4 INDEKS PRESTASI

GRAFIK 4.4 INDEKS PRESTASI

2. Analisis Statistik Data perbandingan kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama

Banjarbaru berdasarkan indeks prestasi akan dihitung dengan uji t. Secara keseluruhan dapat dilakukan melalui proses perhitungan sebagai berikut:

TABEL 4.1

KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA

No.

Kedisiplinan

1 3,88 15,0544

4,18 17,4724

2 3,67 13,4689

3,82 14,5924

3 3,76 14,1376

3,33 11,0889

4 3,67 13,4689

3,73 13,9129

5 4,48 20,0704

3,85 14,8225

6 3,55 12,6025

3,82 14,5924

7 3,73 13,9129

3,33 11,0889

8 3,52 12,3904

3,64 13,2496

9 3,52 12,3904

3,36 11,2896

10 4 16 3,12 9,7344

11 3,67 13,4689

3,64 13,2496

12 4,12 16,9744

3,55 12,6025

Secara keseluruhan dapat dilakukan melalui proses perhitungan sebagai berikut:

A. Kedisiplinan belajar

1. Perhitungan rerata masing-masing kelompok

Perempuan =

Laki- laki =

2. Perhitungan uji-t dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata S =

S=

S = S = S = 0,991

3. Perhitungan derajat bebas

4. Mencari koefisien t, dengan rumus

t= t=

t = 0,00267

B. Indeks prestasi mahasiswa

1. Perhitungan rerata masing-masing kelompok

Perempuan =

Laki-laki =

2. Perhitungan uji-t dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata S =

S=

S = 0,96

3. Perhitungan derajat bebas

4. Mencari koefisien t, dengan rumus

t= t=

t = 0,056

TABEL 4.5 RINGKASAN HASIL UJI T

Variabel

t hitung

db Taraf signifikansi T tabel 0,01 (1%)

Kedisiplinan belajar 0,991 0,00267 58 2,66 0,05 (5%)

0,01 (1%) Indeks prestasi

df = Derajat Kebebasan

C. Konsultasi tabel nilai t Melalui uji t dengan perhitungan diperoleh nilai t sebesar

0,00267 selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% dan 1%.Karena tidak ditemukan db 58 maka diambil

db lebih mendekati yaitu 60 dan diperoleh nilai t = 2,00 pada taraf signifikansi 5% serta diperoleh nilai t = 2,66 pada taraf signifikansi 1% dengan demikian nilai To = 0,00267 kurang dari nilai t tabel = 2,00 atau 2,66 seperti dibawah ini :

To = 0,00267 < t Tabel = 2,00 pada taraf 5% To = 0,056 < t Tabel = 2,66 pada taraf 1%

Maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara varian 1 dan varian 2. Dalam hal ini apabila hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi kelas di PGSD Berasrama Banjarbaru adalah diterima, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi kelas di PGSD Berasrama Banjarbaru adalah ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi pada program studi PGSD Berasrama Banjarbaru.

D. Pembahasan

Gambaran diatas menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru untuk kategori perempuan 32,5% sedangkan untuk laki-laki 65% menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan perempuan dimana hanya

32,5% saja perempuan yang tingkat kedisiplinanya termasuk kategori rendah.

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan bahwa faktor internal untuk belajar dalam hal ini berupa pembawaan dan kemauan dapat mempengaruhi untuk belajar selain itu juga dikarenakan adanya faktor eksternal yang mendukung seperti pola asuh, dukungan (orang tua atau sarana) dan kebiasaan. Sebagai hasil dari kedisiplinan belajar ini ditunjukkan dengan prestasi belajar yang diangkat dalam penelitian ini. Perbedaan struktur otak yang dimiliki oleh anak laki-laki dan perempuan sangat berperan besar tehadap pengaruh belajar dan kerja otak, meskipun sebetulnya perbedaan itu tidak berlaku secara mutlak pada semua kasus.

Hasil penelitian ini ternyata tidak terdapat perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa berdasarkan indeks prestasi. Oleh karena itu dimungkinkan masih banyak lagi faktor lain yang melatar belakangi prestasi belajar di asrama selain sikap dan kebiasaan belajar antara lain faktor eksternal yang meliputi pola didikan, hubungan antar individu serta contoh atau bimbingan orang lain sangat diperlukan oleh mahasiswa secara optimal. Faktor kampus yang meliputi kenyamanan serta keamanan juga sangat menentukan mahasiswa untuk belajar dan berprestasi karena dari situasi yang mendukung ini maka mahasiswa akan merasa lebih senang untuk belajar. Faktor masyarakat yang tidak boleh dihindari dalam hal ini kita sebut sesama mahasiswa asrama, melainkan harus dapat memanfaatkan dampak positif seperti dengan adanya teman yang belajar teratur tentu akan membuat mahasiswa yang lain ikut juga merasakan dampaknya paling tidak ada kemauan untuk meniru, pengaruh teman ini untuk mendukung kemajuan perkembangan belajar setiap warga asrma.

Dengan perbedaan indeks prestasi belajar ini sepenuhnya tidak menentukan dalam proses kedisiplinan belajar mahasiswa diasrama. Sebagaimana hasil penelitian ini tidak terdapat perbedaan kedisiplinan belajar mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru menurut indeks prestasi semester IV.