Karakteristik Bahan Cetak Pengertian Bahan Cetak Elastomer Sifat Bahan Cetak Elastomer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Cetak

Bahan cetak merupakan salah satu bahan yang sering digunakan di kedokteran gigi untuk pembuatan inlay dan prothesa seperti gigi tiruan lepasan bridge, crown, atau untuk pesawat ortodontik dimana proses pembuatannya memerlukan suatu model tiruan dari struktur gigi dan rongga mulut yang dapat diperoleh melalui pencetakan. 6 Bahan cetak yang digunakan untuk mendapatkan cetakan terdiri dari dua jenis yaitu bahan cetak non elastis dan elastis. Impression compound, impression wax, plaster of paris dan zinc oxide eugenol merupakan bahan cetak non elastis manakala hydrocolloid impression material dan elastomer impression material adalah termasuk dalam golongan bahan cetak elastis. Contoh dari golongan hydrocolloid material adalah alginate sedangkan silikon, polieter dan polisulfid merupakan contoh dari elastomer impression material. 21,22

2.1.1 Karakteristik Bahan Cetak

Bahan cetak yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu : 1 mempunyai bau, rasa dan warna yang menyenangkan, 2 tidak mempunyai zat-zat yang bersifat toksik atau iritan, 3 waktu penyimpanan yang lama, 4 harga sesuai dengan kualitas hasil cetakan yang diperoleh, 5 teknik pemanipulasian yang mudah, 6 waktu setting yang sesuai dengan kebutuhan klinis, 7 tekstur dan konsistensi yang sesuai, 8 mudah membasahi struktur rongga mulut, 9 bersifat elastis dan tanpa deformasi permanen setelah menerima strain , 10 cukup kuat supaya tidak koyak atau pecah apabila cetakan dikeluarkan dari mulut, 11 mempunyai stabilitas dimensi yang tidak berubah karena pengaruh temperatur atau kelembaban udara dalam waktu yang mencukupi untuk terbentuknya hasil cetakan, 12 ada kompatibilitas dengan bahan cast atau die , 13 keakuratan dalam penggunaan klinis, 14 dapat didesinfeksi tanpa mengubah keakuratan, dan 15 tidak menghasilkan gas atau bahan sampingan sewaktu setting. 1

2.1.2 Pengertian Bahan Cetak Elastomer

Bahan cetak elastomer adalah bahan cetak dengan ikatan silang polimer yang bersifat elastis apabila diberikan gaya tekanan atau tarikan dan dapat kembali ke bentuk asal apabila gaya tersebut dihilangkan. 21 Terdapat empat jenis bahan cetak elastomer yaitu polisulfid, polieter, silikon adisi dan silikon kondensasi. 1,3,7,22 Bahan cetak polisulfid diperkenalkan pada tahun 1950, silikon kondensasi digunakan secara meluas oleh dokter gigi pada tahun 1955, polieter pada tahun 1965 dan terakhir adalah silikon adisi pada tahun 1975. 1 Bahan cetak ini dibagi lagi kepada empat tipe mengikut viskositasnya yaitu light , medium , heavy dan putty. 1,

2.1.3 Sifat Bahan Cetak Elastomer

Bahan cetak elastomer ini pada umumnya bersifat hidrofobik yaitu tidak basah dengan sempurna apabila terkena air. Berbeda dengan bahan cetak hidrokoloid, bahan cetak elastomer tidak akan dipengaruhi oleh syneresis kehilangan air atau swelling pengembangan. Bahan cetak polieter paling bersifat hidrofilik diantara bahan cetak elastomer yang lain dan sebagian bahan cetak silikon adisi mengandung surfaktan supaya lebih bersifat hidrofilik. 3 Sifat elastisiti bahan cetak elastomer akan bertambah baik dengan peningkatan waktu pengerasan curing time di dalam mulut. Dalam arti kata lain, semakin lama bahan cetak berada dalam mulut, semakin berkurang untuk terjadinya distorsi semasa melepaskan cetakan dari sendok cetak. Bahan cetak polivinil siloksan merupakan bahan cetak elastomer yang paling elastis di antara bahan cetak yang ada pada hari ini. 21 Mengikut spesifikasi yang dikeluarkan oleh American Dental Association ADA, melalui perbandingan sifat sitotoksisitas antara bahan cetak elastomer ditemukan bahwa polisulfid menunjukkan nilai sitotoksisitas yang paling kecil sedangkan polieter menunjukkan nilai sitotoksisitas yang paling tinggi. Sifat toksisitas bahan ini mungkin terjadi sewaktu bahan cetak masuk ke dalam sulkus gingiva pasien. Bahan cetak yang masuk ini bersifat asing pada tubuh sehingga dapat menyebabkan inflamasi gingiva. 21 Bahan cetak elastomer dapat mengalami perubahan stabilitas dimensi apabila tidak dilakukan pengisian gips stone dengan segera. 3 Stabilitas dimensi ialah kemampuan bahan cetak untuk mengekalkan keakuratan hasil cetakan tanpa mengalami perubahan dimensi. Ada lima sumber utama perubahan dimensi pada bahan cetak elastomer yaitu: 6,21 1. Pengerutan sewaktu polimerisasi polymerisation shrinkage . 2. Kehilangan by-product berupa air atau alcohol selama reaksi kondensasi. 3. Kontraksi oleh perubahan panas thermal contraction dari temperatur mulut ke temperatur ruang. 4. Imbibisi bila terkena air, desinfektan atau kelembaban lingkungan yang lebih tinggi dari suatu periode waktu tertentu dan 5. Recovery yang tidak sempurna dari deformasi dikarenakan perilaku viskoelastic . Tabel 1. Perbandingan sifat-sifat bahan cetak elastomer. 4,19 Sifat Silikon adisi Polieter Silikon kondensasi Polisulfid Waktu kerja menit 2-4 3 2,5-4 4-7 Waktu setting 4-6,5 6 6-8 7-10 Persentase kontraksi dalam 24jam 0,14-0,17 0,19-0,24 0.38-0,60 0,40-0,45 Elastisiti Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sederhana Fleksibiliti Rendah- sederhana Rendah- sederhana Sederhana Tinggi Kekuatan menahan koyak Nm 1500-4300 1800-4800 2300-2600 2500-7000 Flow dibawah tekanan yang kecil Sangat rendah Sangat rendah Rendah Sederhana- tinggi Wettability Baik-sangat baik Sangat baik Tidak baik Sederhana Produksi gas hidrogen selepas setting Ada Tidak Tidak Tidak Detail reproduksi baik baik baik Baik

2.2 Polivinil Siloksan