Transaksi Non Tunai di Pemda net11

(1)

IMPLEMENTASI

TRANSAKSI NON TUNAI DI

PEMERINTAH DAERAH

DIREKTORAT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

2017

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Disampaikan Oleh :

SYARIFUL ANWAR

KASUBDIT PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH WILAYAH II


(2)

Inpre s

10/20 16 Permen

PPN No

1 Tahun 2013

UU No 7 Tahun

2006 Konvesi PBB anti

Korupsi

Aksi K/L dan Pemda Perpres 55

Tahun 2012 UNCAC

Sebagai tindak lanjut, disusun Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) yang ditetapkan dengan Perpres No. 55 Tahun 2012 (Jangka Menengah 2012-2014, Jangka Panjang 2012-2025).

Sebagai pedoman koordinasi, pemantauan dan evaluasi, disusun Permen PPN No. 1 Tahun 2013.

Penjabaran dan pelaksanaan Stranas PPK, setiap tahun ditetapkan Aksi PPK melalui

Inpres untuk dilaksanakan oleh K/L dan Pemda.

Slide - 3

Inpres 1/2013

Inpres 2/2014

Inpres 7/2015

LATAR BELAKANG


(3)

(4)

Strategi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017

NO AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASIL AN UKURAN KEBERHASILAN

[1] [2] [3] [4] [5]

18 Percepatan

Implement asi

Transaksi Non

Tunai di seluruh Kementeri an/Lem baga dan Pemerinta h Daerah

1. Kementerian Keuangan

2. Kementerian Dalam

Negeri

3. Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia

1. BI 2. BPK 3. OJK 4. PPATK 5. LKPP 6. BPKP 7. Pemda

Menekan Korupsi pada tahap realisasi anggaran pembangunan dan pengadaan barang dan jasa 1. Terselesaikannya Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

mengenai pembatasan transaksi tunai di K/L dan Daerah

2. Laporan progress upaya percepatan penyelesaian RUU Pembatasan Transaksi

Penggunaan Uang Kartal

(Kementerian Hukum dan HAM)

3.Terbangunnya sistem evaluasi monitoring realisasi anggaran pembangunan dan pengadaan barang dan jasa

(Kementerian Keuangan)


(5)

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

SPP-LS SPP-LS SPJ SPJ SPP-UP SPP-GU SPP-TU SPP-UP SPP-GU SPP-TU SPM-LS SPM-LS SPD SPD SPM-UP SPM-GU SPM-TU SPM-UP SPM-GU SPM-TU SP2D SP2D SP2D SP2D DPA DPA PENJABARAN APBD PENJABARAN APBD PERDA APBD PERDA APBD ANGGA RAN KAS ANGGA RAN KAS BELANJA BELANJA DPA DPA PEN DAP ATA N SKP SKR SKP SKR STS STBP Bukti lain STS STBP Bukti lain SPJ SPJ


(6)

PENERIMAAN DAERAH

1. PENERIMAAN MELALUI BENDAHARA.

2. PENERIMAAN MELALUI BENDAHARA

PEMBANTU

.

3. PENERIMAAN MELALUI BANK, LANGSUNG

KE BUD

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. PEGELUARAN DAERAH MELALUI BUD.

2. PEGELUARAN MELALUI BENDAHARA

.

3. PEGELUARAN MELALUI BENDAHARA

PEMBANTU


(7)

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah a.Pajak daerah

b.Retribusi daerah

c.Hasil pengelolaan kekayaan daerah

d.Lain-lain PAD yang sah

T T NT/T

T Dana Perimbangan

a.Bagi hasil pajak/bukan pajak b.Dana Alokasi Umum (DAU) c.Dana Alokasi Khusus (DAK)

NT NT NT Lain-lain Pendapatan Daerah

a.Pendapatan hibah b.Dana darurat c.Dana bagi hasil

d.DP dan otonomi khusus e.Lain-lain NT NT NT NT NT Belanja Belanja Langsung a.Belanja modal

b.Belanja Barang dan Jasa

c.Belanja pegawai

NT NT/T

T

Belanja tidak langsung

a.Belanja pegawai

b.Belanja bunga c.Belanja subsidi d.Belanja hibah

e.Belanja bantuan sosial f.Bagi hasil

g.Bantuan keuangan h.Belanja tidak terduga i.Belanja lain-lain NT/T NT NT NT NT/T NT NT NT NT

Implementasi transaksi non tunai pada pemerintah daerah dapat diprioritaskan untuk transaksi pengeluaran dengan mempertimbangkan:

Belanja barang dan jasa, dan belanja pegawai dalam hal dilaksankan secara swakelola

•setoran pajak dan retribusi daerah dan lain-lain yang diterima oleh bendahara penerimaan secara bertahap beralih ke transaksi non tunai.

SIFAT DARI TRANSAKSI YANG TERJADI SELAMA INI

Struktur APBD


(8)

Mekanisme Penerimaan Pajak dan

Mekanisme Penerimaan Pajak dan

Retribusi

Retribusi

Pengaturan mengenai obyek & subyek pajak, tarif & cara perhitungan, wilayah pemungutan, masa pajak, penetapan, tata cara pembayaran & penagihan, kedaluwarsa, sanksi dan tanggal berlaku pajak ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Lengkap ?

1. Wajib Pajak (WP) mendaftar 2. Dinas menyerahkan form

3. WP mengembalikan form

4a. Form dikembalikan

4b. Pencatatn wp

Tdk

Ya

Lengkap ?

1. Dinas menyerahkan SKP /SKR

2. WP mengembalikan 3a. Dokumen dikembalikan Tdk Ya 3b. Data pajak dicatat 1.Pendaftaran 1.Pendaftaran 2.Pendataan 2.Pendataan 3a.Penetapan (official assessment) 3a.Penetapan (official assessment)

1. Dinas membuat

SKP / SKR 2. Diterbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau SKPDT jika ada tambahan 3. diserahkan ke WP 3b.Penetapan (self assessment) 3b.Penetapan (self assessment) 1. Dinas membuat NPP 2. Diterbitkan:

•SKPDKB jika kurang/tidak bayar •SKPDN jika nihil

•SKPD Kurang Bayar Tambahan jika ada tambahan obyek pajak •SKPDLB jika lebih bayar

3. diserahkan ke WP

1. Bayar ke Kasda/bank persepsi dilampiri SKPD & Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) 2a. Asli SSPD diberikan ke WP 2b.Tembusa n ke Bendahara penerima 3. Bendahara mencatat ke Register Surat Tanda Setoran (STS)/SSPD 4.Pembayaran 4.Pembayaran 1. Membayar


(9)

Mekanisme Pembayaran

Mekanisme Pembayaran

Belanja

Belanja

1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah/PPKD (Kepala BPKD) menerbitkan SPD 2. Bendahara pengeluaran mengajukan SPP berupa UP, SPP-GU, SPP-TU atau SPP-LS SPD SP P SPM-LS

3. PA/KPA melalui PPK-SKPD meneliti

kelengkapan dokumen SPP:

•Jika tidak lengkap, dokumen dikembalikan •Jika tidak sah, menolak penerbitan SPM

•Jika lengkap dan sah, diterbitkan SPM

SPM-UP/ GU/ TU

SP2D

4. Bendahara Umum Daerah meneliti kelengkapan

dokumen SPM:

•Jika tidak lengkap dan/atau tidak sah dan/atau melebihi pagu, menolak penerbitan SP2D

•Jika lengkap dan sah, diterbitkan SP2D SP2D Bank Bank Pihak ketiga/ penerima Pihak ketiga/ penerima 5a. Bank melakukan transfer ke rekening pihak ketiga

BENDAHARA SKPD

BENDAHARA SKPD

5b. Bank mengkredit rekening KPA Nominal>=Rp50 juta Nominal>=Rp50 juta Nominal<Rp50 juta Nominal<Rp50 juta Pihak ketiga/ penerima Pihak ketiga/ penerima 6b.memberikan Cek/ BG/ tunai Keterangan:

SPD: Surat Penyediaan Dana

SPP: Surat Permintaan Pembayaran UP: Uang Persediaan

GU: Ganti Uang TU: Tambah Uang LS: Langsung

KPA: Kuasa Pengguna Anggaran SPM: Surat Perintah Membayar SP2D: Surat Perintah Pencairan Dana

• Penatausahaan pembayaran masih dilakukan secara manual, diperlukan penyediaan


(10)

P P T K

(menyiapkan dokumen)

P P T K

(menyiapkan dokumen)

PPK-SKPD

PPK-SKPD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

PEJABAT PENGGUNA

ANGGARAN/KUASA

KUASA

BUD

KUASA

BUD

SPM

SPM

SPM

SPM

BANK

BANK

PIHAK III

PIHAK III

SP2D

SP2D

SP2D

SP2D

PROSES PENCAIRAN &

PEMBAYARAN LS

PROSES PENCAIRAN &

PEMBAYARAN LS

Uang

Uang

Uang

Uang

BENDAHARA

PENGELUARAN (SPP-LS)

BENDAHARA PENGELUARAN

(SPP-LS)

Non

Tunai


(11)

PROSES PENCAIRAN &

PEMBAYARAN UP/GU/TU

PROSES PENCAIRAN &

PEMBAYARAN UP/GU/TU

BENDAHARA PENGELUARAN BENDAHARA PENGELUARAN

PPK-SKPD

PPK-SKPD

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

SPP-UP/GU/TU

UP/GU/TU

SPP-UP/GU/TU

UP/GU/TU

KUASA

BUD

KUASA

BUD

SPM-UP/GU/TU

SPM-UP/GU/TU

SPM-UP/GU/TU

SPM-UP/GU/TU

BANK

BANK

SP2D

SP2D

SP2D

SP2D

UANG

UANG

UANG

UANG

PIHAK III

PIHAK III

Tunai

Catatan :

Dari bendahara ke Pihak III biasa dapat dilakukan dengan Cash.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Non

Tunai


(12)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

adalah sistem yang mencakup pemindahan dana (uang) dari satu pihak kepihak yang lain guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu

kegiatan ekonomi.

SISTIM PEMBAYARAN NON TUNAI

alat pembayaran,

Pembayaran Tunai,

Pembayaran Non Tunai,

Memakai uang kartal

(uang kertas dan logam) Transaksi non tunai merupakan pemindahan

sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan instrument berupa Alat pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, uang elektronik atau


(13)

SE MDN No 900/1866/SJ dan No

900/1867/SJ Tgl 17 April 2017

Pelaksanaan transaksi non tunai pada pemerintah daerah

dilaksanakan paling lambat tanggal 1 Januari 2018 yang meliputi seluruh transaksi:

a.penerimaan daerah yang dilakukan oleh penerimaan/bendahara penerimaan pembantu; dan

b.pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran/ bendahara peugeluaran pembantu'

Dalam rangka persiapan implementasi transaksi non tunai diminta kepada Gub/Bup/Walkot untul melakukan koordirlasi dengan lembaga keuangan bank dan/atau lembaga keuangan bukan bank terkait di daerah

Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan kebijakan implementasi transaksi non tunai serta menyusun rencana aksi atas pelaksanaan kebijakan dimaksud


(14)

Dalam hal karena pertimbangan keterbatasan infrastruktur yang terkait dengan penyelengg transaksi non tunai di daerah, pemerintah daeiah dapat melaksanakan transaksi non tunai dimaksud secara bertahap dengan melakukan pembatasan penggunaan uang tunai

dalam pelaksanaan transaksi penerimaan oleh bendahara penerimaan/bendahara penerimaan pembantu dan transaksi pengeluaran oleh bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota

Gubernur/Bupati/Walikota melaporkan perkembangan kesiapan

implementasi transaksi non tunai pada pemerintah provinsi dan melakukan monitoring/evaluasi atas implementasi transaksi non tunai pada kabupateri/kota di wilayahnya masing-masing untuk selanjutnya melaporkan perkembangan kesiapan implementasi transaksi non tunai dimaksud kepada Menteri Dalam Negeri cq' Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah paling lambat tanggal 1 oktober 2017 dan Kab/Kota paling lambat 1 September 2017.


(15)

CEK TunaiTarik

Bayar Tunai

Bilyet

Giro,

E-BankAPMK

Transfer ke Rekening Penerima

MEKANISME PEMBAYARAN YANG

DIHARAPKAN

X

X

TUNAI

NON

TUNAI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BENDAHARA SKPD


(16)

PERJADIN HONOR MERCHAN T/TOKO BENDA HARA PPTK

SPJ

REK BENDAHARA 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4

MEKANISME PEMBARAN NON TUNAI OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

Penjelasan:

1.Pembelian barang dan penyampaian tagihan; 2.Dokumen transakasi

3.Verifikasi dan validasi tagihan ; 4.Debet rekening ;

5.Kredit pihat ketiga;

PA/KPA

3 3 3 3 5 5 5 5

PIHAK KETIGA Rek

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Catatan :

Pembayaran Non Tunai akan diberlakukan pada Pengelolaan BOS Sekarang telah dilakukan ucicoba pada 8 Daerah Kab/Kota.

Balyet giro I-BANKING/ TOKEN

APMK (ATM, KK, KD, dll)


(17)

CONTOH BEBERAPA JENIS TRANSAKSI DI

BENDAHARA

PENERIM AAN

PENGELU ARAN

PAJAK

RETRIBU SI

1. PKB 2. BBNKB 3. Hotel 4. Restoran 5. Hiburan 6. Parkir

7. dst 1. Plyanan kesehatan2. Kebersihan. 3. Pasar

4. Pemeriksaan alat 5. dst

PNS/non PNS

Barang

1. Gaji/tujangan 2. Honor/nasum 3. Perjadin 4. upah 5. dst

1. ATK

2. Pemeriharaan 3. BBM

4. Makan/minum 5. Sewa


(18)

MANFAAT TRANSAKSI NON TUNAI

1. Menghemat pengeluaran negara, mencegah peredaran

uang palsu, penggelapan, transaksi ilegal (korupsi),

menekan laju inflasi, lebih mudah, cepat dan aman.

2. Mewujutkan tertip administrasi pengelolaan kas.

3. Menerapan terhadap uang persedian yang ketat serta

mudah untuk di identifikasi.

4. Mendukung implementasi Akrual Besis

5. Kedisiplinan pengelolaan keuangan dalam melakukan

pencatatan.

Antara lain:


(19)

KESIAPAN PEMDA

KOMITMEN

SDM

REGULASI

PERBANKAN

PENGAWASAN

SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI

1

2

3

4

5

6

19

STRATEGI IMPLEMENTASI NON TUNAI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENYEDIA BARANG/JASA


(20)

20

20

1.Komitmen

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAN

K


(21)

21

21

2. Regulasi


(22)

3. Sumber Daya Manusia


(23)

4. Sistem Informasi


(24)

5. Dukungan Perbankan


(25)

6. KERJASAMA PENYEDIA

BARANG/JASA


(26)

PEMANTAUAN, EVALUASI,

PELAPORAN

• K/L/Pemda melaporkan capaian Aksi per triwulan melalui sistem

pemantauan online

• Bappenas melakukan verifikasi K/L,

Kemendagri melakukan verifikasi Pemda

• Kunjungan lapangan

(insitu)

• Bappenas menyampaikan laporan triwulanan kepada Presiden

• Capaian Aksi disampaikan

juga kepada pimpinan K/L/Pemda dan

masyarakat

Evalua si

• Bappenas bersama KSP

dan BPKP melakukan evaluasi terhadap capaian

Aksi PPK dan capaian

outcome Stranas PPK Pelaporan

kepada Presiden

Pemantau an


(27)

(28)

Nama : Ir SYARIFUL ANWAR

Tempat/Tgl. Lahir : Padang, 2 Agustus 1960 Agama : Islam

Status : Menikah, dengan 2 anak

Alamat : Kementerian Dalam Negeri, Ditjen Keuangan Daerah

Jl. Veteran Nomor 7 Jakarta Pusat. Hp: 0813 198 44413

Jabatan : Kasubdit Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Wilayah II (JAWA DAN BALI)

PENGALAMAN/PEKERJAAN

 Bappeda Kab Poso Sulteng

 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa

 Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah, Ditjen Bina

Keuangan Daerah Kemdagri

 Direktorat Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemdagri.


(1)

(2)

5. Dukungan Perbankan


(3)

6. KERJASAMA PENYEDIA

BARANG/JASA


(4)

PEMANTAUAN, EVALUASI,

PELAPORAN

• K/L/Pemda melaporkan capaian Aksi per triwulan melalui sistem pemantauan online • Bappenas melakukan verifikasi K/L, Kemendagri melakukan verifikasi Pemda

• Kunjungan lapangan

(insitu)

• Bappenas menyampaikan laporan triwulanan kepada Presiden

• Capaian Aksi disampaikan

juga kepada pimpinan K/L/Pemda dan

masyarakat

Evalua si

• Bappenas bersama KSP

dan BPKP melakukan evaluasi terhadap capaian

Aksi PPK dan capaian

outcome Stranas PPK Pelaporan kepada Presiden

Pemantau an


(5)

(6)

Nama : Ir SYARIFUL ANWAR

Tempat/Tgl. Lahir : Padang, 2 Agustus 1960 Agama : Islam

Status : Menikah, dengan 2 anak

Alamat : Kementerian Dalam Negeri, Ditjen Keuangan Daerah

Jl. Veteran Nomor 7 Jakarta Pusat. Hp: 0813 198 44413

Jabatan : Kasubdit Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Wilayah II (JAWA DAN BALI)

PENGALAMAN/PEKERJAAN

 Bappeda Kab Poso Sulteng

 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa

 Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah, Ditjen Bina

Keuangan Daerah Kemdagri

 Direktorat Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemdagri.