7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIODIESEL
Biodiesel berasal dari dua kata yaitu bio dan diesel. Bio berarti bahan alami yang berasal dari makhluk hidup yang mudah diperbaharui serta mudah kembali
untuk terurai di alam. Sedangkan diesel berasal dari nama suatu mesin injeksi yang diciptakan Rudolph Diesel jadi, biodiesel merupakan bahan bakar diesel
yang berasal dari minyak nabati atau hewani yang dapat bekerja pada mesin diesel konvensional, sekalipun tanpa perlu ada modifikasi apapun dengan penambahan
bahan pelindung [22]. Biodiesel merupakan bahan bakar diesel nonpetroleum alternatif yang
mengandung turunan dari alkil ester dari bahan baku yang terbaharukan seperti minyak nabati atau lemak hewani [23]. Biodiesel secara langsung digunakan atau
dicampurkan dengan bahan bakar konvensional dalam mesin diesel untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak [24].
Biodiesel adalah bahan bakar subtitusi terbaharukan yang biodegrable, ramah lingkungan, hemat energi, serta dapat memenuhi keamanan energi tanpa
mengorbankan kinerja mesin operasional. Produksi biodiesel dilakukan dengan mekanisme reaksi kimia dari minyak nabati dengan metanol yang menghasilkan
fatty acid methyl ester FAME dan gliserol sebagai produk samping [25]. Dibandingkan dengan minyak diesel dari minyak bumi, biodiesel tidak
mempunyai perbedaan yang besar dalam daya tahan mesin atau peyimpanan karbon, tetapi dia mempunyai beberapa keuntungan seperti dapat teruraikan, tidak
beracun, beremisi rendah dan terbaharukan [26]. Pemakaian biodiesel Dapat mereduksi emisi dari SO
x
, CO, dan masalah partikulat hidrokarbon dalam gas buang dibandingkan bahan bakar diesel biasa [15]. Akan tetapi biaya produksi
cukuplah tinggi dibandingkan dengan bahan bakar solar dari minyak bumi [27].
Universitas Sumatera Utara
8 Persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Standar dan Mutu Spesifikasi Bahan Bakar Biofuel Jenis Biodiesel[28]
2.2 MINYAK KEMIRI SUNAN