29
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Berdasarkan perhitungan rasio keuangan perusahaan PT Perkebunan Nusantara III Medan pada BAB II, maka dalam BAB III ini penulis mencoba
untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu dengan membandingkan rasio-rasio 2010-2012.
A. Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar Berdasarkan penghitungannya maka dapat diperoleh nilai-nilai dari
rasio lancar selama 3 tahun terakhir 2010-2012 seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Rasio Lancar
Tahun 2010 2011 2012
Rasio Lancar 49,74
112,28 102,82
Sumber : Laporan Keuangan PTPN III tahun 2010-2012 Melalui rumus diatas dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa
rasio lancar diperoleh sebesar 49,74 yang berarti setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin Rp 0,4974,- aktiva lancar.
Pada tahun 2010 rasio lancar diperoleh sebesar 112,28 yang berarti setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp 1,1228,- aktiva
lancar. Jika dibandingkan rasio lancar pada tahun 2010 dan 2012 maka
Universitas Sumatera Utara
dapat disimpulakan terjadi kenaikan rasio lancar sebesar 62,54 hal ini terjadi karena peningkatan hutang lancar pada perusahaan.
Pada tahun 2010 rasio lancar diperoleh sebesar 102,82 yang berarti bahwa setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp1.0282,-
aktiva lancar. Jika dibandingkan tahun 2010 dengan tahun 2011 terjadi penurunan rasio lancar sebesar 9,46 yang disebabkan karena perusahaan
memiliki tingkat hutang yang lebih rendah dari aktivanya. Maka dapat disimpulkan keadaan perusahaan selama 3 tahun
terakhir 2010-2012 menunjukkan kemampuan untuk berusaha mengurangi hutang lancarnya dengan ditunjukkan dengan semakin
likuidnya kondisi keuangan perusahaan, diperlihatkan dengan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar
yang tersedia. 2. Rasio Cepat
Berdasarkan penghitungannya maka dapat diperoleh nilai-nilai dari rasio cepat selama 3 tahun terakhir 2010-2012 seperti yang disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Rasio Cepat
Tahun 2010 2011 2012
Rasio Cepat 35,94 96,40 79,80
Sumber : Laporan keuangan PTPN III tahun 2010-2012
Universitas Sumatera Utara
Melalui rumus diatas dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio cepat diperoleh sebesar 35,94 yang berarti setiap Rupiah hutang
lancar dijamin Rp 0,3594,- aktiva cepat. Pada tahun 2010 rasio cepat diperoleh sebesar 96,40 yang berarti
setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp 0,9640,- rasio cepat. Jika dibandingkan rasio cepat pada tahun 2010 dan 2012 maka dapat
disimpulkan terjadi kenaikan rasio cepat sebesar 60,46 hal ini terjadi karena kenaikan piutang perusahaan yang dapat membantu dalam
melunasi utang jangka pendeknya. Pada tahun 2012 rasio cepat diperoleh sebesar 79,80 yang berarti
bahwa setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp0.7980,- rasio cepat. Jika dibandingkan tahun 2010 dengan tahun 2012 terjadi penurunan
rasio cepat sebesar 10,4 hal ini terjadi karena penurunan piutang perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya.
Penurunan rasio ini sangat berpengaruh bagi perusahaan sehingga perusahaan kesulitan untuk membiayai hutang-hutang jangka pendeknya
saat jatuh tempo.
B. Rasio Aktivitas