berkomunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak. Sedangkan dimensi waktu
menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui
karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai. Jadi setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses
komunikasi. Bahkan ketujuh unsur itu saling bergantung satu sama lainnya.
II.2.1 Komunikasi Pembangunan
II.2.1.1 Pengertian Pembangunan dan Komunikasi Pembangunan Pembangunan menurut Rogers 1969, 1971 adalah proses-proses yang terjadi pada
level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu. Rogers sendiri 1978 mengubah rumusan yang pernah dibuatnya tentang
pembangunan dari apa yang pernah dikemukakannya sebelumnya 1971, 1973, 1976 dengan menyatakan pembangunan sebegai suatu proses perubahan sosial yang bersifat partisipatori
secara luas untuk memajukan keadaan sosial dan kebendaan termasuk keadilan yang lebih besar, kebebasan dan kualitas yang dinilai tinggi yang lainnya, bagi mayoritas masyarakat
melalui perolehan mereka akan kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya. Sedangkan pembangunan
menurut Tehranian
1979 adalah
mengartikan istilah kemajuanprogres,
pembangunandevelopment, dan
modernisasi, sebagai
suatu fenomena historis yang sama, yaitu suatu transisi dari masyarakat yang agraris ke masyarakat industrial.
Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungan sangat erat. Kedudukan komunikasi dalam kont
eks pembangunan adalah “as an integral part of development, and communication as a set of variables instrumental in bringing about
Universitas Sumatera Utara
development“ Roy dalam Jayaweera dan Anumagama, 1987. Siebert, Peterson dan Schramm 1956 menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia,
seseorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut suatu masyarakat tentang asal usul manusia, masyarakat dan negara. Sehingga dapat kita artikan
bahwa komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya dalam
rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. Komunikasi pembangunan sendiri memiliki dua
pengertian, baik secara luas maupun secara sempit. Pengertian komunikasi pembangunan secara luas adalah peran dan fungsi komunikasi sebagai aktivitas pertukaran pesan secara
timbal balik di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama masyarakat dan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
terhadap pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan
penbangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan pada masyarakat luas.
11
II.3.1 Komunikasi Kelompok