Pengertian Bank Jenis Bank Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah

Page 3 mekanisme transfer, teknologi komputer ya ng digunakan, persyaratan umum pembiayaan, serta fungsi dan manfaat yang diberikan kepada masyarakat, selain itu dar i pelaporan keuangan kedua bank yang dibutuhkan sebagai unsur pembentuk rasio keuangan yang disajikan juga tidak terdapat banyak perbedaan. Sehingga dari uraian diatas penulis berpendapat bahwa kedua bank masih dapat diperbandingkan. Selain itu dengan penghargaan yang diperoleh untuk kedua bank atas kinerja keuangannya yang baik, maka perlu dilakukan pembuktian secara empiris akan hal tersebut, manakah yang terbaik jika dilihat dari segi kinerja keuangannya apakah kinerja keuangan Bank Syariah dalam hal ini adalah Bank Muamalat Indonesia ataukah Bank Konvensional dalam hal ini adalah Bank UOB Indonesia. dan menilai apakah kedua bank mengalami kondisi kinerja keuangan yang sama atau berbeda. Oleh karena itu Peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut dengan melakukan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional” Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan PT. Bank UOB Indonesia Tbk. Periode 2008- 2012 dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan bank syariah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan bank konvensional PT. Bank UOB Indonesia Tbk. jika dilihat dari Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, dan Rasio Solvabilitas. 2. Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kinerja keuangan bank syariah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. ataukah kinerja keuangan bank konvensional PT. Bank UOB Indonesia Tbk.. 3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat kinerja keuangan bank syariah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. dengan bank konvensional PT. Bank UOB Indonesia Tbk. jika dilihat dari Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, dan Rasio Solvabilitas. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Pengeretian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun berdasaran Undang –Undang No.10 Tahun 1998 mengenai perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dala m bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Jenis Bank

Menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso 2007,hal.153 ditinjau dari segi imbalan atau jasa atas penggunaan dana, baik simpanan maupun pinjaman, bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya baik penghimpuanan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. 2. Bank Syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil Page 4

3. Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah

Batasan-batasan bank syariah harus menjalankan kegiatannya berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan yariat Islam. Adapun prinsip-prinsip bank syariah Muhammad, 2011 hal.89 adalah sebagai berikut : 1. Prinsip Titipan atau Simpanan Murni Al-Wadiah Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu: a. Wadiah Yad Al-Amanah Trustee Depository Wadiah Yad Al-Amanah adalah akad penitipan baranguang antara pihak penerima tidak diperkenankan menggunakan barang uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab akan kerusakan kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan Kasmir, 2011 hal.190. b. Wadiah Yad adh-Dhamanah Guarantee Depository Wadiah Yad adh-Dhamanah Adalah akad penitipan baranguang dimana bank sebagai pihak penerima titipan dapat memanfaatkan dana titipan seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat dan negara. kasmir, 2011 hal.190 2. Prinsip Bagi Hasil Profit Sharing Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah: a. Al-Mudharabah Al-Mudharabah Akad antara pihak pemilik modal dengan pengelola modal untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. b. Al-Musyarakah Al-Musyarakah adalah akad kerja sama usaha patungan antara dua pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang hala dan produktif. Pendapatan dan keuntungan dibagi sesuai dengan rasio yang telah disepakati sebelumnya. 3. Prinsip Jual Beli Al-Tijarah Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan margin. Implikasinya berupa: a. Murabahah, yaitu kegiatan jual beli barang pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati dimana bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli, barang diserahkan segera dan pembayaran dilakukan ecara tangguh. b. Salam, yaitu pembelian barang yang diserahkan kemudian hari sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Bank sebagai pembeli dan nasabah sebaga penjual. c. Istishna’, yaitu jual beli seperti akad salam namun pembayarannya dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran. 4. Prinsip Sewa Al-Ijarah Page 5 Al-Ijarah adalah akad sewa menyewa antara bank Muajir dengan penyewa Mustajir. Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muajir. Al-ijarah terbagi kepada dua jenis yaitu Ijarah, sewa murni. dan ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. 5. Prinsip Jasa Fee-Based Service Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk berdasarkan prnsip ini antara lain: a. Al-Wakalah Amanat Al-Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandate dari satu pihak kepada pihak lain. b. Al-Kafalah Garansi Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak keetiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c. Al- Hawalah Anjak Piutang Al- Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang lain yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau lebih dikenal dengan anjak piutang. d. Ar-Rahn Gadai Ar-Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diteriamnya. e. Al-Qrdh Al-Qrdh adalah pemberin harta kepada pihak lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

4. Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional