16
Semakin cepat beton mengeras, semakin kecil kemungkinan terjadinya bleeding.
4. Proses pemadatan Pemadatan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya bleeding.
Bleeding dapat menyebabkan kelemahan, porositas dan keawetan yang kurang. Kantung-kantung air terjadi di bawah agregat kasar atau di bawah
tulangan, yang menimbulkan daerah-daerah lemah dan mereduksi ikatan-ikatan. Jika air menguap sangat cepat akan terjadi retakan-retakan plastis.
Bleeding dapat direduksi dengan : 1. Memberi lebih banyak semen
2. Menggunakan air seminimal mungkin 3. Menggunakan butir haluspasir lebih banyak
4. Memasukan sedikit udara dalam adukan untuk beton khusus
2.3 Beton Keras Hardened Concrete
Perilaku mekanik beton keras merupakan kemampuan beton di dalam memikul beban pada struktur bangunan. Kinerja beton keras yang baik
ditunjukkan oleh kuat tekan beton yang tinggi, kuat tarik yang lebih baik, perilaku yang lebih daktail, kekedapan air dan udara, ketahanan terhadap sulfat dan
klorida, penyusutan rendah dan keawetan jangka panjang
.
2.3.1 Kekuatan Tekan Beton f’c
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur.
Universitas Sumatera Utara
17
Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :
′
= .......................................................................................1 dengan : fc’
: kekuatan tekan kgcm
2
P : beban tekan kg
A : luas permukaan benda uji cm
2
Standar deviasi dihitung berdasarkan rumus : =
′ ′
............................................................................2 dengan:
S : deviasi standar kgcm
2
σ’
b
: Kekuatan masing – masing benda uji kgcm
2
σ’
bm
: Kekuatan Beton rata –rata kgcm
2
N :Jumlah Total Benda Uji hasil pemeriksaan
Nilai kuat beton beragam sesuai dengan umurnya dan biasanya nilai kuat tekan beton ditentukan pada waktu beton mencapai umur 28 hari setelah
pengecoran. Kekuatan tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum fc’ dengan satuan Nmm
2
atau Mpa dan juga memakai satuan kgcm
2
. Kekuatan tekan beton merupakan sifat yang paling penting dari beton keras. Berdasarkan kuat
tekannya beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis lihat tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
18
Tabel 2.1 Beberapa jenis beton menurut kuat tekannya Kardiyono, 2007
Gambar 2.5 Model benda uji silinder
Ada beberapa faktor yang menpengaruhi kekuatan tekan beton. Faktor- faktor yang mempengaruhi kekuatan tekan beton yaitu :
1. Faktor air semen Faktor air semen ialah perbandingan berat antara air dan semen portland di
dalam campuran adukan beton. Secara umum semakin rendah nilai faktor air semen semakin tinggi kuat tekan betonnya, namun kenyataannya pada suatu nilai
faktor air semen tertentu semakin rendah nilai faktor air semen kuat tekan betonnya semakin rendah pula. Hal ini karena jika faktor air semen terlalu rendah
menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan, yaitu kesulitan dalam pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya menyebabkan mutu beton menurun. Dengan
demikian ada suatu nilai faktor air semen tertentu optimum yang menghasilkan kuat tekan beton maksimum. Duff dan Abrams 1919 meneliti hubungan antara
Jenis beton Kuat tekan Mpa
Beton sederhana plain concrete Sampai 10 Mpa
Beton normal beton biasa 15 – 30 Mpa
Beton pra tegang 30 – 40 Mpa
Beton kuat tekan tinggi 40 – 80 Mpa
Beton kuat tekan sangat tinggi 80 Mpa
Universitas Sumatera Utara
19
faktor air semen dengan kekuatan beton pada umur 28 hari dengan uji silinder yang dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Umur Waktu Hari Gambar 2.6 Hubungan antara faktor air semen dengan kekuatan
beton selama masa perkembangannya Tri Mulyono, 2003 2. Kepadatan
Kepadatan adukan beton sangat mempengaruhi kuat tekan betonnya setelah mengeras. Kekuatan beton berkurang jika kepadatan beton berkurang.
Beton yang kurang padat berarti berisi rongga sehingga kuat tekannya berkurang, Untuk mengatasi kesulitan pemadatan adukan beton dapat dilakukan dengan cara
pemadatan dengan alat getar vibrator atau dengan memberi bahan kimia tambahan chemical admixture yang besifat mengencerkan adukan beton
sehingga lebih mudah dipadatkan. 3. Umur beton
Kekuatan tekan beton akan bertambah dengan naiknya umur beton. Laju kenaikan kuat tekan beton mula-mula cepat, lama-lama laju kenaikan itu semakin
lambat, dan laju kenaikan tersebut menjadi relatif sangat kecil setelah berumur 28 hari Gambar 2.7. Oleh karena itu, standar kuat tekan beton adalah kuat tekan
Universitas Sumatera Utara
20
beton pada umur 28 hari. Umumnya pada umur 7 hari kuat tekan mencapai 65 dan pada umur 14 hari mencapai 88 - 90 dari kuat tekan umur 28 hari.
Tabel 2.2 Perkiraan kuat tekan beton pada berbagai umur Tri Mulyono, 2003 Umur beton hari
3 7
14 21
28 90 365
PC Type 1 0.40
0.65 0.88
0.95 1.0
- -
Gambar 2.7 Hubungan antara umur beton dan kuat tekan beton Istimawan, 1999
4. Jenis semen Semen Portland yang dipakai untuk struktur harus mempunyai kualitas
tertentu yang telah ditetapkan agar dapat berfungsi secara efektif. Jenis Portland semen yang digunakan ada 5 jenis yaitu : I, II, III, IV, V. Jenis-jenis semen
tersebut mempunyai laju kenaikan kekuatan yang berbeda sebagai mana tampak pada Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 2.8 Perkembangan kekuatan tekan mortar untuk berbagai tipe Portland semen Tri Mulyono, 2003
5. Jumlah semen Jika faktor air semen sama slump berubah, beton dengan jumlah
kandungan semen tertentu mempunyai kuat tekan tertinggi sebagaimana tampak pada Gambar 2.9. Pada jumlah semen yang terlalu sedikit berarti jumlah air juga
sedikit sehingga adukan beton sulit dipadatkan yang mengakibatkan kuat tekan beton rendah. Namun jika jumlah semen berlebihan berarti jumlah air juga
berlebihan sehingga beton mengandung banyak pori yang mengakibatkan kuat tekan beton rendah. Jika nilai slump sama fas berubah, beton dengan kandungan
semen lebih banyak mempunyai kuat tekan lebih tinggi.
Gambar 2.9 Pengaruh jumlah semen terhadap kuat tekan beton pada
faktor air semen sama Kardiyono, 1998
Universitas Sumatera Utara
22
6. Sifat agregat Sifat agregat yang paling berpengaruh terhadap kekuatan beton ialah
kekasaran permukaan dan ukuran maksimumnya. Permukaan yang halus pada kerikil dan kasar pada batu pecah berpengaruh pada lekatan dan besar \ tegangan
saat retak retak beton mulai terbentuk. Oleh karena itu kekasaran permukaan ini berpengaruh terhadap bentuk kurva tegangan-regangan tekan dan terhadap
kekuatan betonnya yang terlihat pada Gambar 2.10. Akan tetapi bila adukan beton nilai slump nya sama besar, pengaruh tersebut tidak tampak karena agregat yang
permukaannya halus memerlukan air lebih sedikit, berarti fas nya rendah yang menghasilkan kuat tekan beton lebih tinggi.
Gambar 2.10 Pengaruh jenis agregat terhadap kuat tekan beton
Mindess, 1981
Pada pemakaian ukuran butir agregat lebih besar memerlukan jumlah pasta lebih sedikit, berarti pori-pori betonnya juga sedikit sehingga kuat tekannya
lebih tinggi. Tetapi daya lekat antara permukaan agregat dan pastanya kurang kuat sehingga kuat tekan betonnya menjadi rendah. Oleh karena itu pada beton kuat
tekan tinggi dianjurkan memakai agregat dengan ukuran besar butir maksimum 20 mm.
Universitas Sumatera Utara
23
2.3.2 Kuat Tarik Beton Salah satu kelemahan beton adalah mempunyai kuat tarik yang sangat