Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Page 5 Al-Ijarah adalah akad sewa menyewa antara bank Muajir dengan penyewa Mustajir. Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muajir. Al-ijarah terbagi kepada dua jenis yaitu Ijarah, sewa murni. dan ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa. 5. Prinsip Jasa Fee-Based Service Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk berdasarkan prnsip ini antara lain: a. Al-Wakalah Amanat Al-Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandate dari satu pihak kepada pihak lain. b. Al-Kafalah Garansi Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak keetiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. c. Al- Hawalah Anjak Piutang Al- Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang lain yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau lebih dikenal dengan anjak piutang. d. Ar-Rahn Gadai Ar-Rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diteriamnya. e. Al-Qrdh Al-Qrdh adalah pemberin harta kepada pihak lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

4. Perbedaan dan Persamaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Menurut Triandaru dan Budisantoso 2007, hal.156 perbedaan yang mendasar antara bank syariah dan bank konvensional antara lain :  Perbedaan falsafah Perbedaan pokok antara bank syariah dan bank konvensional terletak pada landasan falsafah yang dianutnya.bank syariah tidak melaksanakan system bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank konvensional justru kebaliknnya. Untuk menghindari system bunga maka system yang dikembangkan bank syariah adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil.  Konsep pengelolaan dana nasabah Dalam system bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi berbeda dengan deposito pada bank konvensional daimana deposito pada bank konvensional merupakan upaya membungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja nasabah membutuhkan, bank syariah harus dapat memenuhinya. Akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid. Dana titipan atau investasi tadi kemudian dimanfaatkan atau disalurkan kedalam transaksi perniagaan yang diperbolehkan pada system syariah. Keuntungan dari pemanfaatan dana nasabah yang disalurkan kedalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan kepada nasabah.  Kewajiabn mengelola zakat Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun, mengadministrasikannya. Hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana sosial, sedangkan pada bank konvensional tidak diwajibkan demikian.  Struktur Organisasi Page 6 Dalam struktur organisasi bank syariah, diwajibkan adanya Dewan Pengawas Syariah DPS. DPS bertugas mengawasi segala aktivitas bank agar selalu sesuai dengan prinsip syariah. Sedangkan persamaan antara kedua sistem perbankan tersebut terletak pada teknis penerimaan uang mekanisme transfer, teknologi komputer, syarat-syarat umum untuk memperoleh kredit, misalnya KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan lainnya.

5. Defenisi Kinerja keuangan dan Laporan Keuangan