221
NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU VI
Perubahan UUD 1945 Mengenai Kekuasaan Kehakiman
Sementara Pasal 25 UUD 1945 yang memuat ketentuan syarat-syarat sebagai hakim meskipun sepanjang masa
perubahan telah dilakukan pembahasan, hasil akhirnya disepakati untuk tidak diubah. Berikut adalah tabel
persandingan hasil pembahasan akhir Pasal 25 UUD 1945.
Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan
BAB IX KEKUASAAN KEHAKIMAN
Pasal 25 Syarat-syarat untuk menjadi dan
untuk diberhentikan sebagai hakim ditetapkan dnegan
undang-undang. BAB IX
KEKUASAAN KEHAKIMAN Pasal 25
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diberhentikan sebagai
h a k i m d i te t a p k a n d n e g a n undang-undang.
222
Perubahan UUD 1945 Mengenai Kekuasaan Kehakiman NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU VI
223
Perubahan UUD 1945 Mengenai Mahkamah Agung NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU VI
BAB IV PERUBAHAN UUD 1945
MENGENAI MAHKAMAH AGUNG
A. Pembahasan Perubahan Mengenai Mahkamah Agung.
1. Pembahasan Pada Masa Perubahan Pertama
Usulan perubahan mengenai kewenangan, institusi, dan peran MA selaku pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia
pada persidangan MPR mengemuka sejak rapat kedua Badan Pekerja MPR 1999 pada masa perubahan pertama tanggal 6
Oktober 1999 yang mengagendakan pandangan umum fraksi tentang materi sidang.
Pada rapat yang dipimpin oleh Ketua MPR RI M. Amien Rais tersebut, F-PDI Perjuangan melalui juru bicaranya
Widjanarko Puspoyo mengusulkan adanya pemberdayaan Mahkamah Agung.
… kami mengusulkan untuk membentuk Ketetapan MPR tentang pembatasan kekuasaan Presiden, pemberdayaan
Dewan Perwakilan Rakyat, pemberdayaan Mahkamah Agung, pemberdayaan Badan Pemeriksa Keuangan,
pemberdayaan daerah dalam rangka otonomi dan desentralisasi serta penegasan tugas dan fungsi Dewan
Pertimbangan Agung.
1
1
Sekretariat Jenderal MPR RI, Risalah Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 1999-2002 Tahun Sidang 1999, Jakarta: Sekretariat
Jenderal MPR RI, 2008, hlm. 17.
224
Perubahan UUD 1945 Mengenai Mahkamah Agung NASKAH KOMPREHENSIF PERUBAHAN UUD 1945 - BUKU VI
Sementara F-Reformasi yang diwakili oleh Muhammadi juga mengusulkan agar dilakukan pemberdayaan terhadap
MA.
... di dalam waktu seminggu yang akan datang ini, kami hanya akan mengusulkan empat untuk dibahas secara
tuntas, yaitu: Pertama, mengenai peningkatan wewenang lembaga
tertinggi negara MPR. Pembatasan kekuasaan Presiden dan pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden. Ketiga, peningkatan wewenang lembaga parlemen DPR.
Dan keempat, peningkatan wewenang lembaga kehakiman Mahkamah Agung.
2
F-PBB melalui juru bicaranya, Hamdan Zoelva, juga mengusulkan dilakukannya perubahan terhadap ketentuan
tentang MA.
... Amendemen ini pada intinya yang paling mendesak adalah menyangkut tiga hal, yaitu mengenai lembaga tertinggi
negara, kemudian mengenai lembaga Kepresidenan, kemudian mengenai Dewan Perwakilan Rakyat, mengenai
Mahkamah Agung, Dewan Pertimbangan Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan.
… Oleh karena itu juga, kita harus benar-benar menempatkan
Mahkamah Agung itu sebagai lembaga yang benar-benar terpisah dan yang pertanggungjawabannya hanya semata-
mata kepada moralitas hukum itu sendiri. Mahkamah Agung tidak bertanggungjawab kepada MPR dan tidak
juga bertanggung jawab kepada DPR. Oleh karena itu, mari kita memikirkan Mahkamah Agung ini nanti dalam
pembicaraan agar dia menjadi suatu Mahkamah Konstitusi yang akan menilai juga Ketetapan-Ketetapan MPR apakah
bertentangan dengan Konstitusi atau tidak. Di sinilah supremasi hukum kita ingin tegakkan.
3
F-KKI yang diwakili oleh Vincent Radja juga menyinggung tentang MA.
Khusus dengan Mahkamah Agung memang mempunyai
2
Ibid., hlm.20.
3
Ibid., hlm.21.