8
3. Air hujan
Adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air hujan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air hujan itu akan mengalami suatu
proses pembersihan sendiri dengan cara udara yang mengandung oksigen atau gas O
2
akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena selama dalam perjalanan,
O
2
2.1.2. Syarat-Syarat Air Minum
akan meresap ke dalam air hujan.
Menurut Sutrisno 2004, unsur-unsur yang dianalisa dalam penentuan air disebut parameter kualitas air, yakni sifat-sifat fisis, kimia dan biologis. Parameter
dari kualitas air antara lain:
1. Persyaratan fisis
Dalam standar persyaratan fisis air minum tampak adannya lima unsur persyaratan meliputi; suhu, warna, bau, rasa , dan kekeruhan.
1.1. Suhu
Temperatur dari air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat akan air tersebut dan dapat pula mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahan, terutama
apabila temperatur tersebut sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah 10
C sampai 15 , tetapi iklim setempat, kedalaman pipa-pipa saluran air, dan jenis
dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur ini.
Universitas Sumatera Utara
9
1.2. Warna
Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa-rawa, sering kali berwarna sehingga tidak dapat diterima masyarakat baik untuk
keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan industri, tanpa dilakukannya pengolahan untuk menghilangkan warna tersebut. Bahan-bahan yang
menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan reruntuhan organis seperti daun, duri pohon jarum, dan kayu yang semuanya dalam berbagai
tingkat pembusukan. Air yang mengandung bahan-bahan pewarna alamiah yang berasal dari rawa dan hutan dianggap tidak mempunyai sifat-sifat yang
membahayakan atau toksis. 1.3.
Bau dan Rasa Adanya bau dan rasa pada air minum akan mengurangi penerimaan
masyarakat terhadap air tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe
tetentu organisme mikroskopik, serta persenyawan-persenyawaan kimia seperti fenol. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai
sumber. Intensitas bau dan rasa dapat meningkat, bila terhadap air dilakukan klorinasi. Standart persyaratan air minum yang menyangkut bau dan rasa ini baik
yang ditetapkan oleh WHO maupun U.S. Public Health Service menyatakan bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat bau dan rasa yang tidak diinginkan.
1.4. Kekeruhan
Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna atau rupa yang
Universitas Sumatera Utara
10
berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi: tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar, dan partikel-partikel kecil
yang tersuspensi lainnnya. Kebanyakan bangunan pengolahan air yang modern menghasilkan air dengan kekeruhan 1 ppm atau kurang. Menurut Clair N
Sawyear, dkk; dikatakan bahwa kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa
kekeruhan tersebut akan mengurangi segi estetika, menyulitkan dalam usaha penyaringan dan akan mengurangi efektifitas usaha desinfeksi.
2. Persyaratan Kimia