Besar Bagian AhIi Waris

38 memiliki ahli waris. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang wajib menyelesaikan secara tertib terutama yang berkaitan dengan harta yang meninggal dunia. 36 Ketentuan yang mengatur mengenai kewajiban ahli waris terhadap pewaris terdapat dalam Pasal 175 Kompilasi Hukum Islam, yaitu : a. Mengurus dan menyelesaikan pemakaman jenazah pewaris. b. Mengurus dan menyelesaikan pembagian hutang pewaris. c. Menyelesaikan wasiat pewaris. d. Membagi harta warisan diantara ahli waris yang berhak. Tanggung jawab dan kewajiban ahli waris tersebut terhadap hutang-hutang pewaris hanya sebatas pada jumlah atau nilai harta peninggalan. Ketentuan ini sesuai dengan Q.4 : 11, 12 dan 176, kecuali terhadap pengurusan jenazah, meskipun tidak disebutkan ketentuannya secara tegas dan pasti di dalam Al Qur’an, namun Ijtihad jumhur ulama menetapkan bahwa “penyelesaian urusan jenazah adalah tindakan lebih dahulu harus dilakukan.” 37

9. Besar Bagian AhIi Waris

Besar bagian masing-masing ahli waris dapat diuraikan sebagai berikut : a. Bagian janda isteri, Pasal 180 Kompillasi Hukum Islam : 36 Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1993, Hal. 290 37 Syarbini, Mugni Al Mukhtaj, Jilid III, Penerbit Al Halabi, Mesir, 1958, Hal. 2 39 Janda dalam menerima bagian harta warisan dari peninggalan pewaris suaminya sebesar : • 14 seperempat bagian, apabila pewaris tidak mempunyai atau meninggalkan anak sebagai ahli waris. • 18 seperdelapan bagian, apabila pewaris mempunyai atau meninggalkan anak sebagai ahli waris. b. Bagian duda suami, Pasal 179 Kompilasi Hukum Islam : Duda dalam menerima bagian harta warisan dari peninggalan pewaris isterinya sebesar : • 12 seperdua bagian, apabila pewaris tidak mempunyai atau meninggalkan anak sebagai ahli waris. • 14 seperempat bagian, apabila pewaris mempunyai atau meninggalkan anak sebagai ahli waris. c. Bagian anak, Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam : Anak-anak pewaris menerima harta warisan dari peninggalan pewaris orangtuanya sebesar : • 12 seperdua bagian, apabila hanya seorang anak perempuan, bersama-sama dengan ayah, ibu, duda atau janda. • 23 duapertiga bagian, apabila dua orang anak perempuan atau lebih, bersama-sama dengan ayah, ibu, duda atau janda. • Apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki, maka mereka sebagai ashobah menerima seluruh harta warisan apabila tidak ada ayah, ibu, duda atau janda, apabila ada salah satu 40 dari mereka ayah, ibu, duda atau janda maka anak laki- laki bersamaan dengan anak perempuan tersebut sebagai ashobah bilghoir menerima seluruh sisa harta warisan setelah dikeluarkan bagian ahli waris lainnya tersebut, dengan ketentuan bagian anak laki-laki dua kali bagian anak perempuan 2 : 1 d. Bagian Ibu, Pasal 178 Kompilasi Hukum Islam: Ibu dalam menerima bagian harta warisan dari peninggalan pewaris anaknya sebesar : • 13 sepertiga bagian, apabila pewaris tidak mempunyai atau meninggalkan anak atau dua orang saudara sebagai ahli waris. • 16 seperenam bagian, apabila pewaris mempunyai atau meninggalkan anak atau dua orang saudara sebagai ahli waris. • 13 sepertiga bagian dari sisa, yaitu sesudah dikeluarkan bagian dari janda atau duda apabila ia bersama-sama dengan ayah. 38 e. Bagian Ayah, Pasal l77 Kompilai Hukum Islam : Ayah dalam menerima bagian harta warisan dari peninggalan pewaris anaknya memperoleh: • 13 sepertiga bagian, apabila pewaris tidak mempunyai atau meninggalkan anak laki-laki. • 16 seperenam bagian atau menerima sisa ashobah apabila pewaris meninggalkan anak perempuan. • Menerima sisa ashobah atau 13 sepertiga bagian, apabila 38 Facthur Rahman, op.cit, Hal. 237 41 pewaris tidak mempunyai atau meninggalkan anak. f. Saudara Kandung, Pasal l81 dan 182 Kompilasi Hukum Islam : Saudara dalam menerima bagian harta warisan dari peninggalan pewaris saudaranya sebesar : • 16 seperenam bagian, apabila seorang saudara laki-laki atau perempuan seibu mewarisi tidak bersama-sama dengan anak dan atau ayah serta saudara kandung. • 13 apabila mereka dua orang atau lebih • 12 seperdua bagian, apabila seorang saudara perempuan kandung atau seayah mewarisi tidak bersama-sama dengan anak dan atau ayah, atau saudara laki-laki. • 23 duapertiga bagian, apabila dua orang saudara perempuan kandung atau seayah mewarisi tidak bersama-sama dengan anak dan atau ayah, atau saudara laki-laki. • Menerima sisa ashobah jika saudara perempuan kandung tersebut mewarisi bersama-sama dengan saudara laki-laki kandung atau seayah, jika tidak ada anak dan atau ayah, dengan ketentuan bagian saudara laki-laki dua kali bagian saudara perempuan kandung 2:1.

10. Penentuan Harta Waris