LKP : Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan SHU Pada Koperasi Tani Sumber Manis Berbasis Website.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN SHU

PADA KOPERASI TANI SUMBER MANIS BERBASIS

WEBSITE

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 SISTEM INFORMASI

Oleh:

UMAR DHANY 09410100223

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Sejarah Koperasi Tani Sumber Manis ... 5

2.2 Visi Misi …………..……… 6

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Tani Sumber Manis ... 7

2.4 Kerja Sama Dengan Pihak Lain ... 12

2.5 Beberapa Pelatihan yang dilakukan oleh Koperasi Tani Sumbermanis ... 13


(3)

vi

3.1.1 Definisi Koperasi ... 15

3.1.2 Jenis–Jenis Koperasi ... 16

3.1.3 Tujuan Koperasi ... 16

3.1.4 Manfaat Koperasi ... 17

3.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) ... 18

3.2.1 Pembagian Sisa Hasil Usaha ... 21

3.2.2 Prinsip Prinsip Pembagian SHU ... 25

3.3 System Development Life Cycle (SDLC) ... 26

3.4 Konsep Dasar Sistem ... 27

3.5 Konsep Dasar Aplikasi………. 29

3.5.1 Blok Masukan ... 29

3.5.2 Blok Model ... 29

3.5.3 Blok Keluaran ... 29

3.5.4 Blok Teknologi ... 30

3.5.5 Blok Basis Data ... 30

3.5.6 Blok Kendali ... 30

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem... 30

3.7 System Flow ... 31

3.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 31

3.8.1 Simbol – Simbol yang Digunakan Dalam DFD ... 32

3.9 Context Diagram ... 33


(4)

vii

3.9.4 Data Flow Diagram Level 1 ... 33

3.9.5 Entity Relational Diagram ... 33

3.10 Konsep Dasar Basis Data ... 33

3.10.1 Sistem Basis Data ... 34

3.10.2 Database Management System ... 35

3.11Tools Pemrograman ... 37

3.12Interaksi Manusia dan Komputer ... 39

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 41

4.1 Melakukan Survey dan Mengumpulkan Data ... 41

4.2 Analisa Sistem ………. . 41

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 42

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 42

4.3 Perancangan Sistem ... 43

4.3.1 System Flow ... 44

4.3.2 Data Flow Diagram ... 45

4.3.3 Entity Relational Diagram ... 53

4.3.4 Struktur Tabel ... 55

4.3.5 Desain Input Output ... 58

4.4 Implementasi dan Evaluasi ... 63

4.4.1 Teknologi ... 63

4.4.2 Pengoprasian Program ... 64

BAB V PENUTUP ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73


(5)

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Pelatiahan Pengurus Koperasi ... 13

Tabel 4.1 Tabel Login ... 56

Tabel 4.2 Tabel Anggota ... 56

Tabel 4.3 Tabel Master Simpan ... 57

Tabel 4.4 Tabel Master Pinjam ... 57

Tabel 4.5 Tabel SHU... 57

Tabel 4.6 Tabel Uji Program………....


(7)

x

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 7

Gambar 4.1 System Flow Aplikasi Perhitungan SHU ... 44

Gambar 4.2 Document Flow Perhitungan SHU ... 45

Gambar 4.3 Hirarki Input Proses Output Aplikasi Perhitungan SHU ... 46

Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Perhitungan SHU ... 48

Gambar 4.5 DFD Level 0 Perhitungan SHU ... 49

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Simpan ... 50

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pinjam ... 51

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Pembelian ... 51

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 52

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU ... 53

Gambar 4.11 CDM Aplikasi Perhitungan SHU ... 54

Gambar 4.12 PDM Aplikasi Perhitungan SHU ... 55

Gambar 4.13 Rancangan Form Utama ... 58

Gambar 4.14 Rancangan Form Login ... 59

Gambar 4.15 Rancangan Form Master Simpanan ... 60

Gambar 4.16 Rancangan Form Master Pinjaman ... 60

Gambar 4.17 Rancangan Form Master SHU ... 61

Gambar 4.18 Rancangan Form Add Master SHU ... 61

Gambar 4.19 Rancangan Form Master Simpanan Anggota ... 62

Gambar 4.20 Rancangan Form Master Pinjaman Anggota ... 62


(8)

xi

Gambar 4.22 Form Utama ... 65

Gambar 4.23 Form Login ... 65

Gambar 4.24 Form Admin ... 66

Gambar 4.25 Form Lihat Data Anggota ... 66

Gambar 4.26 Form Add Data Anggota ... 67

Gambar 4.27 Form Lihat Simpanan ... 67

Gambar 4.28 Form Add Simpanan ... 68

Gambar 4.29 Form Lihat Pembelian ... 68

Gambar 4.30 Form Lihat Keuangan ... 69

Gambar 4.31 Form Lihat Pinjaman ... 69

Gambar 4.32 Form Add Pinjaman ... 70

Gambar 4.33 Form Lihat Pembayaran………..

70

Gambar 4.34 Form Add Pembayaran ………..

71

Gambar 4.35 Form Lihat SHU ..…….………..

71

Gambar 4.36 Form Hitung SHU …….………..


(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Balasan Instansi ... 75

Lampiran 2. Kartu Bimbingan Kerja Praktek ... 76

Lampiran 3. Form KP 5 (Acuan Kerja) ... 78

Lampiran 4. Form KP 6 (Log Harian Kerja Praktek) ... 80

Lampiran 5. Form KP 7 (Waktu Kehadiran Kerja Praktek) ... 81


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Koperasi Petani Sumber Manis merupakan suatu usaha kelompok petani tebu di Mojokerto yang menyuplai tebu ke Pabrik Gula GempolKerep (PG. GempolKerep) Mojokerto. Koperasi ini beralamatkan di Desa Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto. Kegiatan yang dilakukan Koperasi Petani Sumber Manis pada dasarnya adalah meminjamkan modal kepada para petani. Permasalahan yang sering terjadi di Koperasi Tani Sumber Manis adalah permasalahan data yang tidak terorganisir secara baik nyebabkan banyak data– data pembayaran baik bukti pembayaran ataupun nota peminjaman yang hilang. Selain itu perhitungan SHU yang menggunakan sistem lama menyebabkan perhitungan SHU setiap anggota tidak relevan.

Setelah Petani meminjam dana pada koperasi Petani Sumber Manis sampai akhirnya petani memanen hasilnya yang kemudian hasilnya digunakan untuk melunasi pinjaman petani kepada koperasi, Sebagian hasil pembayaran petani akan dipotong biaya peminjaman kepada Koperasi, Sisanya akan dibagikan kepada Seluruh anggota koperasi sebagai SHU.

Salah satu prinsip yang ada di Koperasi Petani Sumber Manis yaitu pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing–masing anggota koperasi. Keuntungan yang diperoleh disebut sebagai SHU. Pendapatan koperasi diperoleh dari bunga pinjaman anggota. Setiap anggota yang berpartisipasi aktif dalam koperasi akan


(11)

mendapatkan bagian SHU yang lebih besar dari pada anggota pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU.

Semakin besar transaksi petani dengan koperasi dan semakin banyak lahan garapan, maka semakin besar pula SHU yang akan diterima oleh anggota koperasi tersebut. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.

Tetapi yang ada adalah perhitungan SHU dalam koperasi ini hanya menampilkan hasil akhir yang akan dibagikan kepada anggota dan tidak menampilkan perhitungan dengan rumus. Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata–mata berdasarkan modal yang disetor dalam koperasi tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota koperasi. Hal ini merupakan wujud dari nilai kekeluargaan dan keadilan.

Melalui website Koperasi Tani Sumber Manis anggota dapat mengetahui status pinjaman lunas atau masih punya tanggungan pinjaman. Dengan adanya sistem ini dapat membantu anggota untuk mendapatkan informasi simpanan

pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, total simpanan,

pinjaman,pembayaran, angsuran, tanggal transaksi dan SHU.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana merancang dan membangun aplikasi pembagian SHU pada Koperasi Petani Sumber Manis yang dapat membantu mempercepat proses dan memperjelas pembagian SHU Koperasi.


(12)

3

1.3Batasan Masalah

Implementasi kerja praktek ini dalam pembuatan aplikasi pembagian SHU dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibangun berfungsi hanya menampilkan SHU pada Koperasi Petani Sumber Manis.

2. Output dari aplikasi ini hanya berupa informasi mengenai jumlah SHU yang

akan dibagi ke setiap anggota dari Koperasi Petani Sumber Manis.

1.4Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek (KP) di Koperasi Petani adalah menghasilkan Aplikasi pembagian SHU yang nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi resiko kesalahan dalam proses perhitungan pada Koperasi Petani serta dapat memberikan informasi jumlah hasil yang akan didapat oleh anggota koperasi.

1.5Kontribusi

Diharapkan setelah Kerja Praktek (KP) ini selesai maka pihak Koperasi Petani dapat mengetahui informasi tentang jumlah SHU yang akan dibagikan kepada setiap anggota.

1.6Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

SHU merupakan keuntungan usaha yang dibagi sesuaikan dengan aktifitas ekonomi anggota koperasi. Sehingga besaraan SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, besar dan kecilnya nominal yang didapat dari SHU


(13)

tergantung dari besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Koperasi Petani Sumber Manis adalah sebuah koperasi yang didirikan khusus untuk melayani petani tebu di Kec.Prajurit kulon dan sekitarnya. Pelayanan yang dimaksud adalah memberikan modal pinjaman untuk mengolah kebun tebu mulai dari proses penanaman bibit hingga proses panen tebu selesai.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Sistem Perhitungan SHU yaitu pengertian koperasi, pengertian konsep dasar sistem informasi, pengertian sistem informasi koperasi, database dan pengembangan sistem.

BAB IV:DESKRIPSI PEKERJAAN

Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari metodologi penelitian, analisa system, pembahasan masalah berupa system flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan implementasi sistem berupa capture dari setiap tampilan program.

BAB V: PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini di masa yang mendatang.


(14)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Koperasi Tani

Koperasi Tani Sumber Manis Kota Mojokerto berdiri pada tahun 2007 yang Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK. 13.32/ IV/ 1999. Tanggal ( PAD ) : 09 April 2007 yang berlokasi di Lingkungan Gunung Anyar RT. 01/ RW. 06 Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, tetapi sekarang sudah berpindah lokasi di JL.Pendidikan-Pulo Kulon RT.02/RW.01 Kel.Pulorejo Kec.Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Pada awal berdirinya Koperasi Sumber Manis masih dalam sekala kecil tetapi dengan berbagai upayah pengurus dan kerjasama anggota petani, alhamdullillah sampai sekarang Kopersi Sumber Manis sudah bisa mengayomi anggotanya lebih dari cukup.

Pengurus dan Pengawas Koperasi Tani Sumber Manis mempunyai 3 pedoman dalam melaksanakan tugas :

1. Memberikan pelayanan yang maksimal bagi anggotanya 2. Transparansi dan keadilan untuk semua anggota


(15)

Penghargaan yang pernah diterima :

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi Koperasi Tani Sumber Manis

Koperasi Tani Sumber Manis adalah Profesional dalam Bidangnya

2.2.2 Misi Koperasi Tani Sumber Manis

Meningkatkan profesionalisme kelembagaan, mencukupi kebutuhan anggota petani dalam upaya mensejahterakannya melaksanakan tata niaga gula, menjalin hubungan dengan instansi lainnya, ikut mensukseskan swasembada gula nasional

1 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Kota Tahun 2006

2 Juara Harapan I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun 2006

3 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Kelompok Produsen Tingkat Kota Tahun 2008

4 Juara I Kelas Madya lomba Koperasi Berprestasi dalam Pelaksanaan Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional Jawa Timur Tahun 2008 5 Juara I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Jenis Pemasaran Tingkat Kota

Tahun 2009

6 Juara Harapan I lomba Koperasi Berprestasi Katagori Jenis Pemasaran Propinsi Jawa Timur Tahun 2009


(16)

7

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Petani Sumber Manis

Rapat Anggota

Ketua

Jaya Agus Purwanto

Badan Pengawas Pembina

Sekretaris

M.Sholikin

Bendahara

Kusbiyanto

Koordinator Karyawan

Bag.Tebang

Angkut Bag.Tanaman Bag.Simpan Pinjam

Bagian Administrasi


(17)

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada dalam struktur bagian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rapat Anggota

Beberapa hal yang ditetapkan dalam rapat anggota antara lain :

1) Menetapkan Anggaran Dasar/ART,

2) Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen

dan usaha Koperasi,

3) Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian,

pengurus dan atau pengawas.

4) Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Koperasi serta pengesahan Laporan Keuangan,

5) Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas

dalam melaksanakan tugasnya,

6) Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha, dan

7) Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran

Koperasi.

2. Pembina


(18)

9

3. Ketua

1) Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas dan operasional karyawan.

2) Mengkoordinasi penyusunan rencana usaha dan anggaran dari masing-masing bagian atau penyusunan rencana usaha dan anggaran yang akan dijalankan dalam kegiatan operasional koperasi.

3) Memimpin rapat pengurus, rapat pengurus dengan Badan Pemeriksa (Pengawas).

4) Bersama dengan kepengurusan membahas dan menyiapkan rencana kerja dan anggaran untuk diajukan kepada Rapat Anggota Tahunan. 5) Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan usaha koperasi. 6) Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan dan operasional

koperasi dengan memperhatikan usul, saran, pertimbangan dari anggota pengurus lainnya.

7) Memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja yang telah digariskan.

8) Melaksanakan dan menanda tangani suarat perjanjian kerjasama dengan pihak luar.


(19)

koperasi.

10)Mengesahkan segala pengeluaran kas koperasi.

11)Mengambil langkah pengamanan uang dan barang koperasi.

12)Mengadakanpemeriksaan langsung nominal uang dan kualitas barang dengan laporan.

4. Badan Pengawas

Bagian ini bertugas untuk mengawasi seluruh proses bisnis mulai dari proses operasional sampai dengan administrasi koperasi pada koperasi petani sumber manis.

5. Sekretaris

1) Menyelenggarakan dan memelihara tata organisasi, buku organisasi dan berbagai jenis arsip.

2) Memlihara tata kerja, merencanakan peraturan khusus serta ketentuan organisasi yang lain.

3) Merencanakan kegiatan operasional, bidang ideal meliputi program pendidikan, penyuluhan, pengembangan usaha dan sebagainya. 4) Mengesahakan semua surat dan buku menyangkut bidang

kesejahteraan bersama ketua.

5) Menyelenggarakan berbagai kegiatan administrasi organisasi bersama ketua.


(20)

11

ketua.

7) Mengadakan hubungan, komunikasi sinergi, dalam kepengurusan. 6. Bendahara

1) Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 2) Mencari terobosan penggalian dana operasional koperasi. 3) Mengawasi, memelihara kekayaan koperasi.

4) Mengatur, mengawasi segala pengeluaran (biaya) agar tidak melampaui anggaran yang telah ditetapkan.

5) Mempersiapkan data dan informasi keuangan dalam rangka meyusun laporan organisasi baik untuk RAT maupun pada pihak-pihak yang

diperlukan.

6) Bersama ketua, manajer menandatangani, mengesahkan bukti pengeluaran kas.

7) Membimbing dan mengawasi perjalanan operasional bidang keuangan dan administrasi barang.

8) Melakukan pemeriksaan secara langsung jumlah uang kas dan persediaan barang atas kesesuaianya dengan catatan.

9) mengambil langkah pengamanan tertentu dalam rangka pencegahan atas kerugian koperasi.


(21)

10) Atas nama tugasnya bendahara bertanggungjawab kepada ketua

7. Koordinator

Bagian ini bertanggung jawab atas pendaftaran kontrak pada koperasi petani sumber manis

8. Bagian Tebang Angkut

Membantu petani pada saat proses penebangan tebu. 9. Bagian Tanaman

Membantu melakukan penggambaran lahan petani 10.Bagian Pembukuan

Melakukan pencatatan seluruh data administrasi pada koperasi sumber manis 11.Bagian Kasir

Melayani pencairan dana dan pembayaran kredit

2.4 KerjaSama dengan pihak lain

1) Dinas Koperasi Kota Mojokerto 2) Dinas Pertanian Kota Mojokerto 3) Satuan Kerja Provinsi Jawa Timur 4) Pabrik Gula Gempolkerep

5) Bank Jatim

6) Bank Syariah Mandiri

7) Koperasi Usaha Bersama Rosan Kencana Jawa Timur


(22)

13

Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus dan karyawan, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi.

No Uraian Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 Pelatihan Pengurus :

Manajemen Audit Koperasi

Manajemen Kepemimpinan

Manajemen Akutansi

2 Pelatihan Karyawan :

Administrasi Keuangan Laporan Keuangan

Manajemen Simpan Pinjam

3 Pelatihan Anggota :

Pembibitan Tebu Varietas Baru Pemantapan Petani Tebu

Tabel 2.1 Pelatihan pengurus koperasi

2.7 Kondisi Perusahaan

Kondisi Koperasi Tani Sumber Manis saat ini baik dan mengalami banyak kemajuan. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya pendapatan dari koperasi dan bertambahnya anggota yang bergabung menjadi anggota Koperasi Tani Sumber Manis. Meski demikian Koperasi Tani Sumber Manis terus melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan para anggotanya hal ini diwujudkan dengan melakukan pelatihan terhadap anggota dan karyawan Koperasi Tani Sumber Manis.


(23)

Seiring berkembangnya koperasi petani sumber manis, timbul beberapa masalah yang terjadi pada Koperasi Tani Sumber Manis. Kendala yang ada terjadi salah satunya pada bagian Koordinator. Bagian Koordinator merupakan bagian yang akan saya bantu menyelesaikan masalahnya pada kerja praktek saya di Koperasi Tani Sumber Manis. Bagian Koordinator merupakan bagian yang menangani keseluruhan mengenai pendaftaran kontrak pada Koperasi Tani Sumber Manis.

Kendala yang dihadapi pada bagian ini adalah kurang baiknya pengelolahan data keuangan, sehingga sering sekali terjadi permasalahan yang terjadi pada bagian ini. Permasalahan seperti kehilangan data atau terdapat data ganda (Redudansi) sangat sering terjadi. Akibatnya tidak hanya mengganggu proses bisnis Koperasi Tani Sumber Manis akan tetapi juga mengakibatkan Koperasi Tani Sumber Manis sering merugi.


(24)

15 BAB III LANDASAN TEORI

3.1Koperasi

3.1.1 Definisi Koperasi

Koperasi meruapakan badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hokum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk enjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai nilai dan prinsip koperasi.

Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang perseorangan (perorangan/individu). Sedangkan Koperasi Sekunder adalahkoperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian).

Sedangkan menurut Arifinal (1984), mendefinisikan koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagi anggota dengan berkerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah per anggotanya.

Sesuai dengan UU No.25/1992 :

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip


(25)

koperasi sekaligus sebagi gerakan ekomoni rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluarga.”.

3.1.2 Jenis–Jenis Koperasi

Menurut (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian) koperasi terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Koperasi Konsumen, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota. 2. Koperasi Produsen, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.

3. Koperasi Jasa, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-Anggota.

4. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota. Simpan pinjam ini meliputi kegiatan:

- Menghimpun dana dari Anggota

- Memberikan pinjaman kepada Anggota

- Menempatkan dana pada Koperasi Simpan Pinjam sekundernya.

3.1.3 Tujuan Koperasi

Koperasi bertujuan (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian) meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan


(26)

17

masyarakat pada umuna, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dati tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

3.1.4 Manfaat Koperasi 3.1.4.1 Manfaat Bagi Anggota

Koperasi untuk mencapai kesejahteraan anggotanya melakukan kegiatan-kegiatan ekomoni yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan anggotanya (Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian), antara lain:

1. Sebagi tempat menyimpan dan meminjamkan uang dengan cepat serta persyaratan yang mudah.

2. Tempat pemasaran produk hasil pertanian dari anggota dengan harga yang layak, sehingga menguntungkan.

3. Sebagai tempat membeli sarana produksi pertanian maupun kebutuhan rumah tangga seharihari dengan cepat dan haga yang relatif murah atau sama dengan harga pasar.

4. Megatasi permasalahan ekomoni secara bersama-sama sehingga menjadi lebih ringan bila dibandingkan dengan membeli sendiri-sendiri.

5. Menigkatan kemampuan pengurus dan anggota mengenai perkoperasian dan cara-cara berproduksi yang lebih maju melalui pelatihan, serta sebagai wadah belajar bersama.

3.1.4.2 Manfaat Bagi Kelembagaan Koperasi

Koperasi dapat menjadi anggota induk koperasi pertanian yang ada seperti Induk Tani dan Nelayan (INKOPTAN) yang dapat memberikan kemudahan, antara lain: mendapatkan fasilitas menjadi distributor sarana dan prasarana


(27)

pertanian dan dapat meminjam modal usaha dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).

3.2Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan (UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1 & 2).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Perhitungan Hasil Usaha (PHU) adalah Perhitungan Hasil usaha yang menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.

Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraan anggotanya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan dengan produktif, efektif, dan efisien. Dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya terhadap anggota


(28)

19

dan masyarakat pada umumnya dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh SHU yang wajar.

Menurut UU Koperasi No.25/1992 Bab. IX pasal 45 adalah

1). SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2). SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan kperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan Rapat Anggota.

3). Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Sebagai suatu badan usaha, koperasi di dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu saja menghendaki untuk mendapatkan keuntungan atau sisa hasil usaha yang cukup banyak maka Sisa Hasil Usaha tersebut dapat disisihkan sebagian untuk cadangan koperasi yang selanjutnya bisa dipergunakan untuk menambah modal koperasi. Apabila modal koperasi bertambah besar, maka dengan sendirinya lingkup usaha koperasi.

Sisa Hasil Usaha mungkin tidak dapat dibagi habis, karena pembagian SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga bank pemerintah atau mungkin juga terjadi, rapat anggota memutuskan Sisa Hasil Usaha tahun buku yang bersangkutan tetap tinggal dalam rekening simpanan masing-masing


(29)

anggota. Sisa Hasil Usaha yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan modal.

Perolehan Sisa Hasil Usaha akan terlihat pada data laporan keuangan dalam laporan tahunan koperasi pada tutup buku akhir tahun. Sisa Hasil Usaha memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh koperasi selama periode tertentu dalam satu tahun buku.

Sebuah koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat dari perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) saja, tetapi juga dilihat dari rencana kerja pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan apakah rencana kerja tersebut bisa dilaksanakan secara keseluruhan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap anggota. Koperasi yang dapat melayani anggota dengan sebaik-baiknya dapat dikatakan berhasil. Namun sebagai badan usaha, koperasi juga dituntut untuk dapat sejajar dengan badan usaha lain termasuk dalam memperoleh SHU.Untuk itu pengurus harus bekerja keras dan mempunyai manajemen yang baik sehingga dapat menghasilkan pelayanan maupun Sisa Hasil Usaha yang wajar.

Motivasi usaha koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota dan berusaha pula untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan tersebut meliputi berbagai fungsi ekonomi atas berbagai jenis usaha yang dibutuhkan oleh para anggotanya.

Salah satu sendi dasar koperasi yang mengatur keuntungan pada koperasi yaitu SHU. Sisa Hasil Usaha bila dibagikan kepada anggota dilakukan tidak berdasarkan modal tetapi berdasarkan perimbangan jasa usaha dan kegiatannya dalam penghidupan koperasi itu.


(30)

21

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana-dana yang berasal dari pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi selama belum dimanfaatkan digolongkan sebagai kewajiban lancar koperasi. Sedangkan cadangan koperasi sebagai penyisihan dari Sisa Hasil Usaha tergolong kepada modal sendiri yang tidak dapat dibagikan kepada anggota karena untuk tujuan pemupukan modal dan menutup kerugian koperasi.

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

SHUPa : Sisa Hasil Usaha Peranggota

JMA : Jasa Modal Anggota.

JUA : Jasa Usaha Anggota.

Va : Total transaksi anggota.

VUK : Total transaksi koperasi.

Sa : Jumlah simpanan anggota.

TMS : Total simpanan anggota.


(31)

Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi disetiap tahunnya dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing masing anggota.

Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedang sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaan pembiayan tertentu lainnya.

Pembagian Sisa Hasil Usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut : a. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi

2) Para Anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing-masing 3) Dana Pengurus

4) Dana Pegawai / karyawan 5) Dana pendidikan koperasi 6) Dana Sosial


(32)

23

b. Sisa Hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota, dibagikan untuk :

1) Cadangan koperasi 2) Dana Pengurus

3) Dana Pegawai/karyawan 4) Dana Pendidikan Koperasi 5) Dana Sosial

6) Dana Pembangunan Daerah Kerja

Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan diatur dalam Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu pembubaran.

Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usaha-usaha sosial lainnya. Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran Dasar maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan Dana Pembangunan Daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah setempat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Pembagian Sisa Hasil Usaha harus dilakukan pada akhir periode pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran


(33)

rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Menurut Kementrian Koperasi (2012:89) secara umum SHU koperasi dibagi untuk:

a. Cadangan koperasi

Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan

b. Jasa Anggota

Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (customer). Dengan demikian, SHU yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 (dua) kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :

1. SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas penanaman modalnya (simpanan) didalam koperasi.

2. SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam

koperasi. c. Dana Pengurus


(34)

25

jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi. d. Dana Pegawai

Dana Pegawai adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membayar gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi.

e. Dana Pendidikan

Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia dalam mengelola koperasi.

f. Dana Sosial

Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.

g. Dana Pembangunan Daerah Kerja

Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya.

3.2.2 Prinsip Prinsip Pembagian SHU

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, tranparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :

a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari anggota dijadikan sebagai cadangan koperasi. Oleh sebab itu. Langkah pertama dalam pembagian


(35)

SHU adalah memilahkan antara SHU yang bersumber dari hasil transaksi anggota dan SHU yang bersumber dari nonanggota.

b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukananggota sendiri.

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.

c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam membangun suatu kebersamaan, kepemilikan terhadap suatu badan usaha, pendidikan dalam proses demokrasi. d. SHU anggota dibayar secara tunai

SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

3.3System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut McLeod (2008 : 199) Siklus hidup sistem (system life cycle) disingkat SDLC adalah proses evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub sistem informasi berbasis komputer. SLC yang juga dikenal sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti


(36)

27

langkah-langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola yang teratur dan dilakukan secara top-down.

Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC adalah metode tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan mengganti suatu sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) terdiri dari tujuh fase,yaitu diantaranya adalah :

a. Project Indetification and Selection

Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan analisa.

b. Project Intiation and Planning

Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem.

c. Analisys

Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan alternatif sistem baru diusulkan.

d. Logical Design

Suatu fase dimana semua kegiatan fungsional dari sistem yang diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara independent.

e. Phisycal Design

Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis yang terinci dimana pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.


(37)

Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung suatu organisasi.

g. Maintenance

Dimana sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan.

Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangnnya. Tiap-tiap pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem. Dimana kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari menajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan dari sistem tersebut.

3.4Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau


(38)

29

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Kendall (1998 : 37) sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut J.E Kendall, adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

3.5Konsep Dasar Aplikasi

Aplikasi yang didefinisikan oleh Davis GB (1999 : 17) bahwa sebagai berikut: “Aplikasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

3.5.1 Blok Masukan

Masukan atau Input mewakili data yang masuk ke dalam Aplikasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(39)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.5.3 Blok Keluaran

Produk dari Aplikasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

3.5.4 Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam Aplikasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

3.5.5 Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

Database Management System (DBMS).

3.5.6 Blok Kendali

Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak Aplikasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu,


(40)

31

kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.6 Analisis dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu Aplikasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru,selanjutnya adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan harus menyertakanspesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis

merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.


(41)

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan Aplikasi terkomputerisasi.

3.7 System Flow

System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

3.8 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

3.9.1 Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD A. External Entity atau Boundary


(42)

33

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

B. Arus Data

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

C. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

D. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.


(43)

3.8.2Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.

Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.

3.9.3 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam Aplikasi.

3.9.4 Data Flow Diagram Level 1

DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.

3.9.5Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.

3.10Konsep Dasar Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode


(44)

35

tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.10.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

A. Kelebihan Sistem Basis Data

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidak konsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.


(45)

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

B. Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.10.2 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

A.Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS

1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil


(46)

37

kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

B. Fungsi DBMS

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.


(47)

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data.

3.11 Tools Pemrograman

Dalam pengembangan suatu Aplikasi, tentunya membutuhkan suatu tool atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tool dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah Pemrograman Web dan Database.

A. Pemrograman Web Dan Database

Halaman Web dengan menggunakan PHP akan lebih bersifat dinamis, karena dapat mengakses dan memanfaatkan database. Isi halaman WEB dapat berubah tanpa pemrograman ulang, dan akan diolah terlebih dahulu dari sisi server sebelum dikirim ke server side (peminta). Karena sifatnya yang Server-side, maka dibutuhkan web server. Web server yang biasa digunakan adalah Apache, yang tugasnya menghasilkan halaman web yang benar kepada client peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman WEB. Apache bersifat (open source) setiap orang boleh menggunakannya dengan gratis, bahkan setiap orang juga boleh mengambil dan mengubah kode program Apache.

B. SQL SERVER

Microsoft SQL Server merupakan produk Relational Database

Management System (RDBMS) yang dibuat oleh Microsoft.Orang sering

menyebutnya dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa untuk memproses query ke dalam database. Microsoft SQL


(48)

39

Server Mirosoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. Pada tahun 2008 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2008 yang merupakan versi yang banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur yang ada pada SQL Server 2008 :

a. XML Support. Dengan fitur ini, Anda bisa menyimpan dokumen XML

dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui

Transact-SQL dan lain sebagainya.

b. Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjalankan

beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.

c. Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL

Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business

Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga

ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining.

d. Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload

ke beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi DBCC, indexed view, dan index reorganization.

e. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search.

f. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk

memperhatikan primary keydan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain.


(49)

g. Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL

sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan Anda untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginer.

3.12 Interaksi Manusia dan Komputer

Suatu Aplikasi yang baik tentunya harus mempertimbangkan interaksi antara pengguna dan program yang dibuat. Di sinilah pentingnya penerapan ilmu Interaksi Manusia dan Komputer.

Menurut Santoso (2004:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, interaksi manusia dan komputer dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna dan kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.


(50)

41

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Melakukan Survey dan Mengumpulkan Data

Survey dan pengumpulan data merupakan langkah awal dalam membuat aplikasi tersebut, yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung dengan bagian Manajemen koperasi dan Pengumpulan data pada bagian Simpan pinjam. Manajemen koperasi memberikan informasi tentang semua mekanisme yang diperlukan dalam pembuatan website untuk Koperasi Tani Sumber Manis yang bertujuan menampilkan hasil perhitungan SHU secara online.

4.2 Analisa Sistem

Koperasi Tani Sumber Manis saat ini sudah menggunakan komputer sebagai alat bantu pembuatan laporan. Namun masih belum mempunyai media secara online seperti koperasi koperasi lain. Selama ini perhitungan SHU di koperasi menggunakan rumus yang terdapat pada Ms. Excel dan Seluruh data simpan pinjam, SHU masih di simpan dalam bentuk dokumen. Sistem yang ada saat ini membuat kesulitan pendataan yang membuat kemungkinan terjadi kehilangan dokumen, dan lambatnya anggota untuk mendapat informasi tentang SHU yang akan diperoleh.

Dari permasalahan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi membutuhkan aplikasi yang dapat membantu dalam memperoleh informasi laporan SHU.


(51)

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan adalah PC yang terhubung dengan jaringan internet dengan spesifikasi tertentu. Spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi ini adalah :

a) Processor Intel Core 2 Duo.

b) RAM 1Gb.

c) Graphic VRAM Intel GMA X3100.

d) Monitor.

e) Keyboard dan Mouse.

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Aplikasi yang harus diinstal antara lain adalah browser dan server untuk database. Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi ini adalah :

a) Sistem Operasi : Windows 7

b) XAMPP


(52)

43

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk menggambarkan sistem yang akan diperbaiki dalam hal ini perancangan sistem mencakup System flow, Hirarki Input Proses Output (HIPO)/Diagram berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity

Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, dan Desain I/O.

4.3.1 System Flow

System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh dari

suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem. Pada system flow aplikasi perhitungan SHU secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.1 system flow ini memiliki 2 entitas yaitu Bagian Simpan Pinjam dan Anggota.

Pada proses perhitungan SHU bagian Simpan Pinjam bertugas untuk menginputkan data simpan pinjam. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat berdasar simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada database SHU. Setelah itu Bag. Simpan Pinjam akan membuat lapoaran SHU dan di diberikan kepada Anggota.


(53)

A.System Flow Aplikasi Perhitungan SHU

Gambar 4.1 System Flow Aplikasi Perhitungan SHU

Proses perhitungan SHU, bagian simpan pinjam menghitung laba dengan membaca database simpan dan pinjam. Setelah diketahui laba maka akan dilakukan perhitungan SHU dengan membaca database anggota. SHU didapat berdasarkan simpanan yang dilakukan anggota. Setelah SHU diketahui, hasilnya disimpan pada database SHU. Setelah itu bagian simpan pinjam akan membuat laporan SHU sebanyak dua lembar, untuk direkap dan diberikan kepada Anggota. Untuk lebih Jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.1.

Sysflow Aplikasi Perhitungan SHU pada koperasi petani sumber manis

Bag. Simpan Pinjam Anggota

P

h

as

e

2 Start

Hitung SHU Koperasi dan SHU Anggota

Laporan Data SHU

Database SHU Laporan Data SHU

End Data Simpan

Pinjam Data Anggota


(54)

45

4.3.2 Dokumen Flow Diagram Dokumen Flow Diagram

Bag. Simpan Pinjam Anggota

P

h

a

s

e

Start

Lap Simpanan

Lap Pinjaman

SHU

Laporan SHU 1

I

Selesai

Laporan SHU

2

Gambar 4.2 Document Flow Perhitungan SHU

Pada dokumen flow perhitungan SHU, bagian simpan pinjam mengevaluasi semua laporan usaha yaitu laporan simpanan, laporan pinjaman untuk menghitung SHU. Setelah itu bagian simpan pinjam akan membuat laporan SHU sebanyak dua lembar. Salah satunya direkap dan yang sisanya diberikan kepada anggota. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.2.


(55)

A. HIPO

Hirarki Input Proses Output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram. Gambar 4.4 adalah HIPO dari Aplikasi Perhitungan SHU pada Koperasi Tani Sumber Manis.


(56)

47

Pada HIPO Aplikasi Perhitungan SHU terdapat 6 proses utama yang dilakukan yaitu: Autentifikasi Login, Simpanan, Pinjaman, Penjualan, Pembelian dan Perhitungan SHU. Pada setiap proses memiliki proses turunan yang dapat dilihat pada gambar 4.4 tersebut.

B. Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data

tersebut. Context Diagram Aplikasi perhitungan SHU pada gambar 4.5 terdiri dari 3

eksternal entity yaitu Anggota, Bagian Simpan Pinjam, dan Manajemen Koperasi.

Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut, Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk eksternal entity tersebut.


(57)

Laporan Pembelian

Data Perhitung an SHU

Laporan Penjualan

Laporan Angg ota Laporan Simpanan

Laporan Pinjaman

Informas i Login Data Ang gota

Data Pinjaman

Laporan SHU perang g ota

Bukti Simpanan

Data Simpanan 0

Rangun Bang un Perhitung an SHU pada Koperasi Tani

Sumber M anis

+

Ang gota

Bag ian Simpan Pinjam Manajemen

Koperasi

Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Perhitungan SHU

Gambaran diatas merupakan gambaran sistem aplikasi perhitungan SHU yang dibuat dalam kerja praktek ini secara garis besar. Dalam sistem ini, terdapat 3 eksternal entity yaitu Anggota, Bagian Simpan Pinjam, dan Manajemen Koperasi. Masing – masing memberikan input dan mendapatkan output dari sistem aplikasi.

Manajemen Koperasi memberikan inputan berupa Data Perhitungan SHU. Selain itu Manajemen Koperasi juga menerima output dari sistem berupa informasi laporan Simpanan, laporan Pinjaman, dan laporan anggota.


(58)

49

DFD Level 0 Perhitungan SHU

Gambar 4.5 merupakan DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan SHU yang memiliki beberapa proses yaitu proses untuk menghitung SHU.

Lihat Has il SHU

Lihat Data Master Penjualan Lihat Data Master Pembelian Data Master Pembelian

Lihat Data Ang gota Lihat Data Ang gota Laporan Pembelian

Data Master Penjualan Laporan Simpanan

Laporan Angg ota

Lihat Data Ang gota Data Ang gota

Informas i Login

Data Pinjaman

Liat Data Pinjaman Data Pinjam

Liat Data Simpanan Data Simpan

Bukti Simpanan

Laporan SHU perang g ota Data Login

Data Login Tersimpan Confirmas i Login

Data SHU Data Simpanan Bag ian Simpan Pinjam Ang gota 1 Autentifikas i Login 2 Simpanan + 3 Pinjaman + 6 Perhitung an SHU + SHU Login Administrasi Simpan Pinjam Ang gota Manajemen Koperasi 4 Pembelian + 5 Penjualan + Pembelian Penjualan


(59)

DFD Level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram. Aplikasi Perhitungan SHU yang dibahas dalam kerja praktek ini terbagi atas 5 sub sistem yaitu sub sistem sub sistem Simpan, sub system Pinjam, sub system Pembelian, sub System Penjualan, dan sub sistem perhitungan SHU.

C. DFD Level 1 Proses Simpan

Laporan Simpanan

Data Lihat Simpanan Data Lihat Ang gota

Data Simpan

Data Simpanan Bag ian

Simpan Pinjam

Simpan

1

Input Simpanan Ang gota

2 Laporan sub

Simpanan Manajeme

n Koperasi

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses Simpan

DFD Level 1 Proses Simpan merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 sub sistem Simpanan. Didalam proses simpanan terdapat 2 proses yaitu proses input simpanan dan Laporan sub simpanan.


(60)

51

D. DFD Level 1 Proses Pinjam

Laporan Pinjaman

Data Detail Pinjam Data Pinjaman Data Lihat Anggota

Data Pinjam Bukti Simpanan Bagian Simpan Pinjam Pinjam 1 Input Pinjaman Anggota 2 Laporan Sub Pinjaman Manajemen Koperasi

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Pinjam

DFD Level 1 Proses Pinjam merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 sub sistem Pinjam. Didalam proses pinjam terdapat 2 proses yaitu menampilkan input pinjaman dan laporan sub pinjaman.

E. DFD Level 1 Proses Pembelian

Lihat Data Master Pembelian Data Master Pembelian

Lihat Data Ang gota

Laporan Pembelian Pembelian Manajemen Koperasi 2 Cetak Laporan Pembelian

Ang gota Input 1

Laporan Pembelian


(61)

DFD Level 1 Proses Pembelian merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 pembelian. Didalam pembelian terdapat 2 proses yaitu Input Laporan Pembelian dan Cetak Laporan pembelian.

F. DFD Level 1 Proses Penjualan

Lihat Data Master Penjualan Data Master Penjualan

Lihat Data Anggota

Laporan Penjualan

Penjualan

Manajemen Koperas i

Anggota

1 Input Laporan Penjualan

2 Cetak Laporan Penjualan

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Penjualan

DFD Level 1 Proses Penjualan merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 penjualan. Didalam penjualan terdapat 2 proses yaitu Input Laporan Penjualan dan Cetak Laporan penjualan.


(62)

53

G. DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU

Lihat Has il SHU Data Perhitung an SHU

Laporan SHU perang g ota

Data SHU

Liat Data Pinjaman Liat Data Simpanan

Lihat Data Ang gota

Ang gota SHU Simpan Pinjam 1 Perhitung an SHU ang gota

Ang gota

2

Laporan SHU Manajemen

Koperasi

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU

DFD Level 1 Proses Perhitungan SHU merupakan hasil dekomposisi dari DFD Level 0 Perhitungan SHU. Didalam penjualan terdapat 2 proses yaitu Perhitungan SHU anggota dan Laporan SHU.

4.3.3 Entity Relationship Diagram

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa Entity Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.

Pada gambar 4.11 dan gambar 4.12 akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan Aplikasi Perhitungan SHU dalam bentuk


(63)

A. CDM

Gambar 4.11 CDM Aplikasi Perhitungan SHU

Conceptual data model (CDM) merupakan sebuah diagram database yang

masih berupa konsep. Dalam CDM ini, terdapat 4 tabel yang saling berhubungan secara logika .

Has il shu memiliki dimiliki memiliki AKUN ID_AKUN USERNAME PASSWORD STATUS_AKUN ROLE_AKUN ANGGOTA ID_ANGGOTA NAMA_ANGGOTA ALAMAT_ANG GOTA NO_TELP_ANGGOTA EMAIL_ANGGOTA MASTER_SIMPAN KODE_SIMPAN TOTAL_SIMPAN MASTER_PINJAM KODE_PINJAM JUM LAH_PINJ AMAN

SHU NO_SHU PERIODE JUM LAH_SHU


(64)

55

B. PDM

Gambar 4.12 PDM Aplikasi Perhitungan SHU

Physical data model (PDM) merupakan desain fisik tabel dari sebuah

database. Dalam PDM ini terdapat 4 tabel yang saling berhubungan dan terintegrasi. keempat tabel inilah yang nantinya akan dibuat dalam database.

4.3.4 Struktur Tabel

Dari PDM yang telah terbentuk, dapat disusun struktur tabel yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data aplikasi ini ada tiga tabel yaitu :

A. Tabel Login

Primary Key : User_ID Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data login

KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA

KODE_ANGGOTA = KODE_ANGGOTA ANGGOTA KODE_ANGGOTA NAMA_ANGGOTA ALAMAT_ANGGOTA KOTA TELEPON EMAIL_ANGGOTA char(10) varchar(10) varchar(30) varchar(20) varchar(20) varchar(20) MASTER_SIMPAN KODE_SIMPAN KODE_ANGGOTA TOTAL_SIMPANAN char(10) char(20) numeric(20) SHU NO_SHU KODE_ANGGOTA PERIODE JUMLAH_SHU character(10) char(10) date numeric(20) MASTER_PINJAM KODE_PINJAM KODE_ANGGOTA JUMLAH_PINJAMAN char(10) char(10) numeric(20) LOGIN USER_ID PASSWORD USER_LEVEL char(10) varchar(20) varchar(20)


(65)

Tabel 4.1 Tabel Login

Field Name Type Field Size Description

USER_ID Char 10 Primary Key

PASSWORD varchar 20 -

USER_LEVEL varchar 20 -

B. Tabel Anggota

Primary Key : KODE_ANGGOTA Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data Anggota

Tabel 4.2 Tabel Anggota

Field Name Type Field Size Description

KODE_ANGGOTA Char 10 Primary Key

NAMA_ANGGOTA Varchar 10 -

ALAMAT_ANGGOTA Varchar 30 -

KOTA Varchar 20 -

TELEPON Varchar 20 -

EMAIL_ANGGOTA Varchar 20 -

C. Tabel Master Simpan

Primary Key : KODE_SIMPANAN Foreign Key : KODE_ANGGOTA


(66)

57

Tabel 4.3 Tabel Master Simpan

Field Name Type Field Size Description

KODE_SIMPANAN Char 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

TOTAL_SIMPANAN Numeric 20 -

D. Tabel Master Pinjam

Primary Key : KODE_PINJAM Foreign Key : KODE_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data Master Pinjam

Tabel 4.4 Tabel Master Pinjam

Field Name Type Field Size Description

KODE_PINJAM Char 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

TOTAL_SIMPANAN Numeric 20 -

E. Tabel SHU

Primary Key : NO_SHU

Foreign Key : KODE_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data SHU

Tabel 4.5 Tabel SHU

Field Name Type Field Size Description

NO_SHU Character 10 Primary Key

KODE_ANGGOTA Char 20 -

PERIODE Date - -


(67)

F. Tabel Uji Program

Tabel 4.6 Tabel Uji Program

No Nama Uji Proses Uji Status

1. Hapus Pinjaman

Menghapus pinjaman tetapi pinjaman masih

ada Gagal

2.

Maksimal Peminjaman

Meminjam melebihi Rp

15.000.000 Gagal

3. Perolehan SHU Anggota Memperoleh SHU tanpa melakukan transaksi

pembelian Gagal

4. Pembayaran

Membayar pinjaman melebihi

12 cicilan Gagal

4.3.5 Desain Input Output

Di bawah ini terdapat desain dari program aplikasi perhitungan SHU pada Koperasi Tani Sumber Manis Mojokerto dan akan dijelaskan bagaimana cara menggunakan program ini nantinya.

4.3.5.1 Menu Admin

4.3.5.2.1 Form Utama


(68)

59

Keterangan :

Pada saat mengakses website Koperasi Tani Sumber Manis dan Login sebagai Admin pertama kali akan tampil menu seperti gambar 4.13. Terdapat menu Ganti Password, Lihat Data Anggoa, Lihat Simpanan, Lihat Pinjaman, Lihat Pembayaran, Lihat SHU, Tambah Admin, dan Log out.

1.3.5.3.2 Form Login

Keterangan:

1. Setelah semua pengguna mempunyai username dan password

masing-masing maka pengguna dapat masuk ke dalam aplikasi dan menjalankan sub

e u, a u pe ggu a harus egi putka ”Logi User” terlebih dahulu.

2. Username, sesuai dengan yang dimiliki admin.

3. Password, sesuai dengan yang dimiliki admin.


(69)

4. Tombol Sign In digunakan untuk masuk ke dalam sub menu, namun jika terdapat kesalahan dalam pengisian Username, passsword maka akan tampil sebuah pesan yang menandakan bahwa login gagal dan terdapat keterangan inputan salah.

1.3.5.3.3 Form Master Simpanan

Gambar 4.15 Desain Form Master Simpanan

1.3.5.3.4 Form Master Pinjaman


(70)

61

1.3.5.3.5 F o

r m

M

a s

ter SHU

1.3.5.3.6 Form Add Master SHU


(71)

Keterangan :

Ketika Memilih menu Lihat SHU akan tampil seperti Gambar 4.18. Disini akan dijelaskan perhitungan SHU peranggota. Data yang akan ditampilkan seperti ID Anggota, Periode, dan Jumlah SHU.

1.3.5.4Menu Anggota 4.3.5.4.1 F

o r m

M

Gambar 4.19 Desain Form Master Simpanan Anggota Gambar 4.18 Desain Form Add Master SHU


(72)

63

aster Simpanan Anggota

4.3.5.4.2 Form Master Pinjaman Anggota

4.3.5.4.3 F

Gambar 4.20 Desain Form Master Pinjaman Anggota


(73)

orm Master SHU Anggota

4.4 Implementasi dan Evaluasi

Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi perhitungan SHU dan penjelasan hardware/software pendukung serta form- form yang ada.

4.4.1 Teknologi

1. Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan :

a. Processor Intel Core 2 Duo.

b. Memori dengan RAM 1Gb

c. VGA on board d. Monitor

e. Keyboard dan Mouse

2. Perangkat Lunak

Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah :

a. Windows 7

b. Browser : ( Internet Explorer / Mozilla Firefox / Google Chrome )

c. XAMPP


(74)

65

Pada sub bab ini akan dijelaskan langkah – langkah pengoperasian program Aplikasi Perhitungan SHU.

1. Form Utama

Pada saat mengakses website Koperasi Tani Sumber Manis pertama kali akan tampil menu utama seperti gambar 4.22. Terdapat Menu Login di tampilan awal atau form utama. Menu ini berfungsi untuk mengakses masuk system website tersebut. Untuk user dan password di atur dan di buat oleh admin. Setelah semua pengguna mempunyai username dan password masing-masing maka pengguna dapat masuk ke dalam website dan menjalankan sub menu.

2. Form Login

Gambar 4.22 Form Utama


(75)

Rancangan input Login pada gambar 4.23 merupakan rancangan input Login yang digunakan untuk masuk ke sistem. Dalam proses login diperlukan inputan username dan password.Anda akan login sebagai Admin dan menu yang aktif adalah Ganti Password, Lihat Data Anggota, Lihat Simpanan, Lihat Pinjaman, Lihat SHU, Tambah Admin, dan Log out.

3. Form Admin

Gambar 4.24 Desain Form Admin Gambar 4.24 Desain Form Admin Gambar 4.24 Form Admin


(76)

67

Gambar 4.25 Form Lihat Data Anggota

4. Form Lihat Data Anggota

Apabila memilih menu Lihat Data Anggota pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Master Anggota.

(lihat gambar 4.26).

Gambar 4.25 Desain Form Lihat Data Anggota


(77)

Gambar 4.27 Form Lihat Simpanan

Gambar 4.28 Form Add Simpanan

5. Form Lihat Simpanan

Apabila memilih menu Lihat Simpanan pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Simpanan. (lihat gambar 4.28).


(78)

69

6. Form Lihat Pembelian

7. Form Lihat Keuangan

Gambar 4.28 Form Add Simpanan


(79)

Gambar 4.30 Form Lihat Keuangan

8. F

or m Li ha t Pi nj a man


(80)

71

Apabila memilih menu Lihat Pinjaman pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Pinjaman. (lihat gambar 4.32).

Gambar 4.32 Form Add Pinjaman

9. Form Lihat Pembayaran


(81)

Apabila memilih menu Lihat Pembayaran pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Pembayaran yang

akan menampilkan ID anggota, Nama, Jumlah Pembayaran tiap bulan, dan nomor angsuran (lihat gambar 4.34).

10. Form Lihat SHU


(82)

73

Gambar 4.35 Form Lihat SHU

Apabila memilih menu Lihat SHU pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Hitung SHU yang akan menampilkan perhitungan SHU mulai dari ID Anggota, Periode, Jumlah SHU dari Jasa Usaha Anggota, Jasa Usaha Modal, Jasa Penjualan, Jasa Simpanan, Total Pembelian Anggota, Total Simpanan Anggota. (lihat gambar 4.36).


(83)

(84)

73

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Perhitungan SHU pada Koperasi Tani Sumber Manis Mojokerto adalah memberikan kemudahan dalam proses pengecekan data dan pengelolaan data pada Koperasi Tani Sumber Manis. Sehingga dapat mengembangkan sistem yang lama ke proses terkomputerisasi dan terintegrasi dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga kesalahan manusia (Human Error) dapat diminimalkan.

5.2 Saran

Penulis menyadari pada sistem yang diusulkan ini masih jauh dari kata sempurna. Adapun saran yang diberikan sangat dibutuhkan agar aplikasi yang telah dibangun dapat menjadi lebih baik, antara lain :

1. Diperlukan orang yang dapat dipercaya dan mempunyai sumber daya manusia yang cukup untuk mengelola sistem ini.

2. Pengguna sistem harus memenuhi segala prosedur yang ada yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengimplementasikan sistem ini.

3. Pengembangan sistem ini diharapkan dapat melalui website sehingga anggota koperasi bisa mengakses informasi di mana saja.


(85)

74

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, Arifinal.1984. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Jakarta: Salemba empat.

Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Kesepuluh. Terjemahan. Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Hartono, Jogianto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Insap, Santoso. 2009. Interaksi Manusia dan Komputer Yogyakarta: Andi Offset. Kementrian Koperasi dan Kementrian Pertanian. 2012. Pembinaan dan Fasilitas

Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Membentuk Koperasi Pertanian.

Jakarta: Kementrian Pertanian.

Kendall, Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1.Jakarta: Prenhallindo.

Marlinda, Linda, S.Kom. 2004. Sistem Basis Data.Yogyakarta: Andi Offset. McLeod Raymond & Schell George.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

Salemba empat.

Yuswanto, dan Subari. 2005. Mengolah Database dengan SQL Server 2005. Jakarta: Prestasi Pustaka.


(1)

Apabila memilih menu Lihat Pinjaman pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Pinjaman. (lihat gambar 4.32).

Gambar 4.32 Form Add Pinjaman

9. Form Lihat Pembayaran


(2)

72

Apabila memilih menu Lihat Pembayaran pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Add Pembayaran yang

akan menampilkan ID anggota, Nama, Jumlah Pembayaran tiap bulan, dan nomor angsuran (lihat gambar 4.34).

10. Form Lihat SHU


(3)

Gambar 4.35 Form Lihat SHU

Apabila memilih menu Lihat SHU pada form menu utama admin dan kemudian memilih menu Data Baru maka akan muncul form Hitung SHU yang akan menampilkan perhitungan SHU mulai dari ID Anggota, Periode, Jumlah SHU dari Jasa Usaha Anggota, Jasa Usaha Modal, Jasa Penjualan, Jasa Simpanan, Total Pembelian Anggota, Total Simpanan Anggota. (lihat gambar 4.36).


(4)

74


(5)

73 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Perhitungan SHU pada Koperasi Tani Sumber Manis Mojokerto adalah memberikan kemudahan dalam proses pengecekan data dan pengelolaan data pada Koperasi Tani Sumber Manis. Sehingga dapat mengembangkan sistem yang lama ke proses terkomputerisasi dan terintegrasi dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga kesalahan manusia (Human Error) dapat diminimalkan.

5.2 Saran

Penulis menyadari pada sistem yang diusulkan ini masih jauh dari kata sempurna. Adapun saran yang diberikan sangat dibutuhkan agar aplikasi yang telah dibangun dapat menjadi lebih baik, antara lain :

1. Diperlukan orang yang dapat dipercaya dan mempunyai sumber daya manusia yang cukup untuk mengelola sistem ini.

2. Pengguna sistem harus memenuhi segala prosedur yang ada yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengimplementasikan sistem ini.

3. Pengembangan sistem ini diharapkan dapat melalui website sehingga anggota koperasi bisa mengakses informasi di mana saja.


(6)

74

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, Arifinal.1984. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Jakarta: Salemba empat.

Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Kesepuluh. Terjemahan. Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Hartono, Jogianto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Insap, Santoso. 2009. Interaksi Manusia dan Komputer Yogyakarta: Andi Offset. Kementrian Koperasi dan Kementrian Pertanian. 2012. Pembinaan dan Fasilitas

Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Membentuk Koperasi Pertanian. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Kendall, Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1.Jakarta: Prenhallindo.

Marlinda, Linda, S.Kom. 2004. Sistem Basis Data.Yogyakarta: Andi Offset. McLeod Raymond & Schell George.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

Salemba empat.

Yuswanto, dan Subari. 2005. Mengolah Database dengan SQL Server 2005. Jakarta: Prestasi Pustaka.