DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

(1)

ABSTRAK

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

LAMPUNG SELATAN TP. 2012/2013

Oleh Ni’Malida

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan keselarasan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS dan mengungkapkan dampak keselarasan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap prestasi belajar Pada Kelas VII di MTs Al-Muhajirin, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi, dengan sumber data 6 orang yaitu 5 murid dan satu guru, serta 30 siswa untuk tes prestasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pokok wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan analisis kualitatif

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh : 1. Sebagian terdapat perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS, karena ada materi soal dalam LKS yang tidak dijelaskan guru, dan ada juga uraian materi yang dijelaskan guru tidak ada dalam soal LKS. 2. Terdapat dampak perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap prestasi belajar PKn. Ini berarti semakin malas siswa mencari tambahan materi dari sumber lain maka prestasinya akan semakin rendah. Dan semakin rajin siswa mencari materi dari sumber lain maka semakin tinggi prestasi.

Kata kunci : Uraian Materi Guru, Materi Soal LKS, dan Prestasi Belajar PKn


(2)

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

LAMPUNG SELATAN TP. 2012/2013

(Skripsi)

Oleh NI’MALIDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data ( Flow Model )………63 Gambar 3.2 Komponen dalam analisis data ( Interactive Model )………...64


(4)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 7

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 7

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.4.2 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.2.1 Kegunaan Teoritis ... 8

1.4.2.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1.5.1 Ruang Lingkup Ilmu ... 9

1.5.2 Ruang Lingkup Objek ... 9

1.5.3 Ruang Lingkup Subjek ... 10

1.5.4 Ruang Lingkup Tempat ... 10

1.5.5 Ruang Lingkup Waktu ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Deskripsi Teori ... 11


(5)

xv

2.1.1.1 Pengertian Pretasi Belajar PKn ... 11

2.1.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13

2.1.2 Uraian Materi PKn Yang disampaikan guru dan materi soal dalam LKS ... 20

2.1.2.1 Uraian Materi PKn ... 20

2.1.2.2 Guru ... 32

2.1.2.3 Bahan Ajar ... 35

2.1.2.4 Lembar Kerja Siswa ... 39

2.1.3 Dampak Perbedaan Uraian Materi Yang Di sampaikan Guru dengan Materi Soal Dalam LKS Terhadap Prestasi Belajar PKn ... 47

2.1.4 Kajian Penelitian yang Relevan ... 50

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 53

3.1 Metode Penelitian... 53

3.2 Langkah-langkah Penelitian ... 53

3.2.1 Persiapan pengajuan judul... 53

3.2.2 Penelitian pendahuluan ... 54

3.3 Pengajuan Rencana Penelitian ... 55

3.3.1 Pelaksanaan Penelitian ... 55

3.4 Data dan Sumber Data ... 57

3.4.1 Data ... 57

3.4.2 Sumber Data ... 57

3.5 Pengukuran ... 57

3.6 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ... 57

3.6.1 Definisi Konseptual ... 57

3.6.2 Definisi Operasional... 59

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 61

3.7.1 Teknik Pokok ... 61

3.7.1.1 Wawancara ... 61

3.7.2 Teknik Pendukung ... 62

3.7.2.1 Dokumentasi ... 62

3.7.2.2 Tes ... 62

3.8 Teknik Analisa Data ... 62

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67

4.1 Gambaran MTs Al-Muhajirin Tahun 2012-2013 ... 67

4.1.1 Sejarah Singkat MTs Al-Muhajirin ... 67

4.1.2 Visi,dan Misi MTs Al-Muhajirin Tahun 2012/2013 ... 68

4.1.3 Situasi dan Kondisi Sekolah ... 69

4.1.4 Keadaan Sekolah ... 69

4.2 Deskripsi Data ... 71

4.2.1 Pengumpulan Data ... 71

4.3 Temuan Penelitian ... 72


(6)

xvi

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 102 5.1. Kesimpulan ... 102 5.2. Saran ... 103 DAFTAR PUSTAKA


(7)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Daftar siswa yang tidak memiliki LKS mata pelajaran PKn

Kelas VII di MTs Al-Muhajirin ... 3 Tabel 1.2 Hasil Nilai LKS semester ganjil siswa kelas VII

MTs Al-Muhajirin TP 2012/2013 ... 6 Tabel 2.1 Standar isi Mata pelajaran PKn SMP/MTs Kelas VII

semester 1 ... 30 Tabel 2.2 Standar isi Mata pelajaran PKn SMP/MTs Kelas VII

Semester 2 ... 31 Tabel 4.1 Distribusi Sarana dan Prasarana MTs Al-Muhajirin TP 2012/ 2013 ... 71 Tabel 4.2 Tabel Hasil Tes Prestasi PKn Siswa Pokok Bahasan HAM ... 90


(8)

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN

GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII

DI MTs AL-MUHAJIRIN

LAMPUNG SELATAN

TP. 2012/2013

Oleh

NI’MALIDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. AdelinaHasyim, M.Pd ……….

Sekretaris :YuniscaNurmalisa, S.Pd, M.Pd ………..

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. IrawanSuntoro, M.S. ………..

2. DekanFakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(10)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Perbedaan Uraian Materi Yang Disampaikan Guru Dengan Materi soal Dalam LKS Terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Kelas VII di MTs AL-Muhajirin Lampung Selatan TP. 2012/2013 “. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bimbingan Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. selaku pembimbing akademik (PA) sekaligus Pembimbing I, yang telah memberikan motivasi dan bimbingannya dalam membantu penyusunan skripsi.Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd.,M.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah memberikan pengarahan dengan penuh kesabaran dalam penyempurnaan skripsi. Serta bantuan petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu Penulis mengucapkan terimakasih kepada :


(11)

2. Bapak Dr. Thoha B.S Jaya, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S selaku Pembahas I, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

8. Bapak Hermi Yanzi S.Pd, M.Pd, selaku Pembahas II, terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

9. Bunda Dayu, Kak Rohman, Kak Susilo, Kak Ali, Kak Jarwo dan Kak Halim yang senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan studi di UNILA. 10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(12)

penulis.

13.Ibu Tri Asih S.Pd, selaku guru mata pelajaran PKn kels VII di MTs Al-Muhajirin yang telah memberikan bantuanya kepada penulis selama mengadakan penelitian.

14.Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha MTs Al-Muhajirin Kabupaten Lampung Selatan yang telah membantu dalam penelitian kepada penulis. 15.Para siswa MTs Al-Muhajirin yang telah membantu dalam penelitian yang

penulis lakukan.

16.Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suradi Martadinata, S.Pd.I dan Mamah Iim Suryani terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, moral serta finansial yang tidak akan pernah terbayarkan. Untuk Kakaku Umi kulsum, Rakhmatilah Rizal, Latif Rizal, Marta Diana Rizal, Kakak Iparku Misbahul Munir dan Tuti Umairoh Terimakasih atas do’a, dukungan, bantuan, perhatian dan cinta kasih yang diberikan.

17.Untuk orang yang kelak akan mendampingiku.

18.Sahabat-sahabat ”Ciby” ( Honey Resti, Honey Vina, Honey Yuni, Honey Iren, dan Honey Tri) dalam kita melewati hari-hari bersama, terima kasih atas bantuan motivasi, serta canda tawanya sehingga membuat hari-hari menjadi indah.


(13)

selama ini kalian berikan.

20.Teman-teman Kosan Eko Wijayanti ( Ardel, Noni, Mba Dewi, K’Rian, K’Lian, K’Bayu, K’ Dafson, K’ Econ, K’Mahar, Windy, Umpu, Yuli, Mba Eka Saputri, Mba Eka, Mba Rika, Mba tiwi, Irul, Anan, Deni, Mba Vindy, Ida, Wawan, Desta, Fifi, Cipto) terima kasih untuk bantuan dan rasa kekeluargaan yang amat erat.

21.Bapak dan ibu kos, Dewi, Pandu, Seli, dan Kiki terima kasih untuk fasilitas dan rasa kekeluargaan yang amat erat.

22.Untuk teman-teman seperjuanganku PKn 2009 Ganjil (Vivi, Rindy, Ranti, Azkiya, Reni, Fyka, Gita, Nisa, Roma, Redy, Satria, Roni, Rina, Menik, Nye, Armalia, Amel, Lady, Wahyu, Stepi, Beli Ketut,Agus, Eko,Yana, Cahya, Meta, Dwi, Rendy, Juwono, Hendra, Ayu Devia,Vera, Tama, Debi, Stella, Yasmin, Hilda), terimakasih atas do’a dan dukungannya. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT.

23.Untuk teman seperjuanganku PKn 2009 Genap (Adit, Tony, TOP 10, Muli, Eta, Heni V, Ika, Yeni, Tirta, Yuri, Mutia, Yela, Novita, Alan, Tina, Dwi, Rini, Riris, Pipit, Ganda, Cici, Leni, Adel,Nita ,Mas Budi, Edwin, Febrinia, Bela, Lucky, Maulina, Mutya, Novita, Putri, Nurul, Umi, Meyrizka,)terimakasih atas do’a dan dukungannya.Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untukmasa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT.


(14)

dan Sadam terimakasih atas kebersamaannya dalam perjuangan kita) di Desa Sukamaju Kabupaten Pesawaran, terimakasih atas tempat menimba ilmu kami.

25.Kakak tingkat serta Adik tingkat PKn 2007sampai2012 baik reguler maupun mandiri, Genap maupun Ganjil terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya sehingga membuat hari-hari menjadi indah.

26.Eko Ari wijayanto yang selalu memberikan support dan bantuanya dalam menyelesaikan skripsi.

27.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 29 April2013 Penulis,

Ni’Malida


(15)

(16)

(17)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah swt. Tuhan yang Maha Esa, ku

persembahkan karyaku ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta Bapak Suradi dan Mamah Iim yang

sangat aku cintai, terimakasih atas kasih sayang, doa yang tulus,

didikan yang terbaik kepadaku dan segala pengorbananya demi

keberhasilanku.

Tetehku Tercinta Umi Kulsum, A’aku Rahmatilah Rizal, L

atif Rizal,

Martadiana Rizal, dengan segala kasih sayangnya telah

mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

Kakak ipar kutersayang A’ Misbahul Munir, Teteh Tuti Umairoh dan

Teteh Salim Supriyanti, Trimakasih untuk doa dan dukunganya.

Keponakanku Tersayang, De Rafli, Ais, Afiq, Zalta, Raihan

Para Bapak/Ibu pendidik yang saya hormati dan Almamater tercinta

Universitas Lampung.


(18)

Penulis bernama Ni’malida, di lahirkan di Lebung Nala, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan pada tanggal 18 September 1991 yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Suradi Martadinata, S.Pd.I dan Ibu Iim Suryani.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis antara lain: Taman kanak-kanak Al-Muhajirin, Lampung Selatan Tamat pada tahun 1997, Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan Tamat pada tahun 2003, Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan Tamat pada tahun 2006, SMA Negeri 1 Kalianda tamat tahun 2009.

Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai Mahasiswa Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada saat kuliah penulis aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Pendidikan Sosial (HIMAPIS) dengan menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang Dana dan Usaha Pada Periode 2010/2011 dan menjadi Sekertaris Umum pada periode 2011/2012. Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukamaju dan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 3 Punduh Pedada, Desa Sukamaju, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran.


(19)

I.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang telah maju. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh pada kemajuan diberbagai bidang. Di samping mengusahakan pendidikan yang berkualitas, pemerintah perlu melakukan perataan pendidikan dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia, agar mampu berperan serta dalam memajukan kehidupan bangsa.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat membentuk manusia yang berkualitas, seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seperti peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,


(20)

kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengembangkan kemampuan peserta didik, maka peserta didik diharuskan untuk belajar. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Seseorang yang mengalami proses belajar mengalami perubahan tingkah laku yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya” (Arsyad, 2007 : 1). Salah satu penyelenggara pendidikan secara formal yakni sekolah, yang memiliki tujuan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas; murid, guru, bahan atau materi pelajaran, dan berbagai sumber belajar.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, salah satu strateginya adalah dengan membuat dan memanfaatkan bahan ajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Salah satu hal yang penting diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah bahan ajar. Menurut National Centre For Competency Based Training dalam Andi Prastowo (2011:16), “ bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam


(21)

melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak tertulis “. Sementara itu, pada realitas pendidikan dilapangan, kita lihat banyak guru yang masih menggunakan bahan ajar konvensional, yaitu bahan ajar yang tinggal pakai, tinggal beli, instan serta tanpa upaya merencanakan, menyiapkan dan menyusunya sendiri. Dengan demikian, resikonya sangat dimungkinkan jika bahan ajar yang mereka pakai tidak kontekstual, tidak menarik, monoton dan tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Bentuk-bentuk bahan ajar yang konvensional biasanya seperti buku-buku teks pelajaran yang diperjualbelikan ditoko-toko buku, buku sumbangan dari pemerintah, atau LKS yang dibeli melalui para penyalur yang sering datang ke sekolah-sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn Ibu Triasih, S.Pd beliau menjelaskan bahwa salah satu bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di MTs Al-Muhajirin adalah LKS. LKS tersebut dibeli dari suatu penerbit.

Tabel 1.1 Daftar Siswa Yang Tidak Memiliki LKS Mata pelajaran PKn Kelas VII di MTs Al-Muhajirin

No Kelas Jumlah Jumlah Keseluruhan

1. VII a 25 40

2. VII b 16 39

3. VII c 20 41

Jumlah 61 120

Sumber : Guru Mata pelajaran PKn Kelas VII MTs Al-Muhajirin

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa lebih dari 50 % siswa tidak memiliki LKS, alasan mereka bermacam-macam ada yang beralasan tidak punya uang, dan


(22)

ada yang mengatakan kehabisan LKS ketika ingin membeli. Ketika penulis menanyakan kepada Ibu Triasih, mengapa tidak membuat LKS sendiri beliau mengatakan dengan menggunakan LKS dari penerbit dirasakan lebih murah dan lebih praktis.

Lembar kerja siswa yang dibeli dari suatu penerbit tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihanya adalah pembelajaran lebih sistematis dan terarah, karena urutan pembelajaran telah tertuang dalam LKS, memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, karena terdapat permasalahan yang harus dipecahkan, memberikan kesempatan lebih luas kepada guru menjadi pembimbing dan fasilitator dalam pembelajaran. Sedangkan kelemahanya yaitu Guru menjadi tidak kreatif, tidak inovatif, dan menjadi malas, buku LKS hanya memberikan kecakapan aspek kognitif, sedangkan aspek afektif dan psikomotoriknya terabaikan.

Pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien membutuhkan bahan ajar yang tidak hanya konvensional. Tetapi seorang guru dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun bahan ajar yang inovatif, variatif, menarik, kontekstual dan sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa-siswinya. Yang lebih faham mengenai hal ini tentunya adalah pendidik pada satuan pendidikan yang bersangkutan. Maka dari itu, ketika bahan ajar dibuat sendiri oleh guru, pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan mengesankan bagi siswa.

Materi PKn yang disampaikan oleh guru PKn di MTs Al-Muhajirin berpedoman kepada standar isi, kompetensi dasar, serta indikator. Namun


(23)

tidak semua materi dapat disampaikan dengan secara menyeluruh karena keterbatasan waktu, sehingga apabila ada murid yang masih kurang faham dengan materi yang disampaikan oleh guru, maka guru memberikan tugas kepada siswanya untuk membaca serta mencari tahu tentang materi-materi yang kurang mereka fahami, hal ini sengaja dilakukan untuk menjadikan siswa lebih mandiri. Dengan mencari sendiri materi-materi tersebut siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuanya dalam belajar.

Kemampuan siswa dalam mengembangkan kegiatan belajarnya tentu akan berhubungan dengan prestasi belajar. Siswa yang rajin tentunya dapat memiliki prestasi belajar yang baik sedangkan siswa yang malas mencari tentunya mereka akan mendapatkan prestasi belajar yang kurang memuaskan. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada didalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berada diluar diri siswa.

Uraian materi yang disampaikan oleh guru disini sangat penting sekali, jika di sekolah tidak dilengkapi dengan buku-buku penunjang dalam kegiatan pembelajaran karena didalam LKS hanya terdapat ringkasan materi saja sehingga terkadang siswa sulit untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam LKS karena soal-soal dalam LKS materinya lebih luas ketimbang yang terdapat dalam ringkasan materi dalam LKS atau uraian materi yang disampaikan oleh guru sehingga terkadang terdapat perbedaan antara uraian materi yang disampaikan guru dengan materi-materi soal yang terdapat dalam LKS. Untuk siswa yang rajin mereka tentunya akan mencari sendiri tentang materi-materi yang kurang mereka fahami yang terdapat didalam soal LKS.


(24)

Namun untuk siswa yang kurang rajin mereka hanya akan menerima saja apa yang diberikan guru tanpa mencari lebih banyak lagi materi-materi yang kurang mereka fahami, sehingga hal ini secara tidak langsung akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa.

Tabel 1.2 Hasil nilai LKS semester ganjil siswa kelas VII MTs Al-Muhajirin TP 2012/2013.

No Kelas Tinggi Jml

Siswa Tinggi Jml Sedang Jml Rendah Jml

1 VII A 80-74 12 73-68 11 67-62 17 40

2 VII B 88-81 1 80-73 28 72-65 10 39

3 VII C 80-74 16 73-67 14 66-60 11 41

Sumber : Guru Mata pelajaran PKn Kelas VII MTs Al-Muhajirin

Tabel. 1.2 menjelaskan tingkatan prestasi belajar PKn siswa dengan kriteria tinggi, sedang dan rendah nilai siswa-siswi di MTs Al-Muhajirin. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran PKn di MTs Al-Muhajirin adalah 65, namun dari tabel dapat kita lihat bahwa masih ada nilai yang dibawah KKM.

Dampak positif tentunya akan diperoleh bagi siswa yang rajin, karena apabila guru tidak menyampaikan uraian materi secara menyeluruh atau terdapat perbedaan antara uraian materi yang disampaikan oleh guru dengan materi soal dalam LKS, maka mereka akan mencari tahu lebih banyak lagi materi-materi yang kurang mereka fahami sehingga bisa saja materi-materi yang mereka ketahui lebih luas ketimbang materi soal yang terdapat dalam LKS. Tetapi sebaliknya untuk siswa yang kurang rajin hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap prestasi belajar mereka karena mereka hanya mengandalkan uraian materi yang disampaikan guru yang terkadang terdapat perbedaan


(25)

dengan materi soal dalam LKS, dan mengandalkan ringkasan materi yang terdapat dalam LKS untuk mengerjakan soal-soal dalam LKS. Oleh sebab itu, secara tidak langsung perbedaan uraian materi yang disampaikan oleh guru dengan materi soal dalam LKS akan memberikan dampak terhadap prestasi belajar PKn siswa.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Dampak Perbedaan Uraian Materi yang Disampaikan Guru dengan Materi Soal dalam LKS terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Kelas VII di MTs Al-Muhajirin, Lampung Selatan TP. 2012/2013.

1.2Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah “Dampak Perbedaan Uraian Materi yang Disampaikan Guru dengan Materi Soal dalam LKS terhadap Prestasi Belajar PKn Pada Kelas VII di MTs AL-Muhajirin “.

1.3Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan Latar belakang masalah dan fokus penelitian, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1.3.1 Adakah perbedaan antara uraian materi guru dengan materi soal dalam

LKS Pada Kelas VII di MTs Al-Muhajirin, Lampung Selatan TP. 2012/2013?


(26)

1.3.2 Adakah dampak perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap prestasi belajar PKn Pada Kelas VII di MTs Al-Muhajirin, Lampung Selatan TP. 2012/2013?

1.4Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengungkapkan keselarasan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS Pada Kelas VII di MTs AL-Muhajirin, Lampung Selatan TP. 2012/2013.

2. Mengungkapkan dampak keselarasan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap prestasi belajar PKn

Pada Kelas VII di MTs AL-Muhajirin, Lampung Selatan TP. 2012/2013.

1.4.2 Kegunaan Penelitian 1.4.2.1Kegunaan teoritis

Menerapkan prinsip dan prosedur ilmu pendidikan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan pada kajian pendidikan Kewarganegaraan karena uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam Lembar kerja siswa berkaitan terhadap prestasi belajar siswa.


(27)

1.4.2.2Kegunaan Praktis

Penelitian ini berguna bagi guru yaitu untuk mengoptimalkan kemampuan dan kemauan guru dalam membuat bahan ajar serta menggunakan sumber-sumber belajar yang edukatif dan sesuai dengan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

a. Penelitian ini berguna untuk mengotimalkan kegiatan belajar siswa dikelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Penelitian ini berguna untuk memberikan dukungan kepada sekolah agar sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang untuk guru agar guru dapat memberikan atau menyediakan bahan ajar yang kreatif dan inofatif dalam kegitan belajar mengajar.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan kajiannya PPKn sebagai Pendidikan Kewarganegaraan.

1.5.2 Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah dampak perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap Prestasi Belajar.


(28)

1.5.3 Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Ruang Lingkup subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII di MTs Al-Muhajirin.

1.5.4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Ruang Lingkup tempat penelitian ini adalah MTs Al-Muhajirin, Desa Pematangpasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.

1.5.5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah sejak dikeluarkanya surat izin penelitian pendahuluan pada tanggal 05 Nopember 2012 oleh Dekan FKIP Universitas Lampung sampai selesai.


(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Deskripsi Teori

2.1.1 Prestasi Belajar PKn

2.1.1.1.Pengertian Prestasi Belajar PKn

Prestasi belajar merupakan salah satu tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan seseorang dalam belajar. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil belajar. Prestasi belajar adalah” tingkat pengetahuan sejauh mana anak

terhadap materi yang diterima” (Slameto 2003:17 ).

Selanjutnya Hamalik (2000:62) mengatakan bahwa “prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya”. Pendapat lain dari S. Nasution dalam Sunarto word.press prestasi belajar adalah “kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.


(30)

Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu.

Sedangkan menurut Tulus Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan “hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas

atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di Sekolah atau di Perguruan Tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

Pengertian PKn menurut pasal 39 Undang-undag NO.22 Tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Cholisin bahwa

“PKn merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara dengan pemerintah agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan

negara” ( Cholisin, 2001:1).

Pengertian senada dikemukakan CICED ( Centre For Indonesia Civic Education ) dalam Cholisin bahwa yang dimaksud dengan PKn adalah :

PKn merupakan proses transformasi yang membantu membantu masyarakat yang heterogen menjadi kesatuan masyarakat Indonesia, mengembangkan warga negara Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kepercayaan terhadap Tuhan, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban, berkesadaran hukum, memiliki


(31)

senditivitas politik, berpartisipasi dalam politik, dan masyarakat madani (civil society ). ( Cholisin, 2001:1 ) Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar PKn adalah hasil belajar PKn seorang siswa yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang menunjukkan sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor agar mampu menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara, yang memiliki Kepercayaan kepada Tuhan, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban, berkesadaran hukum, memiliki sensitivitas politik, dan masyarakat madani.

2.1.1.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar seperti :


(32)

a) Faktor Jasmaniah 1) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera.

2) Cacat tubuh

Cacat tubuh ini berupa buti, tuli, patah kaki dan patah tangan.

b) Faktor Psikologis 1) Intelegensi

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.

2) Perhatian

Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto (2003:55) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil


(33)

belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan teralisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

5) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong untuk mencapai. Penggerak atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya


(34)

sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak suda siap (matang).

7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkan kelehan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

2. Faktor eksternal a. Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.


(35)

b. Keadaan sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana siswa belajar secara sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin belajar alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

1) Metode mengajar

Suatu jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

3) Hubungan Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antar guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh hubungan yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.


(36)

4) Hubungan Siswa dengan Siswa

Mencipatakan relasi baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positip terhadap belajar siswa.

5) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan kerajinan siswa dalam sekolah atau juga dalam belajar.

6) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.

7) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.

8) Standar Pelajaran diatas ukuran

Guru sebaiknya tidak memberi pelajaran diatas ukuran standar karena akan mengakibatkan siswa kurang mampu dan takut kepada guru.

9) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai didalam setian kelas.


(37)

10)Metode Belajar

Metode belajar yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini mencakup rutinitas dalam belajar, pembagian waktu dalam belajar, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

11)Tugas rumah

Tugas rumah yang diberikan oleh guru sebaiknya tidak terlalu banyak, karena waktu dirumah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

c. Keadaan masyarakat

Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena keadaanya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan yang positif untuk mendukung belajar siswa.

1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi siswa harus selektif dalam memilih kegiatan didalam masyarakat agar tidak terganggu belajarnya.


(38)

2) Media massa

Media massa yang baik memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.

3) Teman bergaul

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.

4) Bentuk kehidupan masyarakat

Bentuk kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu dapat mendorong semangat anak atau siswa untuk belajar lebih giat lagi.

2.1.2. Uraian Materi PKn yang Disampaikan Guru dan Materi Soal dalam LKS

2.1.2.1Uraian Materi PKn a. Materi

Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Nasar (2006:19) berpendapat bahwa “materi adalah segala sesuatu yang hendak dipelajari dan dikuasai siswa, baik berupa


(39)

pengetahuan, keterampilan maupun sikap melalui kegiatan

pembelajaran agar dapat menjadi kompeten “.

Pendapat lain dari Suryosubroto (2002:32), “materi pelajaran adalah gabungan antara pengetahuan (fakta, informasi yang terperinci), keterampilan (langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat) dan faktor sikap. Sedangkan pendapat dari Nindia (2007:40) materi pelajaran atau isi pokok bahasan (Subject Content) adalah apa-apa yang harus dipelajari oleh siswa. Isi pokok bahasan atau materi harus spesifik dan erat hubungannya dengan tujuan (learning objectives).

Materi pelajaran diartikan pula sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi pelajaran adalah berbagai pengalaman yang akan diberikan kepada siswa selama mengikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi materi pembelajaran. Siswa melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh pengalaman belajar tersebut, baik itu berupa keterampilan kognitif, psikomotorik maupun afektif. Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan. Isi atau materi


(40)

pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi dalam proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pembelajaran (subject centered teaching). Dalam kondisi semacam ini, maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan.

Guru perlu memahami secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa, sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar. Materi pelajaran tersebut biasanya digambarkan dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah menyampaikan materi yang ada dalam buku. Namun demikian, dalam setting pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas dan tanggung jawab guru bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa diambil dari berbagai sumber

1. Jenis-jenis materi pembelajaran

Jenis-jenis materi pelajaran menurut Rusman Efendy dalam info makalah blogspot.com materi pendidikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Fakta; adalah “segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya”. Contoh: dalam mata pelajaran Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus


(41)

1945 dan pembentukan Pemerintahan Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran Indonesia.

b. Konsep; adalah “segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya”. Contoh: penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton & Hunt 1987: 191), dsb.

c. Prinsip; adalah “berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat”. Contoh: Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang dapat ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat serta mengendalikan masyarakat (Emile Durkhaim, 1897), dsb.

d. Prosedur; “merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem”. Contoh: praktik penelitian sosial, dsb.

e. Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh: aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi.

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran menurut Rusman Efendy dalam info makalah blogspot.com materi pendidikan pembelajaran adalah :

a. Relevansi atau kesesuaian.

“Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai

peserta didik adalah ” Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat” (Sosiologi kelas XI semester 1) maka


(42)

”Referensi tentang berbagai fenomena sosial yang mengarah

pada timbulnya konflik sosial” (materi konsep), bukan ”langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi konflik (materi prosedur)”.

b. Konsistensi atau keajegan.

“Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial (Sosiologi Kelas X semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus meliputi perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial”.

c. Adequacy atau kecukupan.

“Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

Hal-hal yang perlu di identifikasi dan dipertimbangkan guru dalam pengembangan materi pembelajaran adalah sebagai berikut :

a) Potensi peserta didik; meliputi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan potensi vokasional.

b) Relevansi dengan karakteristik daerah; jika peserta didik dan sekolah berlokasi bertempat di daerah pantai, maka pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar selaras dengan kondisi masyarakat pantai

c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

d) Kebermanfaatan bagi peserta didik; pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar manfaatnya dapat dirasakan peserta didik dalam waktu yang relatif singkat setelah suatu materi pembelajaran tuntas dilaksanakan.

e) Struktur keilmuan; mengembangkan materi pembelajaran sosiologi harus didasarkan pada struktur keilmuan sosiologi.


(43)

f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; mengembangkan materi pembelajaran hendaknya selalu mempertimbangkan potensi peserta didik, tingkat perkembangan peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, alokasi waktu, dan perkembangan peradaban dunia g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan;

h) Alokasi waktu. ( Nasar, 2006:19)

3. Cakupan Materi Pembelajaran / Pendidikan

Cakupan materi pembelajaran/ pendidikan menurut Rusman Efendy dalam info makalah blogspot.com materi pendidikan pembelajaran harus memperhatikan beberapa aspek berikut :

1) Aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.

2) Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.


(44)

3) Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.

Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:

a) Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;

b) Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;

c) Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran.

4. Sumber Materi Pembelajaran /Pendidikan

Berbagai sumber materi pembelajaran atau sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Beberapa jenis sumber belajar menurut Rusman Efendy dalam info makalah blogspot.com materi pendidikan pembelajaran antara lain:

a. Buku

b. Laporan hasil penelitian

c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah) d. Majalah ilmiah


(45)

f. Karya profesional g. Buku kurikulum

h. Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan i. Situs-situs internet

j. Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)

k. Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)

l. Narasumber (orang/manusia)

b. Standar isi SMP

a) Standar isi dan standar kompetensi lulusan mata pelajaran PKn SMP

1) Pendahuluan

Standar Isi maupun SKL (Standar Kompetensi Lulusan) merupakan sebagian unsur yang ada dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) . SNP yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang merupakan salah satu implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.


(46)

2) Standar Isi PKn SMP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Pasal 1, ayat (1) dinyatakan bahwa “Standar Isi untuk satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan

minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu”. Dengan demikian dalam standar isi PKn akan ditemukan materi atau bahan kajian yang bersifat minimal. Bahan materi minimal tersebut dilihat dari akar keilmuannya akan bersumber dari ilmu politik, ilmu hukum, dan filsafat moral/filsafat Pancasila. Kemudian apabila diperhatikan penuanagan akar keilmuan PKn dalam tampak pada ruang lingkup PKn pada satuan pendidikan dasar dan menengah meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (Murdiono dkk, 2006:1)

Disampaikan pada Kegiatan Sosialisasi KTSP Guru PKn SMP di Lingkungan Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhamaddiyah Kabupaten Bantul , di SMA Muhamadiyah Bantul, Tanggal 18 September 2006. Staf Pengajar Jurusan PKn dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai


(47)

bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila


(48)

dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

Kemudian untuk SMP/MTs, standar isi yang berisikan Standar Kompetensi dan dan Kompetensi Dasar dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Standar Isi Mata Pelajaran PKn SMP/MTs. Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menunjukkan sikap positif terhadap normanorma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

1.1 Mendeskripsikan hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku dalam masyarakat

1.2 Menjelaskan hakikat dan arti penting hukum bagi warganegara

1.3 Menerapkan norma-norma,

kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2. Mendeskripsikan makna Proklamasi

Kemerdekaan dan konstitusi pertama

2.1Menjelaskan makna proklamasi Kemerdekaan

2.2Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama 2.3Menganalisis hubungan antara

proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945

2.4Menunjukkan sikap positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan dan suasana kebatinan konstitusi pertama


(49)

Tabel 2.2 Standar Isi Mata Pelajaran PKn SMP/MTs. Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM)

3.1Menguraikan hakikat, hukum dan kelembagaan HAM 3.2Mendeskripsikan kasus

pelanggaran dan upaya penegakan HAM

3.3Menghargai upaya perlindungan HAM

3.4Menghargai upaya penegakan HAM

4. Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat

4.1Menjelaskan hakikat

kemerdekaan mengemukakan pendapat

4.2Menguraikan pentingnya kemerdekaan mengemukakakn pendapat secara bebas dan bertanggung jawab. 4.3Mengaktualisasikan

kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab

Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dan sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menyampaikan materi seorang guru harus berpedoman kepada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.


(50)

2.1.2.2Guru

a. Pengertian Guru

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

kegiatan pembelajaran. Moh. Uzer (2007:37) mengatakan “guru

adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus

sebagai guru”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Noor Jamaluddin (1978: 1) “Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Undang-undang No. 14 tahun 2005 menyebutkan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Syaiful Bahri Djamarah (2005:31) berpendapat bahwa “guru adalah

adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik”. Sedangkan pendapat dari Husnul Fatarib (2008:102) “guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan


(51)

kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang

berpengalaman dalam bidang profesinya”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa guru adalah jabatan atau profesi yang memiliki keahlian dibidangnya serta berpengalaman untuk mendidik, mengajar, membimbing serta memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.

b. Tugas Guru

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005:36-39) tugas guru adalah : a) guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang

dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara.

b) tugas guru tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan

c) tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik

d) tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kepada anak didik.

e) tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.

f) guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik


(52)

h) guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Indonesia yang bermoral Pancasila.

c. Peranan Guru

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005:43-48) peranan yang diharapkan dari guru adalah sebagai berikut :

1. Korektor, yaitu Guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk.

2. Inspirator, yaitu Guru harus bisa memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik

3. Informator, yaitu Guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

4. Organisator, yaitu guru mempunyai kemampuan mengorganisasi komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.

5. Motivator, yaitu peranan guru sebagai pemberi dorongan kepada siswa dalam meningkatkan kualitas belajarnya.

6. Inisiator, yaitu guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar mengajar dan ide-ide tersebut merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.

7. Fasilitator, yaitu guru memberikan fasilitas ( kemudahan) dalam proses belajar mengajar, sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung secara komunikatif, aktif dan efektif.

8. Pembimbing, yaitu jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru harus dapat membimbing dan


(53)

mengarahkan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dicita-citakan.

9. Demonstrator, yaitu dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat dipahami oleh anak didik. Apalagi anak didik yang mempunyai intelegensi yang sedang atau rendah. Untuk bahan pelajaran yang sukar dipahami tersebut, maka guru harus berupaya membantunya dengan cara memperagakan apa yang diajarkan. 10.Pengelola Kelas, yaitu guru hendaknya dapat mengelola kelas

dengan baik karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. 11.Mediator, yaitu guru dapat diartikan sebagai penengah dalam

kegiatan belajar siswa.

12.Supervisor, yaitu guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu kelebihan yang dimiliki supervisor bukan hanya karena posisi atau kedudukan yang ditempatinya, akan tetapi juga karena pengalamannya.

13.Evaluator, yaitu ada kecenderungn bahwa peranan evaluator guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi belajar siswa, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

2.1.2.3Bahan Ajar

Salah satu hal yang penting diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah bahan ajar. Menurut National Centre For Competency Based Training dalam Andi Prastowo (2011:16), “bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau


(54)

instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas”. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak tertulis. Pandangan dari ahli lainya mengatakan bahwa “bahan ajar adalah seperangkat materi yang di susun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar”.

Berdasarkan pendapat Pannen dalam Andi Prastowo (2011:17) “bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran”. Dari sumber lain dalam website dikmenjur.net dalam Andi Prastowo (2011:16), “diperoleh pengertian yang lebih aplikatif bahwa bahan ajar atau materi ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran ( teaching material ) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran”. Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, dapat kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan ( baik informasi, alat, maupun teks ) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa-siswi dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.


(55)

Bahan ajar ini sangat penting sekali dalam kegiatan pembelajaran. Fungsi pembuatan bahan ajar menurut Andi Prastowo (2011:24-25) adalah sebagai berikut :

a. Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi peserta didik.

1) Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain : a) Menghemat waktu pendidik dalam mengajar

b) Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi fasilitator

c) Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif

d) Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semu aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik

e) Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

2) Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara lain :

a) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang lain

b) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki

c) Peserta didik dapat belajar sesuai kecepatanya masing-masing d) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya

sendiri

e) Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/ mahasiswa yang mandiri


(56)

semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.

b. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, fungsi dalam pembelajaran individual, dan fungsi pembelajaran kelompok.

1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, satu-satunya antara lain:

a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran (dalam hal ini, peserta didik berifat pasif dan belajar sesuai kecepatan pendidik dalam mengajar)

b) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan

2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain : a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran

b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi

c) Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya. 3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok antara lain:

a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan ara memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri

b) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


(57)

2.1.2.4Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar dalam Andi Prastowo (2011:203) “lembar kegiatan siswa (student work shett) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapai”.

Pandangan lain mengatakan dalam Andi Prastowo (2011:203) “LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja Siswa yaitu materi ajar yang sudah sedemikian rupa, sehingga peserta didik akan mendapatkan materi ajar tersebut secara mandiri”. Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

“Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang


(58)

:148) mendefinisikan bahwa “Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah”.

Pendapat dari Dhari dan Haryono “Lembar kerja siswa adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram”. Setiap LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa LKS adalah merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas dan ringkasan materi yang harus dikerjakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan pemecahan masalah.

1. Pentingnya LKS bagi Kegiatan Pembelajaran a. Fungsi LKS

Fungsi LKS ada empat yaitu :

a) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktikan peserta didik

b) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan

c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. (Andi Prastowo (2011: 205-206))


(59)

b. Tujuan penyusunan LKS

Ada empat poin yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu : a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

berinteraksi dengan materi yang diberikan.

b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.

c) Melatih kemandirian belajar peserta didik

d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

(Andi Prastowo (2011: 206))

c. Kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran

Melalui LKS, pendidik mendapat kesempatan untuk memancing peserta didik secar aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang

optimal dari pemanfaatan LKS adakah metode “ SQ3R” atau

Survey, Question, Read, Recite, and Review ( Menyurvei, membuat pertanyaan, membaca, meringkas, dan mengulang. Adapun penjelasan masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut :

Pertama, tahap Survey. Pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan. Kedua tahap question, pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat


(60)

membaca materi yang diberikan. Ketiga tahap read, pada kegiatan ini, peserta didik dirangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi yang membubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan.

Keempat tahap recite, pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca kemudian diminta untuk meringkas materi menggunakan kalimat sendiri. Kelima tahap review, pada kegiatan ini peserta didik diminta sesegera mungkin untuk melihat kembali materi yang sudah selesai dipelajari sesaat setelah selesai mempelajari materi tersebut

(Andi Prastowo (2011: 206-207))

2. Unsur-unsur LKS sebagai bahan ajar

Bahan ajar LKS terdiri atas enam unsur utama, yaitu meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja dan penilaian. Sedangkan jika dilihat dari formatnya, LKS memuat paling tidak delapan unsur, yaitu judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yag diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan dan laporan yang harus dikerjakan.


(61)

3. Mengenal Macam-macam bentuk LKS

Setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas ertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, hal ini berakibat LKS memiliki berbagai macam bentuk. Jika kita telusuri hal tersebut, maka paling tidak kita akan menemukan lima macam bentuk LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut ini :

a. LKS Yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep

LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik meliputi melakukan, mengamati dan menganalisis.

b. LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan Didalam sebuah pembelajaran, setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, peserta didik selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari, caranya dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan peserta didiknya dilatih untuk belajar menghormati pendapat orang lain dan berpendapat secara bertanggung jawab, maka hal ini telah memberikan sebuah jalan


(62)

bagi terimplementasikannya nilai-nilai demokrasi dalam peserta didik.

c. LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabanya ada didalam buku. Fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai untuk keperluan remidiasi.

d. LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu

e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (conten). (Andi Prastowo, 2011: 208-211)

4. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS a. Melakukan Analisis kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi, langkah analisisinya dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan.


(63)

b. Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi ini sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

c. Menentukan Judul-Judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi - kompetensi dasar, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi tersebut tidak terlalu besar.

d. Penulisan LKS

Langkah-langkah penulisan adalah sebagai berikut : a) Merumuskan komptensi dasar

b) Menentukan alat penelitin c) Menyusun materi

d) Memperhatikan struktur LKS (Andi Prastowo, 2011: 211-215)

5. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Tujuan pembuatan Lembar Kerja Siswa menurut Achamdi dalam blog Lentera kecil adalah sebagai berikut :


(64)

b) Membantu siswa mengembangkan konsep.

c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses.

d) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.

e) Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis.

f) Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran

6. Kegunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Kegunaan pembuatan Lembar Kerja Siswa menurut Hadi Sukamto dalam blog. Lentera kecil diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Memberikan pengalaman kongkret bagi siswa. b) Membantu variasi belajar.

c) Membangkitkan minat siswa.

d) Meningkatkan retensi belajar mengajar.

e) Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien

7. Syarat-syarat Menyusun LKS

Agar LKS tepat dan akurat, menurut Depdikbud dalam blog. Lentera kecil maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan: 1) Sederhana dan mudah dimengerti. 2) Singkat dan jelas.


(65)

b. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat: 1) Membantu siswa memahami materi.

2) Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian. 3) Membantu siswa berpikir kritis.

4) Menentukan Variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Tata letak hendaknya:

1) Membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis.

2) Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.

3) Desain harus menarik.

8. Prosedur penyusunan LKS

Prosedur yang harus dilakukan dalam penyusunan LKS menurut blog lentera kecil diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Menentukan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran untuk dimodifikasi ke bentuk pembelajaran dengan LKS.

b) Menentukan ketrampilan proses terhadap kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

c) Menentukan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan kompetensi dasar indikator dan tujuan pembelajaran.

d) Menentukan alat, bahan dan sumber belajar.

e) Menemukan perolehan hasil sesuai tujuan pembelajaran.

2.1.3 Dampak Perbedaan Uraian Materi yang Disampaikan Guru dengan Materi Soal dalam LKS Terhadap Prestasi Belajar PKn

Materi pada hakikatnya merupakan pengetahuan nilai-nilai dan keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi


(1)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dalam wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

b. Data Display ( penyajian data )

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan flowchart dan sejenisnya. Dalam Miles and Huberman dalam Sugiyono ( 2009 :341 ) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat narative. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam mendisplay data, selain dengan teks naratif juga dapat berupa grafik, matrik network ( jaringan kerja ) dan chart.

c. Conclusion Drawing/ verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles And Huberman adalah pemikiran kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam


(2)

66

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran sudah obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data yang telah diuraikan mengenai Dampak Perbedaan Uraian Materi Yang di Sampaikan Guru dengan Materi Soal dalam LKS Terhadap Prestasi Belajar PKn :

1. Sebagian terdapat perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS karena ada materi yang dijelaskan guru tetapi tidak ada didalam soal LKS dan ada juga materi soal dalam LKS yang tidak dijelaskan secara rinci oleh guru.

2. Terdapat dampak perbedaan uraian materi yang disampaikan guru dengan materi soal dalam LKS terhadap Prestasi Belajar PKn . Untuk siswa yang rajin mencari dari sumber lain maka dampak prestasi belajar PKn akan semakin tinggi, sedangkan untuk siswa yang hanya mengandalkan uraian materi yang disampaikan oleh guru maka dampak prestasinya semakin rendah.


(4)

103

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai Dampak Perbedaan Uraian Materi Yang Disampaikan Guru dengan Materi Soal dalam LKS Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa kelas VII Di MTs Al-Muhajirin, Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013, maka penelitian ini mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Pengawas mengecek isi dari LKS

2. Kepala sekolah dalam mendukung keinginan guru untuk membuat bahan ajar sendiri dengan memberikan dukungan moril dan finansial 3. Guru menjelaskan kelemahan dari LKS yang dibeli dari suatu penerbit

dan melengkapi dalam pembelajaran.

4. Siswa dapat memanfaatkan waktu-waktu untuk kegiatan-kegiatan belajar yang tujuannya untuk penguasaan materi belajar, serta belajar dari aneka sumber.

5. Orang tua lebih memperhatikan dan mengawasi kegiatan belajar anak dan memberikan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran seperti menyediakan buku-buku pelajaraan penunjang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Yogyakarta. 411 Hal.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo: Jakarta. 192 Hal. Bayu. 2012. Pengertian Guru.

http://bayuzu.blogspot.com/2012/07/pengertian-guru.html diakses pada 12 Nopember 2012 pukul 20.35

Cholisin. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta. LKS.

Djamarah, Syaiful Bahri.2005. Guru Dan Anak Didik. Jakarta : PT Rineka Cipta Fatarib, Husnul.2008. Strategi Belajar Mengajar. Metro : STIT Agus Salim. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta Muliya, Deka. 2012. Lembar Kerja Siswa.

sumber:http://www.inforppsilabus.com/2012/03/lembar-kerja-siswa.html diakses pada 12 Nopember 2012 Pukul 08.05

Murdiono, dkk. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Mata pelajaran PKn SMP. Yogyakarta : UNY.

Nasar. 2006. Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Nihlah. 2010. Pengertian Materi Pelajaran.

http://id.shvoong.com/social- sciences/education/2288410-pengertian-materi- pelajaran/ diakses pada 27 Nopember 2012 pukul 11.00

Nindia. 2007. Pengajaran Sistem, Pengajaran PAI. Metro: STIT Agus Salim Metro. 80 hal.


(6)

Prastowo, Andi.2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : Diva Press. 419 Hal.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta : Bandung. 376 Hal. Rijadi, Suprijanto. 2009. Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

http://www.slideshare.net/srijadi/uu-no-20-2003-sistem-pendidikan-nasional diakses pada 12 Nopember 2012. Pukul 08.15 WIB

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Soerjono, Soekamto. 1990. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bina Aksara: Jakarta. 340 hal.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung. 456 Hal.

Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar.

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 08.17 WIB

Suryosubroto.2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta Tu’u Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarata :

Grasindo

Unila. 2009. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung : Bandar Lampung . 60 Hal.

_____. 2010. Materi Pendidikan Pembelajaran

(http://info-makalah.blogspot.com/2010/05/materi-pendidikan- pembelajaran.html) diakses pada 27 Nopember 2012 Pukul 08.10 ______. 2010. Pengertian Lembar Kerja Siswa.

http://lenterakecil.com/pengertian-lembar-kerja-siswa-lks/ diakses pada 12 Nopember 2012 Pukul 07.35