Desain Penelitian

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Syarat utama pemilihan sampel dalam suatu populasi adalah bahwa sampel harus bisa menjadi cermin dari populasi dan merupakan populasi dalam bentuk kecil (miniature population). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian karyawan produksi garmen PT. DANLIRIS, Sukoharjo.

Ada lima divisi di PT. DANLIRIS, Sukoharjo yakni Divisi Spinning, Weaving, Printing, Finishing dan Garmen. Penelitian ini mengambil sampel di Divisi Garmen, yakni karyawan produksi yang tersebar di Konfeksi I, Konfeksi II, Konfeksi III dan Konfeksi IV.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi yang akan dijadikan sebagai sampel (Sekaran, 2006). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling yakni pengumpulan informasi dari anggota populasi yang

commit to user

efisien (Sekaran, 2006). Hair et al., dalam Ferdinand (2002) menyarankan ukuran sampel minimal adalah sebanyak lima observasi untuk setiap estimated parameter (lima dikali jumlah item pertanyaan). Berdasarkan pendapat tersebut, maka sebanyak 100 kuesioner disebar kepada responden. Jumlah tersebut sudah memenuhi jumlah sampel minimal dan untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali di akhir penyebaran kuesioner.

Perusahaan tidak memberikan ijin untuk menyebar sendiri kuesioner kepada responden. Oleh karena itu, penulis menitipkan kuesioner pada perusahaan untuk selanjutnya kuesioner tersebut dibagikan sendiri oleh perusahaan kepada responden. Penulis mengarahkan untuk mengambil sampel penelitian pada karyawan produksi garmen PT. DANLIRIS, Sukoharjo.

Alasan pemilihan karyawan produksi garmen sebagai sampel dalam penelitian ini karena subyek lebih memahami tentang permasalahan penelitian yang menjadi fokus peneliti, yaitu mengenai pengaruh mastery approach goal dan motivasi intrinsik pada niat untuk meninggalkan organisasi.

commit to user

Seluruh item pertanyaan diukur menggunakan skala Likert lima poin dengan kriteria:

1 = “sangat tidak setuju”

2 = “tidak setuju”

3 = “netral”

4 = “setuju”

5 = “sangat setuju”

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain dan sebaliknya mempengaruhi variabel dependen (Sekaran, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah mastery approach goal.

Mastery approach goal dalam penelitian ini merupakan motivasi karyawan yang bekerja karena ingin mengembangkan dan meningkatkan kompetensi diri. Mereka bersemangat mengerjakan tugas-tugas baru dan menghadapi tantangan yang ada. Sebab menurutnya, pengalaman yang diperoleh akan menambah pengetahuan dan ketrampilan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh VandeWalle (1997).

commit to user

Variabel dependen adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain (Sekaran, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah niat untuk meninggalkan organisasi.

Niat untuk meninggalkan organisasi merupakan keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi tempat bekerja saat ini, termasuk pikiran semata untuk berhenti dari organisasi (thinking of quitting ) dan pernyataan karyawan bahwa dia benar-benar ingin meninggalkan organisasi (intent to leave). Variabel niat untuk meninggalkan organisasi diukur dengan 5 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Kuvaas (2008).

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah suatu variabel independen lainnya yang dimasukkan ke dalam model karena mempunyai efek kontingensi dari hubungan variabel dependen dan variabel independen sebelumnya (Jogiyanto, 2004). Motivasi intrinsik adalah variabel moderasi di dalam penelitian ini.

commit to user

yang bekerja karena merasa senang, pekerjaannya dirasa menarik dan menyenangkan. Variabel motivasi intrinsik diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Kuvaas dan Dysvik (2009).