Pajak daerah b.Retribusi daerah

Retribusi Retribusi Pengaturan mengenai obyek subyek pajak, tarif cara perhitungan, wilayah pemungutan, masa pajak, penetapan, tata cara pembayaran penagihan, kedaluwarsa, sanksi dan tanggal berlaku pajak ditetapkan dengan Peraturan Daerah Lengkap ? 1. Wajib Pajak WP mendaftar 2. Dinas menyerahkan form 3. WP mengembalikan form 4a. Form dikembalikan 4b. Pencatatn wp Tdk Ya Lengkap ? 1. Dinas menyerahkan SKP SKR 2. WP mengembalikan 3a. Dokumen dikembalikan Tdk Ya 3b. Data pajak dicatat 1.Pendaftaran 1.Pendaftaran 2.Pendataan 2.Pendataan 3a.Penetapan official assessment 3a.Penetapan official assessment 1. Dinas membuat SKP SKR 2. Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD atau SKPDT jika ada tambahan 3. diserahkan ke WP 3b.Penetapan self assessment 3b.Penetapan self assessment 1. Dinas membuat NPP 2. Diterbitkan: •SKPDKB jika kurangtidak bayar •SKPDN jika nihil •SKPD Kurang Bayar Tambahan jika ada tambahan obyek pajak •SKPDLB jika lebih bayar 3. diserahkan ke WP 1. Bayar ke Kasdabank persepsi dilampiri SKPD Surat Setoran Pajak Daerah SSPD 2a. Asli SSPD diberikan ke WP 2b.Tembusa n ke Bendahara penerima 3. Bendahara mencatat ke Register Surat Tanda Setoran STSSSPD 4.Pembayaran 4.Pembayaran 1. Membayar 1. Pejabat Pengelola Keuangan DaerahPPKD Kepala BPKD menerbitkan SPD 2. Bendahara pengeluaran mengajukan SPP berupa SPP-UP, SPP- GU, SPP-TU atau SPP-LS SPD SP P SPM-LS 3. PAKPA melalui PPK- SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP: •Jika tidak lengkap, dokumen dikembalikan •Jika tidak sah, menolak penerbitan SPM •Jika lengkap dan sah, diterbitkan SPM SPM-UP GU TU SP2D 4. Bendahara Umum Daerah meneliti kelengkapan dokumen SPM: •Jika tidak lengkap danatau tidak sah danatau melebihi pagu, menolak penerbitan SP2D •Jika lengkap dan sah, diterbitkan SP2D SP2D Bank Bank Pihak ketiga penerima Pihak ketiga penerima 5a. Bank melakukan transfer ke rekening pihak ketiga BENDAHARA SKPD BENDAHARA SKPD 5b. Bank mengkredit rekening KPA Nominal=Rp50 juta Nominal=Rp50 juta NominalRp50 juta NominalRp50 juta Pihak ketiga penerima Pihak ketiga penerima 6b.memberikan Cek BG tunai Keterangan: SPD: Surat Penyediaan Dana SPP: Surat Permintaan Pembayaran UP: Uang Persediaan GU: Ganti Uang TU: Tambah Uang LS: Langsung KPA: Kuasa Pengguna Anggaran SPM: Surat Perintah Membayar SP2D: Surat Perintah Pencairan Dana • Penatausahaan pembayaran masih dilakukan secara manual, diperlukan penyediaan sistem informasi untuk mendukung pengelolaan keuangan daerah secara otomasi. P P T K menyiapkan dokumen P P T K menyiapkan dokumen PPK-SKPD PPK-SKPD PEJABAT PENGGUNA ANGGARANKUASA PEJABAT PENGGUNA ANGGARANKUASA KUASA BUD KUASA BUD SPM SPM SPM SPM BANK BANK PIHAK III PIHAK III SP2D SP2D SP2D SP2D PEMBAYARAN LS PROSES PENCAIRAN PEMBAYARAN LS Uang Uang Uang Uang BENDAHARA PENGELUARAN SPP-LS BENDAHARA PENGELUARAN SPP-LS Non Tunai PEMBAYARAN UPGUTU PROSES PENCAIRAN PEMBAYARAN UPGUTU BENDAHARA PENGELUARAN BENDAHARA PENGELUARAN PPK-SKPD PPK-SKPD PEJABAT PENGGUNA ANGGARANKUASA PEJABAT PENGGUNA ANGGARANKUASA SPP- SPP- UPGUTU UPGUTU SPP- SPP- UPGUTU UPGUTU KUASA BUD KUASA BUD SPM-UPGUTU SPM-UPGUTU SPM-UPGUTU SPM-UPGUTU BANK BANK SP2D SP2D SP2D SP2D UANG UANG UANG UANG PIHAK III PIHAK III Tunai Catatan : Dari bendahara ke Pihak III biasa dapat dilakukan dengan Cash. Non Tunai adalah sistem yang mencakup pemindahan dana uang dari satu pihak kepihak yang lain guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. SISTIM PEMBAYARAN NON TUNAI alat pembayaran, Pembayaran Tunai, Pembayaran Non Tunai, Memakai uang kartal uang kertas dan logam Transaksi non tunai merupakan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan instrument berupa Alat pembayaran Menggunakan Kartu APMK, cek, bilyet giro, uang elektronik atau se.jenisnya SE MDN No 9001866SJ dan No 9001867SJ Tgl 17 April 2017 Pelaksanaan transaksi non tunai pada pemerintah daerah dilaksanakan paling lambat tanggal 1 Januari 2018 yang meliputi seluruh transaksi:

a.penerimaan daerah yang dilakukan oleh penerimaanbendahara

penerimaan pembantu; dan

b.pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran

bendahara peugeluaran pembantu Dalam rangka persiapan implementasi transaksi non tunai diminta kepada GubBupWalkot untul melakukan koordirlasi dengan lembaga keuangan bank danatau lembaga keuangan bukan bank terkait di daerah GubernurBupatiWalikota menetapkan kebijakan implementasi transaksi non tunai serta menyusun rencana aksi atas pelaksanaan kebijakan dimaksud Dalam hal karena pertimbangan keterbatasan infrastruktur yang terkait dengan penyelengg transaksi non tunai di daerah, pemerintah daeiah dapat melaksanakan transaksi non tunai dimaksud secara bertahap dengan melakukan pembatasan penggunaan uang tunai dalam pelaksanaan transaksi penerimaan oleh bendahara penerimaanbendahara penerimaan pembantu dan transaksi pengeluaran oleh bendahara pengeluaranbendahara pengeluaran pembantu yang ditetapkan oleh GubernurBupatiWalikota GubernurBupatiWalikota melaporkan perkembangan kesiapan implementasi transaksi non tunai pada pemerintah provinsi dan melakukan monitoringevaluasi atas implementasi transaksi non tunai pada kabupaterikota di wilayahnya masing-masing untuk selanjutnya melaporkan perkembangan kesiapan implementasi transaksi non tunai dimaksud kepada Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah paling lambat tanggal 1 oktober 2017 dan KabKota paling lambat 1 September 2017.