STRATEGI IMPLEMENTASI SKS

E. BIMBINGAN AKADEMIK DAN BIMBINGAN KONSELING

Bimbingan akademik dan bimbingan konseling sangatlah penting dalam penerapan SKS, kedua hal tersebut dilakukan oleh Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan Konseling (BK). PA dan BK melayani konsultasi peserta didik dalam rangka mendorong optimalisasi potensi dan prestasi belajar peserta didik di madrasah.

1. Pembimbing Akademik (PA) PA adalah guru yang diberi tugas untuk membimbing perkembangan prestasi akademik peserta didik sampai akhir masa studinya dan dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. PA membimbing peserta didik maksimal sebanyak 1 (satu) rombongan

30 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur 30 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

a. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pembagian rapor, dan melaksanakan konsultasi akademik;

b. Memantau dan melakukan analisis data potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi yang diperoleh dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar potensi akademik peserta didik berkembang secara maksimal;

c. Mengelola hasil observasi dan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan hasil observasi dan penilaian dari guru mata pelajaran;

d. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, konselor/BK, dan guru mata pelajaran.

2. Konselor/BK Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan formal. Konselor/BK memberikan bimbingan dan konsultasi pada peserta didik (konseli) agar mampu mengembangkan potensi dan mandiri dalam mengambil keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Dalam pelaksanaan SKS, konselor/BK membimbing siswa dengan jumlah minimal 150 orang selama masa studi dengan tugas sebagai berikut:

a. Memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta melakukan analisis potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik;

b. Memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peserta didik mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di sekolah termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus;

c. Memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai

jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik; dan

d. Melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester;

e. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, PA, dan guru mata pelajaran.

Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

F. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Tahapan persiapan yang perlu dilakukan penyesuian adalah perangkat pembelajaran, yaitu Silabus, Program Semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyesuaian diperlukan karena paradigma tahunan yang biasanya dilakukan pada sistem paket harus disesuaikan dengan paradigma semesteran pada SKS.

a. Silabus yang semula dirancang untuk kelas VII, VIII, dan IX perlu direkonstruksi sesuai dengan serial mata pelajaran. Rekonstruksi silabus dilakukan dengan cara memotong dan/atau menggabungkan kompetensi dan materi pokok sesuai dengan hasil pemetaan KI-KD yang disusun pada serial mata pelajaran, dengan merujuk pada lampiran Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 dan KMA No.165 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab, atau peraturan lain yang berlaku.

b. Program semester dirancang untuk satu semester dan dapat digunakan pada semester ganjil atau genap. Dengan demikian pada SKS tidak diperlukan program tahunan, karena acuan program pembelajaran adalah semesteran.

(1) Secara umum mekanisme, prosedur, dan teknik penyusunan RPP mengacu pada ketentuan Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah atau peraturan lain yang berlaku. RPP perlu disesuaikan dengan alokasi waktu sesuai dengan program semester. Dengan memperhatikan:

a) Alokasi waktu pertemuan sesuai dengan road map / sebaran mata pelajaran; b) Perlu dilengkapi dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri;

G. PERSIAPAN SARANA PENDUKUNG

Pelaksanaan SKS di Madrasah Tsanawiyah memerlukan sarana pendukung sebagai upaya memaksimalkan pencapaian peningkatan mutu layanan. Sarana pendukung yang sebaiknya disiapkan antara lain:

a. Program aplikasi untuk sistem administrasi penilaian. Beberapa hal yang mendorong pentingnya program aplikasi ini antara lain:

32 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

(1) Dalam kelas paralel terjadi perbedaan beban belajar dan mata pelajaran dalam tiap semester; (2) Membantu tugas PA dan BK dalam mengontrol dan membimbing peserta didik melalui data yang tersimpan dalam program tersebut; (3) Memudahkan data penilaian untuk mencetak laporan akhir semester dan laporan kumulatif setiap akhir semester;

b. Bahan ajar mandiri yang dikembangkan sesuai dengan serial mata pelajaran termasuk yang tersedia dalam bentuk digital dan mudah diakses. Hal ini untuk mendorong kemandirian belajar peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajarnya.

c. Fasilitas dan waktu belajar yang fleksibel yang memberi layanan belajar lebih luas bagi peserta didik tertentu dengan kemampuan dan semangat belajar yang tinggi.

H. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SKS

Setelah melakukan persiapan di atas, selanjutnya sesuai dengan roadmap pembelajaran yang sudah disusun maka perlu dilakukan beberapa tahapan langkah sebagai berikut;

1. Penugasan Guru Mata Pelajaran Penugasan guru mata pelajaran perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan yang baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Dengan demikian pada tahun ke dua, guru yang ditugaskan dapat menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada dengan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan.

b. Memiliki persiapan yang baik sebagai pembimbing, pembina, dan pemberi motivasi kepada peserta didik.

c. Memiliki budaya belajar yang baik untuk terus berkembang dan integritas terbaik dalam menjalankan tugas.

Penugasan guru mata pelajaran pada tahap awal menjadi langkah strategis dan faktor yang kuat pengaruhnya pada keberhasilan pelaksanaan SKS.

Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

2. Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Penyusunan Jadwal mata pelajaan yang memuat dua pola, yaitu pola kontinu/homogen dan pola diskontinu/ on-off harus berdasarkan pada road map / sebaran mata pelajaran.

3. Pelaksanaan Layanan Konsultasi PA dan BK Pembimbing Akademik dan BK memberikan layanan bimbingan sesuai dengan tugas dan fungsinya serta bekerjasama untuk melayani peserta didik sampai lulus.

4. Pelaksanaan UTS dan UAS UTS dan UAS dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dalam jadwal semester guna melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik.

5. Pelaksanaan Rapat Akhir Semester Rapat akhir semester merupakan kegiatan rutin untuk mengevaluasi hasil belajar dan pelaksanaan SKS. Madrasah penyelenggara SKS perlu melakukan rapat akhir semester guna membahas masalah kelulusan peserta didik pada tiap mata pelajaran, semester pendek, kegiatan ekstrakurikuler dan tidak lagi membahas masalah kenaikan kelas.

Beberapa masalah yang diagendakan dalam rapat akhir semester antara lain:

a. Hasil belajar satu semester mencakup keberhasilan dan ketuntasan peserta didik dalam mata pelajaran;

b. Rekapitulasi peserta didik yang akan dilayani melalui kegiatan semeser pendek dan perencanaan kegiatannya;

c. Mekanisme dan prosedur pengisian KRS sesuai dengan roadmap pembelajaran dan penyesuaian terhadap hasil pengisian KRS;

d. Analisis hasil layanan PA dan BK selama satu semester;

e. Pembagian tugas mengajar untuk semester yang akan datang;

6. Penyusunan Laporan Hasil Belajar / Rapor Penyusunan Laporan Hasil Belajar dilakukan di akhir semester yang diharapkan memenuhi minimal dua kriteria, yaitu representatif (menggambarkan karakter penilaian autentik pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai kurikulum 2013) dan user friendly (kemudahan pengguna dalam

34 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur 34 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

7. Pelaksanaan Kegiatan Semester Pendek Kegiatan semester pendek (SP) diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki nilai, kegiatan semester pendek dilaksanakan setelah pembagian rapor semester, dapat pula dilaksanakan pada libur akhir semester, hari sabtu (bagi sekolah dengan

5 hari belajar), atau pada jam di mana tidak ada pembelajaran. Kegiatan ini dikoordinasi oleh penyelenggara SKS dengan jadwal kegiatan serta guru-guru yang diberi tugas.

I. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Evaluasi pelaksanaan SKS meliputi evaluasi kinerja satuan pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir semester, meliputi: tingkat kehadiran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler, dan hasil belajar peserta didik.

1) Evaluasi terhadap kurikulum meliputi:

a. Struktur beban belajar dan struktur kurikulum setiap program,

b. Serial mata pelajaran,

c. Susunan KI dan KD sesuai dengan serial mata pelajaran,

d. Peraturan akademik,

e. Mekanisme pemilihan beban belajar,

f. Menentukan pembimbing akademik,

g. Melaksanakan penilaian hasil belajar untuk menentukan Indeks Prestasi.

2) Evaluasi terhadap pengelola dilakukan setahun sekali, mencakup:

a. Tingkat relevansi pendidikan terhadap visi, misi, dan tujuan;

b. Tingkat capaian Standar Nasional Pendidikan oleh satuan pendidikan;

c. Tingkat efisiensi dan produktivitas satuan pendidikan; Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

3) Evaluasi Hasil

a. Evaluasi hasil dilakukan melalui analisis hasil belajar peserta didik dalam bentuk hasil tiap mata pelajaran dan perubahan perilaku. Setiap mata pelajaran

memiliki data hasil belajar pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Evaluasi dilakukan setiap semester hingga hasil akhir UAMBN dan UN.

b. Evaluasi terhadap prilaku dilakukan melalui survei dan pengamatan pada aspek kemandirian, motivasi, dan kepuasan terhadap layanan pembelajaran dan

penilaian. Hasil evaluasi menjadi data pendukung bagi penguatan mutu pendidikan melalui pelaksanaan SKS.

36 Asosiasi MTs Penyelenggara SKS Jawa Timur

Dokumen yang terkait

GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6 LANGKAH di MTs “x” Kota Malang

3 51 20

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU DENGAN ASOSIASI MEREK PADA KONSUMEN MINUMAN ISOTONIK POCARI SWEAT (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER)

0 32 19

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI MTs MUHAMMMDIYAH 6 AL-FURQON TASIKMALAYA

3 39 28

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SAP KODE SKS PS

0 22 1

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian - Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Di MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014 - Digital

0 0 20

The effect of idea listing technique toward writing ability at the eighth grades of MTs An-Nur Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 27

THE EFFECTIVENESS OF ANAGRAM ON STUDENTS’ VOCABULARY SIZE AT THE EIGHT GRADE OF MTs ISLAMIYAH PALANGKA RAYA

0 0 24

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10