dasar yaitu perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Setiap tahapan itu sendiri terdiri atas serangkaian langkah dengan mengandalkan teknik sehingga menghasilkan produk.

Gambar 2.2 Tahapan System Development Life Cycle a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini adalah proses dasar dalam memahami mengapa sistem informasi harus dibuat dan menjelaskan bagaimana tim proyek akan melakukannya.

b. Analisis

Tahap analisis ini menjelaskan pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan sistem, dimana dan kapan sistem tersebut digunakan. Di dalam tahap ini tim proyek melakukan investigasi sistem saat ini, mengidentifikasi adanya perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk sistem yang baru.

Perencanaan

Analisis

Desain


(18)

c. Desain

Tahap desain ini menentukan bagaimana sistem akan beroperasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang ada. Tahapan ini juga termasuk menentukan tampilan antarmuka, formulir, laporan yang akan digunakan, spesifikasi program, basis data, dan bahan-bahan yang dibutuhkan.

d. Implementasi

Tahap akhir di dalam SDLC adalah tahap implementasi, dimana sistem ini sudah benar-benar dibangun. Ini adalah tahapan yang biasanya paling diperhatikan, karena ini adalah bagian yang terpanjang dan termahal di dalam proses pengembangan.

2.5 Analisis dan Desain Sistem

Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemograman, karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi.

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana yang baik ditahap berikutnya. Sebaiknya, kesalahan yang terjadi pada tahap analisa ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat menyebabkan penyusunan sistem gagal (Jogiyanto, 2005).

2.5.1 System Flow

Menurut Jogiyanto (2005), Sistem flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat sistem flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau


(19)

15

bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Bagan alir sistem menggunakan simbol sebagaimana terdapat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 2.1. Simbol bagan alir sistem

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1.

Dokumen Simbol ini digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer 2.

Keputusan Simbol keputusan

digunakan untuk

menggambarkan suatu

kondisi yang

mengharuskan sistem untuk memilih tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.

3.

Operasi manual Simbol ini digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi secara manual yang tidak dapat dihilangkan dari sistem yang ada.


(20)

No Simbol Nama Simbol Keterangan 4.

Database Simbol ini digunakan untuk menggambarkan media penyimpanan yang

digunakan untuk

menyimpan data pada sistem yang akan dibuat.

5.

Proses Simbol proses digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi dalam sistem yang akan dibuat. 6.

Input Manual Simbol input manual

digunakan untuk

menggambarkan proses manual yang dapat terjadi selama sistem berjalan.

2.5.2 Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (2003), Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data sistem. Dimana develop dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. Empat simbol yang digunakan yaitu :


(21)

17

Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

External Entity, merupakan kesatuan di lingkungan luars sistem yang bisa berupa orang, organisasi atau sistem lain.

Process, merupakan proses seperti perhitungan aritmatika penulisan suatu formula atau pembuatan laporan.

Data Store (Simpan Data), dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer atau catatan manual.

Data Flow (Arus Data), arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar.

Menurut Jogiyanto (2005), ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili:

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.


(22)

c. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer.

d. Arus Data (Data Flow)

Arus Data (Data Flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

2.5.3 Visual Basic.Net

Visual Basic.Net adalah hasil pengembangan dari Visual Basic yang digunakan dalam lingkungan Microsoft.Net Framework. Terdapat banyak perubahan yang membuat Visual Basic.net lebih mudah digunakan dan lebih powerful daripada Visual Basic 6.0. kelebihan lain dari Visual Basic.NET adalah kemampuannya untuk mengakses sistem lain yang menggunakan bahasa pemrograman lain, seperti C++ (Henry, 2006).

Adapun beberapa versi dari Visual Basic.NET antara lain Visual Basic 2008, Visual Basic 2010, Visual Basic 2012. Kelebihan lain dari Visual Basic.NET adalah dilengkapi dengan Common Language runtime dan kemampuan untuk mengatur memori dengan lebih baik. Meskipun Visual Basic.NET merupakan pengembangan dari Visual Basic 6.0, keduanya sangat berbeda jauh. Proyek aplikasi yang dibangun di Visual Basic 6.0 tidak dapat secara langsung dijalankan di Visual Basic.NET. Agar dapat dijalankan di Visual Basic.NET, maka kode-kode proyek aplikasi yang dibangun di Visual Basic 6.0 harus dimodifikasi.


(23)

19

2.5.4 Crystal Report

Menurut Kuniyo (2007), Crystal Report adalah program yang dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat flexibel.

Sedangkan menurut Madcom (2003), crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage).

Beberapa fungsi tools yang ada di Crystal Report :

a. Report Header, digunakan untuk informasi yang ditampilkan pada halaman pertama saja. Contohnya logo dan kop surat yang tertletak di posisi atas.

b. Page Header, digunakan untuk informasi yang ditampilkan pada setiap halaman. Contohnya nama kolom.

c. Group Header, area informasi yang terletak dibawah page header. d. Detail, area yang digunakan untuk menampilkan isi datanya.

e. Report Footer, digunakan untuk informasi yang ditampilkan pada halaman terakhir. Contohnya tanda tangan, nama penanggung jawab. f. Page Footer, digunkan untuk menampilkan halaman. Group Footer,

area informasi yang terletak dibawah area detail. 2.5.5 SQL Server

Menurut Djuandi (2002), SQL Server adalah sebuah sistem arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database.


(24)

Sedangkan, Menurut Andri Kuniyo (2007), Sql Server adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang di desain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan SQL Server merupakan suatu software RDMS yang didesain untuk para pengembang program guna untuk melakukan proses manipulasi, memperluas database dengan berbagai fitur yang terdapat di dalamnya.


(25)

21 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan perancangan sistem berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) yang digunakan, terdapat empat tahapan, pada bab ini akan dibahas tentang tahap perencanaan, analisis, dan desain. Sedangkan untuk tahap implementasi akan dibahas pada bab keempat.

Gambar 3.1 Tahapan Pembahasan Berdasarkan SDLC (Dennis, 2013)

3.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini akan dibahas tentang hasil pengumpulan data dan identifikasi masalah, yang dilakukan dengan wawancara dan observasi pada perusahaan PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri (GRLJI).

Perencanaan

Analisis

Desain


(26)

3.1.1 Hasil Wawancara dan Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan berbagai informasi tentang proses bisnis, prosedur perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi, harga jual, dan harga pokok penjualan pada PT GRLJI melalui salah satu pihak internal perusahaan yang terlibat di dalam proses bisnis secara langsung, yakni Bapak Farikh Fauzi selaku manajer produksi.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, didapatkan beberapa informasi sebagai berikut:

1. Di dalam proses bisnis penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan tersebut melibatkan empat orang internal perusahaan, yakni dengan jabatan sebagai admin operasional, manajer produksi, bagian keuangan, bagian marketing.

2. Admin Operasional bertugas untuk mencatat pengeluaran perusahaan yang terkait dengan bagian produksi seperti rekap biaya produksi dan operasional perusahaan.

3. Manajer produksi merupakan orang yang memantau langsung kegiatan produksi termasuk biaya-biaya operasional yang telah dicatat oleh bagian admin operasional serta bagian yang menentukan harga pokok produksi dan harga jual.

4. Bagian marketing merupakan bagian yang merekap hasil market setelah pupuk terjual pada customer dimana biaya hasil market tersebut akan menjadi inputan untuk menentukan harga pokok penjualan.

5. Bagian keuangan merupakan bagian yang berkaitan dengan biaya pemasukan dan pengeluaran termasuk penentuan harga pokok penjualan.


(27)

23

6. Dalam menentukan harga pokok penjualan terdapat 2 tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu menentukan harga pokok produksi dan harga jual yang dilakukan oleh bagian produksi.

7. Menentukan harga pokok produksi dapat menggunakan rumus dibawah ini : Hasil Asli Market = ∑ Harga Pembelian Bahan Baku + ∑ Harga Proses Produksi

Harga Pokok Produksi= Hasil Asli Market / Jumlah Produk Jadi

8. Menentukan harga jual dapat menggunakan rumus dibawah ini :

Hasil Asli Market = ∑ Harga Pembelian Bahan Baku + ∑ Harga Proses Produksi Harga Jual = Harga Asli Market x (Margin 30%+PPN 10%)

9. Menentukan harga pokok penjualan dengan metode weighted average method dapat menggunakan rumus dibawah ini:

Biaya per unit = Harga Jual

Nilai persediaan akhir = jumlah persediaan akhir x biaya per unit

Harga pokok penjualan = jumlah persediaan untuk dijual - nilai persediaan akhir

10. Harga pokok penjualan ditentukan dengan periodik bulanan untuk pencatan pembelian bahan baku dan proses produksi dapat menghabiskan waktu waktu ±30 hari dan ±3 hari untuk penyesuaian dalam proses menghitung harga pokok penjualan.

11. Dalam pengolahan data yang terkait dasar penetuan harga pokok penjualan saat ini menggunakan suatu program yaitu Microsoft Excel.

12. Data yang dijelaskan bukan data asli melainkan data sinopsis yang sesuai dengan format data sebenarnya dan telah diketahui oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan data asli merupakan aset rahasia perusahaan.

13. Hasil wawancara, bentuk kuesioner yang digunakan, dan data-data sinopsis yang terkait terlampir di halaman lampiran.


(28)

Berdasarkan wawancara dan observasi tersebut dapat digambarkan proses bisnis yang selama ini dilakukan dalam menentukan harga pokok penjualan pada PT GRLJI. Berikut ini merupakan penggambaran proses bisnis tersebut, pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Proses Bisnis Penentuan Harga Pokok Penjualan Pada PT GRLJI Pada gambar 3.2 merupakan proses bisnis dalam penentuan harga pokok penjualan pada PT GRLJI, dimana pada proses tersebut terdapat empat bagian yang terkait diantaranya admin operasional, manajer produksi, bagian marketing dan bagian keuangan. Proses pertama yaitu proses rekap biaya produksi dan operasional yang dilakukan oleh admin operasional, setelah admin merekap biaya operasional maka hasil rekapan tersebut diserahkan kepada manajer produksi guna ditentukannya harga pokok produksi dan harga jual untuk diserahkan kepada bagian keuangan.

Proses kedua merupakan rekap biaya hasil market yang dilakukan oleh bagian marketing, dimana biaya hasil market tersebut merupakan masukan untuk


(29)

25

menentukan harga pokok penjualan sebagai biaya barang yang terjual. Apabila bagian marketing telah merekap biaya hasil market maka hasil rekapan tersebut diserahkan kepada bagian keuangan.

Setelah harga pokok produksi, harga jual, dan biaya hasil market telah diserahkan kepada bagian keuangan maka dibuatkanlah harga pokok penjualan. 3.2 Analisis

3.2.1 Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan proses bisinis yang didapatkan dari kegiatan wawancara dan observasi, telah ditemukan beberapa masalah yang terjadi di beberapa entitas. Pada entitas admin operasional dalam proses pencatatan laporan harga pokok penjualan, dimana admin operasional melakukan pencatatan dengan menggunakan program Microsoft Excel untuk menghitung dan mencatat data diantaranya pembelian bahan baku dan operasional produksi, persediaan bahan baku dan barang jadi serta pembuatan desain laporan yang diberikan kepada manajer produksi. Pada entitas manajer produksi dalam menentukan harga pokok produksi dan harga jual, dimana manajer produksi sengaja memasukkan variabel error guna menutupi biaya pemasukan yang telah diberikan oleh bagian keuangan. Permasalah tersebut mengakibatkan terjadinya lambannya proses pencatatan dan pelaporan harga pokok penjualan serta hasil perhitungan yang diperoleh tidak dapat dipastikan keakuratannya.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka PT GRLJI diperlukan sebuah aplikasi penentuan harga pokok penjualan dengan metode weighted average method. Aplikasi ini berbasis desktop karena hanya diakses oleh bagian internal yakni admin operasional, manajer produksi, dan bagian keuangan.


(30)

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan admin operasional dapat dengan mudah menentukan harga pokok penjualan pada PT. GRLJI secara cepat dengan menggunakan weighted average method. Adapun weighted average method ini dipilih karena harga yang sering berubah-ubah setiap terjadi pembelian. Sistem yang dibangun nantinya memiliki database yang dapat menampung data dan informasi pada PT. GRLJI serta mampu untuk menghitung dengan cepat dan akurat data bahan baku, biaya overhead, biaya upah tenaga kerja langsung dan biaya yang berhubungan dengan komponen harga pokok penjualan, sehingga dapat menghasilkan laporan secara rinci mengenai harga pokok penjualan setiap periode tertentu sesuai kebijakan pelaporan pada PT. GRLJI.

Dibawah ini merupakan uraian diatas yang meliputi permasalahan pada proses bisnis saat ini dan solusi akan dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Proses – Masalah – Solusi

Entitas Masalah Penyebab Dampak Solusi

Admin Operasional

a. Lambannya proses pencatatan dan pelaporan harga pokok penjualan.

a. Kurangnya SDM dalam proses pencatatan laporan a. Adanya keterlambatan dalam proses pelaporan

a. Dibuatkannya sistem yang otomatis guna membantu kelancaran proses pencatatan dan pelaporan Manajer Produksi

a. Adanya kesengajaan untuk memasukkan variabel error guna menutupi biaya pemasukan yang telah diberikan oleh bagian keuangan .

a. Terbatasnya biaya

pengeluaran.

a. Pelaporan harga pokok penjualan dan hasil perhitungan yang diperoleh tidak dapat dipastikan keakuratannya. a. Menetapkan variabel-variabel pengeluaran dan melakukan perhitungan menggunakan metode weighted average method 3.2.2 Kebutuhan Pengguna

Kebutuhan pengguna merupakan kebutuhan yang telah disesuaikan dengan aplikasi penentuan harga pokok penjualan yang menunjang tugas-tugas


(31)

27

pengguna pada PT GRLJI. Tugas pengguna yang dijelaskan pada tabel 3.2 ini berasal dari hasil wawancara dan observasi dengan pihak PT GRLJI.

Tabel 3.2 Kebutuhan Pengguna

No Pengguna Tugas (T) Kebutuhan Pengguna

1. Bagian Keuangan a. Dapat melakukan pencatatan data master b. Dapat melakukan

perhitungan harga pokok penjualan

c. Dapat membuat laporan harga pokok penjualan d. Dapat melihat laporan

harga jual

e. Dapat melihat laporan harga pokok produksi

a. Mampu mencatat data master. (T1)

b. Dapat melihat data master. (T1)

c. Mampu menentukan harga pokok penjualan. (T2)

d. Mampu membuat laporan harga pokok penjualan .(T3)

e. Mampu melihat laporan harga jual. (T4)

f. Mampu melihat laporan harga pokok produksi. (T5)

2. Admin Operasional a. Dapat melakukan

perhitungan harga pokok produksi

b. Dapat melakukan perhitungan harga jual

a. Mampu menentukan harga pokok produksi. (T1)

b. Dapat melihat data master. (T1, T2) c. Mampu menentukan

harga jual. (T2) 3. Manajer Produksi a. Dapat membuat laporan

harga pokok produksi b. Dapat membuat laporan

harga jual

a. Mampu membuat laporan harga pokok produksi. (T1) b. Mampu membuat

laporan harga jual. (T2) 3.2.3 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang dibutuhkan dan telah disesuaikan dengan kebuthan pengguna yang tertulis pada tabel 3.2.


(32)

Tabel 3.3 Kebutuhan Fungsional

No Pengguna Kebutuhan Pengguna Kebutuhan Fungsional 1. Bagian Keuangan a. Mampu mencatat data

master. (T1) b. Dapat melihat data

master. (T1)

c. Mampu menentukan harga pokok penjualan. (T2)

d. Mampu membuat laporan harga pokok penjualan .(T3)

e. Mampu melihat laporan harga jual. (T4)

f. Mampu melihat laporan harga pokok produksi. (T5)

a. Fungsi pencatatan data master (F1)

b. Fungsi perhitungan harga pokok penjualan . (F6, F3, F5)

c. Fungsi cetak laporan harga pokok penjualan .(F7)

2. Admin Operasional a. Mampu menentukan harga pokok produksi. (T1)

b. Dapat melihat data master. (T1, T2) c. Mampu menentukan

harga jual. (T2)

a. Fungsi perhitungan harga pokok produksi (F1, F2)

b. Fungsi perhitungan harga jual (F2, F3)

3. Manajer Produksi a. Mampu membuat laporan harga pokok produksi. (T1) b. Mampu membuat

laporan harga jual. (T2)

a. Fungsi cetak laporan harga pokok produksi (F3)

b. Fungsi cetak laporan harga jual (F5)

Dari tabel 3.3 diatas, maka secara keseluruhan kebutuhan fungsional yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsional Keseluruhan

No Kebutuhan Fungsional Pengguna


(33)

29

No Kebutuhan Fungsional Pengguna

2. Fungsi perhitungan harga pokok produksi Admin Operasional 3. Fungsi cetak laporan harga pokok produksi Manager Produksi 4. Fungsi perhitungan harga jual Admin Operasional 5. Fungsi cetak laporan harga jual Manager Produksi 6. Fungsi perhitungan harga pokok penjualan Bagian Keuangan 7. Fungsi cetak laporan harga pokok penjualan Bagian Keuangan 3.2.4 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

A. Bagian Keuangan A.1 Pencatatan Data Master

Tabel 3.5 Analisis Kebutuhan Fungsi Pencatatan Data Master Nama Fungsi Fungsi Pencatatan Data Master

Stakeholder Bagian Keuangan

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mencatat data master

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b. Tabel master masih belum terisi

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password.

a.Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari Bagian Keuangan tersebut.

b.Jika Bagian Keuangan berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Mencatat Data Master 1. Bagian keuangan

memilih Menu pada

Sistem menampilkan form pengisian data master untuk


(34)

Nama Fungsi Fungsi Pencatatan Data Master

Stakeholder Bagian Keuangan

yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“File Master”, setelah itu

klik “Data master”

sesuai yang ingin dinputkan.

ditambahkan pada database.

2. Bagian Keuangan memilih tombol edit.

Sistem menampilkan form edit Data master.

3. Bagian Keuangan memilih tombol hapus

Sistem menghapus otomatis data yang dipilih.

4. Bagian Keuangan mengisikan data master dan menekan tombol simpan

Jika seluruh field telah terisi maka sistem akan menyimpan data Data master ke dalam Tabel master.

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Mencatat Data Master

Bagian Keuangan

mengisikan Data master dan menekan tombol

“simpan”.

Jika ada field yang belum terisi, maka sistem akan menampilkan

pesan “kolom tidak boleh kosong”.

Kondisi Akhir


(35)

31

A.2 Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Tabel 3.6 Analisis Kebutuhan Fungsi Perhitungan Harga Pokok Penjualan Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Stakeholder Bagian Keuangan

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menghitung harga pokok penjualan

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b. Tabel harga pokok penjualan masih belum terisi

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari Bagian Keuangan tersebut.

b. Jika Bagian Keuangan berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Menghitung Harga Pokok Penjualan 1. Bagian keuangan

memilih Menu pada yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“Perhitungan”, setelah itu klik “Harga Pokok Penjualan” sesuai yang

ingin dinputkan.

Sistem menampilkan form pengisian data harga pokok penjualan untuk ditambahkan pada database.

2. Bagian Keuangan mengisikan data harga pokok penjualan dan menekan tombol simpan

Jika seluruh field telah terisi maka sistem akan menyimpan data Data master ke dalam tabel harga pokok penjualan

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun


(36)

Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Stakeholder Bagian Keuangan

password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Menghitung Harga Pokok Penjualan

Bagian Keuangan

mengisikan Data harga pokok penjualan dan

menekan tombol “simpan”.

Jika ada field yang belum terisi, maka sistem akan menampilkan

pesan “kolom tidak boleh kosong”.

Kondisi Akhir

Tabel Data harga pokok penjualan telah terisi. A.3 Cetak Laporan Harga Pokok Penjualan

Tabel 3.7 Analisis Kebutuhan Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Penjualan Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Penjualan

Stakeholder Bagian Keuangan

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mencetak laporan harga pokok penjualan

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b.Tabel Harga Pokok Penjualan sudah terisi lengkap c. Laporan harga pokok penjualan belum dicetak

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari Bagian Keuangan tersebut.

b. Jika Bagian Keuangan berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Mencetak Laporan Harga Pokok Penjualan 1. Bagian keuangan

memilih Menu pada yang berada di sebelah

Sistem menampilkan daftar harga pokok penjualan secara detil


(37)

33

Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Penjualan

Stakeholder Bagian Keuangan

kiri layar, lalu pilih tab

“Laporan”, setelah itu

klik “Laporan Harga Pokok Penjualan” sesuai yang ingin dinputkan.

2. Bagian Keuangan mengklik periode data yang akan dicetak

Sistem menampilkan laporan harga pokok penjualan sesuai periode

3. Bagian Keuangan mengklik gambar printer

Sistem mencetak laporan harga pokok penjualan sesuai periode.

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna

Bagian Keuangan

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Mencetak Laporan Harga Pokok Penjualan Bagian Keuangan menekan

selain gambar printer

Sistem tidak akan mencetak data yang dipilih

Kondisi Akhir

Laporan Harga Pokok Penjualan telah dicetak B. Admin Operasional

B.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi

Tabel 3.8 Analisis Kebutuhan Fungsi Perhitungan Harga Pokok Produksi Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Admin Operasional

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menghitung harga pokok produksi


(38)

Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Admin Operasional

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b. Tabel harga pokok produksi masih belum terisi

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Admin operasional

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari admin operasional tersebut.

b. Jika admin operasional berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Menghitung Harga Pokok Produksi 1. Admin Operasional

memilih Menu pada yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“Perhitungan”, setelah itu klik “Harga Pokok

Produksi” sesuai yang ingin dinputkan.

Sistem menampilkan form pengisian data harga pokok produksi untuk ditambahkan pada database.

2. Admin Operasional memilih tombol edit.

Sistem menampilkan form edit Data harga pokok produksi

3. Admin Operasional mengisikan data harga pokok produksi dan menekan tombol simpan

Jika seluruh field telah terisi maka sistem akan menyimpan data Data harga pokok produksi ke dalam tabel harga pokok produksi

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Admin Operasional

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa


(39)

35

Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Admin Operasional

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Menghitung Harga Pokok Produksi Admin operasional

mengisikan harga pokok produksi dan menekan

tombol “simpan”.

Jika ada field yang belum terisi, maka sistem akan menampilkan

pesan “kolom tidak boleh kosong”.

Kondisi Akhir

Tabel Data harga pokok produksi telah terisi. B.2 Perhitungan Harga Jual

Tabel 3.9 Analisis Kebutuhan Fungsi Perhitungan Harga Jual Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Jual

Stakeholder Admin Operasional

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menghitung harga jual

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b. Tabel harga jual masih belum terisi

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Admin operasional

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari admin operasional tersebut.

b. Jika admin operasional berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Menghitung Harga Jual 1. Admin Operasional

memilih Menu pada yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“Perhitungan”, setelah itu klik “Harga Jual”

sesuai yang ingin

Sistem menampilkan form pengisian data harga jual untuk ditambahkan pada database.


(40)

Nama Fungsi Fungsi Perhitungan Harga Jual

Stakeholder Admin Operasional

dinputkan.

2. Admin Operasional mengisikan data harga jual dan menekan tombol simpan

Jika seluruh field telah terisi maka sistem akan menyimpan data Data harga jual ke dalam tabel harga jual

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Admin Operasional

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Menghitung Harga Jual Admin operasional

mengisikan harga jual dan

menekan tombol “simpan”.

Jika ada field yang belum terisi, maka sistem akan menampilkan

pesan “kolom tidak boleh kosong”.

Kondisi Akhir

Tabel Data harga jual telah terisi. C. Manajer Produksi

C.1 Cetak Laporan Harga Pokok Produksi

Tabel 3.10 Analisis Kebutuhan Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Produksi Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Manajer Produksi

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mencetak laporan harga pokok produksi

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b.Tabel Harga Pokok Produksi sudah terisi lengkap c. Laporan harga pokok produksi belum dicetak


(41)

37

Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Manajer Produksi

Otentikasi login pengguna Manajer Produksi

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari Manajer Produksi tersebut.

b. Jika manajer produksi berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Mencetak Laporan Harga Pokok Produksi 1. Manajer produksi

memilih Menu pada yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“Laporan”, setelah itu klik “Laporan Harga

Pokok Produksi” sesuai yang ingin dinputkan.

Sistem menampilkan daftar harga pokok produksi secara detil

2. Manajer Produksi mengklik periode data yang akan dicetak

Sistem menampilkan laporan harga pokok peroduksi sesuai periode

3. Manajer produksi mengklik gambar printer

Sistem mencetak laporan harga pokok produksi sesuai periode.

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Manajer produksi

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.


(42)

Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Pokok Produksi

Stakeholder Manajer Produksi

Manajer produksi menekan selain gambar printer

Sistem tidak akan mencetak data yang dipilih

Kondisi Akhir

Laporan Harga Pokok Produksi telah dicetak C.2 Cetak Laporan Harga Jual

Tabel 3.11 Analisis Kebutuhan Fungsi Cetak Laporan Harga Jual Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Jual

Stakeholder Manajer Produksi

Deskripsi Proses ini merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mencetak laporan harga jual

Kondisi Awal a. Pengguna belum login

b.Tabel Harga jual sudah terisi lengkap c. Laporan harga jual belum dicetak

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Manajer produksi

memasukkan username dan password.

a. Sistem akan melakukan pengecekan username dan password dari manajer produksi tersebut.

b. Jika manajer produksi berhasil login, maka sistem akan menampilkan menu utama pada aplikasi.

Aksi Pengguna Respon Sistem

Mencetak Laporan Harga Jual 1. Manajer produksi

memilih Menu pada yang berada di sebelah kiri layar, lalu pilih tab

“Laporan”, setelah itu klik “Laporan Harga

Jual” sesuai yang ingin dinputkan.

Sistem menampilkan daftar harga pokok produksi secara detil

2. Manajer produksi mengklik periode data yang akan dicetak

Sistem menampilkan laporan harga jual sesuai periode


(43)

39

Nama Fungsi Fungsi Cetak Laporan Harga Jual

Stakeholder Manajer Produksi

3. Manajer produksi mengklik gambar printer

Sistem mencetak laporan harga jual sesuai periode.

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Manajer Produksi

memasukkan username dan password yang salah.

a. Sistem menampilkan pesan gagal login dikarenakan kesalahan username maupun password. maka sistem akan menampilkan informasi berupa

Username/Password

Anda Salah”.

b. Sistem menampilkan halaman login awal.

Mencetak Laporan Harga Jual Manajer Produksi menekan

selain gambar printer

Sistem tidak akan mencetak data yang dipilih

Kondisi Akhir

Laporan Harga Jual telah dicetak

3.3 Desain

3.3.1 IPO Diagram

Proses Input-Process-Output (IPO) pada aplikasi penentuan harga pokok penjualan menggunakan weighted average method. Terdapat empat proses utama yaitu maintance data master, menentukan harga pokok produksi, menentukan harga jual dan menentukan harga pokok penjualan.

Pada proses maintance data master terdapat tigat inputan yaitu input data bahan baku, data overhead dan data produk jadi. Adapun output yang dihasilkan dari proses maintance data master ialah daftar bahan baku, daftar overhead dan daftar produk jadi.


(44)

Kemudian pada proses menentukan harga pokok produksi dan proses menentukan harga jual memiliki tiga inputan yang sama diantaranya adalah biaya bahan baku, biaya overhead, dan biaya upah tenaga kerja. Adapun output yang dihasilkan dari masing-masing proses tersebut ialah laporan harga pokok produksi dan laporan harga jual.

Selanjutnya proses menentukan harga pokok penjualan menggunakan weighted average method, dimana proses ini dilakukan setelah dua proses sebelumnya ditentukan yaitu proses menentukan harga pokok penjualan dan harga jual. Hal ini dikarenakan tiga proses yang telah ditentukan nilainya akan menjadi inputan pada proses ini. Selain itu, pada proses ini mempunyai tiga inputan yaitu jumlah produk jadi tersedia awal, jumlah produk jadi tersedia untuk dijual dan jumlah produk jadi tersedia akhir. Adapun output yang dihasilkan dari proses ini ialah laporan harga pokok penjualan.

Adapun input, process, dan output tersebut digambarkan dalam bentuk diagram Input Process Output (IPO) dapat dilihat pada Gambar 3.3


(45)

41


(46)

3.3.2 Sysflow Diagram


(47)

43

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

Gambar 3.5 Context Diagram

Gambar 3.5 merupakan gambar proses secara umum dari aplikasi penentuan harga pokok penjualan pada PT GRLJI. Pada proses tersebut terdapat tiga entitas yang berperan penting pada penggunaan sistem diantaranya admin operasional, bagian keuangan, dan manager produksi.

Pada bagian keuangan dapat menginputkan data master yaitu data bahan baku, data overhead, dan data produk jadi. Dari inputan tersebut maka dapat mengahsilkan sebuah daftar bahan baku, daftar overhead, dan daftar produk jadi serta laporan harga pokok penjualan, laporan harga jual dan laporan harga pokok produksi.

Sedangkan admin operasional dapat menginputkan biaya bahan baku, biaya overhead, biaya tenaga upah dan jumlah produk jadi. Dari hasil inputan tersebut akan menghasilkan laporan harga pokok produksi dan harga jual pada entitas manajer produksi.


(48)

(49)

45

Gambar 3.7 DFD Level 1 – Maintenance Data Master


(50)

Gambar 3.9 DFD Level 1 – Menentukan Harga Jual


(51)

47

Gambar 3.11 DFD Level 1 – Membuat Laporan 3.3.4 Conceptual Data Model (CDM)


(52)

3.3.5 Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.13 Physical Data Model 3.3.6 Struktur Data Tabel

1. Bahan Baku

Primary Key : idBahanBaku Foreign Key : -


(53)

49

Tabel 3.12. Struktur Tabel Bahan Baku

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdBahanBaku Varchar 10 Primary Key

2 NamaBahanBaku Varchar 50

2. Tabel Overhead

Primary Key : IdOverhead Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data overhead

Tabel 3.13. Struktur Tabel Overhead

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdOverhead Varchar 10 Primary Key

2 NamaOverhead Varchar 50

3. Tabel Produk Jadi

Primary Key : IdProdukJadi Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data produk jadi

Tabel 3.14. Struktur Tabel Produk Jadi

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdProdukJadi Varchar 10 Primary Key 2 NamaProdukJadi Varchar 50


(54)

4. Tabel Harga Pokok Produksi Primary Key : idHPProduksi

Foreign Key : idBahanBaku, idProdukJadi Fungsi : Menentukan harga pokok produksi

Tabel 3.15. Struktur Tabel Harga Pokok Produksi

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdHPProduksi Varchar 10 Primary Key

2 IdProdukJadi Varchar 10 Foreign Key

3 IdBahanBaku Varchar 10 Foreign Key

4 Biaya_BB Int -

5 PeriodeBulan Datetime -

6 PeriodeTahun Datetime -

7 Total_HargaOverhead Int -

8 BiayaUpahTNK_Tetap Int -

9 BiayaUpahTNK_Umum Int -

10 BiayaUpahTNK_Harian Int -

11 Total_BiayaUpah Int -

12 GrandTotal_HargaProsesProduksi Int -

13 Jml_ProdukJadi Int -

14 Nilai_HPProduksi Int -

5. Tabel Harga Jual

Primay Key : idHargaJual


(55)

51

Fungsi : Menentukan Harga Jual

Tabel 3.16. Struktur Tabel Harga Jual

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdHargaJual Varchar 10 Primary Key 2 IdProdukJadi Varchar 10 Foreign Key 3 IdHPProduksi Varchar 10 Foreign Key 4 Nilai_HargaJual Int -

6. Tabel Harga Pokok Penjualan Primary Key : Id_HPPenjualan

Foreign Key : IdProdukJadi, IdHPProduksi, IdHargaJual Fungsi : Menentukan harga pokok penjualan

Tabel 3.17 Struktur Tabel Harga Pokok Penjualan

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 Id_HPPenjualan Varchar 10 Primary Key

2 IdProdukJadi Varchar 10 Foreign Key

3 IdHPProduksi Varchar 10 Foreign Key

4 IdHargaJual Varchar 10 Foreign Key

5 Jml_PersediaanDijual Int - 6 Nilai_PersediaanAwal Int - 7 Jml_PersediaanAkhir Int - 8 Nilai_PersediaanAkhir Int - 9 Nilai_HPPenjualan Int -


(56)

7. Tabel Detill Overhead

Primay Key : idOverhead, idHPProduksi Foreign Key : idOverhead, idHPProduksi Fungsi : Menyimpan data detil overhead

Tabel 3.18. Struktur Tabel Detil Overhead

No Nama Field Tipe Length Deskripsi

1 IdOverhead Varchar 10 Primary Key, Foreign Key

2 IdHPProduksi Varchar 10 Primay Key, Foreign Key

3 NamaOverhead Varchar 50

4 Jml_Overhead Int -

5 Harga_Overhead Int

6 Total Int

3.3.7 Desain Input Output

Desain input output merupakan rancangan desain yang digunakan sebagai acuan dalam membuat aplikasi. Berikut adalah desain input dan output dari aplikasi penentuan harga pokok penjualan pada PT Gemah Ripah Loh Jinawi Industri.

A. Desain Input

A.1 Desain Form Login

Form login digunakan untuk melakukan verifikasi apakah pengguna yang masuk ke dalam sistem memiliki hak akses untuk menggunakan sistem tersebut atau tidak. Desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.14.


(57)

53

Gambar 3.14. Desain Form Login A.2 Desain Form Menu Utama

Menu utama adalah tampilan awal ketika pengguna akan masuk ke sistem. Pengguna diharuskan login terlebih dahulu agar dapat mengakses menu master, menu perhitungan, dan menu laporan. Desain form menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 merupakan tampilan menu utama yang menampilkan menu master. Menu master terdiri atas master data bahan baku,data overhead, dan data produk jadi.


(58)

Gambar 3.15 Desain Form Menu Utama – File Master

Gambar 3.16 Desain Form Menu Utama – Perhitungan

Gambar 3.16 merupakan tampilan menu utama yang menampilkan menu perhitungan. Menu perhitungan terdiri atas perhitungan harga pokok produksi, harga jual, harga pokok penjualan.


(59)

55

Gambar 3.17 Desain Form Menu Utama – Laporan

Gambar 3.17 merupakan tampilan menu utama yang menampilkan menu laporan. Menu laporan terdiri atas laporan harga pokok produksi, laporan harga jual, dan laporan harga pokok penjualan.

A.3 Desain Form Master Bahan Baku

Form master bahan baku digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang bahan baku secara detil. Form ini berfungi untuk menambah dan mengubah data bahan baku. Data yang disimpan ke sistem adalah id bahan baku dan nama bahan baku. Setelah data terisi lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id bahan baku bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual. Tombol ubah digunakan untuk merubah data bahan baku yang telah tersimpan sebelumnya. Desain form master bahan baku dapat dilihat pada Gambar 3.18


(60)

Gambar 3.18. Desain Form Master Bahan Baku A.4 Desain Form Master Overhead

Form master overhead digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang overhead secara detil. Form ini berfungi untuk menambah dan mengubah data overhead. Data yang disimpan ke sistem adalah id overhead dan nama overhead. Setelah data terisi lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id overhead bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual. Tombol ubah digunakan untuk merubah data overhead yang telah tersimpan sebelumnya. Desain form master overhead dapat dilihat pada Gambar 3.19


(61)

57

A.5 Desain Form Master Produk Jadi

Form master produk jadi digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang produk jadi secara detil. Form ini berfungi untuk menambah dan mengubah data produk jadi. Data yang disimpan ke sistem adalah id produk jadi dan nama produk jadi. Setelah data terisi lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id produk jadi bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual. Tombol ubah digunakan untuk merubah data produk jadi yang telah tersimpan sebelumnya. Desain form master produk jadi dapat dilihat pada Gambar 3.20

Gambar 3.20. Desain Form Master Produk Jadi A.6 Desain Form Penentuan Harga Pokok Produksi

Form perhitungan harga pokok produksi digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang harga pokok produksi. Form ini berfungsi untuk menambah harga pokok produksi. Data yang disimpan ke sistem adalah periode, tahun, id hpproduksi, nama produk jadi, nama bahan baku, biaya bahan baku, detil overhead, biaya upah, harga proses produksi, jumlah produk jadi, harga pokok


(62)

produksi. Setelah data terisi lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id harga pokok produksi bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual.. Tombol ubah digunakan untuk mnegubah data kebutuhan produksi dengan mengklik data pada data grid view. Desain form perhitungan harga pokok produksi dapat dilihat pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 Desain Form Penentuan Harga Pokok Produksi A.7 Desain Form Penentuan Harga Jual

Form perhitungan harga jual digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang harga jual. Form ini berfungsi untuk menambah data harga jual. Data yang disimpan ke sistem adalah periode, tahun, id harga jual, jumlah produk jadi, harga pokok produksi, nama produk jadi, nilai harga jual. Setelah data terisi


(63)

59

lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id harga jual bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual. Desain form perhitungan harga jual dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22 Desain Form Penentuan Harga Jual A.8 Desain Form Penentuan Harga Pokok Penjualan

Form perhitungan harga pokok penjualan digunakan untuk menyimpan data-data atau informasi tentang harga pokok penjualan. Form ini berfungsi untuk menambah data harga pokok penjualan. Data yang disimpan ke sistem adalah periode, tahun, id harga pokok penjualan, jumlah produk jadi, harga pokok produksi, nama produk jadi, nilai harga jual, nilai persediaan awal, jumlah persediaan akhir, nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Setelah data terisi lengkap maka pengguna dapat menekan tombol simpan. Id harga pokok penjualan bersifat auto-generate sehingga tidak perlu diketik manual. Desain form perhitungan harga harga pokok penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.23.


(64)

Gambar 3.23 Desain Form Penentuan Harga Pokok Penjualan B. Desain Output

B.1 Desain Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan pokok produksi untuk mengetahui informasi yang terjadi pada form perhitungan harga pokok produksi. Laporan ini berisi tentang nama produk jadi, biaya bahan baku, biaya overhead, biaya upah, jumlah produk jadi dan nama harga pokok produksi. Desain laporan harga pokok produksi dapat dilihat pada Gambar 3.24.


(65)

61

B.2 Desain Laporan Harga Jual

Laporan jual untuk mengetahui informasi yang terjadi pada form perhitungan harga jual. Laporan ini berisi tentang nama produk jadi, harga pokok produksi dan nilai harga jual. Desain laporan harga jual dapat dilihat pada Gambar 3.25.

Gambar 3.25 Desain Laporan Harga Jual B.3 Desain Laporan Harga Pokok Penjualan

Laporan harga pokok penjualan untuk mengetahui informasi yang terjadi pada form perhitungan harga pokok penjualan. Laporan ini berisi tentang nama produk jadi, jumlah produk jadi, harga pokok produksi, nilai harga jual dan nilai harga pokok penjualan. Desain laporan harga pokok penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.26.


(66)

3.3.8 Desain Uji Coba

A. Desain Uji Coba Master Bahan Baku

Tabel 3.19 Desain Data Uji Coba Master Bahan Baku Id Bahan Baku Nama Bahan

Baku

BB-01 Phospat Alam

BB-02 Dolomite

BB-03 Granul

BB-04 Phospat

BB-05 P205

Tabel 3.20 Desain Uji Coba Master Bahan Baku

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Master Data Bahan Baku

Mencatat data bahan baku ke dalam aplikasi

Data bahan baku tersimpan kedalam database bahan baku dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Menampilkan kode bahan baku dengan memberikan kode autogenerate

Menampilkan kode bahan baku secara otomatis pada textbox kode bahan baku dan tidak dapat diubah. Melakukan pengecekan

ketika terdapat field yang belum terisi pada form master bahan baku

Data bahan baku tidak tersimpan pada database bahan baku dan sistem akan memunculkan message box “Data tidak

boleh kosong”

Menampilkan data bahan baku

Menampilkan data bahan baku pada gridview master bahan baku

Melakukan update data pada data bahan baku

Data pada database bahan baku berhasil berubah dan sistem memunculkan message


(67)

63

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

box bahwa data berhasil diubah

B. Desain Uji Coba Master Overhead

Tabel 3.21 Desain Data Uji Coba Master Overhead Id Overhead Nama Overhead

OH-01 Bahan Bakar

OH-02 Jarum

OH-03 Air

OH-04 Karung+Inner & Jumbo Bag

OH-05 Benang

OH-06 Biaya Bongkar

OH-07 Biaya Muat

OH-08 Operstapel

OH-09 Langsir

OH-010 OperBag

OH-011 Perkap Produksi

OH-012 Listrik PLN

OH-013 Opsional Sopir

Tabel 3.22 Desain Uji Coba Master Overhead

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Master Data Overhead Mencatat data Overhead ke dalam aplikasi

Data Overhead

tersimpan kedalam database bahan baku dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Menampilkan kode Overhead dengan memberikan kode autogenerate

Menampilkan kode overhead secara otomatis pada textbox kode bahan baku dan tidak dapat diubah. Melakukan pengecekan

ketika terdapat field yang belum terisi pada form master overhead

Data Overhead tidak tersimpan pada database overhead dan sistem akan memunculkan message box “Data tidak


(68)

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

boleh kosong”

Menampilkan data overhead

Menampilkan data overhead pada gridview master overhead

Melakukan update data pada data overhead

Data pada database overhead berhasil berubah dan sistem memunculkan message box bahwa data berhasil diubah

C. Desain Uji Coba Master Produk Jadi

Tabel 3.23 Desain Data Uji Coba Master Produk Jadi Id Produk Jadi Nama Produk

Jadi PJ-001 Phospat Powder

(18 %) PJ-002 Dolomite (18%)

Tabel 3.24 Desain Uji Coba Master Produk Jadi

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Master Data Produk Jadi

Mencatat data produk jadi ke dalam aplikasi

Data produk jadi tersimpan kedalam database bahan baku dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Menampilkan kode produk jadi dengan memberikan kode autogenerate

Menampilkan kode produk jadi secara otomatis pada textbox kode produk jadi dan tidak dapat diubah. Melakukan pengecekan

ketika terdapat field yang belum terisi pada form master produk jadi

Data produk jadi tidak tersimpan pada database produk jadi dan sistem akan memunculkan message box “Data tidak


(69)

65

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Menampilkan data produk jadi

Menampilkan data produk jadi pada gridview master produk jadi

Melakukan update data pada data produk jadi

Data pada database produk jadi berhasil berubah dan sistem memunculkan message box bahwa data berhasil diubah

D. Desain Uji Coba Perhitungan Harga Pokok Produksi

Tabel 3.25 Desain Data Uji Coba Perhitungan Harga Pokok Produksi Id HPProduksi Biaya BB Total Biaya Overhead Total Biaya Upah Harga Proses Produksi Jml Produk Jadi Harga Pokok Produksi HP-160629-001

50000 100000 500000 650000 10 65000

Tabel 3.26 Desain Uji Coba Perhitungan Harga Pokok Produksi

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Perhitungan Harga Pokok Produksi

Menyimpan data harga pokok produksi ke dalam aplikasi

Data harga pokok produksi tersimpan kedalam database hpproduksi dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai rumus :

Muncul data biaya bahan baku, total biaya overhead, total biaya upah, jumlah produk jadi lalu sistem akan

otomatis akan

mengeluarkan hasil di kolom harga pokok produksi


(70)

pokok produksi dengan memberikan kode autogenerate

harga pokok produksi secara otomatis pada textbox kode hpproduksi dan tidak dapat diubah. Melakukan pengecekan

ketika terdapat field yang belum terisi pada form harga pokok produksi

Data harga pokok

produksi tidak

tersimpan pada database hpproduksi dan sistem akan memunculkan message box “Data tidak

boleh kosong”

Menampilkan hasil perhitungan harga pokok produksi sesuai rumus

Muncul data perhitungan harga pokok produksi sesuai rumus dan hasil

sesuai dengan

perhitungan manual.

E. Desain Uji Coba Penentuan Harga Jual

Tabel 3.27 Desain Data Uji Coba Perhitungan Harga Jual Id Harga Jual Id HPProduksi Harga Pokok

Produksi

Harga Jual

HJ-160629-001 HP-160629-001 65000 84500

Tabel 3.28 Desain Uji Coba Perhitungan Harga Jual

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Perhitungan Harga Jual Menyimpan data harga jual ke dalam aplikasi

Data harga jual tersimpan kedalam database harga jual dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Melakukan perhitungan harga jual sesuai rumus :

Muncul data harga jual, data hpproduksi dan nama produk jadi lalu sistem akan otomatis akan mengeluarkan hasil di kolom harga jual


(71)

67

Menampilkan harga jual dengan memberikan kode autogenerate

Menampilkan kode harga jual secara otomatis pada textbox kode harga jual dan tidak dapat diubah. Menampilkan hasil

perhitungan harga jual sesuai rumus

Muncul data perhitungan harga jual sesuai rumus dan hasil sesuai dengan perhitungan manual.

F. Desain Uji Coba Penentuan Harga Pokok Penjualan

Tabel 3.29 Desain Data Uji Coba Perhitungan Harga Pokok Penjualan Id HPPenjualan Nama

Produk Jumlah produk jadi Harga pokok produksi

Harga jual Harga pokok penjualan HPJ-160629-001 Phospat

Powder

10 65000 84500 760500

Tabel 3.30 Desain Uji Coba Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Fungsi Tujuan Hasil yang diharapkan

Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Menyimpan data harga pokok penjualan ke dalam aplikasi

Data harga pokok penjualan tersimpan kedalam database hppenjualan dan sistem menampilkan message box “Data telah

disimpan”

Melakukan perhitungan harga pokok penjualan sesuai rumus :

Muncul data produk jadi, harga pokok produksi, harga jual, jumlah persediaan awal, dan jumlah persediaan akhir lalu sistem akan

otomatis akan

mengeluarkan hasil di kolom harga pokok produksi

Menampilkan harga pokok produksi dengan

Menampilkan kode harga pokok produksi


(1)

89

Gambar 4.20. Uji Coba Simpan – Form Harga Jual 4.3.7 Uji Coba Form Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Tabel 4.9 Uji Coba Form Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Nama Tes Proses Output yang

diharapkan Hasil Dokumentasi

Uji Coba Form Perhitungan Harga Pokok Penjualan Simpan data harga pokok penjualan Data harga pokok penjualan tersimpan di dalam tabel harga jual

Sesuai Aplikasi menampilkan alert bahwa “Data berhasil ditambahkan” Dan data harga jual tersimpan dalam tabel serta ditampilkan pada data gridview Mengitung jumlah data pokok penjualan Data harga pokok penjualan dihitung sesuai rumus

Sesuai Aplikasi menampilkan hasil hitungan harga pokok penjualan ditampilkan pada data grid view Validasi jika input-an ada kosong atau tidak diisi Muncul pemberitahuan bahwa input-an tidak boleh kosong

Sesuai Aplikasi menampilkan alert bahwa “Data tidak boleh kosong”


(2)

Gambar 4.21. Uji Coba Simpan – Form Harga Pokok Penjualan 4.4 Evaluasi Sistem

Pada sub bab sebelumnya telah dijabarkan tentang hasil uji coba aplikasi dan uji validasi maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi dasar yang terdapat pada aplikasi berjalan dengan baik. Adapun uji validasi berguna ketika data masukan kosong atau tidak sesuai kebutuhan. Sedangkan, output dari aplikasi ini dalam bentuk sebuah laporan yang dapat dicetak maupun disimpan.

Selanjutnya dilakukan evaluasi uji coba aplikasi. Evaluasi ini dilakukan oleh pihak perusahaan yang telah menggunakan aplikasi penentuan harga pokok penjualan ini yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat berjalan sesuai kebutuhan fungsional perusahaan.

Dengan adanya aplikasi ini proses penentuan harga pokok penjualan menjadi lebih cepat yang awalnya menghabiskan waktu ±1 hari untuk merekap banyaknya data hingga keluar output dalam bentuk laporan sesuai kebutuhan, namun menggunakan aplikasi ini menjadi ±40 menit saja dalam mengoperasikan aplikasi ini maka proses perhitungan hingga keluar output bentuk laporan sesuai


(3)

91

kebutuhan. Adapun rincian perhitungan waktu dalam pengoperasian aplikasi dengan uji coba menyimpan data sebanyak 20 data pada form master dan form perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Aplikais Oleh Manajer Produksi

NO NAMA FORM NAMA FUNGSI WAKTU

1 Form Login Login 30 Detik

2 Form Master Bahan Baku Pencatatan data master

3 Menit 3 Form Master Overhead Pencatatan data

master

3 Menit 4 Form Master Produk Jadi Pencatatan data

master

3 Menit 5 Form Penentuan Harga Pokok

Produksi

Perhitungan Harga Pokok Produksi

10 Menit 6 Form Penentuan Harga Jual Perhitungan Harga

Jual

5 Menit 7 Form Penentuan Harga Pokok

Penjualan

Perhitungan Harga Pokok Penjualan

10 Menit 8 Laporan Harga Pokok Produksi

Cetak Laporan Harga Pokok

Produksi

1 Menit

9 Laporan Harga Jual Cetak Laporan

Harga Jual

1 Menit 10 Laporan Harga Pokok Penjualan

Cetak Laporan Harga Pokok

Penjualan

1 Menit

Total Waktu 37 Menit 30 detik Rincian Perhitungan waktu pengoperasian aplikasi diatas sudah di uji coba oleh perwakilan perusahaan yaitu Manajer Produksi. Bukti surat keterangan bahwa aplikasi tersebut telah di uji coba dan di implementasikan dapat dilihat pada halaman Lampiran 1.


(4)

92 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis, perancangan, pembuatan, dan evaluasi aplikasi penentuan harga pokok penjualan menggunakan metode weighted average method pada PT GRLJI ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan adanya aplikasi ini proses penentuan harga pokok penjualan lebih

cepat dan secara otomatis karena perhitungan yang dimulai dari perhitungan harga pokok produksi, harga jual dan harga pokok penjualan serta pencatatan data dilakukan sekali saja dan langsung dapat diolah oleh sistem. 2. Sistem dapat menghitung dan mengolah data menjadi laporan data sesuai

kebutuhan.

3. Dengan adanya aplikasi ini proses penentuan harga pokok penjualan menjadi lebih cepat yang awalnya menghabiskan waktu ±1 hari untuk merekap banyaknya data hingga keluar output dalam bentuk laporan sesuai kebutuhan, namun menggunakan aplikasi ini menjadi ±40 menit saja dalam mengoperasikan aplikasi ini maka proses perhitungan hingga keluar output bentuk laporan sesuai kebutuhan.

4. Aplikasi ini dapat menentukan harga pokok penjualan menggunakan perhitungan sesuai rumus yang ditetapkan .

5. Berdasarkan hasil uji coba dan evaluasi pengguna dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun cenderung baik karena telah dapat melakukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan, seperti maintenance data master,


(5)

93

perhitungan dan pengolahan data sampai dengan menghasilkan laporan-laporan berisi informasi yang dibutuhkan perusahaan.

5.2 Saran

Adapun saran yang perlu disampaikan untuk pengembangan aplikasi pengendalian persediaan bahan baku ini, antara lain:

1. Aplikasi dapat dikembangkan hingga pembuatan laporan laba rugi atau jurnal akuntasi

2. Aplikasi dapat dikembangkan berbasis online

3. Tampilan dari sistem dapat dibuat lebih user friendly terutama untuk tampilan mobile.


(6)

94

DAFTAR PUSTAKA

Dennis, Alan, Wixom, Barbara Haley, Roth, Roberta M. (2013). System Analysis and Design 5th edition. New Jersey: John Willey & Sons, Inc.

Djuandi, Feri. (2002). SQL Server 2000 Untuk Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Henry, Pandia. (2006). Pemograman Dengan Visual Basic . Jakarta: Erlangga. Jogiyanto, H. (2003). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek aplikasi Bisnis. Yogjakarta: Andi.

Jogiyanto, H. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Yogyakarta: Andi.

Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfield, D Terry. (2007). Accounting Principles / Pengantar akuntasi Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Kuniyo, A., & Kusrini. (2007). Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan

Visual Basic & SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset.

Madcom. (2003). Program Aplikasi Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Yogyakarta: Andi Offset. Mulyadi. ( 2008 ). Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: