Pengembangan SMK Kompetensi Lulusan SMK Masa Depan Link and Match SMK dengan Dunia UsahaIndustri

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pengembangan SMK

a. Peta jalan pengembangan SMK perlu diperbaharui dan dimantapkan dikerjakan secara sinerjis antar propinsi dan 12 kementerian terkait seperti dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016. b. Pengembangan SMK dengan komposisi 70 SMK berbanding 30 membawa konsekuensi penambahan biaya untuk melengkapi sarana dan prasarana bengkellaboratorium yang relatif mahal, penambahan guru produktif yang saat ini masih kurang, dan akan menambah pengangguran baru yang saat ini pengangguran tertinggi adalah lulusan SMK. c. Pendekatan pengembangan SMK masih cenderung berjalan sendiri dan dunia usahaindustri juga berjalan sendiri. d. Prakerin peserta didik di dunia usahaindustri cenderung hanya tiga bulan sehingga keterampilannya masih meragukan. Akibatnya, banyak lulusan SMK tidak diterima di dunia usahaindustri. e. SMK yang berakreditasi A tidak mencerminkan mutunya.

2. Kompetensi Lulusan SMK Masa Depan

a. Softskill: Kewirausahaan yang meliputi: 1 leadership, 2 digital literacy, 3 communications, information, and media literacy, 4 emotional intelligence, 5 entrepreneurship creativity and innovation, 6 global citizenship, 7 critical thinking and problem solving, dan 8 collaboration team- working, 9 cross-cultural understanding, dan 10 career and learning self-reliance. Dan karakter kewirausahaan yang terdapat pada naskah penunjang oleh Nuryadin. b. Teknis: sesuai kemajuan ipteks yang berkembang di dunia usahaindustri.

3. Link and Match SMK dengan Dunia UsahaIndustri

a. Link and match belum berjalan efektif. b. SMK kesulitan mencari mitra dunia usahaindustri. c. Tidak ada dasar hukum yang mengikat agar dunia usahaindustri bermitra dengan SMK. d. Dunia usahaindustri merasa direpotkan atau terganggu oleh kehadiran peserta didikguru SMK. e. Dunia usahaindustri khawatir mesinalat rusak dan bahan praktik terbuang. f. Link and match masih bersifat formalitas, jarang ditindaklanjuti. g. Guru pembimbing dari industri belum memiliki keterampilan pedagogik. h. Siswa prakerinmagang lambat beradaptasi dengan budaya kerja dunia usahaindustri.

4. Kompetensi Guru SMK Masa Depan