Masa nifas Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

II. Fase destruktif 1-6 hari Pembersihan terhadap jaringan mati atau yang mengalami devitalisasi dan bakteri oleh polimorf dan macrofag . Polimorf menelan dan mengahncurkan bakteri. Tingkat aktivitas polimorf yang tinggi hidupnya singkat saja dan penyembuhan dapat berjalan terus tanpa keberadaan sel tersebut. III. Fase proliferatif 3-24 hari Fibroblas meletakkan substansi dasar dan serabut-serabut kolagen serta pembuluh darah baru mulai menginfiltrasi luka, begitu kolagen diletakkan maka terjadi peningkatan yang cepat pada kekuatan regangan luka. IV. Fase maturasi Dalam setiap cedera yang mengakibatkan kehilangan kulit, sel epitel pada pinggir luka dari sisa-sisa folikel rambut, serta glandula sebasea dan glandula sudorifera, membelah dan mulai bermigrasi diatas jaringan baru.

3. Masa nifas

3.1 Defenisi masa nifas Masa nifas puerperium , berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan Maryunani, 2008. Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai atau plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari Eny dan Diah, 2008. 3.2 Tahapan masa nifas Tahapan masa nifas menurut Eny dan Diah 2008 adalah: I. Puerperium dini Masa kepulihan, yakni saat ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. II. Puerperium intermedial Masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genitalia kira-kira 6-8 minggu . III. Remot puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama apabila ibu selama persalinan mempunyai komplikasi. 3.3 Perubahan-perubahan fisiologis masa nifas I. Perubahan uterus Sampai hari kedua uterus masih membesar, dan setelah itu berangsur-angsur menjadi kecil. Kalau diukur tinggi fundus uteri pada waktu nifas setelah buang air kecil pada hari ke-tiga kira-kira 2 atau 3 jari dibawah pusat, hari ke-lima pada pertengahan antara pusat dan simphysis, hari ke-tujuh kira-kira 2-3 jari diatas simphysis, dan setelah hari kesepuluh biasanya uterus tersebut tidak teraba lagi dari luar Maryunani, 2008. Perubahan-perubahan yang normal dalam uetrus selama masa nifas: Bobot uterus Diameter uterus Palpasi serviks Pada akhir persalinan 900 gram 12.5 cm Lembutlunak Pada akhir minggu ke-1 450 gram 7.5 cm 2cm Pada akhir minggu ke-2 200 gram 5.0 cm 1 cm Sesudah akhir 6 minggu 60 gram 2.5 cm Menyempit Tabel 1. Perubahan-perubahan yang normal dalam uterus selama masa nifas II. Lochea Lochea adalah darah atau cairan yang keluar dari vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat menyebabkan organisme berkembang biak lebih cepat daripada vagina normal. Tiga jenis lochea sesuai dengan warnanya adalah sebagai berikut: a. Lochea rubra atau kruenta merah Lochea ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, selsel darah desidua Desidua yakni selaput tenar rahim dalam keadaan hamil, venix caseosa yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam noda dan sel-sel epitel yang mnyelimuti kulit janin, lanugo yakni bulu halus pada anak yang baru lahir, dan mekonium yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas getah kelenjar usus dan air ketuban berwarna hijau. b. Lochea serosa Lochea ini mengandung cairan darah dengan jumlah darah yang lebih sedikit dan lebih banyak mengandung serum dan leukosit. Lochea serosa berwarna kecoklatan atau kekuning-kuningan dan keluar dari hari ke-lima sampai hari ke-9 berikutnya. c. Lochea alba putih Lochea yang terdiri dari leukosit, lendir leher rahim serviks, dan jaringan- jaringan mati yang sudah lepas dalam proses penyembuhan. Lochea alba ini berwarna lebih pucat, berwarna kekuning-kuningan, dan keluar selama 2-3 minggu. III. Perubahan pada vagina dan perienum a. Vagina Pada sekitar minggu ke-tiga vagina akan mengecil dan timbul rudae kembali. Vagina yang semula sangat teregang dan akan kembali secara bertahap seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke-6 sampai ke-8 setelah melahirkan. b. Perineum Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Setelah melahirkan perineum menjadi agak bengkak atau edema. IV. Perubahan pada sistem pencernaan Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan dehidrasi , kurang makan, hemorroid , laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diit atau makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau diberikan obat laksan yang lain. V. Perubahan pada sistem perkemihan Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu, tergantung pada 1 keadaanstatus sebelum persalinan 2 Lamanya partus kalla II yang dilalui 3 Bersarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan. VI. Perubahan tanda-tanda vital a. Suhu tubuh Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit, antara 37,2ºC-37,5°C, bila kenaikan mencapai 38°C pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai infeksi atau sepsis nifas. b. Denyut nadi Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 kali per menit, yakni pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi utamanya pada minggu pertama postpartum . c. Tekanan darah Tekanan darah 14090 mmHg . Tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari postpartum . d. Pernafasan Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal, karena ibu dalam kedaan pemulihandalam kondisi istirahat. Bila ada respirasi cepat postpartum 30x per menit mungkin karena adanya tanda-tanda syok. 3. 4 Kebutuhan dasar ibu nifas a. Gizi Ibu nifas dianjurkan untuk: makan dengan diet berimbang, cukup, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalorihari pada bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Asupan cairan 3 literhari, 2 liter di dapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain, mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari, mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak Danuatmaja, 2007. b. Ambulasi Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan, kecuali ada kontraindikasi. Pada proses operasi cesarea digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri saat dibedah, namun setelah operasi selesai pasien mulai sadar dan efek anastesi habis bereaksi, sehingga pasien akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan, yang menyebabkab pasien tidak mampu untuk melakukan mobilisasi Maryunani, 2008. Pada ambulasi pertama sebaiknya ibu dibantu oleh keluarga. c. Kebersihan diri personal hygiene Ibu nifas dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi, BABBAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam, menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh kelamin, anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan laserasi, pada ibu post sectio caesaria SC, luka tetap di jaga agar tetap bersih dan kering. d. Istirahat dan tidur Ibu nifas dianjurkan untuk: istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan, tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur, kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam. Kurang istirahat pada ibu nifas dapat berakibat: mengurangi jumlah ASI, memperlambat involusi , yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan, depresi. e. Eliminasi BAB dan BAK. Buang air kecil BAK dalam enam jam ibu nifas harus sudah BAK spontan, kebanyakan ibu nifas berkemih spontan dalam waktu 8 jam, urine dalam jumlah yang banyak akan di produksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan, ureter yang berdiltasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48 jam pertama nifas puerperium, terjadi kenaikan dueresis sebagai berikut: pengurasan volume darah ibu, autolisis serabut otot uterus. Buang air besar BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgetik, dan perenium yang sangat sakit, bila lebih 3 hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia, ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB, Asupan cairan yang adekaut dan diet tinggi serat sangat dianjurkan. f. Pemberian ASI atau laktasi Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas yaitu: menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain ASI eklusif, menyusui tanpa jadwal, sesuka bayi on demand , diluar menyusui jangan memberikan dotkompeng pada bayi, tapi berikan dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI. g. Keluarga berencana KB Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun. Pada dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui ekslusif atau penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid metode amenorhe laktasi . Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi menggunakan kontrasepsi jauh lebih aman. Jelaskan pada ibu berbagai macam metode kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui. Metode hormonal, khususnya oral estrogen-progesteron bukanlah pilihan pertama bagi ibu yang menyusui.

4. Asuhan bayi baru lahir

Dokumen yang terkait

Pendidikan Kesehatan tentang Mobilisasi Dini dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Pasca Operasi Seksio di Ruang Tanjung II RSUD dr Pirngadi Medan

2 79 97

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

16 140 136

Senam Nifas dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Nifas di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 119 106

Pendidikan Kesehatan tentang Mobilisasi Dini dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Pasca Operasi Seksio di Ruang Tanjung II RSUD dr Pirngadi Medan

0 3 97

Senam Nifas dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Nifas di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 12

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 13

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 1

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 4

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 2

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 1 38