KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Temuan yang diperoleh dalam kajian penelitian tentang hubungan antara kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja pada guru SMK Negeri se Kabupaten Kutai Timur adalah:
Pertama, Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Sekolah dengan kepuasan kerja. Kepemimpinan Kepala Sekolah meliputi dimensi 1) Pemimpin, 2) Manajer, 3) Pendidik, 4) Administrator , 5) Wirausahawan, 6) Pencipta Iklim Kerja, 7) Penyelia.
Kedua, Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Motivasi kerja meliputi intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, respon individu yang sifatnya otonom dalam mengantisipasi tugas mengajar, peningkatan kemampuan diri untuk selalu menampilkan pelayanan, yang lebih baik dalam mengajar, dan tanggung jawab moral.
Ketiga, Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja meskipun kepemimpinan Kepala Sekolah belum tentu baik, cenderung kepuasan kerjanya guru baik pula.
B. Implikasi
Implikasi hasil penelitian pada masalah kepemimpinan Kepala Sekolah dan motivasi kerja dalam korelasinya dengan kepuasan kerja dimana kedua variabel tersebut ternyata berkontribusi dengan kepuasan kerja, kedua variabel memberi sumbangan yang signifikan terhadap hasil belajar
1. Upaya meningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah yang positif bagi guru Temuan ini menegaskan temuan dari Grassie dan Carss (1973) yang menemukan kepemimpinan kepala sekolah mendukung dan secara positif berhubungan dengan kepuasan kerja guru. 51 Vail (2005) telah menunjukkan bahwa
51 Azhar Mahmood Chaudhary, 2011, Hubungan antara Perilaku Prinsipal 'dan Kepuasan Kerja
Guru Sekolah Menengah , diakses dari http://www.academicleadership.org
/article/relationship-between-principals-behavior-and-job-satisfaction-of-secondary-
school-teachers, pada tanggal 10/10/2011 school-teachers, pada tanggal 10/10/2011
MacBeath, 1998; Leithwood dan Duke, 1999; Southworth, 2002; Hari, 2004). 52 Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah tanggapan guru terhadap kegiatan
kepala sekolah dalam usahanya untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerak kan guru untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan Kepala Sekolah ditunjukkan melalui kualitas kepemimpinan kepala sekolah dalam membina guru untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini Kepala Sekolah dapat berperan sebagai : 1) Pemimpin, 2) Manajer, 3) Pendidik, 4) Administrator , 5) Wirausahawan, 6) Pencipta Iklim Kerja , 7). Penyelia. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah :
Pertama : Kepala Sekolah dalam melaksanakan kepemimpinan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peran sebagai pemimpin yang harus punya kemampuan untuk menyusun perencanaan sekolah, mengelola kelembagaan sekolah dan menerapkan kepemimpinan dalam memimpin.
Kedua : Kepala sekolah yang berperan sebagai manajer harus mempunyai kemampuan mengelola tenaga kependidikan, mengelola kesiswaan, mengeloala saran dan prasarana, mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat.
Ketiga : Kepala Sekolah yang berperan sebagai pendidik harus mempunyai kemampuan untuk mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar.
Keempat : Kepala sekolah yang berperan sebagai administrator harus mempunyai kemampuan untuk mengelola ketatausahaan dan keuaangan sekolah. Kelima : Kepala Sekolah yang berperan sebagai wirausahawan harus mempunyai kemampuan menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dan menerapkan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam pendidikan.
Keenam : Kepala Sekolah yang berperan sebagai penyelia (pengawas) yang harus mempunyai kemampuan untuk melakukan supervisi dan melakukan evaluasi. Dalam kaitan ini Kepala Sekolah berupaya untuk melaksanakan fungsi dan perannya memimpin dengan memberikan ketauladanan agar guru dapat memberikan persepsi yang baik terhadapnya sehingga guru merasa termotivasi dan puas.
2. Upaya Mengembangkan Motivasi kerja Guru Temuan ini menegaskan temuan dari Rao (2005) dalam studinya dibahas bahwa kepuasan pada pekerjaan untuk seseorang bertindak sebagai motivasi untuk
bekerja. Selain motivasi menyebabkan orang untuk kepuasan kerja mereka. 53 Menurut As‘ad (1995), dengan seringnya para pegawai/karyawan termotivasi untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik, akan meningkatkan kualitas dan kepuasan kerja yang diinginkan, karena kuat lemahnya dorongan atau motivasi kerja seseorang akan
menentukan besar kecilnya kepuasan kerja. 54 Mengembangkan motivasi kerja guru sebenarnya dimulai dari dalam guru itu
sendiri, sebab keinginan dan dorongan dalam diri guru untuk untuk : 1). Memiliki intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar, 2). Memiliki respon individu yang sifatnya otonom dalam mengantisipasi tugas mengajar, 3). Meningkatkan kemampuan diri untuk selalu menampilkan
53 ibid Rizwan Saleem, 2011, Effect of Work Motivation on Job Satisfaction, dipublikasikan Canadian
54 Center of Science and Education diakses dari www.ccsenet.org / ijbm
Moch. As‘ad, 1995. Psikologi Industri. Jakarta: Liberty, hal. 45 Moch. As‘ad, 1995. Psikologi Industri. Jakarta: Liberty, hal. 45
Pertama. Guru yang termotivasi pasti akan memilki intensitas (kesungguhan dan ketekunan) yang tinggi dalam mengajar. Maka sekolahnya hendaknya jelas dalam membagi tugas mengajar kepada guru, dimengerti, dipahami dan dapat dilaksanakan oleh guru, sehingga guru dapat termotivasi untuk melaksanakan tugasnya. Guru yang mempunyai termotivasi akan melakukan pekerjaan yang mempunyai tujuan jelas dan nyata. Jika pekerjaan tidak jelas di mata mereka maka ia tidak akan terdorong untuk melakukan pekerjaan.
Kedua. Guru yang mempunyai motivasi kerja mempunyai kebanggaan kepada pekerjaan dan mempunyai keinginan untuk selalu berprestasi. Oleh karena itu organiasi sekolah hendaknya dapat mendorong guru untuk meningkatkan karirnya. Guru dapat berkarir sampai puncak prestasi merupakan suatu kebutuhan asasi bagi guru. Memberi keleluasaan dan kepercayaan kepada guru untuk berinovasi dan berkreasi dalam menjalankan tugasnya merupakan langkah yang efektif untuk membangkitkan motivasi berprestasi guru.
Ketiga. Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada guru telah menunuukkan kompetensinya (kemampuannya) dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Penghargaan dan pengakuan kepada guru akan menimbulkan keyakinan guru menjadi tinggi, guru juga punya perasaan merasa berharga di depan pimpinan. Penghargaan dan pengakuan bisa berupa pujian atas keberhasilan, pemberian honor/uang transportasi, dana insentif, memperoleh simpati dan penghormatan dari siswa maupun sesama guru merupakan suatu penghargaan yang penting bagi guru untuk memicu motivasi kerjanya.
Keempat. Orang yang mempunyai motivasi berprestasi akan menyukai tantangan dan mau menyumbangkan pikiran dan tenaganya bagi organisasi sekolah. Oleh karena upaya untuk melibatkan guru dalam menentukan tujuan dan target apa yang akan dicapai oleh sekolah akan memotivasi guru berprestasi. Guru perlu diserahi wewenang tanggungjawab untuk melakukan tugas tanpa harus dicurigai. Berilah kepercayaan kepada guru untuk bekerja sebaik mungkin tetapi Kepala Sekolah tidak lupa untuk melakukan fungsi control.
C. Saran
Berdasarkan temuan penelitian, simpulan, dan implikasi hasil penelitian di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut : Pertama, Kepuasan kerja guru dapat berdampak kepada peningkatan kinerja guru. Dimana guru yang puas dalam bekerja akan berusaha untuk bekerja sebaik- baiknya. Oleh karena itu kepuasan kerja harus selalu diupayakan oleh organisasi kepada guru melalui upaya untuk membuat perasaan senang atas imbalan yang diterima, kondisi kerja, penghargaan dari pimpinan, dukungan dari rekan sekerja dan atas kesenangan dalam keberhasilan menyelesaikan pekerjaan..
Kedua. Diharapkan gaya kepemimpinan SMK adalah yang berorientasi pada hubungan manusia yaitu menjalin hubungan yang akrab, menghargai anggota, bersikap hangat, dan menaruh kepercayaan kepada anggota. Kepala Sekolah dapat memberikan perhargaan maupun hukuman kepada guru dengan cara yang bijak. Untuk itu kepala sekolah diharapkan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik kepada guru dengan memperhatikan keinginan/aspirasi guru.
Ketiga. Motivasi kerja guru merupakan motivasi yang didasarkan pada kekuatan yang ada dalam diri sendiri seorang guru. Upayakan agar guru termotivasi selalu meningkatkan motivasi dan memotivasi dirinya sendiri untuk berkarya sebaik- baiknya. Untuk mencapai tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya dan berusaha mementingkan organisasi daripada kepentingan diri pribadi
Keempat : Guru dapat meningkatkan kerjasama dengan Kepala Sekolah agar dapat menjadi bagian motivasi kerjanya dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan kerja. Motivasi yang paling penting bagi guru adalah motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri untuk Keempat : Guru dapat meningkatkan kerjasama dengan Kepala Sekolah agar dapat menjadi bagian motivasi kerjanya dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan kerja. Motivasi yang paling penting bagi guru adalah motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri untuk
Kelima : Untuk peneliti berikutnya yang akan meneliti setara dengan penelitian ini disarankan agar menelaah lebih dalam tentang aspek kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi dan Kepuasan Kerja dengan variable yang lebih luas dan populasi yang lebih banyak.