TINJAUAN KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL TAHUN 2011 PT BINA FISCAL INDONESIA
4.4 Tahapan Koreksi Fiskal pada PT Bina Fiscal Indonesia
4.4.1 Menentukan Besarnya Unsur Pendapatan dan Biaya Menurut Koreksi Fiskal
Berdasarkan penjelasan pada Subbab 4 Pembahasan pada point 4.2 & 4.3 maka, dapat di rangkum klasifikasi pendapatan dan biaya menurut fiskal :
Tabel 3 Rangkuman Klasifikasi Pendapatan dan Biaya Menurut Fiskal
Pendapatan Jasa
1 144 915 503 Pendapatan Lain-Lain
Ya
Ya
Lanjutan Tabel 2 Rangkuman Klasifikasi Pendapatan dan Biaya Menurut Fiskal
Pendapatan Jasa Giro
Tidak
B. Gaji Karyawan & Direksi
482 070 267 B. Komisi/Honor/ Bonus
Ya
5 000 000 B. Pajak PPh Pasal 21
Ya
19 004 330 B. Pos & Materai
Ya
1 880 000 B. Fotocopy & Percetakan
Ya
8 599 600 B. Alat Tulis Kantor (ATK)
Ya
33 989 150 B. Rumah Tangga Kantor (RTK)
Ya
14 352 193 B. Telp & Fax
Ya
8 557 731 B. Internet
Ya
2 583 919 B. Listrik & Air
Ya
14 790 337 B. Pulsa HP
Ya
5 445 453 B. Iuran Keamanan & Kebersihan
Ya, sebagian
Tidak
B. Pengiriman Dokumen/Barang
3 788 000 B. Iklan / Marketing
Ya
23 595 000 B. Perjalanan Dinas
Ya
25 457 783 B. Sewa Kantor
Ya
18 999 996 B. Koran & Majalah
Ya
2 000 000 B. Legalitas & Perizinan
Ya
1 900 000 B. Sewa Mesin Fotocopy
Ya
7 661 760 B. Adm Bank
Ya
1 574 000 B. Seminar / Pelatihan
Ya
33 624 800 B. Sewa Kendaraan
Ya
42 000 000 B. Entertainment
Ya
Tidak
35 512 326 B. Penyusutan Peralatan
B. BBM, Parkir & Tol
Ya
19 797 958 B. Penyusutan Inventaris Kantor
Ya
23 802 950 B. Penyusutan Kendaraan
Ya
2 635 000 B. Renovasi Kantor
Ya
32 000 000 B. Pemeliharaan Gedung
Ya
2 300 000 B. Pemeliharaan Peralatan Kantor
Ya
20 517 500 B. Pemeliharaan Kendaraan
Ya
34 872 209 B. Retribusi & Sumbangan
Ya
Tidak
B. Sanksi Perpajakan
Tidak
B. Umum & Adm lainnya
330 000 B. Asuransi Karyawan
Ya
Tidak
8 778 135 B. Pajak Jasa Giro
B. Sparepart, Oli & Ban
Ya
Tidak
Sumber : Laporan Keuangan PT Bina Fiscal Indonesia, Data Diolah
Setelah melihat penjelasan diatas mengenai unsur-unsur pendapatan dan biaya yang diakui oleh PT Bina Fiscal Indonesia maka, dapat diketahui besarnya unsur pendapatan dan biaya menurut koreksi fiskal adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Besaran Unsur Pendapatan dan Biaya Menurut Fiskal
Menurut Fiskal
- 1 144 915 503 Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan
333 574 7 000 048 Biaya Usaha
937 420 397 Biaya Lain-Lain
- Sumber : Laporan Keuangan PT Bina Fiscal Indonesia, Data Diolah
4.4.2 Menentukan Daftar Laporan Laba Rugi Menurut Fiskal
Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan adanya koreksi fiskal, kemudian dimasukan kedalam Laporan Laba Rugi Komersial. Dengan mempertimbangkan transaksi yang di koreksi, maka dibuatlah Laporan Laba Rugi menurut Fiskal Berikut daftar laporan laba rugi menurut Fiskal :
Tabel 5 Daftar Laporan Laba Rugi Menurut Fiskal
Koreksi - Fiskal Pendapatan
Pendapatan Jasa
Total Pendapatan
Biaya Usaha
B. Gaji Karyawan & Direksi
482 070 267 B. Komisi/Honor/ Bonus
5 000 000 B. Pajak PPh Pasal 21
19 004 330 B. Pos & Materai
1 880 000 B. Fotocopy & Percetakan
8 599 600 B. Alat Tulis Kantor (ATK)
33 989 150 B. Rumah Tangga Kantor (RTK)
14 352 193 B. Telp & Fax
8 557 731 B. Internet
2 583 919 B. Listrik & Air
14 790 337 B. Pulsa HP
5 445 453 B. Iuran Keamanan & Kebersihan
B. Pengiriman Dokumen/Barang
3 788 000 B. Iklan / Marketing
23 595 000 B. Perjalanan Dinas
25 457 783 B. Sewa Kantor
18 999 996 B. Koran & Majalah
2 000 000 B. Legalitas & Perizinan
1 900 000 B. Sewa Mesin Fotocopy
7 661 760 B. Adm Bank
1 574 000 B. Seminar / Pelatihan
33 624 800 B. Sewa Kendaraan
42 000 000 B. Entertainment
B. BBM, Parkir & Tol
35 512 326 B. Penyusutan Peralatan
19 797 958 B. Penyusutan Inventaris Kantor
23 802 950 B. Penyusutan Kendaraan
2 635 000 B. Renovasi Kantor
32 000 000 B. Pemeliharaan Gedung
2 300 000 B. Pemeliharaan Peralatan Kantor
20 517 500 B. Pemeliharaan Kendaraan
34 872 209 B. Retribusi & Sumbangan
B. Sanksi Perpajakan
B. Umum & Adm lainnya
330 000 B. Asuransi Karyawan
Lanjutan Tabel 4 Daftar Laporan Laba Rugi Menurut Fiskal
B. Sparepart, Oli & Ban
Jumlah Biaya Usaha
Jumlah Pendapatan Operasi
Pendapatan Lainnya
Pendapatan Jasa Giro
333 574 Pendapatan Lain-lain
Jumlah Pendapatan Lainnya
Biaya Lainnya
Pajak Jasa Giro
Jumlah Biaya Lainnya
Jumlah Pendapatan & Biaya
Laba (Rugi) Bersih
Sumber : Data Diolah
4.5 Perhitungan PPh Badan yang Terhutang pada PT Bina Fiscal
Indonesia
Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 PPh Pasal 17 tarif pajak yang terutang oleh badan adalah sebagai berikut :
Tabel 6 Tarif Pajak PPh Badan
Tarif Pajak
Tahun 2009 28% Tahun 2010 dan Selanjutnya
25% PT yang 40% Sahamnya diperdagangkan di
5% lebih rendah dari yang seharusnya BEI Peredaran Bruto sampai dengan Rp 50 000
Pengurangan 50% dari yang seharusnya 000 000 Sumber : www.pajak.go.id
Berdasarkan tarif pajak di atas maka, tarif pajak yang terhutang pada PT Bina Fiscal Indonesia adalah sebesar 25% dari PKP (Penghasilan Kena Pajak). PT Bina Fiscal Indonesia mendapatkan fasilitas berupa pengurangan 50% sesuai dengan Pasal 17 ayat 1b dan ayat 2b, karena peredaran bruto PT Bina Fiscal Indonesia tidak melebihi Rp 50 000 000 000 dari bagian bruto sebesar Rp 4 800 000 000. Sehingga perhitungan pajak yang terutang oleh PT Bina Fiscal Indonesia adalah sebagai berikut :
Tabel 7 Tinjauan Koreksi Fiskal
Koreksi
Komersial Fiskal
Positif
Negatif
214 495 155 Sumber : Data Diolah
Setelah diketahui laba fiskal, maka atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 8 Pajak Penghasilan (PPh) Badan Setelah Fiskal Tahun 2011
Keterangan Perhitungan PPh Badan
Penghasilan Neto Komersial 158 068 010 Koreksi Fiskal -Koreksi Fiskal Negatif
1. Pendapatan Jasa Giro 333 574 -Koreksi Fiskal Positif 1. Biaya Pulsa Handphone
5 445 453 2. Biaya Iuran Keamanan & Kebersihan
720 000 3. Biaya Entertainment
35 530 211 4. Biaya Retribusi & Sumbangan
550 000 5. Biaya Sanksi Perpajakan
295 713 6. Biaya Asuransi Karyawan
14 153 395 7. Pajak Jasa Giro
65 945 Total Koreksi Fiskal
56 760 717 Penghasilan Neto Fiskal
214 495 155 PPh Badan Tahun 2011
26 811 894 25% X 50% X 214.495.155 Kredit Pajak Tahun 2011
- PPh Pasal 23 19 834 826 - PPh Pasal 25
2 529 992 Total Kredit Pajak
22 364 818 PPh Kurang Bayar (PPh Pasal 29)
4 447 076 PPh Pasal 25 (angsuran tahun 2012)
581 422 Sumber : Data Diolah
4.5.1 Penjelasan Perhitungan PPh Badan
1. Pajak yang Terutang Sesuai dengan Pasal 31 ayat (1) huruf e Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Perhitungan seluruh Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang diperoleh dari peredaran bruto tersebut dikenai tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif Pajak Penghasilan Badan yang berlaku karena jumlah peredaran PT Bina Fiscal Indonesia tidak melebihi Rp 4 800 000 000 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) melainkan hanya Rp 1 144 915 503 (satu miliar seratus empat puluh empat juta sembilan ratus lima belas ribu lima ratus tiga rupiah).
2. Kredit Pajak PPh 23 PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima sepanjang tidak bersifat final dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang pada akhir tahun pajak yang bersangkutan dan diperoleh dari wajib pajak dalam negeri 2. Kredit Pajak PPh 23 PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima sepanjang tidak bersifat final dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang pada akhir tahun pajak yang bersangkutan dan diperoleh dari wajib pajak dalam negeri
3. PPh Kurang Bayar Perhitungan pajak yang terutang pada PT Bina Fiscal Indonesia ternyata lebih besar dari pada kredit pajaknya sebesar Rp 22 364 818 , maka kekurangan pajak yang terhutang harus dilunasi selambat-lambatnya akhir bulan keempat setelah tahun pajak berakhir, sebelum surat pemberitahuan disampaikan.
4. PPh Pasal 25 PT Bina Fiscal Indonesia diharuskan membayar PPh Pasal 25 yang merupakan angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri setiap bulan dalam tahun berjalan. Angsuran Pajak PT Bina Fiscal Indonesia adalah sebesar Rp 581 422