geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
2.1.2 Kota Medan Secara Demografis
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar
penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran
dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses
penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fikir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya.
Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian. Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu
pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan
tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat.
Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun tingkat kematian sudah tidak banyak berubah, kecuali disebabkan
faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan
berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun cultural. Menurut tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan
antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang balik cummuters mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Tabel: 2.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota Medan Tahun 2005-2009.
Tahun Jumlah
Penduduk Luas
Wilayah Kepadatan
Penduduk KM²
JiwaKM²
2005 2.036.185
265,10 7.681
2006 2.067.288
265,10 7.798
2007 2.083.156
265,10 7.858
2008 2.102.105
265,10 7.929
2009 2.121.053
265,10 8.001
Sumber : BPS Kota Medan Keanekaragaman yang ada di Kota Medan membuat Kota Medan dinobatkan menjadi kota
multikultural yang damai dan berjalan harmonis Waspada, 2007. Tidak heran, pengukuhan Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB dilakukan di Kota Medan pada tanggal 31 Juli 2007
periode 2007-2012. Penyebaran suku bangsa di Kota Medan dapat dilihat dalam Tabel 2.2:
Tabel 2.2 Perbandingan Suku Bangsa di Kota Medan pada Tahun 1930, 1980, 2000
Suku bangsa Tahun 1930
Tahun 1980 Tahun
2000
Jawa 24,9
29,41 33,03
Batak 10,7
14,11 --
Tionghoa 35,63
12,8 10,65
Mandailing 6,43
11,91 9,36
Minangkabau 7,3
10,93 8,6
Melayu 7,06
8,57 6,59
Karo 0,12
3,99 4,10
Aceh --
2,19 2,78
Sunda 1,58
1,90 --
Lain-lain 16,62
4,13 3,95
Sumber: 1930 dan 1980; 2000: BPS Sumut Dari data diatas dapat dilihat bahwa ditahun 1930-an etnid Tionghoa di Kota Medan
merupakan etnis terbesar bahkan melebihi etnis asli Kota Medan yaitu Melayu. Selanjutnya seiiring perkembangan zaman etnis Tionghoa di Koa Medan mengalami penurunan walaupun
tetap menjadi salah satu etnis terbesar di Kota Medan.
Selanjtnya adalah jumlah penduduk pada tiap kecamatan berdasarkan jenis kelamin gender. Adapun jumlah penduduk per kecamatan berdasarkan jenis kelamin ialah
Tabel 2.3
Jumlah penduduk per kecamatan berdasarkan jenis kelamin
No Kecamatan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Medan Tuntungan
40. 097 42. 437
82. 534 2
Medan Selayang 49. 525
51. 532 101. 057
3 Medan Johor
62. 331 64. 336
126.667 4
Medan Amplas 57. 918
59. 004 116. 922
5 Medan Denai
71. 750 71. 100
142. 850 6
Medan Tembung 65. 761
68. 882 134. 643
7 Medan Kota
35. 422 37. 700
73. 122 8
Medan Area 48. 054
49. 200 97. 254
9 Medan Baru
17. 667 22. 150
39. 817 10
Medan Polonia 26. 321
27. 231 53. 552
11 Medan Maimun
19. 524 20. 379
39. 903 12
Medan Sunggal 55. 717
57.927 113. 644
13 Medan Helvetia
71. 586 74. 805
146. 391 14
Medan Barat 34. 931
36. 406 71. 337
15 Medan Petisah
29. 526 32. 701
62. 227 16
Medan Timur 52. 906
56. 539 109. 445
17 Medan Perjuangan
45. 405 48. 683
94. 088 18
Medan Deli 86. 937
85. 014 171. 951
19 Medan Labuhan
57. 635 55. 679
113. 314 20
Medan Marelan 75. 064
73. 133 148. 197
21 Medan Belawan
48. 917 46. 792
95. 709 Sumber: BPS Medan
Penduduk Kota Medan memiliki beragam pekerjaan, dapat dilihat pada Tabel 2.4 : Tabel 2.4.
Jumlah penduduk Kota Medan menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2009
No Jenis pekerjaan
Jumlah jiwa Presentase
1 Pegawai Negeri
18.670 4,88
2 Pegawai Swasta
14.570 3,81
3 TNI POLRI
3.562 0,93
4 Tenaga Pengajar
43.551 11,38
5 Tenaga Kesehatan 2.399
0,63 6
Lain-lain 300.000
78,37 Sumber : BPS Medan Dalam Angka, 2009
Penduduk Kota Medan berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari tamat SD,SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah jiwa Persentase
1 SD
412.893 21,51
2 SLTP
626.617 32,65
3 SLTA
670.597 34,94
4 Perguruan Tinggi
209.246 10,90
Sumber : BPS Medan Dalam Angka, 2009.
Tabel 2.5 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling besar berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA sebesar
670.597 orang 34,94, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebesar 626.617 orang 32,65, Sekolah Dasar SD berjumlah 412.893 orang 21,51, dan perguruan tinggi PT
209.246 orang 10,90.
2.1.3 Kota Medan dalam Dimensi Sejarah