Kerangka Berpikir
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) dengan kepuasan Kerja Guru (Y) Kepemimpinan ialah kemampuan seseorang dalam menggerakkan bawahan agar mereka mau bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan. Sedang kepuasan adalah perasaan senang atau tidak senang berkenaan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan variabel sikap (attitude), yang berkaitan dengan perasaan guru terhadap pekerjaannya sebagai seorang guru. Kepuasan kerja
guru ditunjukkan oleh
dalam bekerja/mengajar. Jika guru puas akan keadaan yang mempengaruhi dia maka dia akan bekerja dengan baik/mengajar dengan baik. Tetapi jika guru kurang puas maka dia akan mengajar sesuai kehendaknya
sikapnya
Kepala sekolah sebagai pemimpin formal dalam lingkungan pendidikan di sekolah hendaknya punya pandangan luas dan wawasan ke depan untuk mengemban visi dan misi sekolah. Oleh Karena Kepala Sekolah dituntut untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan manajerial.
Dari uraian tersebut diduga terdapat hubungan yang positif antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kepuasan kerja guru. Atau dengan kata lain semakin baik kepemimpinan kepala sekolah akan semakin tinggi kepuasan kerja guru.
2. Hubungan Motivasi Kerja (X 2 ) dengan Kepuasan kerja guru (Y) Motivasi merupakan unsur psikologis bagi seorang guru dalam rangka untuk keberhasilan dalam mengajar. Guru yang tidak punya motivasi mengajar maka ia tidak akan berhasil dalam mengajar. Guru mempunyai motivasi karena terpenuhi kebutuhan - kebutuhannya yang timbul akibat dari hubungannya dengan organisasi (Kepemimpinan Kepala Sekolah), sebagaimana dijelaskan oleh Buchari Zainun bahwa beraneka ragam kebutuhan timbul akibat adanya beberapa macam hubungan dengan organisasi. Selain
kebutuhan - kebutuhan yang bercorak fisik biologis dan sosial ekonomis, yang lebih adalah terdapatnya kebutuhan-
kebutuhan yang bersifat sosial psikis 33 Dengan tingkat penghargaan yang diberikan oleh Sekolah kepada guru-guru
dalam menjalankan tugasnya secara memadai sesuai tingkat profesionalisme yang dimiliki akan menjamin ketenangan guru sebagai pendidik dan pengajar. Imbalan yang diterima guru tidak harus bersifat ekonomois belaka, tetapi juga dalam bentuk lain misalnya ucapan, piagam atau yang lainnya. Dengan adanya penghargaan baik dalam bentuk prestasi, terutama dalam menjalankan tugasnya akan dapat meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja guru adalah motivasi yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena telah terpenuhi kebutuhannnya.
Motivasi instrinsik guru berupa Intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, Respon individu yang sifatnya otonom dalam mengantisipasi tugas mengajar. Peningkatan kemampuan diri untuk selalu menampilkan pelayanan, yang lebih baik dalam mengajar, dan tanggung jawab moral sebagai seorang pendidik sangat berpengaruh pada kepuasan kerja guru. Guru yang termotivasi akan timbul kepuasan dalam bekerja.
Dari uraian tersebut diduga ada hubungan yang positif antara motivasi kerja guru dengan kepuasan kerja
3. Hubungan secara bersama - sama antara Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 1 ) dan
Motivasi Kerja (X 2 ) dengan kepuasan kerja guru (Y).
Seseorang bekerja melakukan sesuatu karena adanya motivasi tertentu, dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Ketika kebutuhan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai maka sesorang tersebut akan merasa puas.
Buchari Zainun. 1979, Manajemen dan Motivasi, Jakarta : Balai Aksara, h.19
Isi teori motivasi berhubungan dengan pengusahaan pemuasan kebutuhan manusia. Teori yang paling terkenal antara lain sebagai berikut:
Motivasi dalam hal ini adalah motivasi instrinsik guru berupa Intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, respon individu yang sifatnya otonom dalam mengantisipasi tugas mengajar, peningkatan kemampuan diri untuk selalu menampilkan pelayanan, yang lebih baik dalam mengajar, dan tanggung jawab moral sebagai seorang pendidik.
Pemahaman Kepala Sekolah terhadap kepuasan dan motivasi guru dalam melaksanakan tugasnya berkaitan dengan cara kepala sekolah dalam memimpin sebuah organisasi sekolah. Dari uraian tersebut diduga ada hubungan yang positif secara berma-sama antara kepemimpinan kepala sekolah dan moivasi kerja dengan kepuasan guru.