2. Kelompok  wirausaha  yang  gagal  dalam  bisnisnya.  Kelompok  ini  bisnisnya
berkembang  sangat  pesat,  namun  sampai  tahap  tertentu  bisnisnya  tidak terkendali.
3. Kelompok  wirausaha yang  sukses  sesama  pemilik  modalbisnis  masih  hidup.
Kelompok  ini  melalaikan  siapa  yang  menggantikannya  atau  meneruskan bisnisnya.
4. Kelompok  wirausaha  yang  menyadari  bahwa  usahanya  tidak  dapat
berkembang  lebih  jauh  lagi,  kalau  tidak  mengembangkan  sumber  daya manusianya.
Dari  teori  diatas  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  yang  menjadi  indikator variabel pengetahuan kewirausahaan adalah:
1. Memulai usaha berdasarkan pengalaman sendiri
2. Mampu menilai peluang bisnis
3. Memiliki kompetensi untuk menghadapi resiko dan tantangan
4. Memiliki pengetahuan tentang bisnis
2.2 Pengertian Modal
Menurut  Situmorang  2009:176,  suatu  aktivitas  bisnis  tidak  akan  dapat berjalan  dengan  baik  bila  tidak  didukung  oleh  ketersediaan  dana  yang  baik  dan
mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa  sesuai  dengan  jumlah  dan  kriteria  pelanggan  dikarenakan  bisnis  tersebut  tidak
memiliki  dana  yang  cukup  untuk  melakukan  proses  produksinya,  maka  sudah  dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  menentukan  besarnya  dana  yang  akan  diperlukan  untuk  menjalankan suatau  aktivitas  bisnis,  dibutuhkan  suatu  peramalan  atau  forecasting  yang  baik.
Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyeknya. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari
kegiatan  pendanaan  itu  sendiri,  misalnya  penentuan  lokasi  bisnis  yang  bergantung pada  harga  tanah.  Semakin  mahal  harga  tanah  maka  akan  semakin  besar  pula  dana
yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Modal  kerja  dibutuhkan  setiap  perusahaan  untuk  membiayai  aktivitasnya
sehari-hari.  Walaupun  perusahaan  mempunyai  aktiva  tetap,  tetapi  tidak  memiliki modal  kerja,  maka  perusahaan  tersebut  dikatakan  perusahaan  mati.  Kehidupan
perusahaan sangat bergantung pada modal kerjanya. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk
membiayai kegiatan sehari-hari. Secara umum, modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk,  yaitu  gross  working  capital  adalah  keseluruhan  aktiva  lancar  yang  akan
digunakan dalam operasi dan net working capital menunjukan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar.
Modal kerja disini akan diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis seperti membeli mesin dan bahan baku,
sewa  ruangan,  merekrut  karyawan,  dan  melakukan  pemasaran.  Estimasi  dari  modal kerja  tergantung  pada  rencana  produksi  dan  penjualan  dari  bisnis  tersebut.  Semakin
besar rencana produksi dan penjualan yang akan dilaksanakan oleh suatu bisnis, maka akan semakin besar pula modal kerja.
Universitas Sumatera Utara
Pengelolaan modal kerja akan sangat menetukan posisi keuangan perusahaan, sehingga  dalam  setiap  penggunaan  modal  kerja  dapat  tercapai  tujuan  suatu
perusahaan jika adanya suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dalam modal kerja tersebut.  Modal  kerja  yang  lebih  kecil  dari  kebutuhan  akan  menimbulkan  kerugian
atau  hilangnya  kesempatan  untuk  memperoleh  laba.  Sebaliknya  modal  kerja  yang jumlahnya  terlalu  besar  dari  yang  dibutuhkan  akan  mengakibatkan  terjadinya  dana
menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Menurut  Suryana  2010:5  dalam  kewirausahaan,  modal  tidak  selalu  identik
dengan  modal  yang  berwujud  tangible  seperti  uang  dan  barang,  tetapi  juga  modal yang tidak berwujud intangible seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral
dan modal mental yang dilandasi agama. a.
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam  bentuk ide-ide  sebagai  modal utama  yang  disertai  pengetahuan,  kemampuan,  keterampilan,  komitmen
dan  tanggung  jawab  sebagai  modal  tambahan.  Ide  merupakan  modal utama yang akan membentuk modal lainnya.
b. Modal  sosial  dan  moral  diwujudkan  dalam  bentuk  kejujuran  dan
kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra. c.
Modal  mental  adalah  kesiapan  mental  berdasarkan  landasan  agama, diwujudkan  dalam  bentuk  keberanian  untuk  menghadapi  risiko  dan
tantangan.
Universitas Sumatera Utara
d. Modal  material adalah  modal  dalam  bentuk uang atau  barang.  Modal ini
akan terbentuk apabila modal-modal diatas sudah dimiliki. Dari  teori  diatas  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  yang  menjadi  indikator
variabel modal adalah: 1.
Kebutuhan modal 2.
Sumber modal 3.
Penggunaan modal
2.3 Pengertian Lokasi